Cerita ini hanya fiktif belaka, namun cerita ini di rangkum dari pengalaman seseorang dan di sangkut pautkan dengan kejadian-kejadian Aneh yang terjadi di kalangan masyarakat pedesaan.
Zivanya yang biasa di panggil Ziva menganggap kelebihannya itu sebagai Kutukan namun perlahan dia pun berdamai dengan keadaan dan akhirnya menganggap kelebihannya itu sebagai Anugerah.
Karena Ziva lebih asyik berteman dengan sosok yang berwujud makhluk halus namun mempunyai hati di banding dengan sosok yang berwujud manusia namun tak punya hati.
Sebuah percintaan pun terjalin di cerita ini, berawal saat Ziva duduk di bangku SMK sampai pada Ziva lulus dan melanjutkan kuliah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6.
Saat Ziva sadar, ia hanya melihat Kitty dan guru kelasnya.
"Syukurlah Zi kamu sadar. " ucap Kitty.
"Memangnya aku kenapa Ki, Bu ? " Tanya Ziva pada Kitty dan juga gurunya.
"Kamu pingsan Zi, Ibu sudah menelpon Orangtua kamu " sambung guru wali kelas Ziva.
"Pingsan ? Ya ampun aku lupa tadi ada sosok yang memaksa masuk, tapi siapa dia ? " gumam Ziva.
"Please Zi jangan melamun, " pinta Kitty khawatir.
Orangtua Ziva pun datang, dan meminta ijin untuk membawa Ziva pulang pada wali kelasnya. Ziva pun di perbolehkan pulang.
Di sebrang koridor, David memperhatikan Ziva saat di bantu berjalan oleh Ibunya.
"Beruntung dia masih punya Ibu. " gumam David.
"David ... Tolong dia. " Bisikan itu terdengar lagi.
Seketika Ziva terdiam, " Bisikan itu lagi. "
"Kanapa Zi ? "Tanya Ibunya.
"Entah lah Bu, belakang ini sering ada yang berbisik kepadaku. Bisikan itu tidak lain hanya meminta tolong. " jelas Ziva.
"Sudah lah Nduk, jangan di hiraukan ! " saran Ibunya.
Ziva melihat seseorang sedang memperhatikannya. " Kak David ? "
Ziva dan David memang satu angkatan. Namun usia David lebih tua di banding Ziva.
David yang melihat Ziva mengetahui keberadaannya, membuatnya berpaling dan masuk ke dalam ruangan.
Saat jam sekolah sudah habis, dua orang bertubuh kekar berdiri di depan gerbang sekolah. "Ayo masuk Den. "
David memasuki mobil mewah di dampingi oleh bodyguard yang di pekerjaan oleh Ayah David untuk menjaga David.
Sesampainya di rumah, David mengerutkan dahinya. " Bau ini ? Bau ini mengingatkan ku saat Ibu hendak meninggal. "
Beberapa waktu David berkata seperti itu, ia mendengar jeritan keras dari arah dapur. Sontak semua penghuni rumah yang tadinya sepi kini melihat ke arah sumber suara.
"Ya ampun mbok. " Jerit Mas Parjo sopir pribadi rumah itu.
Mbok Yani tergeletak bersimbah darah, kala ia terjatuh dari kamar mandi. Mbok Yani pun meninggal dunia saat perjalanan menuju rumah sakit.
"Kematian Mbok Yani, persis seperti kematian Ibu. Apa ini sudah suratan takdir ? " Batin David saat ikut melayat ke rumah mendiang Mbok Yani.
Beberapa hari setelah itu usaha yang di miliki oleh Ayah David melesat lebih pesat lagi dari sebelumnya.
Semua murid di SMK itu kini sedang berkumpul di lapangan sekolah, Terlihat David sedang berjalan bersama dengan satu wanita yang di anggap pacar David oleh semua murid di sana.
Padahal, David tidak menyukai wanita itu. David dan Meta berjalan beriringan, menuju lapangan sekolah. Sementara Ziva kini sedang berjalan juga menuju lapangan. Mereka bertemu di ujung koridor.
Tatapan Ziva dan juga David bertemu di sana, tatapan Davidi di rasakan beda olah Ziva. Namun Ziva tidak mau mengartikan lebih tatapan itu. Rupanya ia belum sadar jika yang membawa dirinya ke UKS itu adalah David.
"Siapa yang bersama David ? " Tanya Ziva.
"Meta, dia menyukai David dan dia mengakui bahwa David itu pacarnya. " Jawab Kitty yang tiba-tiba datang.
"AWAS CULUN ! " Hardik gank indah yang ingin berjalan lebih dulu.
"Santai dong woii, jalanan masih luas. " Bentak Kitty tak terima jika Ziva terus saja di perlakukan seenaknya.
Hana mendekati Kitty, Hana mencengkram dagu Kitty. " Mau cari masalah Lo ? "
Ziva tidak tinggal diam, ia memenangkan tangan kiri Hana. Hana yang tak terima langsung menatap Ziva. entah kenapa Hana langsung berlari dan ketakutan.
"Kenapa tuh anak ? " Tanya Kitty heran.
"Entahlah. " Jawab Ziva pura pura tidak tahu, padahal ada sosok yang menampakkan diri pada Hana karna di ijinkan oleh Ziva.
David sesekali menoleh kebelakang, melihat Ziva. Kitty melambaikan kecil tangannya menyapa David.
"Ada sosok hantu wanita seumuran kita berada di samping David Ki. " Ujar Ziva.
Kitty syok dan terdiam, " Serius Lo Zi ? "
Ziva menarik tangan Kitty. " Ayo cepat nanti terlambat. "
"Yakin Lo itu hantu, yang ada di samping David itu Meta Zi. " jelas Kitty.
"Iya aku tahu Ki, Meta itu manusia tidak perlu aku jelaskan. toh kamu juga bisa melihatnya, aku menjelaskan apa yang tidak bisa kamu lihat. " Jawab Ziva.
"Jangan-jangan itu ...... " Kitty tidak meneruskan karna bulu kuduk nya seketika berdiri serentak.
Ziva mulai mengintrogasi apa yang Kitty tahu,
"Gak ah Zi, gue gak mau bahas itu. Terlalu horor. " Jawab Kitty.
Mereka pun kini berkumpul di satu lapangan, Ziva akan menanyakan hal itu lagi pada Kitty.
Ziva sebenarnya bisa mencari tahu hal itu, dengan cara membuka komunikasi dengan sosok itu. Namun Ziva malas karna dengan begitu sosok itu akan masuk dan memakai energi Ziva untuk berinteraksi.
Acara sekolah pun selesai.
Kini mereka masuk ke dalam kelasnya masing-masing. " Ki ayolah siapa dia ? "
"Belum tentu apa yang kamu lihat itu, bukan seseorang yang aku tahu Zi. Sudahlah. Aku takut. " Jawab Kitty berbisik.
Ziva dengan keras ingin membantu David, dia pun tidak tahu kenapa ia begitu ingin membantu David.
Tangan Kitty di pegang erat oleh Ziva, "Kamu tidak udah takut Ki, ini demi kebaikan. Bantu aku untuk memecahkan semuanya. Sosok yang aku lihat seumuran kita, rambutnya panjang di ikat satu di atas dia memakai gelang yang sama yang di pakai oleh David. "
Deg !
"I-itu Sa-sarah Zi. " Jawab perlahan Kitty.
Ziva menenangkan Kitty, " Kamu akan baik-baik saja Ki. Asalkan kamu terus ber istighfar, bacalah Ayat yang kamu anggap kekuatannya itu besar. "
"Ayat kursi Zi. " Jawab Kitty.
Ziva tersenyum dan menganggukkan kepalanya. " Sarah siapa Ki ? "
"Sarah adalah teman dekat David, bahkan mereka menjalin hubungan semenjak mereka duduk di kelas 9. Ta-tapi saat mereka mau masuk ke kelas 11 nasib naas menimpa Sarah, Sarah bunuh diri dari atas gedung sekolah ini Zi. " jelas Kitty takut.
"Dia juga korban Ki, " jawab Ziva seketika.
"Korban apa Zi ? "
"Korban pesugihan. " Bisik Ziva.
Jam pelajaran hari itu pun di mulai.
Saat jam istirahat Ziva dan Kitty membahas soal Sarah, Arwah Sarah yang merasa terpanggil menghampiri Ziva.
"Dia datang Ki, kamu istighfar ya tidak boleh melamun. " pernyataan Ziva membuat tubuh Kitty bergetar panas dingin.
"Siapa Zi ? Sa-sarah ? " Tebak Kitty.
"Iya. "
Seketika Kitty menempelkan duduknya pada Ziva.
"Dia baik ko Ki, aura nya juga tidak jahat. " Pernyataan Ziva tak membuat Kitty tenang tetap saja dia takut.
Jam pulang sekolah pun tiba.
Ziva sadar bahwa dari tadi Sarah terus mengikutinya. Sehingga Ziva membiarkan Sarah masuk ke dalam tubuhnya.
Semua tidak ada yang menyadari bahwa Ziva kini sedang kerasukan.
Ziva berdiri di sudut Koridor, ia mencari David dengan tatapan kosong. Alih-alih Ziva mencari David, tapi David yang melihat Ziva lebih dulu.