Penampilanya sedikit gemulai, wajahnya mirip orang Korea tapi sebenarnya dia keturunan Jepang. Jiro Itsuki Takahashi, model rintisan di Korea. Memiliki wajah tampan dan gemulai, dia menikahi gadis Indonesia bernama Namira Isyana Saraswarti. Pernikahan mereka kurang di restui oleh kedua orang tuan Namira yang seorang pengusaha dan pebisnis sukses.
Mereka menginginkan kedua anak perempuannya yang berpendidikan tinggi mendapat suami yang sukses juga seperti keluarganya. Mereka menginginkan menantu yang sesamanya bergerak di bidang bisnis juga agar perusahaan dan bisnisnya bisa mrnjadi besar dan menguasai seluruh Asia.
Tidak ada yang tahu siapa sebenarnya Jiro Itsuki Takahashi itu, mereka meremehkan Jiro yang seorang model yang gemulai. Padahal dia sebenarnya memiliki dunia lain yang sangat kuat dari pekerjaannya sebagai model.
Siapakah Jiro Itsuki itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
07. Tunangan
Acara makan malam itu membuat Namira kesal, kenapa semuanya harus di tentukan nasibnya oleh papanya. Semua keinginannya tidak pernah ada yang terlaksana, dia pikir mengalah pada kedua orang tuanya itu bisa meluluhkan keinginannya menjadi penari balet. Usianya masih muda, tapi dia di paksa untuk bertunangan. Itu artinya dia akan menikah cepat dengan Aldo, lalu Jiro?
"Kenapa aku pulang malah justru jadi runyam begini nasibku? Kenapa aku pulang ke Indonesia? Sebaiknya aku tinggal saja di Korea dan bekerja di sana," ucap Namira kesal sekali.
Dia masuk ke dalam kamarnya setelah kemarahannya pada papa dan mamanya yang secara sepihak akan bertunangan dengan Aldo, sedikit tahu Namira tentang laki-laki itu. Meski memang jiwa bisnis Aldo itu sangat bagus, tapi dia senang sekali pergi ke klub malam dan akhirnya berakhir di hotel dengan perempuan panggilan.
Papanya itu tutup mata dengan prilaku Aldo, padahal hampir semua tahu kalau Aldo seperti itu. Hanya memang laki-laki playboy itu jago sekali dalam menaklukkan klien, itu sebabnya tuan Aleandra menunjuk Aldo menjadi jodohnya karena membutuhkan kemampuan Aldo dalam bisnis.
Sekilas dalam lamunannya, Namira memikirkan Jiro. Ingat akan janjinya datang ke Indonesia dalam satu bulan, bahkan tepat hari ini sudah satu bulan Namira pulang dari Korea dan berpisah dengan Jiro.
Aah, laki-laki yang baru tiga kali bertemu. Mengajaknya menikah dan langsung menikah dua hari kemudian, itu membuat Namira syok. Tapi dia tidak bisa menolak karena ancaman Jiro padanya.
"Heh, mengancam akan menyebarkan foto dan video aku dan dia saat di kedai makanan. Nyatanya apa, papa sudah tahu dan dia justru mengirim foto itu sama papa, dasar laki-laki aneh," umpat Namira.
Semakin dia kesal ada laki-laki yang di temuinya di Korea, semakin dia mengingat laki-laki tampan yang mengaku sebagai model itu.
"Apa katanya, dia model rintisan di Korea? Apa ada yang mau menyewa jasanya sebagai model produk di Korea?" tanya Namira dalam lamunannya.
Sedang asyik memikirkan Jiro, pintu di ketuk dari luar. Namira menoleh, dia malas untuk membukanya dan akhirnya membiarkan orang mengetuk pintu sesukanya.
"Namira, buka pintunya!" teriak seseorang dari luar kamarnya.
"Ck, aku malas!" jawab Namira.
Tak ada jawaban sesaat, tapi kemudian pintu terbuka. Muncul Rania dan Naina menghampiri gadis itu, Namira tak bergeming dengan posisinya malas-malasan di ranjangnya. Rania tersenyum sinis, dia menghampiri adiknya yang sedang kesal. Begitu juga dengan Naina, mereka duduk di sisi ranjang.
"Kenapa kamu kabur saat makan malam? Itu tidak sopan, Namira," ucap kakaknya.
"Bagaimana aku tidak pergi kak, papa selalu saja memaksaku. Semuanya di paksa, sedangkan kak Rania di bebaskan memilih pilihan sesuai hati kakak," ucap Namira.
"Itu artinya papa sayang sama kamu, kalau tidak sayang tidak mungkin mencarikan calon tunangan. Aldo itu tampan dan pintar, berbeda dengan Reynold," ucap Rania yang mendapatkan delikan mata dari Naina.
"Jelas pintar Reynold dong kak Rania, dia lebih memilih aku yang cantik dan pintar juga. Buat apa memilih Rania, dia tidak bisa apa-apa," ucap Naina.
"Tapi dia pintar juga, pintar kabur dari masalah. Hahah!" ucap Rania tertawa.
"Hahah! Benar juga, Namira pintar kabur dari masalah. Bulan lalu dia kabur ke Korea, apa kamu dapat laki-laki tampan di Korea? Di sana banyak lho artis-artis tampan, ada Song Jong Ki, Lee Dong Wook, ada Kim Soh Yun. Apa mereka kenal padamu? Atau tertarik sama kamu? Mustahil sih, kamu siapa?" ucap Naina meremehkan Namira.
Namira semakin kesal dengan kedua gadis yang selalu saja meremehkannya, tapi dia hanya bisa diam saja dengan ledekan kedua saudaranya itu.
"Sudahlah Namira, kamu terima saja Aldo. Aku yakin dia akan membahagiakan kamu, Aldo itu baik kok," ucap Rania yang tidak tega dengan adiknya.
"Ck, kakak tahu sendiri Aldo itu playboy. Dan dia sering sekalo gonta ganti pacar, apa lagi selalu saja main-main dengan perempuan panggilan. Papa tega sekali menjodohkan aku dengan dia," ucap Namira.
"Ya, mau bagaimana lagi. Aldo memang sifatnya seperti itu, kalau kamu hebat coba kamu rubah sifatnya itu. Tapi pilihan papa itu bagus sih, Aldo itu jago dalam berbisnis. Makanya papa mau dia jadi menantunya," ucap Rania lagi.
"Kenapa tidak kak Rania saja yang menikah dengan Aldo? Kenapa harus aku?" tanya Namira.
"Karena kamu itu ..."
"Apa?"
"Bodoh!"
"Hahah!"
"Keluarkan kalian semua!"
_
Namira gelisah, dia benar-benar tidak berdaya dengan pertunangan itu. Semua tamu sudah hadir di rumahnya, banyak kolega tuan Aleandra dan juga tamu nyonya Isabella.
Rania menyambut tamu dengan ramah dan sangat pandai juga membawa diri, dia berbincang-bincang dengan pengusaha muda yang kebetulan klien tuan Aleandra.
"Jadi adikmu lebih dulu yang menikah, Rania? Bukankah kamu di langkahi oleh Namira?" tanya Hendy teman Rania sewaktu kuliah.
"Ya, tidak masalah. Aku mau fokus pada karir dulu, sedangkan Namira itu tidak tahu apa-apa tentang bisnis. Jadi papa memutuskan untuk bertunangan dengan Aldo dan mungkin dua bulan lagi mereka menikah," ucap Rania.
"Mmh, kalau kamu menikah lebih dulu apa akan mengganggu karirmu?" tanya Hendy lagi.
"Jelas itu akan mengganggu karirku, lagi pula papa tidak mengizinkan aku menikah dulu. Aku juga tidak mau harus mengurus suami, karena aku tidak mau di repotkan," ucap Rania lagi.
Percakapan mereka terhenti ketika calon tunangan Namira datang, Aldo calon tunangan Namira. Sedangkan gadis itu hanya dia tidak bisa berbuat apa-apa, dalam pikirannya sendiri bingung karena di sisi lain ada laki-laki yang sudah menjadi suaminya. Meski memang pernikahan itu terpaksa dan mendadak, tapi apakah itu bisa di lakukan?
"Jiro, bagaimana ini," gumam Namira tanpa sadar menyebut nama laki-laki yang akhir-akhir ini mengusik pikirannya.
"Baiklah semuanya, tamu undangan sudah hadir. Kedua pasangan juga sudah siap untuk bertukar cincin, dan tidak akan berlama-lama lagi kita akan mulai pertunangan malam ini," ucap seorang pembawa acara.
Semua tamu pun berkumpul, ada para kolega tuan Aleandra yang terdekat, keluarga Aldo, keluarga Naina dan juga Reynold serta teman-teman Rania. Semua berkumpul di depan untuk menyaksikan pertunangan antara Namira dan Aldo.
"Baiklah, kita persilakan saja nona Namira dan tuan Aldo berdiri di depan untuk tukar cincin. Tapi sebelumnya saya akan memberitahu kedua pasangan ini, nona Namira Isyana Saraswati adalah anak dari tuan Aleandra dan nyonya Isabella. Gadis lulusan universitas di Jakarta dengan jurusan desain grafis tapi hobi sekali menari balet. Sedangkan tuan Aldo Bahtiar, putra dari pasangan tuan Hendri dan nyonya Maria. Tuan Aldo seorang pengusaha sukses dan pebisnis handal, banyak sekali memenangkan tender-tender besar. Jadi siapa saja yang menjadi istri tuan Aldo akan sangat beruntung sekali, dan kali ini adalah nona Namira yang menjadi calon istri tuan Aldo. Sangat beruntung sekali nona Namira menjadi calon istri tuan Aldo, karena selain pengusaha sukses tuan Aldo juga sangat menyayangi keluarganya. Tentu akan menyayangi istrinya juga, boleh tepuk tangan untuk mereka berdua?"
Semua tamu pun tepuk tangan, dengan wajah bangga dan penuh percaya diri Aldo sangat senang sekali. Sedangkan Namira gelisah sekali, dalam hati dia berharap suaminya datang menyelamatkannya dari pertunangan yang tidak di inginkannya.
Saat semua bertepuk tangan dan senang akan cara tersebut, beberapa orang laki-laki masuk ke dalam ruangan tersebut dengan satu orang berpakaian jas rapi dengan jalan sedikit gemulai. Laki-laki itu berjalan di depan dengan tatapan dingin mengarah pada Namira.
Semua mata menatap beberapa laki-laki yang masuk ke dalam tanpa undangan tersebut dan berbisik heran dengan kedatangan mereka.
"Siapa mereka? Apa tamu undangan juga?"
Bisik-bisik para tamu mengganggu acara tersebut, membuat Aldo dan Namira menoleh ke arah mereka. Namira terkejut dengan kehadiran laki-laki itu dan berdiri di depan mereka.
"Batalkan pertunangan ini!"
_
_
******
bilang aja nikah jgn pake katedral Thor Krn merujuk ke agama katolik dn aturannya kalau mau nikah itu ribetttt butuh waktu berbulan2 Krn wajib ikut kursus utk menikah jd ga mgkn bgt eluarga ga tau 😂😂 mending diganti deh tor mumpung msh blm panjang sayang ceritanya lumayan kesannya jd penyesatan