Celine adalah wanita yang beruntung di cintai Lucky. Tapi ia tak tau kalau sebenarnya Lucky ini mempunyai kepribadian ganda, kalau ia sedang senang hatinya maka apapun yang kekasihnya mau akan di berikan tapi jika tidak maka siksaan yang Celine dapatkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Celine bersiap - siap untuk pergi ke kampus, hal ini membuat Salsa merasa terganggu tidurnya sebab suara berisik yang di timbulkan Celine membuat ia terbangun.
"Lo ngapain sih Cel berisik banget, ujar Salsa sambil bergeliat atau tarik badan karna baru bangun tidur)"
"Lah Sa, sejak kapan lo ada di kamar gue, ucap Celine yang lupa kalau sahabatnya tidur di kamarnya"
"Beh,,, parah ni anak. Gue tidur di mari lah tadi malam. Atau jangan - jangan lo lupa juga kejadian tadi malam, ungkap Salsa mengingatkan sahabatnya yang suka pelupa."
Celine berdiri sambil mengingat kejadian semalam dan setelah mengingatnya ia langsung duduk. Kenapa ia bisa lupa akan hal itu.
"Baru ingat gue Sa (dengan raut wajah bersedih)"
"Jadi lo ngapain tu kok berisik banget"
"Tadi nyokap gue banguni untuk sarapan dan gue baru ingat kalau ada kelas pagi makanya gue buru - buru. Gue lupa tentang kejadian tadi malam Sa."
"Ya udah, ne hari kita gak usah masuk dulu ya. Kita tenangi diri dulu terutama lo, jangan sampai lo down dan gak mau kuliah karna tu cowok"
"ia Sa, ya udah yuk sarapan. Dah di tungguin kita sama nyokap gue."
"Ntar gue siap - siap dulu. Acem betul aja gue keluar masih ileran gini hihihi"
Celine menunggu sahabatnya bersih - bersih, ia pun membersihkan tempat tidurnya yang berserakan. Setelah selesai bersih - bersih akhirnya mereka turun dan serapan bersama mama Dinda.
Mama Dinda yang melihat anak dan Salsa turun tersenyum manis. Ia belum mau membuka percakapan sebelum mereka sarapan.
"Gadis - gadis bangunnya siang. Gak bagus tau (sambil mengambilkan lauk lauk ke dalam piring Celine dan Salsa) makanlah biar terisi perut kalian itu."
"Maaf ya tante, tadi malam tidurnya malam banget habis ngelonin kucing sebelah (sambil melirik ke arah Celine)"
Celine yang mendengar Salsa bilang ngeloni anak kucing langsung kenak pukul bahunya.
"Enak aja lo ngatai gue kucing, sungut Celine."
"hahaha"
"Ya udah sarapan sana jangan becanda lagi gak bagus makan sambil berbicara. Nanti siap makan mama mau ngomong sama kalian berdua."
Salsa dan Celine mengangguk, mereka melahap makanan yang disajikan mama Dinda. Setelah selesai mama Dinda mengajal Salsa dan Celine ke ruang santai agar pembicaraan bisa santai tak ada ketegangan.
"Yuk, kita ke ruang belakang. Lihat pemandangan, dan udara pagi juga bagus untuk kita. Ajak mama kepada Celine dan Salsa "
"Ok, ucap Celine dan Salsa bersamaan"
Sesampainya di belakang ternyata benar ada kolam renang, pepohonan yang rimbun. Ini membuat mata segar dan badan terasa bugar karna sinar matahari yang menyorot ke tempat duduk yang mereka tempati.
"Sini aja lah ya Sa Cel. Bagus sinar matahari di pagi hari, ucap mama Dinda."
Mereka mengangguk
"Tadi malam kenapa Cel pulangnya malam kali dan kenapa bisa kalian di antar sama pak polisi. Apa yang terjadi coba cerita sama mama?"
Celine dan Salsa bernafas dengan kasar. Salsa langsung mengkode Celine agar menjawab pertanyaan mama nya.
"Begini ma, semalam aku tu jalan sama Lucky..."
Belum sempat Celine melanjutkan ceritanya mamanya sudah melotot duluan. Sebab ia tak suka dengan Lucky.
"Kamu jalan sama dia, kan sudah mama katakan jangan dekat - dekat dengannya ne malah jalan pula. Nanti kalau terjadi hal yang tak diinginkan gimana Cel, ungkap mama dengan mata merah menahan amarah."
Kalau saja tidak ada Salsa mungkin Celine sudah di jewer telinganya sebab tak mendengarkan perkataan mamanya.
"Terus kenapa bisa pulang diantar pak polisi, ungkap mama melihat dua gadis di depannya."
"Maaf tante bukannya saya membela Celine tapi saya hanya meluruskan saja. Jadi begini tante, Celine di ajak ke villa yang berada di ouncak bersama Lucky. Ternyata Lucky berniat jahat dengan Celine tan, untung saja saya mengikuti kendaraan Lucky dan menolongnya saat itu."
Salsa menceritakan semua hal yang terjadi kemarin agar tak menimbulkan kesalahpahaman lagi.
Mama Dinda yang mendengarkan anaknya mau dilecehkan sangat murka. Memang belum sempat tapi ia sudah melihat bentuk tubuh anaknya.
"Kamu ada yang luka sayang (sambil memeriksa keadaan Celine, takut ada yang kurang dari badan anaknya)"
"Gak ada ma, hihihihi... Untung aja Salsa nyelamatin aku tepat waktu ma. Kalau tidak entah apa yang terjadi samaku ma hihihi (sambil menangkupkan wajahnya di telapak tangannya)"
Salsa yang melihat sahabatnya mulai down lagi langsung mengambil bahunya dan memeluknya. Mama Dinda yang melihat anaknya seperti kehilangan semangat langsung pergi menelpon suaminya dan menceritakan apa yang di sampaikan kepada Celine dan Salsa.
Broto papa nya Celine yang mendengar anaknya mau dilecehkan langsung pulang saat itu juga. Broto orang yang pekerja keras tapi ia setia dan bertanggung jawab kepada keluarganya. Kalau ada hal yang menyangkut pautkan keluarganya mau sedang rapat atau genting sekalipun ia langsung meninggalkan pekerjaannya dan menuju ke keluarganya.
Sesampainya pak Broto ke rumah ia melihat anak nya tak seceria biasa nya membuat ia terpukul. Sebab ia tak bisa melindungi putrinya dalam keadaan bahaya. Mama Dinda yang melihat suami nya pulang langsung menghampiri dan menyalimnya.
"Pa, gimana sama anak kita. Mama takut mental down. Apa lagi ia gak mau kuliah sejak kejadian kemarin, ungkap mama Dinda melihat kegelisahan anaknya membuat ia sangat sedih."
Pak Broto langsung menghampiri putrinya dan memberikan pelukan untuknya. Celine yang mendapat pelukan dari papa nya reflek mendorong bahu papa nya agar menjauh darinya.
"Awas jangan sentuh aku hihihi... (sambil memegang badannya takut di sentuh dengan laki - laki)"
Mama Dinda, pak Broto dan Salsa yang melihat reaksi Celine terkejut sebab Celine memperlakukan papa nya seperti itu. Padahal kedekatan pak Broto dan Celine sangatlah dekat.
"Ini papa sayang, coba lihat papa nak. Ungkap pak Broto merayu anaknya untuk mau di peluk dengannya."
Setelah di rayu dari pak Broto, Celine akhirnya mengangkat kepalanya dan melihat bahwa yang ada di depannya adalah papa nya. Ia langsung menghambur di pelukkan sang papa.
Ia menangis tersedu - sedu, membuat yang ada di rumah itu merasakan kesedihan yang mendalam. Sebab Celine selalu menjaga kehormatannya kini ia di lecehkan oleh pria yang dicintainya.
"Menangislah nak, papa ada disini bersama mu, tak ada lagi yang bisa menyakitimu. Ungkap pak Broto menenangkan anaknya."
Setelah Celine sudah lebih aman, ia beristirahat di kamarnya bersama dengan Salsa. Salsa yang sudah menceritakan bahwa kasus Lucky sudah di laporkan oleh polisi terdekat langsung menuju ke kantor polisi.
Mama Dinda dan pak Broto menuju kantor polisi tempat dimana Celine di lecehkan. Setelah sampai di kantor polisi pak Broto langsung menanyakan kasus mengenai anaknya. Alangkah terkejutnya ia bahwa laki - laki yang melecehkan putrinya berhasil kabur.