NovelToon NovelToon
INTROSPEKSI

INTROSPEKSI

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Cinta pada Pandangan Pertama / Menjadi Pengusaha
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Detia Fazrin

Intrspeksi adalah kisah tentang Aldo dan Farin, pasangan yang telah bersama sejak SMA dan berhasil masuk universitas yang sama. Namun, hubungan mereka mulai terasa hambar karena Farin terlalu fokus pada pendidikan, membuat Aldo merasa kesepian.

Dalam pencarian kebahagiaan, Aldo berselingkuh dengan Kaira. Ketika Farin mengetahui perselingkuhan tersebut, dia melakukan introspeksi dan berusaha memperbaiki dirinya. Meskipun begitu, Farin akhirnya memilih untuk melepaskan Aldo, dan memulai hubungan baru dengan seseorang yang lebih menghargainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Detia Fazrin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Ke Masa Sekolah 05

...»»————> Perhatian<————««...

...Tokoh, tingkah laku, tempat, organisasi profesi, dan peristiwa dalam cerita ini adalah fiktif dan dibuat hanya untuk tujuan hiburan, tanpa maksud mengundang atau mempromosikan tindakan apa pun yang terjadi dalam cerita. Harap berhati-hati saat membaca....

...**✿❀ Selamat Membaca ❀✿**...

Hari yang Berat di Sekolah

Pagi itu, Farin berjalan menuju sekolah dengan perasaan campur aduk. Sejak ia dan Aldo resmi berpacaran, perhatian di sekitarnya terasa semakin meningkat. Banyak teman yang mendukung dan bahagia untuknya, tetapi ia juga mulai merasakan adanya kecemburuan dan permusuhan dari beberapa pihak, terutama dari Yasmin.

Yasmin adalah salah satu murid yang terkenal di sekolah. Cantik, pandai bergaul, dan berasal dari keluarga yang terpandang. Namun, ada satu hal yang tidak bisa ia terima—kenyataan bahwa Aldo, cowok yang dianggapnya sebagai "level"-nya, justru jatuh cinta pada Farin, yang menurutnya tidak sepadan.

Koprasi

Saat istirahat, Farin menuju koperasi sekolah dengan sebuah kotak besar di tangannya. Kotak itu berisi kue-kue buatan ibunya yang akan dijual di koperasi sekolah, seperti biasanya. Farin memang sering membantu ibunya yang berjualan kue untuk menambah penghasilan keluarga. Pekerjaan ini sudah biasa ia lakukan, dan Farin bangga bisa membantu ibunya.

Namun, ketika Farin sedang meletakkan kotak kue di meja koperasi, Yasmin tiba-tiba datang menghampirinya dengan wajah penuh kemarahan. Tanpa basa-basi, Yasmin merusak kue-kue yang ada di dalam kotak itu. Yasmin melempar beberapa kue ke lantai dan menginjaknya dengan sepatu hak tingginya.

"Apa yang kamu pikirkan, Farin? Kamu pikir kamu pantas berdampingan dengan Aldo? Dia terlalu baik dan kaya untuk rakyat jelata seperti kamu!" Ucap Yasmin kasar.

Farin terkejut dengan sikap Yasmin yang tiba-tiba dan kasar. Dia berusaha menenangkan diri, meskipun dalam hatinya marah dan sakit hati. "Yasmin, kenapa kamu melakukan ini? Ini hanya kue yang ibuku buat. Kenapa kamu harus merusaknya?"

"Karena aku muak melihat kamu berpura-pura seperti kamu pantas bersamanya. Kamu itu nggak lebih dari sekadar gadis kampung yang nggak punya apa-apa! Kamu pikir Aldo akan tetap bersamamu jika dia tahu siapa kamu sebenarnya?" ucap Yasmin

Kata-kata Yasmin menusuk hati Farin. Ia merasa diremehkan dan dipermalukan di depan teman-teman lainnya yang kini mulai berkumpul mengelilingi mereka. Tapi Farin tidak bisa lagi menahan amarahnya. Ketika Yasmin menginjak salah satu kue dengan keras, Farin langsung mendorongnya.

Farin melawan, "Jangan meremehkan aku, Yasmin! Aku mungkin tidak sekaya kamu, tapi aku punya harga diri! Dan aku tidak akan biarkan kamu atau siapa pun merusak itu!"

Dorongan Farin membuat Yasmin sedikit tersandung ke belakang. Yasmin merasa tersinggung, dan mereka pun terlibat dalam perkelahian. Farin yang marah akhirnya sadar dan terdiam, memandang Yasmin yang kini tampak begitu asing di matanya.

Siapa sebenarnya Yasmin? Kenapa ia begitu membenci dirinya? Farin melihat nama Yasmin di nametag-nya dengan tatapan kosong.

Tiba-tiba, Aldo muncul di tengah kerumunan. Melihat Yasmin dan Farin berkelahi, ia langsung berlari dan menarik Yasmin menjauh dari Farin. "Sudah, Yasmin! Jangan seperti ini!"

Yasmin mendengus, merasa kalah, tetapi masih menyimpan dendam dalam hatinya. "Aldo, kamu seharusnya bersama orang yang lebih baik. Orang yang setara denganmu, bukan dengan dia."

Aldo menatap Yasmin dengan tatapan dingin. "Itu bukan urusanmu, Yasmin. Aku yang memilih dengan siapa aku ingin bersama. Dan aku memilih Farin. Jadi, lebih baik kamu mundur dan tinggalkan kita."

Dengan marah, Yasmin berbalik dan pergi dari tempat itu. Kerumunan mulai bubar, meski masih ada beberapa yang berbisik-bisik. Farin berdiri kaku, merasakan campuran perasaan bersalah dan marah. Aldo menghampirinya dan menggenggam tangannya lembut, menuntunnya keluar dari kerumunan.

Taman Sekolah

Mereka duduk di bangku di dekat taman sekolah. Farin masih terdiam, menundukkan kepala. Aldo menggenggam tangannya lebih erat, mencoba menenangkan.

"Farin, aku minta maaf karena tidak ada di sana ketika Yasmin menyerangmu. Aku tahu ini berat, tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku ada di sini untukmu. Jangan biarkan kata-kata Yasmin menghancurkanmu."

Farin menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. "Aku tahu, Aldo. Tapi aku tidak mengerti kenapa dia begitu benci padaku. Aku merasa tidak pantas mendapatkannya."

Aldo menatap Farin dengan tatapan penuh kasih. "Dengar, Rin. Kamu lebih dari pantas untuk bersamaku. Kamu orang yang baik, cerdas, dan kuat. Bukan seperti yang Yasmin katakan. Dan bagiku, itu lebih dari cukup."

Farin tersenyum tipis, merasa sedikit lega mendengar kata-kata Aldo. "Terima kasih, Aldo. Aku hanya merasa, aku belum cukup baik untukmu. Aku takut orang lain juga akan berpikir seperti Yasmin."

Aldo menggeleng, menarik Farin lebih dekat. "Kamu sudah lebih dari cukup, Rin. Jangan biarkan pendapat orang lain menentukan nilaimu. Yang penting adalah apa yang kita rasakan satu sama lain. Aku memilih kamu, dan aku akan selalu ada untuk melindungimu."

Farin merasa hatinya menghangat mendengar pernyataan Aldo. Meski kejadian tadi masih membuatnya gelisah, dia tahu dia bisa menghadapinya selama Aldo ada di sisinya.

Panggilan dari Anggota Bantara

Tak lama kemudian, salah satu teman sekelas Farin yang juga anggota Bantara mendekat. "Farin, kamu dipanggil oleh kakak pembina. Ada rapat penting untuk lomba yang akan datang."

Farin menatap Aldo, dan Aldo mengangguk, memahami situasi itu. "Pergilah, Rin. Aku tahu ini penting untukmu. Semangat, ya?"

Farin tersenyum dan mengangguk. "Terima kasih, Aldo. Aku akan kembali secepatnya."

Aldo mengangguk dan tersenyum lembut, memberinya semangat dengan mengangkat ibu jarinya. "Kamu pasti bisa, Rin."

Farin segera berlari menuju ruang rapat Bantara, sementara Aldo menunggu di bangku taman, merenungkan kejadian yang baru saja terjadi. Ia sadar bahwa hubungan mereka mungkin akan menghadapi lebih banyak tantangan di masa depan, tetapi ia juga yakin bahwa mereka bisa melalui semuanya bersama-sama.

Di ruang rapat, Farin berusaha untuk fokus pada diskusi tentang lomba yang akan datang. Tetapi pikirannya masih melayang ke insiden dengan Yasmin tadi. Dia berusaha mengendalikan emosinya dan kembali fokus pada tujuannya—memenangkan lomba untuk timnya.

Setelah rapat selesai, Farin kembali menemui Aldo di taman. Aldo masih di sana, menunggu dengan sabar. Melihat Farin datang, dia langsung berdiri dan tersenyum. "Bagaimana rapatnya?"

Farin mengangguk, tersenyum meski ada sedikit kelelahan di matanya. "Berjalan lancar. Kami sudah punya strategi untuk lomba. Aku yakin kami bisa menang."

Aldo tersenyum bangga. "Aku yakin kamu akan melakukannya dengan baik. Kamu selalu hebat dalam hal-hal seperti ini."

Farin tersenyum, merasakan kehangatan dari dukungan Aldo. "Terima kasih, Do. Aku merasa lebih baik sekarang setelah bicara denganmu. Aku tidak akan biarkan hal tadi mengganggu pikiranku lagi."

"Itu yang aku harapkan. Kita mungkin akan menghadapi banyak rintangan, tapi selama kita bersama, kita bisa mengatasinya." kata Aldo.

Farin mengangguk, merasakan kedewasaan dalam kata-kata Aldo. Mereka masih remaja, tetapi mereka tahu bahwa kehidupan tidak selalu mudah. Namun, dengan dukungan satu sama lain, mereka yakin bisa tumbuh dan belajar dari setiap tantangan yang datang.

1
Devliandika
keren kak,, baru mampir kesini,, salam kenal kak.. 😊🙏
saling follow boleh kak🙏😊
Devliandika: siap kak.. 🤗
Fa🍁: iya salam, ok folback ya
total 2 replies
Nayla Nazafarin
jodohnya masih abu2,
yura nanti lama2 ky kayra
RN
hmm... takutnya nanti kayra jatuh cinta sama Hans...ooohhh... tidak 🙅
Tika
Sedih y
RN
semangat babang Hans 💪💪
Fa🍁
penasaran katanya
Fa🍁
🥲
RN
dasar tidak punya malu s kayra ini 😡
Nayla Nazafarin
jelaslah kmu g bisa bikin farin kebakaran jenggot,krn dia udah persiapan sebelum mundur..
Fa🍁: betul-betul
total 1 replies
Nayla Nazafarin
Aldo2..harusnya kmu itu INTROSPEKSI DIRI!!!bukn malah nyalahin orang,siapa suruh kmu ikut tarohan!!!
Nayla Nazafarin
udahlah nobar sma Hans aj..
Nayla Nazafarin
suka gaya lo Hans..jngn kecewain aq y..
Nayla Nazafarin
ayo hans tegakkan keadilan&kebenaran!! suruh farin membuka mata&hatinya!!
Nayla Nazafarin
aq berharap pas nonton bareng farin ktemu aldo&kaira,jngn terus mnjd bodoh..farin
Nayla Nazafarin
mual sma pmikiran aldo..egois bngt
Nayla Nazafarin
lepasin aj aldo farin..untuk ap laki ky gitu di pertahanin
Nayla Nazafarin
y ampun Hans..
RN
GK sadar,, padahal dia yg mengkhianati farin kok bisa2 y nyalahin orang...hmm enaknya d apain s Aldo ini 😡
Fa🍁: Diapain ya 🤔
total 1 replies
Musri
yess....yess....yess...rasain tu aldo,mng enak sakit hati🤭🤣🤣
Fa🍁: Gak enak kata si Aldo
total 1 replies
Nur Janna
kamu akan tau sakit ya itu kehilangan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!