NovelToon NovelToon
SEKEPING HATI UNTUK SAHABAT

SEKEPING HATI UNTUK SAHABAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Anggun

Gue sebenarnya suka sama Lo, Lo mau gak jadi pacar gue?

Mata Zea terbelalak rasa bahagia tak terkira saat mendengar ucapan Fero
Namun hanya seketika rasa bahagia itu hilang saat mendengar kelanjutan ucapan Fero
Kira-kira kalau gue ngomong begitu diterima apa gak ya sama Shena?"
"Hah, Shena?"
"Iya gue suka sama Shena, Ze. Gue mau jadiin dia pacar gue. Gimana menurut Lo?"
Zea menelan salivanya dengan susah payah. Lagi-lagi dia tertipu dengan ucapan sahabatnya yang selalu menggantung itu.
Zea gadis cantik berhidung mancung yang mencintai sahabatnya sendiri. suatu hari dia pernah tidak sengaja mengucapkan perasaannya tapi malah ditertawakan oleh Fero.
Sahabat tetaplah akan menjadi sahabat tidak pernah berubah menjadi cinta. itu yang selalu Fero usapkan pada Zea
Fero yang tidak peka terhadap perasaan Zea malah berusaha mengejar cinta Shena

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SAHABAT 7

Keluar dari kelas Fero menuju ke belakang sekolah disana sudah ada Nando dan Evan yang sudah menunggu.

"Bolos?" tanya Nando.

Fero mengedikkan bahunya tidak ada niat untuk bolos hari ini. Fero membaringkan tubuhnya di kursi panjang dan memejamkan matanya.

"Eh, Fer. Lo masih sama Shena?" tanya Evan.

Fero membuka matanya ketika mendengar pertanyaan Evan "Kenapa?"

"Gak apa-apa, Gue kemarin kaya liat Shena sama Ciko"

Fero menghela napas panjang ternyata yang duduk bersama Shena di bioskop kemarin adalah Ciko anak kelas ll IPA.

"Gue putus" jawab Fero santai

Nando dan Evan saling pandang. "Gila, ini baru satu Minggu lho Fer?"

Fero mengedikkan bahu tanda no koment.

"Jangan bilang gara-gara Zea" tebak Evan.

"Pusing Gue, udahlah pusing gue. Entahlah!"

"Kenapa Lo gak pacarin Zea aja sih Fer? Dari sekian banyak cewek yang Lo pacarin cuma Zea yang cocok buat lo. Masa Lo gak punya perasaan apa-apa sama Zea? Dibanding mantan-mantan Lo jauh lebih cantik Zea kemana-mana. Lo sadar gak sih Fer" cerocos Nando.

Fero menoleh ke arah Nando.

"Apalagi kalau Gue lihat Lo terlalu over protektif sama Zea. Sampai Rayyan yang mau deketin dia aja Lo larang"

"Rey memang gak pantas dapetin Zea. Sampai kapanpun gue gak aka setuju kalau Rey sama Zea" entah apa yang Fero rasakan saat Zea bersama dengan Rey atau cowok lain. Apalagi sekarang tambah lagi Leon.

Nando dan Evan kembali saling pandang, mereka menahan tawa mendengar ucapan Fero. Mereka tau sebenernya Fero menyukai Zea tapi Fero selalu menyangkal perasaannya.

Nando tau jika Fero tidak bener-bener menyukai mantan pacarnya. Yang dilakukan Fero adalah pengalihan perasaan terhadap Zea.

Sementara Fero masih berbaring ditempatnya tadi dan memikirkan apa yang Nando dan Evan katakan. Apalagi sejak ciuman tak sengajanya dengan Zea malam itu Fero tidak bisa melupakannya karena itu ciuman pertamanya.

"Ya udah jangan sampai nyesel Lo kalau sama Zea sama cowok lain. cabut yuk kita ke kantin, lapar Gue" ajak Evan

...ΩΩΩΩΩΩ...

Jam pelajaran pertama belum selesai, Fero yang bolos dijam pelajaran pertama itu pun ketahuan oleh ketua OSIS beserta antek-anteknya. Salah Fero juga kenapa harus berlama-lama dibelakang sekolah sendirian. Sedangkan Nando dan Evan aman sentosa.

Masuk ke ruang BK bukan hal yang baru bagi Fero. Justru guru BK merasa bosan menghadapi pemuda itu. Anggap saja Fero itu langganan tetap guru BK selama hampir dua tahun ini.

Siswa bolos seharusnya menjadi tanggung jawab OSIS. Hanya saja yang ketahuan bolos itu Fero, jadi OSIS angkat tangan, mereka lebih memilih meyerahkan Fero pada guru BK saja.

Pernah saat anggota OSIS memberikan hukuman untuk Fero. justru mereka pusing dan berakhir menjalani hukuman bersama-sama.

Mungkin ada dua atau tiga kali kejadian seperti itu. Oleh sebab itu ketua OSIS langsung menyerahkan Fero kepada guru BK.

"Aduh kenapa lagi, Fer?" tanya Pak Ridwan yang sedang duduk di kursinya.

"Bolos doang!" jawab Fero singkat. Fero memang dak banyak bicara kecuali Sama Zea . Bahkan sama sahabatnya pun Fero juga tak banyak bicara.

"Doang kamu bilang? Astaga Fero! Kamu ini sekarang sudah kelas ll seharusnya kasih contoh ke adik kelas. Kalau kamu nyontohin bolos nanti mereka ikut juga alis nyontoh apa yang kamu lakukan"

Pak Ridwan tidak tau lagi apa yang harus dia lakukan pada Fero. Dia hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Tiba-tiba pintu ruangan BK itu diketuk. Ketua OSIS itu kembali dan membawa Zea

"Aaahhhh sakit kepala saya" keluh pak Ridwan. Dia yakin kedatangan Zea kesini pasti membawa masalah.

Masalah Fero belum selesai tambah pula masalah Zea.

"Masalah apa lagi?" tanya pak Ridwan.

"Melawan pak Anton Pak" jawab ketua OSIS itu.

Pak Ridwan mengurut keningnya, pusing "Zea" ucapnya lembut "Jelaskan pada bapak kenapa kamu melawan Pak Anton"

Zea menghela napas panjang, berusaha meredam emosinya yang kembali hampir meledak.

"Saya muak sama Pak Anton, Pak!" jawab Zea jujur.

"Mual kenapa, Zea?" Pak Ridwan bertanya lagi masih dengan suara lembut. Dia tau bagaimana Zea, semakin dikerasi maka gadis itu akan semakin memberontak.

"Pak Anton suka ngelecehin cewek-cewek Pak. Suka gangguin anak-anak cewek. Seharusnya guru kayak gitu dibuang aja. Kita bayar di sekolah ini bukan untuk diganggu!"

Fero langsung berdiri mendengar penuturan Zea. Sebenarnya Fero sudah lama mendengar tentang Pak Anton. Tapi selama bukan Zea yang diganggu dia tidak akan ambil pusing tapi kali ini Zea yang mengatakan secara langsung tentang Pak Anton. Emosi Fero jadi memuncak dan dia tidak terima.

"Dimana Pak Anton?" Tanya Fero. Tangannya mengepal, geram dengan pengakuan Zea tadi. Pemuda itu pergi tanpa mendengar jawaban Zea. Tekadnya sudah bulat ingin memberi pelajaran Pak Anton si guru cabul itu.

"Kejar, Ze. Bisa mati nanti Pak Anton dibuat Fero!" pekik Pak Ridwan. Dia kaget dengan kepergian Fero yang membawa emosi tadi.

Zea langsung berlari keluar dari ruangan BK dia lari dan tidak perduli menabrak siapapun.

Zea terlambat. Iya Zea terlambat karena sekarang Pak Anton sudah duduk bersandar di tembok dengan hidung mengeluarkan darah.

Didepan Pak Anton berdiri Fero sambil mengepalkan tangannya, berarti memang Fero yang membuat hidung Pak Anton berdarah.

"Fero! Lo apain Pak Anton? Gila Lo Fer!" tanya Zea seraya menarik tangan Fero agar menjauh dari guru olahraga itu.

Fero menepis tangan Zea lalu menunjuk ke arah Pak Anton "Dia udah ngelecehin Lo Ze. Gue gak terima!"

"Astaga, Fero. Siapa yang bilang dia ngelecehin gue?

"Terus"

Zea menghela nafas panjang salah dia tidak menjelaskan di ruangan BK tadi. Bukan Zea yang diganggu tapi Rini. Tadi itu Rini mengirimkan pesan kepada Zea katanya Pak Anton mengganggunya saat jam olahraga.

Tak terima sahabatnya diganggu lalu Zea menemui Pak Anton. Dia mengancam akan melaporkan Pak Anton kepada kepala sekolah . Tapi malah Zea yang dituduh dan dilaporkan oleh Pak Anton ke OSIS katanya Zea melawan saat diberi tahu.

"Ya udah kita bawa Pak Anton ke UKS atau ke rumah sakit aja. Hidungnya patah kayanya" ajak Zea

"Ogah, biar aja. Biar jadi pelajaran kalau jadi guru jangan cabul" Fero menarik paksa tangan Zea meninggalkan Pak Anton yang masih meringis kesakitan.

1
Mukmini Salasiyanti
😂🤣
Mukmini Salasiyanti
putus meneh


😅😆😂
Mukmini Salasiyanti
😂🤣
Mukmini Salasiyanti
😂😅manipulatif???
Mukmini Salasiyanti
hadehhh
bls dendam kykny si shena
Mukmini Salasiyanti
yaa beginilah kl
sahabatan ma cowok 🙃
Mukmini Salasiyanti
hadehhh....
sakitnya tuh disiniii...
wkwkwk
Mukmini Salasiyanti
salken, thor
ZeNa: salken balik KK. terimakasih sudah mampir ❤️❤️❤️
total 1 replies
ZeNa
🥰❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!