NovelToon NovelToon
PEWARIS DEWA NAGA SEASON 2: ETERNAL BLOSSOM

PEWARIS DEWA NAGA SEASON 2: ETERNAL BLOSSOM

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyelamat
Popularitas:66.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: SuciptaYasha

🏆Sekuel Pewaris Dewa Naga🏆

Tujuh tahun setelah perang besar, kedamaian di Benua Feng hanyalah ilusi. Dunia di luar perbatasan telah jatuh ke tangan iblis, dan seorang pria asing muncul membawa rahasia besar. Dunia jauh lebih luas dari yang mereka kira, dan apa yang tersembunyi di balik kabut sejarah mulai terungkap—termasuk rahasia tentang asal-usul Liang Fei sendiri.

Siapa sebenarnya orang tuanya? Apa kaitannya dengan Pemimpin Sekte Demonic? Dan bisakah Zhiyuan, murid yang terjatuh dalam kegelapan, masih bisa diselamatkan?

Dengan persekutuan lama yang diuji, musuh baru yang lebih kuat, dan petunjuk yang mengarah ke dunia yang terkubur dalam sejarah, Liang Fei harus meninggalkan takhta dan melangkah ke medan pertempuran yang lebih besar dari sebelumnya.

Dunia telah berubah.
Dan perang yang sesungguhnya baru saja dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34 Kuburan Penderitaan: Ketika Manusia Hanya Sebuah Alat

Liang Fei menggeleng. “Tidak. Kita tidak boleh ceroboh.” Tatapannya penuh ketegasan. “Di dalam kota itu, ada Guingming dan Shanruo, dua iblis kuno yang sangat berbahaya. Aku tidak tahu seberapa kuat mereka sebenarnya. Jika kita menyerang tanpa perencanaan matang, kita hanya akan membuang nyawa sia-sia.”

Di dalam hatinya, Liang Fei masih mencoba memahami kemampuan Shanruo. Iblis itu tampak abadi, tetapi pasti ada celah yang bisa dimanfaatkan.

Shi Yue terdiam sejenak sebelum akhirnya mengangguk. “Lalu, apa rencanamu?”

Liang Fei kembali mengamati kota di kejauhan. Matanya menyipit saat pikirannya bekerja cepat. “Kita akan menyusup ke dalam kota. Menyelamatkan sebanyak mungkin orang sebelum pertempuran pecah.”

Shi Yue menatapnya ragu. “Menyusup? Di tempat yang dipenuhi iblis seperti ini? Itu akan sangat sulit.”

Liang Fei tersenyum tipis. “Aku tidak pernah bilang itu akan mudah.”

Shi Yue menarik napas panjang lalu mengangguk. “Baik. Aku mengerti.”

Keduanya mulai bergerak menuruni dataran tinggi, menembus bayangan pepohonan yang meranggas. Semakin dekat ke perbatasan, semakin tajam bau busuk darah dan daging yang membusuk menyengat hidung mereka.

Saat mereka melangkah lebih jauh, pemandangan di hadapan mereka membuat langkah keduanya terhenti.

Puluhan—bahkan mungkin ratusan—manusia dipaku pada kayu berbentuk salib terbalik. Kulit mereka robek, sebagian tubuhnya habis dicabik burung gagak hitam yang berkerumun di atasnya. Beberapa masih hidup, merintih pelan dalam sisa-sisa kesadaran, mata mereka kosong, kehilangan harapan. Usus mereka terburai, menggantung di udara seperti umpan busuk bagi belatung yang merayap di bawahnya.

Shi Yue menutup mulutnya, wajahnya pucat pasi. Matanya membelalak, dipenuhi kemarahan dan rasa jijik. “Ini... ini benar-benar biadab…” suaranya bergetar.

Liang Fei mengepalkan tangannya begitu erat hingga buku-buku jarinya memutih. Bahkan bagi seseorang sepertinya, yang sudah terbiasa dengan kebrutalan perang, ini adalah neraka yang menjijikkan.

Namun, ia tetap tenang. Ia menepuk bahu Shi Yue dengan ringan.

“Jangan biarkan emosi menguasaimu,” bisiknya tegas. “Kita masih harus menyusup lebih dalam.”

Tiba-tiba—

Crack.

Suara langkah kaki berat terdengar dari kejauhan. Ranting-ranting kering patah di bawah tekanan sesuatu yang besar.

Liang Fei langsung menarik Shi Yue ke balik salah satu tiang kayu yang dipenuhi mayat. Mereka menahan napas, bersembunyi dalam bayangan, mengintip dari celah.

Dua sosok raksasa muncul dari kegelapan.

Mereka bukan sekadar iblis biasa.

Tinggi mereka lebih dari dua meter, dengan kulit bersisik yang hitam legam, mata merah membara, dan cakar tajam yang meneteskan darah. Aroma busuk menyengat dari tubuh mereka, bercampur dengan bau anyir daging yang masih melekat di taring panjang mereka.

Di antara mereka, seorang pria paruh baya diseret seperti boneka yang hampir tak bernyawa. Pakaian compang-campingnya penuh dengan darah kering, tubuhnya kurus kering seperti telah berhari-hari kelaparan.

Pria itu tersedu-sedu, suaranya lirih, hampir tenggelam dalam gemuruh angin malam. “A-aku masih bisa bekerja… tolong… aku masih bisa bekerja…”

Salah satu iblis itu tertawa, suara beratnya bergetar seperti geraman binatang buas. “Manusia seperti kalian hanya berguna saat masih kuat.” Ia mencengkeram bahu pria itu dengan satu tangan, jari-jarinya yang panjang mencengkeram begitu erat hingga tulangnya berderak. “Sekarang, kau hanyalah makanan burung!”

Tanpa peringatan, iblis lainnya mengeluarkan paku besi besar dan mengangkatnya tinggi-tinggi, bersiap untuk menancapkannya ke tangan pria itu—

Swish!

Sesuatu melesat cepat menembus udara.

Slash!

Leher salah satu iblis terpotong bersih.

Mata merahnya membelalak dalam keterkejutan saat tubuhnya membeku sesaat—sebelum kepalanya jatuh dengan suara berdebum di tanah, darah hitam menyembur liar, mengotori udara dengan aroma busuk yang lebih menyengat.

Di belakangnya, berdiri sosok yang baru saja mengayunkan pedangnya—Liang Fei.

Matanya bersinar tajam dalam gelap, penuh aura membunuh yang dingin dan mengancam.

Iblis satunya tersentak, tetapi sebelum bisa bereaksi—

Fwoosh!

Api biru meledak dari telapak tangan Shi Yue, menyelimuti tubuh iblis itu dalam sekejap.

WRAAAAGHHH!

Jeritan melengking memenuhi udara saat tubuhnya terbakar hidup-hidup. Api naga itu melalap kulitnya, membuatnya menggelepar dan mencakar udara dengan putus asa. Tidak butuh waktu lama sebelum tubuhnya berubah menjadi abu, menyisakan bau daging terbakar yang menyesakkan.

Liang Fei menoleh ke pria yang masih gemetar di tanah. Mata pria itu melebar dalam ketakutan, napasnya terengah-engah seolah tidak percaya bahwa seseorang baru saja menyelamatkannya.

“Kau bisa berdiri?” Liang Fei bertanya dingin.

Pria itu tersentak, lalu buru-buru mengangguk meskipun tubuhnya masih gemetar hebat. “A-aku… aku pikir kalian juga iblis…”

Shi Yue berlutut di sampingnya, memeriksa luka-lukanya. “Kami di sini untuk menyelamatkan sebanyak mungkin orang.”

Pria itu menelan ludah, tubuhnya masih lemah, tetapi di matanya, seberkas harapan yang hampir padam kembali menyala.

Liang Fei menatap pria paruh baya yang baru saja mereka selamatkan, sorot matanya tajam dan penuh tekanan. "Aku membutuhkan informasi darimu. Artefak besar yang sedang mereka bangun, apa itu sebenarnya?"

Pria itu terdiam sejenak, lalu dengan suara lirih menjawab, “Benda itu, mereka menyebutnya… Gerbang Neraka.” Tangannya gemetar saat mengucapkan nama itu, seolah-olah hanya menyebutnya saja sudah membawa kutukan.

Shi Yue menyipitkan matanya. “Gerbang Neraka?”

Pria itu mengangguk dengan raut wajah ketakutan. “Aku mendengar para iblis berbicara tentang itu. Artefak itu adalah kunci untuk membuka celah ke neraka tanpa memerlukan ritual yang rumit. Jika mereka berhasil menyelesaikannya… para iblis bisa datang ke dunia ini dalam jumlah yang jauh lebih besar tanpa batasan apa pun.”

Liang Fei merasakan hawa dingin menjalar ke tulang punggungnya. Jika itu benar, maka dunia ini akan segera berubah menjadi ladang pembantaian.

“Berapa lama lagi sampai artefak itu selesai dibuat?” tanya Liang Fei dengan nada mendesak.

Pria itu menunduk, suaranya semakin lemah. “Tidak lama lagi… Aku mendengar salah satu iblis berkata bahwa mereka hanya membutuhkan beberapa hari lagi sebelum segel terakhir dipasang…”

Liang Fei mengepalkan tinjunya. Waktu mereka sangat terbatas. Jika mereka tidak segera bertindak, maka bencana besar akan terjadi. Dan benua Feng, belum tentu siap menghadapi gelombang besar seperti itu.

“Apa kau pernah melihat seorang pria tua dengan rambut putih dan mata emas? Namanya adalah Penatua Xuang,” tanya Shi Yue mencoba mengalihkan pembicaraan.

1
Nanik S
Menarik sekali cerita ini
Nanik S
Lanjutkan Tor
Mia Sagitarius
hmm..awalnya aja dah gak seru
Firman 20177
mantap gasss
Nanik S
Apakah Ibu Liang Fei adalah anak Panatua...
Rinaldi Sigar
lanjut
Nanik S
Sungguh cermat penilaian Liang Fei
Rinaldi Sigar
lanjut
Big Man
*Sambil nunggu, mampir yuk kak*
~Sang Pewaris Takdir~
(Novel original kolaborasi dua Author)

Update stiap hari, sudah ada 41 episode yang sudah bisa dinikmati.

Bantu di reviewnya ya kak..
Steven Umbu rawa
lanjutkan author
Pokko Pokko
kekaisaran tapi blngnya kerajaan mana yg bnar?
Pokko Pokko: kalo hanjiu masah konyol pake bahasa gaul
Caveine: iya kak, kadang nulis kalo udah buru-buru jadi nulis apa yang ada di pikiran aja. padahal biasanya sebelum upload baca ulang dulu terus revisi yang kurang. tapi kalo kasus Hanjiu itu sengaja biar nunjukin kekonyolannya 🙏
total 3 replies
Alam Naga
Bimo
Lanjutkan Thor..!! Pokoknya kelanjutan ceritanya saya tunggu, bikin penasaran soalnya.. 😁😅
Caveine: sippp 😂
total 1 replies
Bimo
Ceritanya bikin penasaran banget..!!
Rinaldi Sigar
lanjut thor
y@y@
⭐👍🏿👍👍🏿⭐
y@y@
🌟👍🏻👍👍🏻🌟
Firman 20177
gasd
Imran Kalimanjaro
potongannya pas banget, pas buat kita penasaran
Steven Salim
lamjut thor, ... semangat berkarya.
a
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!