Kisah perjalanan pernikahan Kaluna dan Nathan yang harus kandas karena sebuah kesalahpahaman yang di sebabkan oleh adik Nathan yang tidak menyukai Kaluna menjadi bagian keluarga mereka.
Tiga tahun kemudian saat Kaluna mendapat pekerjaan saat itu ia harus berurusan kembali dengan keluarga mantan suaminya.
Bagaimana lanjutan kisah Kaluna dan Nathan apakah mereka akan rujuk kembali ataukah mereka menemukan tambatan hati yang lain. Jangan lupa ikuti kisahnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itz_zara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga Puluh Lima
Saat tiba dirumah Nathan langsung membawa Athan ke kamarnya dan menyuruhnya tidur. Ia menemani Athan hingga tertidur pulas. Setelah Athan tidur, Nathan langsung menuju kamarnya untuk bersiap tidur. Ia mengganti bajunya dengan baju tidur.
"Kaluna sedang apa ya?" Tanya Nathan dalam hatinya ketika sudah duduk diranjang. Ia merasa rindu dengan istrinya itu.
Nathan ingin segera bertemu dengan Kaluna. Tapi ia tidak mau menjadi orang yang egois karena melarang Kaluna pulang ke rumahnya. Lagipula yang sakit kan ayah mertuanya sendiri. Walaupun semua orang belum tau jika ia dan Kaluna telah rujuk kembali. Nathan berjanji dalam hatinya akan segera menyelesaikan masalah Alea dulu baru mengungkapkan pernikahannya kembali dengan Kaluna. Jika diperlukan ia akan menikahi Kaluna kembali dengan pesta yang meriah.
Nathan mengambil ponselnya dan memutuskan untuk menghubungi Kaluna. Ia sudah rindu dengan suara Kaluna.
Nathan segera menekan tombol panggilan dan menunggu Kaluna menjawabnya. Ia merasa sedikit gugup karena takut Kaluna sudah tidur.
Setelah menunggu beberapa detik hingga akhirnya Kaluna menjawab panggilannya.
"Halo, mas," panggil Kaluna dengan suara yang lembut.
Nathan merasa lega mendengar suara Kaluna.
"Halo sayang, kamu udah tidur belum?" Tanya Nathan.
"Aku belum tidur mas. Aku masih baca-baca dikamar," jawab Kaluna santai.
"Bagaimana kabar ayah? Sakit apa ayah?" Tanya Nathan berturut-turut.
"Alhamdulillah mas ayah sudah baik. Ayah hanya kelelahan akibat bekerja disawah mas," balas Kaluna mengenai keadaan sang ayah.
"Alhamdulillah senang mas mendengarnya. Gimana kabar kamu disana? Mas rindu kamu," kata Nathan dengan sedikit malu.
Kaluna tersenyum geli mendengar pernyataan suaminya itu. Jarang-jarang Nathan mengungkapkan kerinduan padanya.
"Aku baik-baik saja mas. Aku juga rindu sama mas." Jawab Kaluna.
Nathan merasa hatinya bergetar mendengar balasan rindu dari Kaluna. Ia yakin keluarganya akan bahagia seperti dulu lagi.
"Gimana Athan hari ini mas?" Tanya balik Kaluna mengenai Athan anaknya.
"Hari ini Athan jadi anak yang baik, walaupun tadi sempat bilang rindu sama kamu tapi dia gak rewel sama sekali," kata Nathan.
"Uh so sweet."
Kaluna tersenyum mendengar cerita tentang Athan. Ia merasa bahagia karena anaknya masih ingat dan merindukannya.
"Aku juga rindu sama Athan, mas. Aku ingin segera bertemu dengan dia dan memeluknya," kata Kaluna dengan nada yang lembut.
Nathan merasa hatinya bergetar mendengar kata-kata Kaluna. Ia yakin bahwa keluarganya akan bahagia lagi jika mereka bisa bersama-sama.
"Aku juga ingin itu, sayang. Aku ingin kita bisa bersama-sama lagi, sebagai keluarga yang bahagia," kata Nathan dengan nada yang penuh perasaan.
Kaluna tersenyum dan merasa bahagia karena Nathan masih mencintainya dan ingin bersama-sama lagi. Ia yakin bahwa mereka akan bisa melalui semua masalah dan menjadi keluarga yang bahagia lagi.
"Oo iya mas, gimana tadi makan malamnya?" Tanya Kaluna.
"Ya hanya seperti biasa saja makan-makan ngobrol dan sudah pulang. Gak ada yang spesial," kata Nathan menceritakan makan malamnya dirumah mamanya. Walaupun ia tak bercerita tentang perjodohan yang akan dilakukan oleh mamanya.
Kaluna mendengarkan cerita Nathan tentang makan malamnya dengan santai. Ia tidak curiga bahwa ada sesuatu yang tidak dikatakan oleh Nathan.
"Ya, kayaknya mamamu sangat menyayangi kamu dan Athan ya," kata Kaluna dengan senyum.
Nathan tersenyum dan mengangguk. "Iya, benar. Mamaku sangat menyayangi kami berdua," kata Nathan dengan nada yang hangat.
Nathan merasa lega karena tidak perlu membicarakan tentang perjodohan yang akan dilakukan oleh mamanya. Ia tidak ingin membuat Kaluna khawatir atau merasa tidak nyaman.
"Ya sudah karena sudah malam kamu tidur gih," kata Nathan pada Kaluna.
"Iya, mas. Selamat tidur, mas," jawab Kaluna dengan nada yang lembut.
Nathan tersenyum dan mengucapkan selamat tidur kepada Kaluna. "Selamat tidur, sayang. Aku cinta kamu," kata Nathan dengan nada yang hangat.
Kaluna tersenyum dan merasa bahagia karena Nathan masih mencintainya. "Aku juga cinta kamu, mas," jawab Kaluna sebelum mematikan ponselnya dan tidur.
Nathan mematikan ponselnya dan meletakan nya di nakas. Ia bersiap untuk tidur. Sedangkan Kaluna melakukan hal yang sama seperti Nathan mematikan ponselnya dan meletakannya. Bersiap untuk tidur dan menyambut hari esok.
Kaluna mematikan lampu kamar dan merasa lelah setelah hari yang panjang merawat ayahnya. Ia membaringkan dirinya di tempat tidur dan merasa nyaman dengan bantal dan selimut yang hangat. Dengan perasaan bahagia dan tenang, Kaluna mulai tertidur, membayangkan wajah Nathan dan senyumnya yang manis, serta berharap bahwa esok akan menjadi hari yang lebih baik bagi mereka berdua.
*****
Sedangkan ditempat lain Alea masih berdiri dibalkon memandang langit malam. Haris suaminya telah tidur terlebih dahulu. Ia masih memikirkan penolakan perjodohan yang dilakukan oleh Nathan, abangnya. Ia merasa satu misinya telah gagak. Jadi dia harus memikirkan rencana yang lain.
Alea menghela napas dalam-dalam, merasa frustrasi karena rencananya untuk menjodohkan Nathan dengan wanita lain telah gagal. Ia merasa bahwa Nathan masih terlalu terikat dengan Kaluna, istrinya yang telah meninggalkannya.
Alea memikirkan rencana lain untuk memisahkan Nathan dan Kaluna. Ia tahu bahwa Nathan masih memiliki perasaan yang kuat terhadap Kaluna, dan ia harus menemukan cara untuk menghilangkan perasaan itu.
Dengan wajah yang serius, Alea memutuskan untuk memikirkan strategi baru untuk mencapai tujuannya. Ia tidak akan menyerah begitu saja, dan ia akan melakukan apa pun untuk memastikan bahwa Nathan tidak akan kembali kepada Kaluna.
Alea berjalan kembali ke dalam kamarnya, masih memikirkan rencana barunya. Ia duduk di depan meja rias, memandang wajahnya sendiri di cermin. Ia merasa bahwa ia harus lebih cerdas dan lebih licik jika ingin memisahkan Nathan dan Kaluna.
Dengan wajah yang serius, Alea memulai memikirkan strategi barunya. Ia akan menggunakan semua kekuatan dan pengaruhnya untuk memastikan bahwa Nathan tidak akan kembali kepada Kaluna. Ia tidak akan membiarkan perasaan Nathan terhadap Kaluna menghalangi rencananya.
Alea tersenyum licik, merasa bahwa ia telah menemukan rencana yang tepat untuk mencapai tujuannya. Ia akan memulai rencananya esok hari, dan ia yakin bahwa Nathan dan Kaluna tidak akan pernah bersatu lagi.
Alea mematikan lampu kamarnya dan berbaring di tempat tidur, masih memikirkan rencana barunya. Ia merasa yakin bahwa rencananya akan berhasil dan Nathan akan melupakan Kaluna. Dengan senyum licik di wajahnya, Alea mulai tertidur, siap untuk memulai rencananya esok hari. Ia tidak menyadari bahwa rencananya akan berdampak besar pada kehidupan Nathan dan Kaluna, dan bahwa cinta sejati tidak dapat dipisahkan oleh rencana atau kekuatan apapun.
Dengan demikian, Alea tertidur dengan rencana licik di pikirannya, sementara Nathan dan Kaluna juga tertidur dengan harapan untuk masa depan yang lebih baik bersama-sama.
bakalan seru kalau semua kebusukan alea terungkap...