NovelToon NovelToon
Bloody Anna

Bloody Anna

Status: sedang berlangsung
Genre:Rumahhantu / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Desas-desus Villa / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: nath_e

~Dibuat berdasarkan cerpen horor "Anna Van de Groot by Nath_e~

Anastasia ditugaskan untuk mengevaluasi kinerja hotel di kota Yogyakarta. siapa sangka hotel baru yang rencana bakal soft launching tiga bulan lagi memiliki sejarah kelam di masa lalu. Anastasia yang memiliki indra keenam harus menghadapi teror demi teror yang merujuk ada hantu noni Belanda bernama Anna Van de Groot.
mampukah Anastasia mengatasi dendam Anna dan membuat hotel kembali nyaman?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nath_e, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gangguan kecil dimulai

Kedatangan Kanjeng Mami dan Pak Broto langsung disambut dengan penuh kehormatan oleh para staf hotel. Anastasia dan Adam yang sudah bersiap sedari tadi, berdiri tegak di lobi dengan senyum profesional terpancar di wajah mereka. Suasana seketika berubah saat Kanjeng Mami turun dari mobil. Tatapan tajam dan aura otoritasnya, langsung menekan suasana. Anastasia merasakan kehororan yang jauh lebih menyeramkan daripada bertemu para hantu saat Kanjeng Mami mulai memeriksa seluruh sudut hotel.

Wanita dengan rambut bergelung sempurna itu melangkah anggun tapi tegas. Matanya tak pernah lepas dari setiap detail kecil di sekitarnya. Langkah pertama Kanjeng Mami adalah memeriksa meja resepsionis. Ia menggesekkan jarinya di atas meja untuk memastikan tidak ada setitik debu pun.

"Hmmm ... ini sudah cukup bersih. Tapi kenapa tumpukan brosur ini tidak rapi?" tanyanya sambil melirik resepsionis, yang buru-buru merapikan brosur tersebut.

Kemudian, ia beranjak menuju lounge. Ia menyentuh tirai dengan hati-hati, memeriksa kainnya, bahkan memperhatikan cara tirai itu digantung.

"Adam, bukannya aku sudah bilang warna tirai ini harus senada dengan karpet? Siapa yang memutuskan warna ini?!"

Adam langsung berdiri kaku, mencoba menjelaskan bahwa tirai itu memang baru dipasang kemarin dan sesuai pesanan terakhir. Kanjeng Mami hanya mengangguk kecil, tetapi tetap memancarkan aura yang sulit untuk didebat.

Pak Broto–sahabat sekaligus partner kerja Kanjeng Mami–terlihat lebih santai memeriksa. Ia hanya mengamati dari kejauhan sambil tersenyum tipis.

"Biarin saja, kanjeng Mami memang selalu teliti. Kalau dia sudah puas, tamu pasti puas," gumamnya pada Anastasia, yang hanya bisa mengangguk setuju.

Kanjeng Mami melanjutkan inspeksi hingga ke dapur dan ruang makan. Semua chef dan staf dapur terlihat tegang saat ia memeriksa menu, alat masak, hingga cara penyajian hidangan. Ia bahkan mencicipi satu makanan yang disajikan untuk memastikan rasanya sesuai standar.

"Sedikit kurang garam," komentarnya singkat, membuat kepala chef buru-buru mencatat perbaikan.

Saat inspeksi hampir selesai, ia kembali ke lobi. "Well, not bad," ucapnya dengan senyum tipis.

Kalimat sakti yang akhirnya membuat seluruh staf hotel menghela napas lega. Anastasia dan Adam saling pandang, tahu bahwa pujian itu adalah sesuatu yang sangat langka dari Kanjeng Mami.

"Bagus. Aku ingin semua tetap seperti ini, atau lebih baik lagi, saat tamu penting datang," tambahnya sebelum akhirnya duduk santai di sofa. Pak Broto, yang sejak tadi diam, hanya terkekeh kecil. "Nah, sekarang bisa santai, kan, Mami?" godanya, disambut dengan anggukan ringan dari Kanjeng Mami.

“Waktunya coffe break,” pak Broto mengambil cangkir kopi yangbsudah disiapkan dan juga kue manis kesukaannya.

Anastasia meletakkan cangkir kopi dengan gula aren untuk Kanjeng Mami. “Mami ngapain sih kesini pake acara mendadak? Bukannya hari ini mbak Rora datang dari Edinburgh?”

“Penerbangannya diundur lusa, jadi Mami baru ke Jakarta besok. Makanya mau nginep disini semalam untuk memastikan everything it’s ok. Nanti biar pak Broto yang bakal nerusin inspeksi.”

“Eeh, pak Broto ditinggal disini? Berapa lama?” Anastasia bertanya pada lelaki dengan pakaian jas formal itu.

“Satu Minggu, saya mau memastikan jika semua fasilitas disini siap.” Pak Broto menjawab.

Anastasia tersenyum masam, melirik ke arah Adam yang berdiri tak jauh darinya. Pak Broto adalah salah satu dari pemilik Aurora Grup. Meski terlihat santai dan diam tapi sebenarnya dia orang yang tak kalah perfeksionis dari Kanjeng Mami. Membayangkan seminggu full meeting bersama pak Broto seketika membuat pening kepala Anastasia.

“Mami mau lihat ke atas. Apa kamarnya sudah siap?” Tanya Kanjeng Mami setelah menghabiskan setengah dari kopinya.

“Sudah kok Mi, ayo Ana antar.”

Layaknya tamu kehormatan, Kanjeng Mami melangkah ke area kamar mewah yang telah dipesan khusus untuk tamu VIP. Dengan tatapan tajam khasnya, ia memeriksa setiap detail di kamar, mulai dari sprei, pencahayaan, hingga aroma ruangan. Sesekali ia melirik ke arah Anastasia dan Adam, yang berdiri canggung di belakangnya.

“Anastasia,” Kanjeng Mami memanggil dengan nada lembut namun penuh makna. “Menurutmu, bagaimana kamar ini? Sudah sesuai standar atau belum?”

Anastasia, dengan ragu, menjawab, “Menurut ku, kamar ini sudah sangat rapi dan nyaman, Mi. Apa ada yang kurang?”

“Hmm... begitu ya?” Kanjeng Mami menoleh pada Adam. “Adam, bagaimana pendapatmu? Anastasia bilang ini sudah sempurna. Apa kamu setuju?”

Adam tersenyum kecil, mencoba menenangkan dirinya. “Saya rasa kamar ini sudah sesuai ekspektasi, tapi mungkin aroma bunga segarnya bisa ditingkatkan. Lavender lebih baik daripada mawar untuk tamu VIP tertentu.”

Kanjeng Mami tersenyum tipis, puas dengan jawaban mereka. Namun, niatnya bukan sekadar menguji profesionalisme keduanya. Ia punya rencana lain. Ia menoleh pada Pak Broto, yang berdiri santai di sudut ruangan. Dengan tatapan penuh arti, ia memberi isyarat agar memulai langkah berikutnya.

“Pak Broto,” panggil Kanjeng Mami. “Menurutmu, kamar ini kurang apa lagi?”

Pak Broto, yang sudah paham dengan rencana itu, mendekat dengan senyum ramah. “Mungkin kamar ini hanya kurang satu hal, Mami,” jawabnya sambil menatap Anastasia dan Adam bergantian. “Energi cinta yang menghangatkan suasana.”

Anastasia dan Adam tersentak kaget, wajah mereka memerah seketika. Anastasia mencoba mengalihkan perhatian dengan memeriksa bunga di meja, sementara Adam berpura-pura sibuk memeriksa tablet. Tapi bukan Kanjeng Mami namanya kalau membiarkan mereka lolos begitu saja.

“Ah, Broto benar,” Kanjeng Mami berkata santai, lalu menambahkan, “Anastasia, Adam, kalian ini pasangan yang sangat cocok, lho. Sama-sama profesional, sama-sama cerdas. Apa kalian tidak berpikir begitu?”

“Mi, maksudnya apa sih?” Anastasia mencoba tersenyum, meski jelas terlihat gugup.

“Oh, tidak usah terlalu serius. Hanya pendapat Mami saja,” Kanjeng Mami menjawab dengan nada ringan. “Tapi, kalau dipikir-pikir, kalian kan sering bekerja sama. Sepertinya serasi. Bagaimana jika tahun depan bertepatan dengan ulang tahun Mami kalian menikah?”

Apa?!” Adam dan Anastasia berteriak bersamaan dengan ekspresi rumit. Campuran antara kaget, malu, dan bingung. Terang saja ekspresi keduanya membuat Nathan dan tim tak terkecuali pak Broto menahan tawa.

Pak Broto dengan santainya, menambahkan, “Mungkin Mami benar. Siapa tahu ini awal yang baik, bukan begitu, Anastasia … Adam?”

Adam hanya menggaruk kepala, berusaha menahan malu, sementara Anastasia tertawa gugup. Kanjeng Mami dan Pak Broto saling pandang, merasa rencana mereka mulai berjalan dengan baik. Di balik seriusnya inspeksi hotel ini, ternyata keduanya juga berniat menyatukan dua hati yang menurut mereka sudah seharusnya bersama.

Adam adalah sahabat keluarga sekaligus karyawan andalan Aurora Grup. Ayah Adam juga kolega pak Broto yang ikut berinvestasi di beberapa perusahaan selain hotel ini. Dan anastasia sendiri belum memiliki pasangan setelah putusnya jalinan asmara dengan seorang lelaki keturunan Australia. Jadi demi mempererat hubungan kerja maka Kanjeng Mami memutuskan untuk melakukan pernikahan bisnis.

Seorang staff berbisik pada Anastasia yang dijawab anggukan pelan. “Makan siang sudah siap Mi, kita makan dulu?”

“Bagus, kebetulan perut mami keroncongan. Sekalian kamu sama Adam juga makan. Kamu terlalu kurus Ana, nggak seksi pas pake kebaya.”

“Kebaya, Mi?”

“Iya, buat di pernikahan kalian!” Jawab Kanjeng Mami sambil.berlalu meninggalkan Anastasia dengan wajah memerah.

“Ingat, makan yang banyak biar seksi and enak dilihat suamimu,” Adam berbisik mengejutkan di telinga Anastasia.

“Adam ..,” Anastasia menggeram ringan, menoleh pada Adam dengan seringai menggemaskan untuk lelaki berkacamata itu.

“Duh, jadi nggak sabar pengen nikahin kamu.” Adam berjalan cepat sebelum emosi Anastasia memuncak. Siang yang cukup membuat wajah Anastasia terus menerus merona.

Makan siang bersama pun dimulai di ruang makan hotel dengan konsep mewah dan elegan. Meja panjang telah disiapkan dengan berbagai hidangan yang menggugah selera. Kanjeng Mami, dengan matanya yang jeli, duduk di ujung meja sambil memeriksa satu per satu menu yang akan diajukan sebagai andalan hotel.

Seperti biasa, Pak Broto tampak santai, sementara Anastasia dan Adam duduk berseberangan, sesekali mencatat komentar dan masukan dari Kanjeng Mami.

“Sup lobster ini terlalu asin,” komentar Kanjeng Mami setelah mencicipinya. “Tolong chef segera sesuaikan. Dan, Anastasia, kamu pastikan tamu VIP tidak pernah mendapat hidangan seperti ini.”

“Baik, Kanjeng Mami,” jawab Anastasia sambil mencatat setengah kesal.

Insiden kecil terjadi saat Adam hendak menuangkan jus ke gelas Kanjeng Mami, tangan Anastasia yang hendak membantu malah menyenggol sendok di meja, membuatnya jatuh ke lantai.

“Eeh, maaf Mi!” Anastasia segera bangkit dan buru-buru mengambil peralatan makan pengganti dari troli.

Saat Anastasia kembali ke meja, fenomena aneh kembali terjadi. Gelas-gelas di meja bergeser perlahan seolah didorong oleh sesuatu yang tak terlihat. Piring bergetar sedikit, dan suara samar seperti angin terdengar di ruangan. Adam dan Anastasia langsung terbelalak, sementara Kanjeng Mami tetap tenang, tidak menyadari ada yang janggal.

"Aku mohon, jangan sekarang ...,"

Bersambung ...,

1
Heri Wibowo
pagi pagi sudah sarapan omelan kanjeng mami aja ya An.
nath_e: pagi yg indah🤧
total 1 replies
Reni
ini kanjeng mami sambil nyelam minum air pdhl emg ujung2 nya Anastasia sama Adam disatuin 😅😂🤣 biar ceper aja prosesnya pake acara nyuruh beresin perhantuan biar secara g langsung makin dekat makin rapat
Reni: pingin gendong cicit cepet2 biar bisa dipamerin hhhhh
nath_e: 😁😁iyaaah pen dpt cucu
total 2 replies
αʝιѕнαкα²¹ᴸ
ya mana gue tau?!
Hana Nisa Nisa
semangat ya kak ceritanya bagus
nath_e: makasih Kaka cantik... insyaallah semangat trus 🤗🙏
total 1 replies
Ali B.U
is the best
nath_e: makasih ka 🙏🙂
total 1 replies
Ali B.U
nexy
αʝιѕнαкα²¹ᴸ
wew, sakti nih pohon!
Reni
wahhhh ternyata saling terkait semua hantu di hotel ini
Heri Wibowo
Anastasia pingsan karena terlalu banyak mengeluarkan energi untuk melihat kilas balik masa lalu
Netty Herawaty
goodsssss
nath_e: maturnuwun 🙏🤗
total 1 replies
wasiah miska nartim
lanjut thoooooooor
nath_e: siiap😅🙏
total 1 replies
wasiah miska nartim
lanjut thor
Heri Wibowo
lanjutin Mbak
nath_e: otw kaa😅🙏
total 1 replies
Reni
astaga pak Broto Iki lho kok Yo seh senewen mantan sugar baby sama Mbah Sarip 😅🤣😂 jatuh harga diri pak Broto hhh
Reni: kalah dupo 🤣😂😅
nath_e: 😂kalah telak ma simbah
total 2 replies
Reni
eee penyanyi to
Reni
akhirnya ada setitik harapan
Ali B.U
next
Reni
hiaaaa manggil si hantu Belanda Anna dikamar paling angker nich
Reni
wahhh udah kerasukan masih takut tuntutan Mbah Sarip 😅
Reni
jiaaaaa dipinteri mbah Sarip 😅🤣😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!