Apa jadinya jika mantan Agen rahasia bertemu Mantan Mafia yang sama-sama menyelematkan anak mereka dari sindikat perdagangan manusia?
Mantan Mafia yang sudah lama menduda langsung terpikat pada pandangan pertama tanpa ia tahu jika wanita tangguh yang ia kagumi adalah mantan agen rahasia yang memilih pensiun dini sejak sang suami wafat.
Mantan agen rahasia yang selama ini hidup lurus-lurus saja menjadi terusik karena di kejar secara ugal-ugalan oleh pria yang tidak ia kenal. Terlebih lagi anak sang pria juga ikut ikutan mengejar dirinya agar ia mau menjadi ibu anak itu.
Akankah mantan agen rahasia itu luluh dengan serangan cinta ayah dan anak itu? Apa lagi sejak kejadian tersebut hidup mereka mulai terusik oleh orang-orang yang haus akan kekuasaan yang mulai membuat mereka terpaksa kembali angkat senjata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berhasil ditemukan
Jambi, 8 November 2024
SMA GSI...
Seminggu setelah kejadian dirinya dikeroyok telah terlewati dengan tinggal bersama Hiro dan Mommy nya. Sekarang saatnya ia kembali lagi ke sekolah dengan diantar sopir kediamannya Pak Min. Kemarin sore Harry diantar pulang oleh Olin ke kediamannya setelah Ibu muda tersebut pulang dari tokonya.
Sebelum memutuskan untuk tinggal dan dirawat oleh Olin, Harry mengirim pesan singkat pada Hades jika dirinya baik-baik saja dan bersama orang baik untuk beberapa hari. Hades yang memang berencana pergi ke Macau terpaksa mengizinkan selagi sang putra tidak dalam zona merah meskipun saat itu ia tidak tahu dimana keberadaan sang putra.
Hades selalu memberikan pengamanan pada Harry berupa jam tangan yang di pencet dalam keadaan terdesak langsung memberikan sinyal dan lokasi pada jaringan GPS pihak keamanan milik Hades.
Harry keluar dari mobil dengan wajah datar dan dingin. Teriakan dan jeritan kaum hawa yang memandangnya dengan penuh minat tidak remaja itu hiraukan atau ia tanggapi.
"Harry, wait!" panggil Lucas yang baru saja memarkirkan motornya dan berlari mendekati Harry yang berhenti karena namanya di panggil.
Sejak dia ditolong Hiro dan teman-temannya, ia meminta mereka memanggilnya Harry seperti orang-orang terdekatnya. Namun ia akan marah jika orang lain memanggilnya Harry karena baginya panggilan tersebut khusus untuk orang-orang terdekat saja.
"Ayo," ajak Lucas dengan tangan merangkul bahu Harry berjalan menuju lantai tiga kelas mereka.
Teguran dan sapaan siswi perempuan tidak keduanya hiraukan apalagi membalas teguran dan sapaan tersebut.
Hiro, Galaxy dan Kevin sudah datang terlebih dahulu karena rumah ketiganya searah meskipun jaraknya masih berjauhan.
Begitu keduanya sampai di kelas, mereka langsung bergabung dengan Hiro, Galaxy dan Kevin sambil tos ala lelaki. Interaksi kelima remaja tersebut menjadi tontonan siswa-siswi di kelas tersebut yang dimana bisik-bisik terdengar membicarakan mereka berlima.
"Gimana dengan rencana kita kemarin? Kapan akan terealisasi? Rasanya sudah lama kita gak sparring di Dojo nya Uncle Randy," celetuk Kevin memulai obrolan.
"Bagaimana kalau minggu depan? Karena minggu ini kan kita ada latihan Basket untuk turnamen antar SMA," usul Galaxy seraya menatap temannya satu persatu.
"Gue setuju kalau minggu depan aja, soalnya gue bisa ajak Aunty Mia ikut sparring dengan kita. Kan lumayan tambah-tambah ilmu baru dan gerakan baru," tambah Hiro menyetujui usul Galaxy.
"Loh, emangnya Aunty Mia akan pulang Ro ke Jakarta?" tanya Lucas dengan antusias.
"Kata Mommy sih iya, Aunty akan pulang ke Jakarta beberapa hari lagi dan katanya Aunty Mia akan menetap di Jakarta dekat dengan Mommy," jawab Hiro sesuai apa yang dikatakan Mommy nya.
"Wah, seru tuh kalau ada Aunty Mia! Gak kayak Aunty Gwen yang kaku dan datar kalau di ajak gabung dengan kita-kita," celetuk Galaxy dengan muka cemberut.
Harry yang tidak mengerti apa yang dibicarakan teman-teman barunya hanya diam saja mendengarkan mereka mengobrol.
"Yee, elu Gal. Aunty Gwen memang kaku dan datar sama semua orang, tetapi Aunty Gwen kan baik dan selalu bantuin kita saat kita meminta bantuannya," omel Kevin membela Aunty Gwen.
"Iya deh, iya. Gue kan cuma ngomongin apa yang gue rasain setiap ketemu Aunty Gwen, Kevin??" sungut Galaxy mengalah.
Pembicaraan remaja tersebut terhenti dengan kedatangan guru mereka yang akan mengajarkan pelajaran pertama.
🌺🌺🌺
Brak
Seorang pria membuka sebuah pintu dengan sangat kasar dan masuk dengan wajah berantakan termasuk pakaiannya.
"Jangan lancang kau, Sean!" bentak pria matang berusia empat puluh tahun yang sedang mengisap cerutu elektrik di mulutnya.
"Maafkan atas kelancangan saya, Tuan! Saya hanya tidak sabar datang menemui Tuan untuk mengabarkan tentang pencarian kita selama sepuluh tahun ini!" jawab pria yang masuk tergesa-gesa tadi dengan membungkuk hormat.
Pria yang mengisap cerutunya langsung berdiri sehingga kursinya bergeser kebelakang. Ia menatap tajam pria yang di panggil Sean dengan tatapan menghunus seperti pedang tajam.
"Jangan bercanda kau, Sean! Saat ini aku sedang tidak ingin main-main. Sudah cukup selama sepuluh tahun ini aku kecewa karena yang kita temukan bukanlah yang kita cari selama ini. Jadi, sebelum kepalamu berpisah dari badan jangan buat aku kesal dan kecewa untuk kesekian kalinya!" bentak pria itu dengan rahang mengeras dan wajah merah padam.
"Ampun beribu ampun, Tuan! Kali ini untuk terakhir kalinya saya benar-benar tidak bercanda ataupun berbohong pada Tuan! Orang yang kita cari selama ini berhasil ditemukan, hanya saja yang bersangkutan sudah meninggal dan meninggalkan seorang istri dan anaknya. Detektif yang saya sewa berhasil menemukan istri dan anak Tuan Kenji setelah mencari selama tiga tahun terakhir. Ini buktinya, Tuan!" ucap pria bernama Sean dengan wajah serius.
Tuannya itu langsung mengambil amplop cokelat yang disodorkan Sean dan membukanya. Wajahnya seketika mengeras dan terkejut secara bersamaan melihat foto-foto yang ada di dalam amplop tersebut.
"Jadi, Kenji sudah meninggal sepuluh tahun lalu? Dan dia meninggalkan istri dan anak laki-laki berusia lima tahun saat itu?" tanya sang Tuan entah pada siapa.
"Benar, Tuan. Bahkan anak itu sekarang sudah beranjak remaja dan bersekolah di sekolah internasional GSI. Hanya saja hingga saat ini detektif yang saya sewa agak kesulitan mencari tempat tinggal mereka karena rumah yang mereka datangi setiap selesai sekolah dan beraktivitas bukanlah rumah mereka. Entah bagaimana keduanya bisa menghilang setelah memasuki rumah tersebut," jawab Sean dengan wajah penuh kebingungan.
"Hmm, menarik sekali! Tidak kusangka adik tiriku itu mempunyai istri yang tidak bisa dianggap remeh dan sepertinya adik iparku itu agak misterius juga!" ujar sang Tuan dengan tersenyum menyeringai.
"Lalu, apa yang harus saya lakukan lagi Tuan? Apa kita akan langsung menemui mereka di toko kue tempat perempuan itu bekerja?" tanya Sean pada Tuannya.
"Tidak perlu! Sekarang ini cukup kau suruh anak buahmu untuk mengawasi anak itu di sekolahnya dan mengawasi toko kue tempat adik iparku itu bekerja," jawab sang Tuan sembari kembali duduk di kursinya sambil menghisap cerutunya.
"Baik, Tuan. Akan saya lakukan perintah Anda!" sahut Sean dengan tegas seraya undur diri dari ruangan tersebut.
Sepeninggalan tangan kanannya bernama Sean, pria itu membuka laci mejanya dan mengambil sebuah bingkai foto seorang wanita cantik memakai kimono Jepang sedang merangkul anak kecil yang tersenyum lebar menghadap ke kamera.
"Mama, meskipun aku gagal menemukan anak haram itu, tetapi aku berhasil menemukan istri dan anaknya. Aku yakin jika anak haram itu pasti meninggalkan apa yang kita cari pada istri dan anaknya. Lima belas tahun aku mencarinya hingga ke negara ini baru berhasil sekarang. Tidak akan aku biarkan istri dan anaknya mengambil apa yang seharusnya menjadi milik kita sebagai keturunan sah dari Klan Yamada! Aku berjanji akan mengembalikan milik kita ke pemilik aslinya!" ucap pria itu dengan penuh tekad dan dendam dari sorot matanya.
Bersambung....