"Jangan melihat kebelakang untuk sesuatu yang telah Tuhan jauhkan".
*****
"Rencana yang telah aku susun, akhirnya berantakan... huuffff" terdengar helaan nafas pelan, dari gadis cantik yang saat ini mata indahnya masih setia menatap kelangit dan melihat bintang bintang bertebaran, keindahan malam saat ini semakin terlihat begitu indah jika dilihat dari balkon kamarnya. Wajah cantik, milik aazeena ta seceria biasanya, gadis itu kini terlihat begitu sedih dan putus asa. "Tuhan kali ini, biarkan segalanya tentangku engkau saja yang mengaturnya, aku lelah, aku telah salah" butiran bening jatuh dari mata indah aazeena mengalir begitu deras membasahi pipi chubby gadis cantik itu. "Maafkan aku" lirihnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aan_Khodijah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7 Rencana Our Time
Saat ini di dalam kamar, aazeen sedang bersiap siap untuk pergi ke kampus, sebab ada matakuliah jam 10 pagi ini. Aazeen sedang memakai kerudungnya, gadis cantik itu saat ini menggunakan jilbab model abaya berwarna hitam di padukan dengan kerudung panjang berwarna moocca. Setelah siap aazeen menatap sebentar dirinya yang ada di cermin. merasa cukup dengan penampilan nya .
"Selesai Alhamdulillah" ucapnya kemudian aazeen keluar dari kamarnya dan berjalan turun ke bawah menuju meja makan, pagi ini aazeen akan sarapan bersama keluarga nya, rutinitas yang terjadi di keluarga Damian.
"Assalamualaikum selamat pagi, ayah, bunda, kakak" sapanya pada semua anggota keluarga yang ternyata sudah berkumpul dan hanya tinggal menunggu dirinya saja saat ini.
"Wa'alaikumussalam sayang" jawab bunda aamira.
"Wa'alaikumussalam adek" jawab abiyan.
Sedangkan ayah Rafiq tersenyum hangat pada putrinya.
Aazeen mencium pipi ayah bunda dan kakaknya secara bergantian. Kemudian aazeen duduk di kursinya.
"Adek ada kuliah hari ini?" Tanya abiyan melihat adiknya yang begitu rapi pagi ini, yaa sebenarnya aazeen memang selalu rapi hanya saja, abiyan melihat aazeen ketika tarun tadi juga membawa tas leptop juga ranselnya. Abiyan tau itu perlengkapan aazeen saat kuliah.
"Iya kakak, aazeen ada matakuliah nanti jam 10"Katanya menjawab pertanyaan sang kakak.
Abiyan mengangguk mengerti "nanti berangkat sama kakak aja yaa" kata abiyan lagi.
"Tapi arah kantor sama kampus aazeen kan berbeda kak" kata aazeen bingung kenapa kakaknya meminta dia untuk berangkat bersama sedangkan arah tujuan mereka saja berbeda.
"Kakak ada jadwal bertemu dengan klien ke arah kampus adek" jawab abiyan memberi tahu.
"Oooh, iyaa nanti aazeen berangkat sama kakak" putusnya.
"Ya udah sekarang kita sarapan dulu ya" kata bunda Amira memutus obrolan anak anaknya.
"Iya bunda"jawab aazeen dan abiyan bersamaan.
Setelah itu tidak ada lagi obrolan di meja makan keluarga Damian semuanya fokus ke makanan masing masing.
******
Sedangkan di apartemen Cemal saat ini tengah terjadi perdebatan, antara Cemal dan Clarissa ntah apa yang membuat kedua calon pengantin itu berdebat saat ini.
"Kenapa kamu ga pernah datang setiap aku meminta kamu untuk datang Cemal!" Teriak Clarissa. Pasalnya setalah pernikahan Cemal dan aazeen batal Cemal justru dingin kepadanya malah terkesan tidak perduli. Padahal Clarissa saat ini tengah mengandung anak Cemal, dan sebentar lagi mereka akan menikah. Clarissa mengira dengan batalnya pernikahan Cemal dan aazeen dirinya sudah berhasil meluluhkan hati Cemal, dan menjadikan Cemal miliknya, namun nyatanya tidak. Cemal justru semakin dingin dan tidak perduli terhadap nya.
"Tidak perlu berteriak Clarissa, ini akibat ulahmu sendiri" kata Cemal ikut emosi.
Yaa, memang sedari awal Clarissa yang terus mendekati Cemal, namun selalu di tolak oleh Cemal sampai suatu hari, Clarisa benar benar berhasil merayu cemal dengan menjadikan tubuhnya sebagai umpan.
Mendengar perkataan Cemal Clarissa terdiam, gadis itu menyadari nya ini memang rencananya tapi Clarissa tidak suka di diamkan seperti ini oleh Cemal, sebab Clarissa jatuh cinta pada Cemal sejak pandangan pertama.
"Kita akan menikah, apakah kau masih memikirkan aazeen? Kau masih memikirkan gadis itu!" Tuduh Clarissa Semakin emosi.
Cemal diam, memang begitulah faktanya Cemal memang masih menyayangi aazeen dan Cemal sangat menyesali perbuatannya, akan tetapi semuanya sudah tidak ada artinya lagi, namun Cemal tetap tidak bisa menerima Clarissa saat ini sebab yang dia inginkan itu aazeen bukan Clarissa. Menurut Cemal Clarissa yang salah sebab gadis itu yang selalu memancing dirinya sampai akhirnya Cemal terjerumus dalam rayuan Clarissa kala itu, hingga akhirnya semua ini terjadi padanya.
"Aku akan menemui aazeen dan meminta nya untuk tidak menggangumu lagi, sebentar lagi kita akan menikah, aku tidak ingin kau seperti ini padaku dan anak kita Cemal" kata Clarissa tegas.
Cemal menatap tajam pada Clarissa setelah mendengar ucapan wanita itu. "Jangan pernah mengganggu kehidupan aazeen!! Aazeen tak pernah sekalipun mengganggu ku" kata Cemal tegas.
"Kenapa kau begitu mencintai nya, padahal cintaku untukmu lebih besar dari pada dia, dan aku bisa memberikan apapun untukmu, sedangkan dia tidak bisa!!" kata Clarissa semakin emosi.
"Itulah bedanya dirimu dan aazeen" kata Cemal secara tidak sadar. Kalimat itu melukai hati Clarissa lagi dan lagi.
Clarissa terdiam dan menatap tajam Cemal "semakin kau membela nya semakin aku membenci wanita itu!!" Kata Clarissa. Kemudian wanita itu pergi meninggalkan apartemen Cemal. Clarissa datang pagi pagi sekali ke apartemen Cemal sebab sudah 4 hari Cemal tidak membalas pesannya sama sekali, bahkan panggilan darinyapun tidak pernah di jawab oleh Cemal. Saat Clarissa berkunjung ke apartemen Cemal untuk menemui sang pemilik ternyata Clarissa di beri tahu oleh asisten Cemal bahwa pemuda itu sedang keluar kota, dan Clarissa tidak tau akan hal itu, pagi ini, Clarissa datang lagi ke apartemen Cemal karena mendapat kabar dari orang suruhannya yang dia minta untuk mengawasi apartemen Cemal jika saja laki laki itu sudah pulang dan dirinya tidak tau. Dan benar saja saat sudah kembali pun Cemal tidak memberi nya kabar, jadilah Clarissa datang menemui Cemal pagi ini, dan Cemal sampai di apartemennya tadi malam.
Setelah kepergian Clarissa Cemal hanya bisa menjatuhkan dirinya di sofa kemudian menyandarkan kepalanya di sandaran sofa, ntah bagaimana nasip kehidupan nya nanti. Apakah benar dia akan menikahi Clarissa? Sedangkan dia tau benar bahwa yang dia inginkan adalah aazeen. Apakah Cemal bisa menerima kehadiran Clarissa nantinya? Cemal sangat frustasi saat ini.
****
"Kak, adek keluar dulu yaa" pamit aazeen pada abiyan, aazeen baru saja sampai di kampusnya, sesuai janji abiyan pada aazeen pagi ini abiyanlah yang mengantarkan aazeen ke kampus.
"Iya, belajar yang semangat ya sayang, nanti pulang kuliah kakak jemput yaa, kakak mau ajak adek jalan hari ini, mau?" Tanya abiyan pada aazeen.
"Maa syaa Allah, beneran kak?" Tanya aazeen senang.
"Hemm, udah lama kita ga jalan kan? Hari ini adek boleh tentukan kita mau kemana, bebas kakak akan antar kemana pun adek mau" kata abiyan lagi.
"Waaahhh, iya deh, nanti aazeen tunggu kakak jemput kalau gitu. Aazeen kabarin kakak nnti kalau udah selesai kelas" katanya semangat.
Abiyan tersenyum melihat adiknya begitu antusias, abiyan dan aazeen memang sudah lama tidak menghabiskan waktu dengan pergi berdua. Jadi saat ini abiyan menyempatkan waktunya untuk sang adik. Abiyan ingin memiliki momen yang banyak antara dirinya dan adiknya sebab tanpa abiyan sadari aazeen telah tumbuh dewasa, bersyukur saat ini aazeena masih bersamanya, bagaimana jika nanti Waktunya tiba ada seorang laki laki yang meminta adiknya darinya, dan jika itu terjadi tentu saja waktu aazeen dan abiyan akan terbatas.
menarik kayaknya nih