Muda, cantik dan seksi, tidak melulu membuat hidup seseorang baik. Buktinya Berta harus melakukan banyak hal gila agar bertahan hidup, mulai dari pura pura kesurupan, jadi wanita murahan sampai wanita tidak punya adab.
Tapi takdir mempertemukan dirinya dengan Wildan, Pengacara muda, tampan dan sukses tapi terjerat dengan kehidupan tiga keponakannya yang harus dia besarkan.
Simak kegilaan mereka bersama yok!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khorik istiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
"Jam berapa ini kamu baru pulang?"
Lampu yang redup itu tak memperlihatkan adanya sosok yang harus di hindari Viona. Gadis dibawah umur itu langsung memasang wajah garang saat mendengar suara pamannya tersebut.
"Dari mana kamu?"
Viona memilih diam.
-Kenapa baru perduli sekarang?
Biasanya juga Wildan sibuk dan selalu di ruang kerjanya . Gak di luar rumah dan di rumah kepalanya isinya hanya pekerjaannya saja.
Viona diajak ke clubing oleh temannya. Karena dibawah umur, Viona memakai cara curang dengan menggunakan KTP palsu . KTP palsu itu dia beli mahal agar dia bisa ikut party. Pergaulan malam ternyata menyenangkan bagi dirinya.
Wil mencium sekitar, tak asing dengan baunya.
"Alkohol?"
Klik... Wil menyalakan lampu di ruangan tersebut.
"Belajar minum?" Wildan tersenyum mengejek tak percaya.
"Fine... Mulai sekarang tidak akan ada uang jajan!"
Viona yang kaget tambah marah. "Apa hak anda untuk tidak memberikan uang jajan?"
Viona berteriak marah.
"Jangan berteriak, adikmu sudah tidur!" Wildan berbicara tegas.
"Itu hakku, uang orang tuaku!" Viona masih dengan nada marah tapi di kecilkan, takut membangunkan adiknya yang sudah terlelap.
"Huh?" Wildan memegang keningnya. "Sepertinya kamu salah paham akan sesuatu."
Nafas Viona menggebu gebu karena marah.
"Uang yang kalian gunakan untuk sekolah, jajan dan segala macamnya itu uangku!"
"Huh? Lalu Anda harap saya percaya?"
"Anda ... Anda... Aku ini Ommu ya Viona!"
"Anda hanya ingin menguasai harta orang tua ku kan?"
Wildan kaget dengan pernyataan Viona.
Mereka memang tidak dekat karena Wildan lama di luar negeri, dia baru pulang setelah kakaknya meninggal. Tapi tetap saja, bukankah itu keterlaluan?
"Apa kamu benar benar berpikir demikian?"
"Ha... Orang yang tidak pernah menampakkan batang hidungnya tiba tiba datang dan bilang akan menjadi wali kami?"
"Apalagi kalau bukan Karena mengincar harga orang tua kami!"
Sakit hati ternyata dituduh demikian. Memang niat tulus itu tidak selalu sejalan dengan realita. Wildan bahkan harus pontang panting mengurus firma hukumnya dan menjalankan perusahaan kakaknya, tapi sang keponakan menuduh dia secara asal. Sungguh tidak adil.
"Yah.. Aku tidak tau siapa yang mempengaruhi mu sampai berpikir seperti itu, tapi itu semua tidak benar."
"Kalau kamu pergi ketempat yang tidak baik seperti club dengan umur segini, kamu akan di masukkan ke penjara anak." Kata Wildan lalu berlalu pergi. Berlama lama hanya akan memercikkan kebencian lebih kepada keponakannya itu. Jadi Wildan ingin menghindari konflik.
Viona yang kesal segera naik ke lantai atas untuk pergi ke kamarnya.
Wildan langsung mencari ponselnya.
"Halo... cari orang untuk mengawasi keponakan ku. Yah semuanya keponakanku." Wildan takut kalau selama ini sudah abai, karena nyatanya memang begini.
Membesarkan anak remaja itu lebih sulit daripada harus menangani client dan memecahkan kasus. Sungguh Wildan strees dibuatnya.
Wildan mengeluarkan botol dari lemarinya. Alkohol mahal yang dia beli saat masih di luar negeri. Menuang botok tersebut Wildan ingat keponakannya yang juga bau alkohol tadi. Bukankah dia tadi barusan menegurnya?
"Hais..." Wildan menenggak minuman yang sudah terlanjur dia tuang ke gelas.
"Kakak...." Dia merindukan sosok kakaknya yang baik, hangat dan penyayang.
"Kalau bukan karena wasiat itu, sudah kutinggal kalian!" Wildan sama kesalnya. Dia masih muda tapi sudah harus seperti bapak bapak, itu membuatnya jengkel. Jengkelnya dia karena dia belum punya pengalaman menjadi seorang Daddy, tapi tiba tiba harus punya 3 anak. Siapa yang tidak kaget?
Terlebih semua anak kakaknya terlihat amat sangat memberontak . Dan yang lebih mengkhawatirkan adalah kondisi Viona, sudah ke kenal club dan alkohol. Jangan sampai dia memakai narkobaa apalagi sampai di gilir lelaki. Makanya tadi Wil sudah memutuskan untuk menyewa pengawal bayangan saja untuk memastikan bahwa semua keponakannya aman.
Dia tidak boleh lengah dengan pengawasan tersebut.
di tunggu kelanjutannya ya 😊
semangat 💪🏼👏🏼