Queena remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA, Ia di buang oleh keluarga nya karna dianggap membawa sial setelah kematian kedua orang tuanya....Namun tiba tiba setelah 11 tahun di telantarkan, tiba tiba keluarga nya memaksa dia menikah karna alasan wasiat dari alm.Orang tua nya....
Vincent pria dewasa berusia 26 tahun, yang memiliki trauma pada kegelapan, tapi dia juga tak bisa tidur nyenyak dengan lampu terang. dia hanya bisa mengandalkan obat tidur setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7
Kini malam pun telah tiba. Seperti biasa, Vincent sangat kesulitan untuk tidur. Dia pun dengan terpaksa meminum pil tidur melebihi dosis yang di berikan oleh dokter pribadi nya.
Dilain sisi, Queena tak bisa tidur karna memikirkan ancaman dari paman nya. Ia tahu jika paman nya akan melakukan apa yang ia katakan.
"Aku tidak mau kehilangan orang terdekat untuk kesekian kalinya" gumam queena.
Pagi Hari
Queena pun terbangun mendengar alarm nya yang berbunyi. Sedangkan flora sudah bangun sedari tadi bahkan ia sudah menyiapkan sarapan dan bekal untuk di bawa ke sekolah queena.
Queena pun turun dengan menggunakan seragam dan menggendong tas nya.
"Ayo makan dulu" kata flora.
Mereka pun sarapan menggunakan roti dan susu....Queena dan flora keluar rumah, saat flora akan masuk ke dalam mobil, tiba tiba ada motor yang melaju kencang.
"Kakak!!!" teriak queena.
Namun motor itu berhenti tepat di depan flora. Pemotor itu mengedipkan mata nya ke arah queena. Lalu berjalan meninggalkan flora yang terjatuh karna shock.
"Kakak....." queena langsung berlari dan memeluk flora yang duduk di aspal.
"Kakak baik baik saja kan? Kakak lihat aku" kata queena memegangi wajah sang kaka.
"Yah....ya, kakak baik baik saja. Kakak hanya terkejut" kata flora dengan nafas memburu, ia ketakutan setengah mati.
"Ayo kak, kita ke dalam rumah terlebih dahulu" kata queena membantu flora berdiri dan masuk ke dalam rumah.
"Apa om Raiden benar benar melakukan nya? aku harus menemui nya hari ini sesuai dengan apa yang ia perintahkan kemarin" batin queena.
"Kakak ayo minum dulu" kata queena menyodorkan segelas air mineral pada flora
"Terimakasih dek" kata flora yang langsung meneguk habis, namun pandangan nya masih kosong. Terlihat jelas betapa shock nya flora.
Setelah beberapa menit, kini flora mulai fokus kembali. Flora mengajak queena masuk ke dalam mobil. Namun kali ini queena yang mengendarai mobil untuk mencegah hal yang tak di ingin kan.
Queena mengantarkan flora ke kantor terlebih dahulu, baru lah dia akan berangkat ke sekolah dengan naik taksi.
"Maaf ya sayang, gara gara kakak. Kamu harus naik taksi" kata flora.
"Tenang aja kak, aku suka kok naik taksi. Cepat kakak masuk" kata queena menenangkan sang kakak.
"Hati hati ya queen"
"Iya kak" kata queena melambaikan tangan dan berlari.
Saat queena sedang berjalan mencari taksi tiba tiba ada mobil yang melaju menginjak genangan air, percikan air itu mengenai queena.
"Hei!!!! Lihat baju ku basah!" teriak queena berlari mengejar mobil itu.
"Buka! Apa kau tidak punya mata!" teriak queena menggedor kaca mobil itu.
"Maaf nona, ini uang untuk ganti rugi nya" kata pria yang tak asing bagi queena...
Queena pun mengingat bahwa pria itu adalah asisten Vincent yang mengantarnya ke kamar hotel.
"Lain kali berhati hati lah" kata queena mengambil uang itu dan pergi meninggalkan Willy.
Willy pun kembali masuk ke dalam mobil, ternyata kejadian tadi di lihat oleh Vincent yang berada di mobil.
"Maaf karna sudah membuat mu menunggu pak" kata Willy.
"Minta maaf lah pada gadis yang terkena air karnamu" kata Vincent datar.
Willy berpikir sejenak, sejak kapan Vincent memikirkan orang lain....Seketika Willy ingat bahwa gadis itu adalah adik flora yang sempat di tolong oleh Vincent saat di hotel
****************
Sepulang sekolah, queena segera menuju ke rumah Raiden (paman nya), queena menyangka nenek nya juga terlibat dalam hal ini.
"Queena, kamu datang kesini lagi?" tanya Mariana dengan lembut.
"Aku akan menyetujui pernikahan itu, jika memang ada bukti bahwa itu keinginan kedua orang tua ku"
"Kebetulan ada dokumentasi tentang itu di dalam kamera peninggalan ayah mu. Sebentar, nenek akan mengambil nya" kata Mariana yang beranjak membawa tongkat untuk membantunya berjalan.
Queena hanya diam di ruang tamu, menunggu Mariana membawa kamera yang tadi di bicarakan. Hingga tak lama kemudian, Mariana pun datang dengan kamera yang ada di genggaman nya.
"Ini, kamu boleh mengecek nya sendiri" kata Mariana.
Disana terdapat banyak dokumentasi tentang dirinya semasa kecil, lalu saat queena menggeser tiba tiba ada vlog saat dirinya baru lahir dirumah sakit.
"bagaimana jika kita menjodohkan putri dan putra mu?" tanya Lydia (ibu queena)
"Hahaha ...baru saja melahirkan sudah membicarakan perjodohan" ucap Gabriel (ayah queena)
"Aku senang mendengar nya, aku serius. Bagaimana jika kita menjodoh kan mereka?" kata Vienna (ibu Vincent)
"Ibu, apa itu perjodohan?" tanya Vincent yang saat itu berusia 8 tahun.
"Jika nanti kamu sudah dewasa, kamu akan menikahi bayi kecil itu. Bagaimana?" kata James (ayah Vincent) yang saat itu menjelaskan pada putra nya arti perjodohan.
"Ya, aku mau. Seperti nya bayi itu sangat cantik" kata vincent polos.
"Wahhhh calon menantuku manis sekali" kata Lydia (Ibu queena).
Queena langsung mematikan kamera nya, ia sudah cukup melihat buktinya.
"Dulu saat kamu berusia 3 tahun, kamu juga mengunjungi anak laki laki itu saat James dan vieena meninggal" kata Mariana
"Lalu, bagaimana Nasib anak itu? Kenapa orang tua nya meninggal?" tanya queena penasaran. Ia mulai tertarik dengan laki laki itu.
"Saat kamu berusia 3 tahun, kamu dan kedua orang tua mu mengunjungi nya di rumah. Namun sepertinya dia sangat trauma atas kejadian yang menimpa kedua orang tua nya jadi dia mengurung diri dan tak mau bertemu dengan siapapun sampai pada akhirnya kedua orang tua mu tewas.......orang tua nya meninggal karna keracunan, namun kasus nya masih belum terpecahkan sampai sekarang" jelas Mariana.
Queena merasa iba pada pria yang di ceritakan nenek nya itu. Lalu queena bertanya siapa nama lelaki itu.
"Nama nya Vincent, sekarang dia sudah menjadi orang sukses. Maka dari itu, aku dan paman mu mengambil keputusan untuk mengabulkan keinginan kedua orang tua mu" kata Mariana.
"Baiklah, aku akan menikah dengan nya. Ini demi ayah dan ibu" kata queena yang berdiri dan berniat meninggalkan Mariana.
"Queen......maaf kan nenek" kata Mariana menatap sedih pada cucu kesayangan nya.
"Aku sudah memaaf kan nenek, aku pamit" kata queena tanpa menoleh sedikit pun pada Mariana.
Sebenarnya queena sangat merindukan nenek nya. ia ingin memeluk nenek nya, namun rasa kecewa nya lebih besar. Ia masih tak habis pikir kenapa nenek nya tega membuang nya, padahal saat itu usia nya baru menginjak 7 tahun.
Queena mencari taksi, ia tak langsung pulang melainkan mengunjungi toko roti yang pernah mempekerjakan nya.
Karna kemarin queena mendapat pesan bahwa ia sudah di pecat karna sebelum nya ia tak bekerja.