Kisah ini bercerita tentang tiga orang wanita yang bersahabat sejak kecil yakni Raya, Fitri dan Alya. Namun Seiring berjalannya waktu mereka harus berpisah karena jalan hidupnya masing masing. Di usianya yang beranjak dewasa, mereka mulai menemukan jati dirinya. Seperti apa lika liku kehidupan tiga bunga ini? Ini lah kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harti Supandi (Siti Hartinah), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hubungan Terlarang
Tiba tiba Rizal memeluk tubuh Fitri dari belakang. Fitri pun hanya diam saat Rizal sedang mencoba untuk menyentuhnya.
Rizal terus memeluk tubuh Fitri dan membuat Fitri membalikkan badannya menatap wajah pria itu.
‘’Mas Rizal’’ ucap Fitri
‘’Apa kamu masih mencintaiku’’ ucap Rizal
‘’Perasaan ku masih sama’’ ucap Fitri
Mendengar ucapan Fitri, Rizal langsung menarik tangan Fitri dan memasukkannya ke dalam sebuah kamar.
Di kamar rumah yang sepi itu, Fitri dan Rizal melampiaskan nafsunya. Rizal dan Fitri berciuman sambil melepaskan semua pakaiannya hingga berakhir di atas ranjang.
Sementara Julia tidur di kamarnya sendirian dan bertanya tanya mengapa Rizal belum pulang dari kampus. Sebagaimana diketahui, Rizal adalah seorang dosen dari salah satu kampus swasta yang ada di Jakarta.
‘’Mas Rizal kok belum pulang ya?’’ ucap Julia yang mengkhawatirkan suaminya
Julia pun berusaha untuk menghubungi Rizal, namun telpon darinya tidak diangkat.
Tuuutt..
Tuuutt..
‘’Mas hand phone kamu bunyi’’ ucap Fitri yang sedang bercumbu dengan Rizal
‘’Udah biarin aja’’ ucap Rizal yang tidak mau diganggu
Mereka melampiaskan hasratnya tanpa perasaan bersalah. Namun Julia mencoba untuk positif thinking terhadap suaminya yang sedang berada di luar rumah.
Keesokan harinya Fitri dan Rizal pulang ke rumahnya masing masing.
Saat memasuki rumah, Julia menunggu Rizal di ruang tamu.
‘’Darimana kamu mas?’’ ucap Julia
‘’Aku nginep di rumah temanku nyiapin persiapan buat ujian semester’’ ucap Rizal sambil berjalan ke kamarnya
‘’Teman kamu yang mana?’’ ucap Julia
‘’Udahlah gak usah bawel. Aku capek mau mandi dulu’’ ucap Rizal sambil melepas bajunya dan menuju kamar mandi
Julia pun mengambil baju bekas Rizal yang diletakkan suaminya di atas kasur. Julia mengambilnya untuk ditaruh ke tempat pakaian kotor.
Saat mengambil baju Rizal, Julia seperti mencium aroma parfum wanita.
‘’Baju mas Rizal kok wangi parfum wanita ya? Jangan jangan semalam, ah gak mungkin suamiku seperti itu’’ ucap Julia tidak ingin berpikiran buruk tentang suaminya
Setelah beres mandi dan berpakaian rapi, Rizal menuju ruang makan untuk sarapan dengan hidangan Roti bakar yang sudah disiapkan oleh Julia.
‘’Sarapan dulu mas’’ ucap Julia
‘’Ya’’ ucap Rizal
‘’Oh ya nanti aku mau ajak Aleena main di taman’’ ucap Julia
‘’Terserah kamu’’ ucap Rizal sambil mengunyah makanannya
‘’Mas Rizal kok jadi jutek gitu ya sama aku, kenapa ya? ah mungkin dia lagi pusing soal kerjaannya’’ ucap Julia dalam hati
‘’Yaudah aku berangkat dulu’’ ucap Rizal
‘’Iya mas hati hati’’ ucap Julia sambil mencium tangan suaminya
Rizal pun pergi menuju kampus seperti biasanya. Sementara Fitri masih sibuk dengan tugas kampusnya. Fitri bolak balik kampus untuk menemui dosen pembimbingnya.
Jarak kampus tempat Rizal mengajar dan kampus tempat kuliah Fitri sebenarnya tidak begitu jauh. Hanya saja, semenjak Rizal menikah dengan Julia, Rizal menjaga jarak dengan Fitri. Namun hal itu, ternyata tidak bertahan lama. Karena Rizal tidak bisa melupakan Fitri meskipun telah menikah dan memiliki anak dengan Julia.
Saat Julia sedang bermain dengan putri kecilnya yang bernama Aleena di taman, Julia kepikiran lagi dengan sikap Rizal yang mendadak aneh semenjak tidak pulang semalam.
‘’Apa mas Rizal sembunyikan sesuatu ya dari aku?’’ ucap Julia sambil menatap wajah putri kecilnya yang imut
Saat Fitri sedang menunggu dosen pembimbingnya yang sulit ditemui, tiba-tiba Fitri mendapat pesan dari Rizal.
‘’Hai sayang lagi apa?’’ ucap Rizal di pesannya
‘’Lagi nungguin dosen’’ ucap Fitri
‘’Masih lama gak?’’ ucap Rizal
‘’Gak tau mas’’ ucap Fitri
‘’Ketemuan yuk, kangen nih’’ ucap Rizal
‘’Ok jemput ya’’ ucap Fitri
‘’Ok’’ ucap Rizal
Fitri dan Rizal pun kembali bertemu. Kali ini mereka bertemu di sebuah restoran cepat saji. Setelah pertemuan itu mereka kembali tidur bersama di tempat kemarin.
Mereka mengulang kebiasaan yang sama hampir di setiap kali bertemu. Bisa bisanya dua orang ini yang tadinya taat agama, menjadi sosok liar di atas ranjang.
Terkadang cinta memang membuat orang jadi tidak waras.
Back to Jogja, setelah menjadi pacar Alya, Fikri jadi sering menghabiskan waktu di kost nya Alya.
Hampir setiap hari, pulang dari kerja part time nya, Fikri selalu mampir ke kost nya Alya. Di kamar kostnya Alya, Alya dan Fikri sering nonton film bersama.
Alya mengoleksi banyak film yang ia dapat dari warnet seberang kampusnya. Semua jenis film mereka tonton. Mulai dari film komedi, romance, hingga horor. Sampai Fikri merasa bosan, karena Alya hanya fokus menonton film.
‘’Bosen ah, main yuk kemana gitu’’ ucap Fikri
‘’Mau kemana sih, capek pulang kerja’’ ucap Alya
‘’Makanya cepet lulus, nanti aku aja yang kerja, kamu di rumah ’’ ucap Fikri
‘’Awas ya kalo bohong’’ ucap Alya
‘’Iya’’ ucap Fikri
‘’Ya udah kamu balik sana. Gak enak sama bapak kost’’ ucap Alya
‘’Yaudah aku pulang dulu ya, cium dulu keningnya muach’’ ucap Fikri sambil mengecup kening Alya dan bergegas pergi
Setelah Fikri pulang, Alya pun mematikan laptopnya dan menuju ke kasurnya untuk tidur.
Keesokan harinya Alya seperti biasa pergi ke kampus untuk menemui dosen pembimbing. Proses bimbingan skripsi tampak berjalan lancar. Hingga tugas skripsi pun akhirnya selesai.
Sampai ke tahapan berikutnya pun mampu Alya lewati. Kini tinggal menunggu waktu untuk wisuda. Begitu juga dengan Fikri.
Ketika Alya sedang bekerja di toko, tiba-tiba hand phone Alya berbunyi.
Tuuutt
Tuuutt
Alya pun mengambil hand phone dari sakunya.
Saat melihat layar hand phone nya, nomer dengan nama kontak nenekku yang memanggil.
‘’Tumben nenek telpon. Ada apa ya? Angkat dulu aja deh’’ ucap Alya
‘’Iya nek ada apa?’’ ucap Alya kepada neneknya
‘’Alya gimana kabarnya?’’ ucap nenek
‘’Kabarku baik. Nenek gimana?’’ ucap Alya
‘’Nenek lagi kurang sehat’’ ucap nenek
‘’Nenek lagi sakit?’’ ucap Alya
‘’Iya Alya, nenek lagi sakit. Kamu bisa pulang dulu? ada yang mau nenek bicarakan?’’ ucap nenek
Mendengar neneknya sakit, Alya jadi khawatir. Karena cuma nenek keluarga Alya yang tersisa, setelah kematian kedua orang tuanya.
‘’Baik nek, nanti aku pulang secepatnya’’ ucap Alya
Usai menerima telpon dari neneknya, Alya langsung pamit ke bosnya untuk pulang ke bogor.
Namun sebelum meninggalkan Jogja, Alya memberitahu Fikri tentang kepulangannya ke Bogor.
Fikri pun mengantar Alya ke stasiun.
‘’Kamu kok dadakan banget perginya’’ ucap Fikri
‘’Mau gimana lagi, nenek aku lagi sakit’’ ucap Alya
‘’Iya sih, semoga nenek kamu cepat sembuh ya. Bilangin salam dari aku’’ ucap Fikri
‘’Iya nanti aku sampaikan’’ ucap Alya
‘’Yaudah, kabari aku kalau udah nyampe Bogor’’ ucap Fikri
‘’Iya, kalau gitu aku pergi dulu ya. See you’’ ucap Alya sambil pergi
‘’See you’’ ucap Fikri
Alya berjalan masuk dan Fikri terus memandangi nya. Hingga tiba-tiba Fikri memanggil
‘’Alya’’ ucap Fikri
Bersambung…