Pernikahan yang yang sudah berlangsung selama 2 tahun harus kandas begitu saja ketika Ela mengetahui suaminya Dayu yang mempunyai wanita lain yang dimana wanita itu bekerja sebagai pelayan dirumahnya
Ela meminta Dayu untuk menceraikannya dan ia berencana untuk membalas semua perbuatan Dayu dengan menikah dengan Salman yang tak lain adalah Kakak Dayu.
Apakah rencana Ela akan berhasil untuk membalas perbuatan Dayu atau ia malah akan jatuh cinta kepada Salman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Dayu yang sudah melihat video dimana Tika menjambak rambut Ela sampai kepalanya terbentur langsung memanggil Tika dan memintanya masuk ke kamar.
Tika langsung tersenyum saat suaminya memanggilnya dan ia mengira kalau Dayu akan memberikannya uang.
Sesampainya di kamar, Dayu langsung mengunci pintu kamarnya.
"Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu menyakiti Ela?" tanya Dayu sambil memperlihatkan video yang sudah tersebar dimana-mana.
Dayu sangat marah dengan apa yang dilakukan oleh Tika.
Tika langsung meminta maaf kepada Dayu dan ia tidak mau Dayu marah kepada dirinya
"Aku minta maaf dan tidak akan mengulanginya lagi" ucap Tika yang kemudian menceritakan alasannya kenapa ia menjambak rambut Ela.
Tika mengatakan kalau sekarang Ela sangat kaya dan mempunyai black card. Ia juga menghasut Dayu dengan mengatakan kalau Ela kemungkinan juga berselingkuh dengan lelaki kaya sehingga ia tidak takut bercerai dengan Dayu.
"Apakah benar kalau Ela juga berselingkuh dengan lelaki lain?" gumam Dayu yang kemudian memutuskan untuk mencari tahu darimana Ela mendapat uang banyak dan black card.
Tika yang melihat Dayu yang sudah mulai percaya langsung berpura-pura memijat punggungnya.
"Apakah Mas Dayu mau aku pijit?" Ela menggoda Dayu dengan tangannya yang berjalan-jalan di punggung Dayu.
Dayu membalikkan tubuhnya dan langsung membopong Tika untuk ia bawa kedalam kamar mandi.
Dan seperti biasanya mereka berdua langsung melakukan ritual olahraga bersama di dalam kamar mandi.
Tika sangat bahagia ketika Dayu percaya dengan perkataannya yang menjelek-jelekkan Ela.
"Sebentar lagi aku akan menjadi Nyonya Dayu Wicaksono Alfarizi" ucap Tika dalam hati.
Setelah selesai melakukan ritual olahraga, Dayu meminta Tika untuk segera istirahat.
Dayu membuka pintu dan menuju ke lantai bawah dimana ruang kerjanya ada di sana.
Sesampainya di ruang kerjanya, Dayu langsung melihat sosial media milik Ela.
"A-apa dia memblokir ku?" Dayu langsung memeriksa media sosial lainnya dan ia sangat terkejut ketika semuanya sudah diblokir oleh Ela.
Dayu memukul-mukul mejanya sambil mengumpat dalam hati.
Ia tidak menyangka jika Ela akan memblokir semua media sosialnya.
"Aku harus mencari tahu apa pekerjaan Ela" gumam Dayu yang penasaran dengan mantan istrinya itu.
Tidak mendapatkan apa yang ia inginkan akhirnya Dayu memutuskan untuk kembali naik dan masuk ke dalam kamarnya.
Ia langsung naik ke atas tempat tidurnya dan menemui Tika yang sudah tertidur pulas.
Sementara itu di tempat lain dimana Ela melihat suaminya yang sudah tertidur pulas karena menjaganya.
Ia bangkit dari tempat tidurnya dan mengambil selimut untuk menutupi tubuh Salman.
Setelah itu ia kembali naik ke atas tempat tidur dan mencoba untuk memejamkan matanya kembali.
Baru kali ini Ela merasakan ada lelaki yang memperhatikannya waktu ia sakit.
Saat bersama dengan Dayu,.Ela selalu merawat dirinya sendiri tanpa bantuan suaminya.
Dayu tidak pernah sama sekali perhatian terhadap Ela yang sedang sakit.
Salman terbangun dan ia melihat istrinya yang tidak bisa tidur.
Ia membuka selimutnya dan langsung naik menemani Ela.
"M-mas Salman kenapa tidur disini? Nanti dimarahi sama dokter kalau Mas tidur di sini" ucap Ela.
Salman memeluk tubuh istrinya dan memintanya untuk diam karena sudah malam.
"Ayo lekas tidur, apa kamu tidak takut kalau ada...."
Belum selesai bicara, Ela langsung menghadap ke arah suaminya.
Ela yang merupakan wanita penakut langsung memejamkan matanya.
Detak jantung Salman berdetak kencang saat melihat bibir Ela.
Salman memberanikan diri untuk mencium bibir istrinya dan ia langsung kembali memejamkan matanya.
Ela tidak berani protes kepada suaminya karena memang Salman berhak mencium bibirnya.
Salman menepuk-nepuk punggung istrinya agar segera tidur.
Keesokan paginya dimana perawat masuk dan melihat Salman yang sedang memeluk tubuh.
"T-tuan, selamat pagi" perawat menepuk tangan Salman agar terbangun.
Ela yang mendengar suara perawat langsung membuka matanya dan melihat suaminya yang masih tertidur pulas.
Ia pun lekas membangunkan suaminya agar pindah ke tempat tidur yang ada disampingnya.
Perawat langsung memeriksa kondisi dan kepala Ela yang terbentur.
"Apakah masih pusing?" tanya perawat.
"Tidak sus, apakah saya boleh pulang?" Ela berbalik bertanya kepada perawat.
Perawat mengatakan kalau masih menunggu dokter yang memberi keputusan.
Setelah memeriksa keadaan Ela, perawat keluar dari kamar perawatan.
Ela bangkit dari tempat tidurnya dan masuk ke kamar mandi untuk buang air kecil.
Ia membiarkan suaminya yang masih tertidur pulas karena kelelahan menunggunya yang semalam baru bisa tidur jam dua pagi.
Salman membuka matanya dan melihat istrinya yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Kenapa tidak membangunkan aku?" tanya Salman dengan mata yang masih mengantuk.
"Mas Salman tidurnya pula jadi aku nggak mau mengganggu" jawab Ela yang kembali naik ke atas tempat tidur.
Salman masuk ke kamar mandi dan segera mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Selesai mandi ia menghampiri istrinya yang sedang menikmati sarapannya.
"Apa perlu Mas suapin?"
Ela menganggukkan kepalanya dan ia meminta suaminya untuk menyuapinya.
"Apa yang dikatakan oleh perawat tadi? Apakah semuanya baik-baik saja?" tanya Salman sambil menyuapi istrinya.
"Semuanya baik-baik saja dan semoga dokter memperbolehkan aku pulang" jawab Ela.
Kemudian Salman mengatakan kalau akan memakai jasa bodyguard untuk menjaga Ela.
Mendengar perkataan suaminya, Ela langsung menolak karena akan membuang uang.
"Aku nggak mau dan aku janji kalau bertemu denganTika langsung aku jambak ganti" ucap Ela yang tidak mau jika kemana-mana harus mengajak bodyguard.
Ela mengatakan kalau ia bukanlah seorang artis atau orang penting.
Salman menghela nafasnya saat akan jawaban dari istrinya dan ia meminta agar istrinya selalu berhati-hati.
Ela menganggukkan kepalanya dan ia kembali menikmati sarapannya.
Setelah selesai menyuapi istrinya, Salman meminta ijin untuk keluar membeli makanan.
"Mas, aku titip roti goreng sama cakwe" pinta Ela yang tahu jika disamping rumah sakit ada penjual roti goreng yang enak.
"Iya sayang" Salman keluar dari kamar dan segera membeli sarapan beserta beberapa pesanan istrinya.
Sambil menunggu suaminya, Ela bangkit dari duduknya dan duduk di depan kamarnya.
"Ternyata seperti ini rasanya mempunyai seorang suami yang baik" gumam Ela sambil tersenyum sendiri.
Tak berselang lama Salman telah datang dengan membawa beberapa bungkus makanan.
"Banyak sekali Mas?" ucap Ela
"Ayo sayang kita masuk, jangan duduk diluar" ajak Salman dan meminta istrinya untuk naik ke atas tempat tidur.
Salman memberikan roti goreng dan cakwe pesanan Ela.
"Terima kasih Mas" ucap Ela sambil melihat suaminya yang sarapan dengan nasi pecel.
Ela tidak mau mengganggu suaminya yang sedang sarapan dan ia menikmati roti gorengnya.
Disaat sedang sarapan tiba-tiba perawat masuk dan memberitahukan kalau Ela sudah diperbolehkan pulang.
Ela tersenyum bahagia saat mendengar perkataan dari perawat.
"Ayo Mas kita pulang," ajak Ela yang sudah tidak sabar.
"Iya sayang tapi tunggu dulu mas masih sarapan," ujar Salman sambil menunjukkan rempeyek kacangnya.
Ela tertawa kecil dan meminta suaminya untuk melanjutkan sarapannya.