Hubungan yang dijalin oleh Yuana dan Farhan selama tujuh tahun harus kandas begitu saja
Yuana melihat Farhan yang berselingkuh dengan sahabat karibnya yang bernama Intan
Dan akhirnya Yuana langsung memutuskan untuk pergi
Disaat sedang menata hatinya, ia tidak sengaja bertemu dengan seorang yang tak lain adalah suami dari mendiang kakaknya yang bernama Haris
Apakah Yuana akan menikah dengan Haris atau ia akan kembali lagi dengan Farhan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Haris dan Yuana telah sampai di rumah setelah mereka makan malam di rumah orang tua Haris.
"Sayang, apakah kamu baik-baik saja?" tanya Haris yang melihat istrinya diam saja.
"Aku baik-baik saja Mas" jawab Yuana yang langsung masuk kedalam kamar mandi.
Haris tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada istrinya yang setelah pulang dari rumah orang tuanya langsung diam.
Di dalam kamar mandi Yuana menangis sesenggukan dan ia tidak menyangka jika akan bertemu dengan Divan yang pernah ia sukai sebelum bertemu dengan Farhan.
"Kenapa kita harus bertemu lagi di situasi yang seperti ini" ucap Yuana dalam hati.
Yuana juga tidak tahu jika Divan adalah adik kandung Haris karena waktu pernikahan Feby, Divan tidak datang karena sudah berada di luar negeri.
"Aku tidak boleh seperti ini, aku sudah menikah dengan Mas Haris. Aku harus bisa menjadi istri yang baik" Yuana lekas menyelesaikan mandinya dan keluar dari kamar mandi.
Ia melihat suaminya yang sudah tertidur pulas karena kecapekan
"Selamat mimpi indah Mas" ucap Yuana sambil mencium pipi Haris.
Haris langsung menarik pinggang istrinya sampai terjatuh di pelukannya
"Harum sekali kamu sayang, apakah kamu ingin menggoda suamimu ini?" tanya Haris sambil mendekatkan bibirnya ke bibir suaminya.
Kemudian Haris melepaskan kimono handuk milik istrinya. Ia demam tergoda saat melihat tetesan air yang turun dari rambut Yuana yang masih basah.
Haris kembali mencium bibir istrinya yang sekarang sudah berada ada di atas tempat tidur dan mereka berdua kembali melakukan ritual olahraga.
Hampir satu jam mereka melakukan ritual olahraga bersama dan setelah selesai mereka berdua langsung tertidur pulas sambil saling berpelukan.
Keesokan harinya mereka berdua telah sampai di perusahaan.
Disaat Haris sedang meeting di lantai atas tiba-tiba Yuana dikejutkan dengan kedatangan Divan.
"Dimana Kak Haris?" tanya Divan.
"Tuan Haris masih ada meeting, mungkin sebentar lagi sudah selesai" jawab Yuana.
Divan mengernyitkan dahinya saat mendengar Yuana yang menyebut suaminya dengan kata Tuan.
"T-tuan? Kenapa kamu memanggil suamimu seperti itu? Bukankah kalian..."
Yuana langsung menutup mulut Divan yang bicara seperti itu.
"Mmmpphh...."
Yuana langsung melepaskan tangannya dan ia menjelaskan kalau semua karyawan disini masih belum tahu kalau Yuana dan Haris sudah menikah.
Tak berselang lama Haris masuk kedalam ruangan kerjanya dan melihat adik kesayangannya sudah duduk menunggunya.
"Yuana, kemarilah sebentar. Ada yang ingin Mas beritahukan kepadamu" ucap Haris.
Yuana menganggukkan kepalanya dan langsung duduk bersama mereka berdua.
"Divan akan bekerja disini sebagai wakil ku, apakah kamu setuju?" tanya Haris.
"Aku setuju saja Mas, bukankah ini perusahaan Mas" jawab Yuana sambil tersenyum tipis.
Mendengar jawaban dari istrinya, Haris bisa bernafas lega dan ia meminta Divan untuk mulai bekerja hari ini.
Haris meminta Yuana untuk mengantarkan Divan menuju keruangannya.
"Terima kasih Mbak" ucap Divan sambil menggoda kakak iparnya.
"Kalau dikantor panggil aku Yuana saja" ucap Yuana yang takut jika ada karyawan lain yang mendengar.
Divan menganggukkan kepalanya dan ia langsung duduk di ruangan kerjanya.
Yuana yang sudah selesai mengantar Divan kembali ke ruangannya.
Haris menutup pintu dan tirai yang ada di ruangannya karena ia ingin berbicara dengan istrinya.
"Sayang, terima kasih sudah hadir di hidupku" ucap Haris sambil memeluk tubuh istrinya.
"M-mas, nanti ada yang lihat"
Haris menggelengkan kepalanya dan memberitahukan kalau mereka semua tidak bisa melihat karena kaca ruangannya sudah didesain one way.
Ia memeluk erat tubuh istrinya dan setelah itu ia mencium bibir istrinya dengan sangat lembut. Setelah selesai mencium bibir istrinya, Haris kembali duduk dan kembali fokus bekerja.
Sementara itu di tempat lain dimana Intan sudah mengetahui keberadaan Yuana saat ini. Ia melihat dari media sosial milik sahabatnya yang bekerja di perusahaan Haris.
Tok
Tok
Tok
Intan mengetuk pintu ruangan kerja Farhan dan setelah mendapatkan ijin dari Farhan, ia langsung masuk kedalam.
"Ada apa? Kenapa kamu berlari seperti itu?" tanya Farhan.
"A-aku sudah menemukan keberadaan Yuana" jawab Intan.
Mendengar nama Yuana yang disebut oleh Intan, Farhan langsung bangkit dari duduknya dengan wajah yang bahagia.
"Dimana dia sekarang?" tanya Farhan sambil memegang kedua tangan Intan.
Intan memberitahukan kalau Yuana sekarang berada di Perusahaan Haris Grup.
Farhan langsung mengerti dengan nama perusahaan yang disebut oleh Intan. Ia meminta agar segera memesankan tiket pesawat untuk menuju ke Indonesia.
"Apakah aku boleh ikut?" tanya Intan yang tidak rela jika Farhan akan ke Indonesia untuk menjemput Yuana.
Farhat meminta Intan untuk tidak ikut karena bisa membuat Yuana tidak mau kembali lagi bersamanya.
Intan mengerucutkan bibirnya dan ia meminta Farhan untuk tidak pergi.
"Setelah aku menjemput Yuana, kita akan bertemu lagi sayang"
Farhan lekas menuju ke apartemennya untuk menyiapkan semua pakaiannya yang akan ia bawa ke Indonesia.
Setelah selesai menyiapkan semua pakaiannya, Farhan langsung menuju ke Bandara dimana Intan sudah menunggunya di sana.
"Mas, aku ikut ya" rengek Intan yang masih saja ingin ikut ke Indonesia.
Arhan mengambil ponselnya dan mentransfer sejumlah uang untuk Intan agar tidak ikut ke Indonesia.
Setelah itu Arhan masuk kedalam pesawat dan tidak menghiraukan Intan yang sedang melambaikan tangannya.
"Yuana, akhirnya aku menemukanmu. Tunggu aku sayang, setelah ini kita menikah" ucap Farhan dalam hati.
Tak lama kemudian, pesawat lepas landas menuju ke Indonesia.
Jam menunjukkan pukul 4 sore dimana jam kerja telah usai dan seperti biasa Haris menunggu istrinya di parkiran.
Divan yang sudah naik motor sportnya melihat kakaknya yang masih menunggu Yuana yang belum turun.
"Pulanglah dulu" ucap Haris
Divan langsung melajukan motornya dengan mengacungkan jempolnya ke Haris.
Tak berselang lama Yuana telah sampai dan segera membuka pintu mobil.
"Sayang, sampai kapan kita seperti ini terus?" tanya Haris.
"Sampai situasi aman dan tidak ada yang iri dengan keberadaan ku disini" jawab Yuana yang meminta suaminya untuk bersabar.
Haris menghela nafasnya dan segera ia melajukan mobilnya menuju ke rumah.
Tanpa mereka sadari kalau ada Fairus yang tidak sengaja melihat kedekatan mereka berdua.
"Ternyata ini alasan kamu selalu menolakku setiap aku ajak pulang. Lihat saja nanti aku akan membuatmu malu" gumam Fairus yang langsung melajukan mobil sedannya.
Selama diperjalanan, Fairus selalu mengumpat dan mengolok-olok Yuana yang seperti wanita lainnya yang hanya suka dengan kekayaan.
"Semua wanita sama saja dan sepertinya tidak ada wanita yang tulus di dunia ini" ucap Fairus.
Fairus mempercepat laju mobilnya agar lekas sampai menuju ke apartemennya.
Sesampainya di sana, ia langsung masuk ke dalam dan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sambil mencari akal untuk mempermalukan Yuana di semua karyawan.