NovelToon NovelToon
Dia Milikku!

Dia Milikku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Pelakor / Mata-mata/Agen
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Anis

Karena pekerjaannya, Alin terpaksa menghilang, meninggalkan sebentar pria yang dicintai.

Anjar, cukup stres memikirkan kemana perginya sang pujaan hati, ditambah seorang wanita terus mengejarnya akibat rencana perjodohan keluarga.

Apakah keduanya bisa bersatu kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keberadaan Alin

Di belahan bumi lain, seorang wanita berambut panjang dengan mata sipit sedang sibuk menggerakkan jari lentiknya di atas keyboard. Tumpukan buku dan kertas yang berserakan di sekitarnya tidak membuat gadis itu risih atau kehilangan fokusnya. Di samping wanita itu ada gadis muda yang memperhatikan dengan tatapan bingung.

"Tanyakan saja apa yang ingin kau ketahui, Khai? Jangan bersikap seolah-olah aku tidak mengizinkanmu tahu." ujar wanita itu dengan tegas.

"Apa yang sebenarnya kau kerjakan sejak kemari malam kak? Terlihat sangat serius sekali sampai lupa makan dan mandi. Apa kau menulis surat cinta untuk kekasih bajinganmu itu?" tanya Khai dengan raut wajah bingung dan penasaran.

Alin, wanita itu memang dirinya. Dia memilih pergi dari Indonesia karena ada sesuatu yang harus dia selesaikan. Tidak mau membuat Anjar terus khawatir akan misinya, kejadian malam itu dia gunakan sebagai alasan untuk bisa pergi tanpa menjelaskan apa pun. Dan di sinilah dia sekarang, tinggal bersama seorang gadis muda yang hidup sebatang kara. Alin sedang bersembunyi dari kejaran seseorang dan rumah Khai adalah tempat yang aman. Sayang sekali gadis ini masih terlalu kecil dan Alin tidak menjelaskan banyak hal padanya. Hanya meminta Khai mengizinkan dia tinggal dalam waktu yang tidak bisa ditentukan, sebagai kompensasi, dia akan mencukupi semua kebutuhan Khai tanpa terkecuali.

"Kekasihku memang sedikit bodoh tapi tolong jangan sebut dia bajingan, Khai. Itu terlalu kasar." Ujar Alin mendengus kesal.

Khai tersenyum kecut mendengarnya. "Iya dia tidak bodoh sendiri tapi kau juga bodoh kak. Sudah tahu kekasihmu tidur dengan wanita lain tapi kau masih saja membelanya. Jaman sekarang tidak ada pria yang cukup dengan satu wanita. Mereka para pria itu serakah, membutuhkan satu wanita untuk menemaninya hidup sampai akhir hayatnya dan membutuhkan wanita lain sebagai pemenuh nafsunya. Jadi kau harus pintar dalam memilik pria, jangan sampai terjebak dengan rasa cinta sampai lupa diri."

Mata Alin melotot, dia tidak menyangka gadis kecil sepeti Khai paham akan hal ini. Biasanya yang paham akan hal ini adalah wanita yang sudah pernah mengalami namun mengingat Khai masih kecil dan katanya jarang bergaul dengan banyak orang, bahkan kekasih pun tidak punya bagaimana dia bisa tahu.

Khai tersenyum lebar namun ada gurat kesedihan dimatanya. "Aku tahu itu semua karena pengalaman ibuku sendiri kak. Ibuku, dia meninggal karena kekerasan rumah tangga yang dilakukan ayah tiriku. Sebelum itu, ibuku juga korban perselingkuhan yang dilakukan oleh kandungku. Jadi aku tahu semua itu dari kisah rumah tangga ibuku."

Alin menghentikan kegiatannya. "Aku tidak tahu jika hidupmu menyakitkan itu, pasti berat berada di posisimu."

"Tidak masalah, itu sudah terjadi sangat lama, Sekarang aku sudah bahagia sendiri dan ibuku juga pasti senang melihatku tumbuh dengan baik, meneruskan bakatnya dengan menjual roti dengan resep peninggalan ibu." jawabnya samar sambil memakan cemilan dimeja.

Alin tidak bertanya lebih jauh, dia tahu setiap kalimat yang di ucapkan Khai seperti jarum yang ditusukkan di hati gadis itu, mengingat kembali kenangan lama bersama ibunya.

Alin kembali pada komputer di depannya, mengetik setiap bait kata dengan benar karena ini berisi informasi penting yang dibalut dalam cerita singkat. Harusnya sat ini dia sudah berada di markas tempat organisasinya berada. Namun saat dalam perjalanan, dia tahu seseorang mengawasinya. Alih-alih pergi menggunakan pesawat, Alin memilih pergi ke pelabuhan saja. Dia memilih menggunakan kapan yang mudah berbaur dengan banyak orang sehingga gerak geriknya tidak mudah diawasi.

Saat ini Alin sedang masuk ke situs komunikasi milik organisasinya, tempat paling aman berkomunikasi tanpa takut terjadinya kebocoran data penting. Alin adalah ketua tim investigasi, memimpin kelompoknya bergerak cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan organisasi serta orang-orang yang memiliki kepentingan di dalamnya.

Semalam dirinya baru saja mendapatkan informasi jika ada pengkhianat dalam tim keamanan. Alin menduga ini berkaitan dengan rencana organisasi mereka yang ingin menghentikan pemberontakan di perbatasan Pulau Biru. Pulau itu penghasil mutiara terbaik di dunia, sebuah kelompok bersenjata berniat menguasai pulau tersebut dengan cara mengajak beberapa orang penjaga berkhianat. Rencana mereka sudah diketahui oleh pemimpin pulau itu dan meminta bantuan pada organisasi tempat Alin bekerja untuk menghentikan aksi mereka.

Kini Alin sedang mencari tahu siapa yang berkhianat di tim keamanan mereka. Padahal sudah sangat lama organisasi mereka solid, tidak ada pengkhianatan dalam tim. Cukup sekali saja mereka merasa dikhianati oleh rekan kerja, namun ini untuk kedua kalinya mereka harus mengulang hal yang sama.

Black Stars di bawah kemimpinan Maxim Chen kembali berjaya, membuat organisasi mereka melambung tinggi di kelompok organisasi lain. Tidak ada yang menyangka jika ketua yang asli akan kembali setelah sekian lama menghilang bak ditelan bumi.Menjadi tinggi dan berkembang pesat tentu membuat sebuah organisasi semakin banyak di cari untuk membantu menyelesaikan misi atau pekerjaan selain itu juga organisasi akan semakin banyak musuh, Mereka yang bersebrangan tujuan menganggap Black Star harus dimusnahkan supaya tidak menjadi penghalang.

Setelah berhasil mendapatkan siapa pengkhianat itu Alin sedikit lega. Kini ganti dia harus mengirim email kepada Anjar. Dia harus mengabari pria itu supaya tidak khawatir dan berpikir lain.

Isi pesan yang dikirim pada Anjar sangat singkat namun bisa menenangkan hati pria itu. Alin rasa, misi kali ini akan cukup lama mengingat masalah yang ditimbulkan cukup panas. Jika memberi tahu Anjar di awal sebelum pergi, maka pria itu pasti ingin terlibat. Sedangkan dalam aturan organisasi, mereka harus menjalankan misi tanpa melibatkan orang luar.

1
Mulyana
lanjut
Ruang Rindu
lanjuttttt
Mulyana
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!