NovelToon NovelToon
Kebohongan Dalam Pernikahanku

Kebohongan Dalam Pernikahanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Janda / Selingkuh / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: pramita rosiani

Dasar dari sebuah pernikahan adalah kejujuran

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Flash Back 5

Tahun 2019

"Bagaimana ini? Apa aku harus pulang atau menelpon ayah saja?.. tidak-tidak lebih baik aku menghubungi kak Bintara saja untuk meminta solusi" gumam Arumi sendiri karena merasa bingung terkait ijin keberangkatannya ke Singapura yang tinggal 1 minggu lagi.

"Halo kak,,,"

"Rumi!! Tumben kamu menghubungi kakak duluan, biasanya kakak yang harus menghubungi kamu dulu" ucap Bintara dengan gembira karena sang adik yang mau menghubunginya.

"Iya aku sedikit sibuk belakangan ini jadi tidak bisa menghubungi kakak" bohong Arumi kepada kakaknya, karena sebenarnya Rara selalu menantikan telepon dari keluarganya tapi karena dia belum bisa menerima kenyataan 1 tahun yang lalu membuatnya ragu untuk berkomunikasi dengan keluarganya dan merasa gengsi untuk menelepon duluan. Mungkin jika tidak ada kepentingan ini, dia tidak akan menghubungi Bintara

"Oh begitu, kakak mengerti kamu kan kuliah jadi pasti kamu sangat sibuk. Tapi setidaknya sekarang kamu sudah menelepon kakak dan kakak sangat bahagia" 

"Emmm ada hal yang ingin aku bicarakan, aku akan pergi ke Singapura untuk program kampus" ucap Arumi dengan ragu

"Singapura?? Kapan kamu pergi??"

"Rencananya aku akan pergi minggu depan, tapi aku ada sedikit masalah"

Bintara yang mengetahui sang adik akan pergi, merasa sedikit khawatir karena sejak kejadian tahun lalu membuat Arumi menjadi lebih tertutup.

"Masalah apa dik? Ayo katakan kakak pasti akan berusaha membantu" 

"Aku perlu ijin keluarga untuk dapat pergi dan aku ingin kakak yang mewakili"

"Ijin?? apa kamu tidak memberi tahu ayah dan ibu soal ini??" 

"Emm, aku tidak ingin memberitahu mereka. Lagi pula mereka tidak pernah mendukung keinginanku" ucap Arumi dengan nada yang terdengar putus asa

"Rumi,,, kakak tidak bisa memberikan ijin kepadamu karena kita masih punya orang tua. Jadi lebih baik kamu bicara pada ayah atau ibu agar dapat ijin dari mereka" Saran Bintara kepada sang adik, hal itu dia lakukan agar dapat mendekatkan adiknya lagi dengan kedua orangtuanya. Mengingat selama ini Arumi tidak pernah mau bertemu dengan mereka

"Jadi kakak tidak bisa membantu?? Baiklah aku akan memikirkan caranya sendiri" ucap Arumi dengan langsung mematikan teleponnya sepihak

"Rumi!!!, Rumi!!" 

"Kakak bukannya tidak bisa membantumu, tapi kakak hanya ingin yang terbaik untuk keluarga kita. Kakak tidak mau kamu seperti kakak yang sudah mengecewakan ayah dan ibu" gumam Bintara setelah teleponnya dimatikan sepihak oleh sang adik.

Sementara itu Arumi yang kesal karena kakaknya tidak bisa membatunya, akhirnya memutuskan untuk memberanikan diri untuk pulang menemui ayahnya. Walaupun sebenarnya dia sangat ragu untuk pulang, tapi apa boleh buat semuanya demi mengajar mimpinya jadi dia akan menghilangkan rasa egonya.

Sampailah pada keesokan paginya dia sudah sampai di depan rumah, sudah 20 menit dia berada di depan rumah dan hanya mondar mandir dan tidak berani masuk ke dalam. Arumi sesekali memastikan tidak ada orang di rumah, tapi di dikejutkan dengan Bintara yang berdiri dibelakangnya

"Aaaaa,,,,, Kak Bintara!!!!, Kenapa kamu ada disini??" Ucap Arumi dengan kondisi terkejut dan juga gugup

"Disini?? Tentu saja aku ada disini kan ini rumah ayah jadi aku bisa datang kapan saja. Justru kakak yang harusnya bertanya kepadamu, kenapa kamu ada disini? Bukannya kemarin di telepon kamu mengatakan akan mencari cara untuk mendapatkan ijin itu??" Goda Bintara kepada adiknya yang membuat Arumi jadi gugup

"Ak,, aku ada urusan di sekitar sini dan kebetulan jalannya lewat sini" ucap Arumi yang bohong dan berusaha meyakinkan Bintara. Dan Bintara yang melihat reaksi adik kecilnya itu langsung tersenyum karena dia tahu adiknya itu pasti gengsi untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Ohhh jadi hanya kebetulan lewat,, kalau begitu bagus dong karena kamu sudah disini kenapa tidak menemui ayah saja langsung?" Ucap Bintara sambil menarik tangan adiknya agar masuk kedalam rumah, walaupun Arumi menolaknya

"Aduh bagaimana ini aku masih belum siap bertemu ayah, apa yang harus aku katakan" ucapnya dalam hati yang mana tubuhnya sudah di bawa masuk dan dia tidak bisa menolak.

"Ayah!!! Lihat siapa yang datang" teriak Bintara dengan antusias

"Memangnya siapa yang datang,,,," hening seketika saat tahu yang datang adalah putri kesayangannya. Sang ayah hanya memandangi putri kecilnya yang sudah lama tidak dilihatnya sekarang berdiri dihadapannya.

"Arumi!!!! Kamu pulang sayang!! Ayah sangat merindukanmu" ucap ayahnya sambil mendekat dan ingin memeluk Arumi, tapi dengan cepat dia mundur kebelakang dan enggan untuk di peluk.

Sang ayah yang menyadari hal itu langsung menutupi kekecewaannya dengan senyuman palsu.

"Emm aku pulang" jawab Arumi dengan nada bicara yang dingin tanpa memandang sang ayah.

"Ayo putriku, duduk dulu. Ayah akan menyuruh pelayan menyiapkan makanan untukmu"

"Emm"

"Apa kamu perlu yang lain, ayah akan menyiapkan semuanya untukmu?" Oh iya berapa lama kamu akan tinggal??" Ucap sang ayah yang penuh semangat dan tidak bisa duduk diam.

Bintara yang melihat ayahnya yang sangat bahagia karena kedatangan sang adik, juga ikut senang

"Aku tidak akan tinggal lama ayah, aku pergi hari ini juga. Aku hanya perlu ijin ayah untuk pergi ke Singapura" ucap Arumi dengan tegas dan tidak mau berbasa-basi karena tujuan awalnya memang hanya untuk meminta ijin ayahnya saja. Ditambah lagi dia tidak mau tinggal di sana terlalu lama karena hanya akan mengingatkannya pada kenangan buruk.

"Singapura?? Apa maksudmu sayang?? Ayah tidak mengerti" tanya sang ayah pada Rara

"Aku akan mengikuti program pertukaran mahasiswa ke Singapura dan aku perlu ijin dari ayah" jawab Rara yang langsung membuat sang ayah diam dan terlihat kecewa.

"Kenapa kamu tidak memberi tahu ayah lebih awal sebelum kamu mengambil program ini??"

"Bukankah saat ini aku sudah mengatakannya, jadi tidak ada bedanya memberitahu lebih awal ataupun saat ini. Jadi tolong berikan saja ijin kepada ku untuk pergi"

"Bagaimana jika ayah tidak memberikannya" 

"Apa maksud ayah!!!" Ucap Arumi dengan nada bicara yang tinggi karena dia merasa kesal. Mendengar adiknya berbicara kasar, tentu membuat Bintara yang dari tadi diam menjadi marah

"Rumi!!! Apa yang kamu katakan, jangan bicara seperti itu kepada ayah" kesal Bintara kepada adiknya

"Diam kakak!!, Aku sedang bicara dengan ayah jadi kakak tidak punya hak untuk ikut campur"

PLAK!!!!

Bintara menampar sang adik karena bertindak keterlaluan dan membuat sang ayah langsung kaget. Sementara disisi lain Arumi hanya melihat ke arah lantai dengan mata yang berkaca-kaca dan kemudian dia meraba pipinya

"Bintara!!! Apa yang kamu lakukan pada adikmu, kenapa kamu menamparnya???"

Bentak sang ayah kepada Bintara

"Rumi sayang kamu baik-baik saja?? Ayo sini biar Ayah lihat"

"Tidak ayah,, Rumi baik-baik saja" Ucap Rara dan berusaha untuk menghindar dari sang ayah, sementara Bintara menatap tangannya yang tanpa sadar sudah menampar adik kecilnya itu. Bintara merasa bersalah karena sudah melakukan hal itu, jadi dia mendekati sang adik untuk mengecek kondisinya. Tapi Arumi menjauh

"Ayah tolong ijinkan Rumi untuk pergi, jangan halangi Rumi untuk menemukan impiannya" ucap Bintara kepada ayahnya.

Arumi yang mendengar hal itu langsung meneteskan air matanya

Bersambung...

1
Atik Dinul Qoyimah
kok alurnya makin jauh sama judulnya.. padahal ini udah bab 72 lho thor... kalau novel" yg saya baca biasanya di bab segini udah mulai masuk ke judulnya.. kalau kelamaan takutnya pembaca jd pada bosan...
Pramita: Saya akan usahakan memberikan cerita yang baik dan tidak berantakan karena kelanjutan dari cerita sangat ditentukan dari bab ini
Pramita: ini masih flashback sebelum pernikahan,, semua alur sudah saya susun dengan baik.😊
total 2 replies
Atik Dinul Qoyimah
sebenarnya cerita nya bagus.. cuma alurnya terlalu stuck di tempat.. itu" aja yg di bahas..
Atik Dinul Qoyimah: semangat terus nulisnya thor....
Pramita: Terima kasih sudah memberikan pendapat,, saya akan usahakan alurnya lebih bagus kedengarannya 🙏🏻
total 2 replies
Lee Mba Young
arumi jng lemah kasian Alexa, jng kayak di Indonesia hnya dng maaf semua mslah selesai. bgus km tegas gk usah berhub lagi dng mereka jng gunakan hati buat penjahat.
Pramita: Terima kasih sudah membaca 😊
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
Pramita: baik😁
total 1 replies
Retno Harningsih
up
Ilham Arif Wicaksono
/CoolGuy/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!