NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua: Sang Putri

Kesempatan Kedua: Sang Putri

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Reinkarnasi / Sistem / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yulianti Azis

Li Mei, putri sah dari Jenderal Besar, dijebak oleh saudara tirinya dan selir ayahnya atas tuduhan pengkhianatan.

Di tengah hujan deras, di hadapan rakyat yang mencemoohnya, Li Mei berlutut di atas panggung eksekusi, menunggu algojo mengayunkan pedangnya. Keluarganya hanya menatap dingin ke arahnya.

Namun, saat bilah tajam hampir menyentuh lehernya, suara dingin dan mekanis tiba-tiba menggema di kepalanya:

[“Sistem Reinkarnasi Aktif. Apakah Anda ingin hidup kembali dan membalas dendam?”]

Ya!

Saat Li Mei membuka mata, dirinya terbangun di saat usianya masih 17 tahun. Di mana ia belum bertunangan dengan putra mahkota. Li Mei bersumpah untuk tidak mengejar cinta keluarga dan putra mahkota.

INGAT! KALAU TIDAK SUKA SILAHKAN SKIP! TIDAK PERLU MEMBERIKAN RATING BURUK.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diracuni

Setelah menyelesaikan latihan dan membersihkan diri, Guo Mei segera menuju ruangan kerja kakeknya, Guo Mao, setelah diberitahu oleh seorang pelayan.

Saat memasuki ruangan, ia disambut dengan senyuman hangat dari kakeknya.

Di atas meja, terdapat sebuah alat pendeteksi elemen—sebuah benda berbentuk kristal bulat yang mampu mengungkap elemen bawaan seseorang.

"Mei'er, duduklah," kata Guo Mao lembut.

Guo Mei duduk di depan meja dan memperhatikan alat pendeteksi itu.

"Kakek ingin memastikan elemen apa saja yang kau miliki agar dapat melatihmu lebih baik," lanjut Guo Mao.

Tanpa banyak berpikir, Guo Mei meletakkan tangannya di atas alat tersebut.

Sejenak, tidak ada yang terjadi.

Namun, tiba-tiba kristal itu bersinar terang, dan warna-warna mulai bermunculan satu per satu!

Biru muda – elemen angin

Biru tua – elemen air

Hijau – elemen tanaman

Ungu – elemen petir

Merah – elemen api

Coklat – elemen tanah

Putih – elemen cahaya

Ketujuh warna itu berputar dengan kecepatan tinggi, membentuk pusaran energi yang kuat!

"Apa?!" Mata Guo Mao membelalak penuh keterkejutan dan ketidakpercayaan.

Namun sebelum bisa berkata apa-apa, pendeteksi elemen itu tiba-tiba bergetar hebat, retak, dan tiba-tiba.

Boom!

Duar!

Suasana hening sejenak setelah ledakan kecil itu.

Guo Mei memandang sisa-sisa pendeteksi elemen dengan ekspresi bersalah.

"Kakek, aku … aku tidak sengaja …." katanya dengan nada menyesal.

Tapi alih-alih marah, Guo Mao malah terkekeh, matanya berkilat dengan kebanggaan yang sulit disembunyikan.

"Mei'er … kau benar-benar luar biasa!" serunya. "Memiliki ketujuh elemen … hanya ada satu dalam seribu tahun yang mampu melakukannya!"

"Benarkah?" Guo Mei terkejut.

Guo Mao mengangguk mantap. "Kita harus merahasiakan hal ini. Jika orang luar tahu, kau akan menjadi target banyak pihak."

Guo Mei memahami maksud kakeknya. "Baik, kakek. Aku akan berlatih keras untuk menguasainya."

Guo Mao tersenyum. "Bagus! Mulai besok, aku sendiri yang akan melatihmu!"

Saat Guo Mei masih berbincang dengan kakeknya tentang latihannya di masa depan, tiba-tiba suara sistem berbunyi di kepalanya.

Ding!

[Misi Baru: Hilangkan racun di tubuh Guo Mao]

[Hadiah: Masih misterius]

Guo Mei terkejut. "Racun?" pikirnya. Ternyata sejak dulu kakeknya telah diracuni, Guo Mei pikir jika sang kakek diracuni saat dirinya telah menjadi permaisuri dulu atau berusia 18 tahun yang artinya satu tahun yang akan datang, nyatanya sang kakek telah lama diracuni.

Guo Mei segera mengaktifkan penglihatannya dengan energi cahaya, dan benar saja—ada aliran energi hitam yang mengendap di beberapa titik meridian tubuh kakeknya!

Guo Mei mengepalkan tangan. Seseorang telah meracuni kakeknya dalam waktu yang lama!

Tanpa ragu, Guo Mei mengakses sistemnya dan mengambil Pil Pemurnian Tingkat Tinggi—pil langka yang bisa membersihkan segala jenis racun dalam tubuh seseorang.

"Kakek, tolong telan pil ini," kata Guo Mei, menyerahkan pil berwarna emas bercahaya itu.

Guo Mao menyipitkan mata. "Mei'er, ini—"

"Jangan banyak tanya, Kakek. Percayalah padaku," potong Guo Mei dengan nada serius.

Melihat kesungguhan di mata cucunya, Guo Mao akhirnya mengambil pil itu dan menelannya.

Begitu pil itu masuk ke tubuh Guo Mao. Seketika energi panas menyebar ke seluruh tubuhnya!

"Ugh!" Guo Mao menggertakkan giginya, merasakan energi kuat meresap ke dalam meridiannya, melawan dan mendorong sesuatu keluar dari tubuhnya! Beberapa saat kemudian.

Uhuk!

Uhuk!

Guo Mao terbatuk keras, dan dari mulutnya keluar darah hitam pekat dengan aroma busuk yang menusuk!

Semua racun dalam tubuhnya akhirnya dimuntahkan!

Guo Mei menyipitkan mata tajam. "Benar dugaanku, kakek telah diracuni!"

Guo Mao menatap noda darah hitam itu dengan wajah tegang. Tubuhnya memang sering terasa berat dan sulit untuk meningkatkan kultivasinya belakangan ini. Ia selalu berpikir itu karena usia, tapi ternyata… seseorang telah meracuninya dalam diam!

"Mei'er … siapa yang berani melakukan ini?" tanyanya dengan suara berat.

Guo Mei menggelengkan kepala.

"Aku belum tahu, tapi aku pasti akan menemukan pelakunya," jawabnya dengan mata berkilat penuh tekad.

Guo Mao menatap cucunya dengan rasa haru dan kebanggaan.

"Mei'er, kau telah menyelamatkan nyawaku. Sekarang, kakek berhutang padamu."

Guo Mei tersenyum tipis. "Aku hanya melakukan kewajibanku sebagai cucu, Kakek."

Tiba-tiba, suara sistem berbunyi lagi.

[Misi Berhasil! Hadiah diterima: Kamu akan merasakan sendiri hadiahnya]

Dalam sekejap, kekuatan baru mengalir dalam tubuh Guo Mei. Dia terkejut sesaat sebelum suara asing masuk ke dalam pikirannya.

"Siapa yang telah meracuniku selama bertahun-tahun, tanpa aku sadari?"

Guo Mei membelalakkan mata!

Suara itu ... suara itu milik sang kakek. Tapi kakeknya terlihat hanya diam.

Apa jangan-jangan dirinya bisa mendengar suara hati seseorang, apa ini yang dikatakan oleh sistem tadi?

[Ya. Ini adalah hadiah misterius Anda, Tuan.]

Sistem menjawab pertanyaan Guo Mei melalui pikiran.

****

Setelah memastikan bahwa kakeknya benar-benar pulih dari racun, Guo Mei langsung mengambil tindakan tegas.

Dengan suara yang mengandung kekuatan, ia memberi perintah, "Kumpulkan semua pelayan dan prajurit sekarang juga!"

Pelayan yang mendengar hal itu segera memanggil teman-teman mereka sesama pelayan dan juga prajurit.

Dalam waktu singkat, seluruh penghuni kediaman Guo telah berkumpul di lapangan utama.

Guo Mei berdiri tegap di hadapan mereka, sorot matanya tajam seperti elang yang mengawasi mangsanya.

"Kakek," ucapnya, menoleh ke arah Guo Mao yang berdiri di sampingnya. "Aku ingin izin untuk membunuh orang yang telah berani meracunimu. Aku tidak akan menunjukkan belas kasihan."

Guo Mao menatap cucunya, lalu mengangguk penuh wibawa. "Lakukan."

Seketika, atmosfer di lapangan menjadi lebih tegang.

Guo Mei menyapu pandangannya ke seluruh pelayan dan prajurit yang berkumpul.

"Seseorang di antara kalian telah berani berkhianat," suaranya terdengar dingin, menusuk hingga ke tulang. "Seseorang telah berusaha membunuh kakek Guo Mao dengan racun yang bekerja perlahan selama satu tahun terakhir."

Deg!

Semua pelayan dan prajurit langsung berbisik-bisik dengan penuh keterkejutan.

"Siapa yang berani melakukan hal ini terhadap tetua Sekte Tapak Langit?"

"Mengkhianati keluarga Guo berarti cari mati!"

Namun, di antara riuhnya keributan, Guo Mei menangkap dua suara hati yang berbeda dari yang lain.

"Sial! Bagaimana dia bisa tahu? Seharusnya racun itu masih bekerja tanpa terdeteksi!"

 "Aku harus segera menghilangkan barang bukti nanti malam, kalau tidak, habislah aku!"

Guo Mei menyipitkan mata dan tersenyum sinis.

"Dapat."

Dalam sekejap, Li Mei sudah tahu siapa pelakunya.

Tetapi, Li Mei tidak akan langsung menangkap mereka sekarang. Jika mereka berencana menghilangkan barang bukti malam ini, maka itu adalah kesempatan emas untuk menangkap mereka basah.

Dengan tatapan datar, Guo Mei berkata, "Akan ada penyelidikan lebih lanjut. Semua kembali ke tugas masing-masing."

Tanpa mengatakan lebih banyak, Li Mei berbalik dan meninggalkan lapangan.

Di belakangnya, dua orang pengkhianat itu menatap punggungnya dengan ekspresi penuh kegelisahan, tidak tahu bahwa ajal mereka sudah di depan mata.

1
Patrick
dia berbisik berkata mungkin terjadi
bisikan manipulatif
bisikan gagak hitam
dia tua dalamnya sebusuk bangkai
sekelompok orang yang sama
menakuti anak kecil
berhati kaca
dia dendam
dendam kesumat
Patrick
hujan turun dia hampa
hilang gelora dari tahun ke tahun
dia yang dulu berharap hujan turun
dulu melakukan segala hal terasa menyenangkan
dia kini hanya mengikuti arus
hilang gelora dengan derasnya hujan
Bzaa
Kerennnnnn
kopi sudah terkirim ya tor🥰
Black Flower
bagus
LENY
WAJAH TOPENG YG SEBENARNYA ADALAH IBLIS JAHAT
LENY
GAK DIHUKUM CAMBUK DASAR JENDERAL GOBLOK TERTIPU WAJAH BERTOPENG
LENY
JENDRAL & ANAK LAKI2 GOBLOK TERTIPU LBH SAYANG ANAK TIRI FRPD ANAK KANDUNG. KAKAKNYA LI MEI JG MENJIJIKKAN GOBLOK😡
LENY
IBU DAN ANAK SAMA2 IBLIS DAN LUCU NYA AYAH JENDERAL DAN KAKAK LAKI2 LI MEI GOBLOK SEMUA BISA DITIPU 2 WANITA IBLIS INI😡😡
Patrick
aioo io gw benci Adam sama hawa mereka buat manusia saling bersaing, kalau keadilan ada setelah kematian, gw tuntut mereka... jangan pernah jatuh cinta karna itu hal bodo contohnya aja seperti Adam bodo sekalii, udh tau dilarang makan buah itu sama pencipta yang paling dicintainya, tapi malah tetep aja dimakan karna omongan hewan yang sksd, 'kalau kamu makan ini kamu bakal dicintai sama dia' dari sini aja kita tahu kalau cinta itu hal yang benar' bodo, Adam juga bodo lebih percaya omongan hewan yang sksd dari pada omongan yang nyiptain dia... benar benar bodo
LENY
DASAR IBLIS KAMU LI ZHU DAN KAKAK LI MEI MANUSIA GOBLOKK 😡😡
TUNGGULAH PEMBALASAN LI MEI SDH GAK SABAR LIHAT KEHANCURAN LI ZHU MANUSIA MUNAFIK LAKNAT
Murni Dewita
emang enak di cuekin
Patrick
yu no aiwo aiwo Sina ni lo aiwo
Murni Dewita
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Patrick
selama masih hidup masih ada harapan... makasih author novelnya baguss
Murni Dewita
kapan giliran ling zi?
Murni Dewita
semakin menarik
Murni Dewita
kepedean dia
hersita maharani
makasih author
T O P
❤️❤️❤️❤️❤️❤️🙏🙏🙏🙏🙏
Murni Dewita
next
Murni Dewita
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!