NovelToon NovelToon
Kaisar Giok

Kaisar Giok

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Ahli Bela Diri Kuno / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: yogasurendra

Zhang Xuanye, seorang pemuda desa, mendapatkan penunjuk takdir yang menghubungkannya dengan tahta Kaisar Giok, penguasa langit. Dalam perjalanannya untuk mengklaim kekuasaan tersebut, ia menghadapi berbagai ancaman dan mengungkap rahasia kelam. Dengan bantuan teman dan kekuatan baru, Zhang Xuanye berjuang untuk menyatukan dunia manusia dan ilahi.

Saya usahakan double up tiap weekend bilamana ada waktu lebih. Sekian, terima kasih🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yogasurendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjadi Murid Ketua Sekte

Zhang Xuanye terus melangkah menaiki anak tangga batu. Setiap langkahnya menambah tekanan yang diterimanya berkali-kali lipat. Napasnya mulai pendek, rasa lelah terasa begitu berat seakan-akan tubuhnya telah mencapai batasnya.

Brukk!

Zhang Xuanye terjatuh berlutut, merasakan sesak di dadanya ketika tekanan terasa sempit, seakan meremukkan seluruh bagian tubuhnya. "Tidak! Aku telah belajar dari tujuh emosi sebelumnya bahwa manusia memiliki tekad untuk bangkit!" ucapnya sembari beranjak berdiri, mulai melangkah dengan pasti di setiap anak tangga.

"2.160 anak tangga penempaan jiwa adalah anak tangga yang menekan tubuh hingga jiwa ditempa untuk menjadi kuat. Tak banyak orang mampu menahannya hingga titik terakhir tanpa bantuan," ucap Hua Yin, melihat tekad bulat Zhang Xuanye yang berhasil mencapai puncak dengan susah payah. Napasnya tersengal-sengal, pandangannya buram, samar-samar melihat pedang raksasa di depannya dengan rantai mengikat gagang pedang.

"Pedang yang sama seperti yang aku lihat dulu," ucap Zhang Xuanye.

Gelombang energi menyapu segalanya, mendorong Zhang Xuanye mundur beberapa langkah.

"Pedang Hati Murni tercipta oleh harapan hati Kaisar Giok dan diberikan kepada Wenxian Zhiyuan. Pedang paling tajam adalah pedang yang tercipta dari hati. Tak memiliki suara ataupun jejaknya, namun mematikan baik bagi musuh ataupun dirinya sendiri," ucap Qian Mu.

Zhang Xuanye berjalan mendekati monumen pedang tersebut, melihatnya dari dekat, merasakan tekanan serta ketakutan yang merasuk ke dalam hatinya. Tangannya terulur menyentuh monumen pedang itu, membuat cahaya bersinar dari dalam tanah hingga gagang pedang memancarkan cahaya terang ke langit.

Beberapa orang yang baru saja tiba tercengang melihatnya. Hua Yin segera datang setelah melihat cahaya bersinar dari puncak gunung. Zhang Xuanye terdiam mematung di depan monumen pedang. Dia berada di dimensi lain, padang rumput luas, melihat bayangan memegang pedang tengah mempraktikkan suatu jurus secara rinci.

"Jangan-jangan ini adalah jurus dari monumen pedang," ucapnya, mengamati dengan seksama dan mengikuti gerakannya secara perlahan-lahan hingga hafal di luar kepala.

Zhang Xuanye membuka kedua matanya, mendongak ke langit, melihat sosok berdiri di gagang monumen dengan gagah berani ketika jubahnya berkibar tertiup oleh angin.

"Kau lolos dan menjadi muridku secara pribadi," ucap Wenxian Zhiyuan.

Zhang Xuanye bersujud. "Murid memberi hormat kepada Guru," ucapnya tegas.

"Yin'er, bawa adik seperguruanmu pergi dari sini," ucap Wenxian Zhiyuan.

"Murid mengerti," balas Hua Yin, memegang pundak Zhang Xuanye, membawanya pergi setelah kepergian Wenxian. Orang-orang memandang iri atas keberuntungan Zhang Xuanye yang tiada bandingnya saat ini.

"Gadis ini di masa depan akan memberikan peluang besar untukmu," ucap Qian Mu.

"Mengapa Guru berkata demikian?" tanya Zhang Xuanye.

"Dia memiliki tubuh Bunga Teratai Langit dan tak akan pernah mati sekalipun maut berada di ujung mata karena tubuhnya dipelihara oleh energi alam. Jika kau berkultivasi ganda dengannya, kemampuan tubuh istimewanya akan menjadi milikmu dan akan mengubah hal yang di luar imajinasimu," jawab Qian Mu.

Zhang Xuanye terdiam begitu mendengarnya, menoleh sesaat ke arah Hua Yin sebelum menelan ludahnya kasar. Wajahnya memerah, membuatnya terlihat gugup. Mereka telah sampai di puncak gunung, tempat pertama kali mereka bertemu. Keduanya mendarat di atas permukaan tanah.

"Aku tak menyangka kau lolos tes Penghakiman Pedang Hening Langit," ucap Hua Yin, mendengus dingin.

Zhang Xuanye tertawa kecil mendengar pujian yang diterimanya.

"Kau memang harus lolos untuk tinggal di mari," balas Wenxian Zhiyuan, muncul berjalan menghampiri mereka berdua.

"Salam, Guru," ucap mereka serempak, memberikan hormat.

Wenxian Zhiyuan melambaikan tangannya memberi isyarat agar segera berdiri. Dia mengamati Zhang Xuanye kemudian tersenyum tipis.

"Kau bahkan telah resmi menjadi seorang kultivator. Bakatmu lebih dari apa yang aku perkirakan."

"Murid mengerti dan tak ingin mengecewakan Guru," balas Zhang Xuanye dengan rendah hati.

"Benar-benar pintar menyenangkan hati orang lain. Tunjukkan padaku kain semesta yang berhasil kau tenun," perintah Wenxian Zhiyuan.

Zhang Xuanye menganggukkan kepalanya, menyatukan kedua telapak tangannya, menunjukkan tingkatan kultivasinya yang berada di Alam Sutra Langit level tiga. Energi qi menguar dari dalam tubuhnya begitu murni dipenuhi jejak ilahi. Benang emas muncul melambai-lambai di langit, berjumlah ribuan dan mulai menyatu satu sama lain hingga membentuk bentangan kain di langit, menutupi cahaya matahari tanpa celah. Puncak gunung gelap gulita setelahnya. Hua Yin terkejut dan tanpa ragu menunjukkan ekspresi kagumnya.

"Menenun nasib menggunakan benang emas hingga tercipta Sutra Semesta yang menutupi langit tanpa celah. Kau kultivator terkuat di Alam Sutra Langit saat ini. Bagus! Kau memang layak menjadi muridku," puji Wenxian Zhiyuan, menepuk-nepuk pundak Zhang Xuanye.

"Murid berterima kasih kepada Guru," balas Zhang Xuanye, menundukkan kepalanya.

"Apakah ayahmu mengajarkanmu sesuatu?" tanya Wenxian Zhiyuan.

Zhang Xuanye menggelengkan kepalanya.

Sebuah buku muncul di tangan Wenxian Zhiyuan yang kemudian diberikannya kepada Zhang Xuanye.

"Jurus Jalan Langit yang Gagah," ucap Zhang Xuanye membaca judul buku tersebut.

“Benar. Jurus yang aku ciptakan sendiri, di mana setiap tebasannya memotong segalanya, layaknya membuka langit,” ucap Wenxian Zhiyuan.

Hua Yin mengerutkan keningnya ketika melihat gurunya begitu antusias kepada Zhang Xuanye.

“Yin’er, bawa dia ke Lembah Sunyi untuk berlatih dan larang siapa pun masuk ke dalamnya,” perintah Wenxian Zhiyuan.

“Mengerti,” balas Hua Yin, membawa Zhang Xuanye pergi dari puncak gunung menuju Lembah Sunyi. Wenxian Zhiyuan melihat mereka pergi, menghela napas panjang. “Dunia bergantung pada kekuatanmu.”

Di sepanjang perjalanan, suasana begitu hening, tak ada yang memulai pembicaraan terlebih dahulu.

“Guru begitu menaruh harapan besar padamu. Sebenarnya apa yang kau miliki hingga menarik perhatiannya?" ucap Hua Yin heran sekaligus penasaran.

“Mungkin karena ketampananku,” balas Zhang Xuanye dengan senyum lebar.

Ekspresi Hua Yin berubah menjadi buruk, bahkan lebih buruk dari sebelumnya. Ia melemparkan Zhang Xuanye dari ketinggian tanpa ragu. Teriakan nyaring terdengar begitu jelas, perasaan campur aduk dan kematian tergambar di depan mata.

“Guru!!” teriaknya keras.

“Fokuskan pikiranmu dan kendalikan qi untuk berada di telapak kakimu,” balas Qian Mu.

Mengikuti instruksi Qian Mu, Zhang Xuanye berhasil mengendalikan dirinya dan mengalirkan qi ke telapak kakinya, mendarat dengan aman di atas permukaan tanah. Hua Yin sampai setelahnya dan cukup terkejut melihat Zhang Xuanye baik-baik saja. Mereka sampai di pintu Lembah Sunyi yang luas dan dijaga oleh beberapa murid sekte yang serempak memberikan hormat ketika melihat Hua Yin.

"Masuklah!" ucap Hua Yin.

Zhang Xuanye masuk ke dalam Lembah Sunyi melalui portal untuk sampai di tempat latihan.

"Jangan biarkan orang lain masuk tanpa terkecuali. Ini adalah perintah Guru Wenxian Zhiyuan, dan jangan ganggu dirinya berlatih karena dia adalah adik seperguruanku," ucap Hua Yin, membuat murid yanG berjaga terkejut, namun mereka menganggukkan kepala melaksanakan perintah. Segera, Hua Yin pergi meninggalkan Lembah Sunyi.

1
Ibad Moulay
Urraa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Jiyufano
lanjutkan
Ibad Moulay
Urraa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Sang Kaisar Fana
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Wasiat
Ibad Moulay
Relik Suci
Ibad Moulay
Urraa 🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Urraa
Ibad Moulay
Lanjutkan
Ibad Moulay
Urraa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Urraa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan Takdirnya
Ibad Moulay
Rantai Ilahi
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!