NovelToon NovelToon
MUSUH TAPI CINTA

MUSUH TAPI CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Teman lama bertemu kembali / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Uriii

Bagaimana menderitanya Veronica Han yang harus hidup berdampingan dengan lelaki musuh bebuyutannya semenjak orok. yang sialnya lagi lelaki bernama lengkap Bian Nugroho itu adalah bos di cafe tempat ia bekerja. penderitaan ini akan terus berlanjut sampai akhirnya tumbuh benih cinta di antara kedua manusia paling tidak akur di dunia.

"Selamat pagi bos"

"jangan sok asik sama bos sendiri! mentang mentang saya orang yang kamu kenal jauh malah sksd begitu"

"terserah Lo deh Bian!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uriii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

007 | kedatangan seseorang

"Paduka raja~"

"Syut! Diem..."

Romi mengangguk cepat setelah mendengar intrupsi dari Chika. Veronica yang tak tahu apa apa saja menghela nafas bosan sedari tadi.

"Kenapa sih emangnya?"

"SYUT!" Romi dan Chika serempak melotot ke arah Veronica yang dengan entengnya bertanya hal seperti itu.

Hari ini cafe kebetulan sedang sangat sepi sekali. Bahkan biasanya anak kuliah yang suka nongkrong di sini tidak datang. Hanya ada satu pelanggan yang sangat di hormati oleh Romi dan Chika. Seorang kakek-kakek tua beruban juga bertongkat memakai kacamata hitam. Sudah seperti anak remaja saja pikir Veronica.

Kakinya lama lama bergetar dan letoy seperti jeli karna terlalu lama berdiri dengan kedua tangan yang mengatup. cocok jika menjadi barisan paduan suara.

Setelah beberapa saat kakek tua itu duduk saja sembari menyesap kopi hitam tanpa gula. Akhirnya berdiri juga dibantu dengan kedua orang berbadan besar dengan pakaian formal. Bisa di tebak jika itu adalah bodyguard nya.

Di rasa sudah benar benar keluar barulah Romi dan Chika bernafas lega. Sedangkan Veronica menatap cengo kepada kakek tua tadi.

"Dia belum bayar Chik!" Veronica heboh sendiri. Masa kakek kakek tadi yang memiliki bodyguard tapi tidak bisa membayar secangkir kopi hitam tanpa gula? kenapa tidak bikin saja sendiri di rumah?

Chika tidak menjawab seruan heboh dari gadis itu. Ia mengangkat telepon cafe yang sudah bisa di tebak pasti bos nya yang menelepon.

"Iya bos?... Sudah bos... Iya bos..... Yoi bos"

"kenapa?" tanya Veronica saat melihat Chika menutup sambungan telepon tadi.

"Biasa, nanya Baginda raja udah pulang belum," Veronica lagi lagi di buat bingung. Keanehan apalagi yang akan terjadi?

"Baginda raja siapa dah?"

Chika menepuk jidatnya, ia lupa belum menceritakan hal ini kepada satu satunya karyawan baru yang sengklek itu. Ia duduk di meja pengunjung yang sedang di duduki Romi.

"Yuk rapat!" Veronica mengangguk semangat. Jika sudah rapat begini. otomatis omongannya lepas dan ia bisa mencaci maki siapa saja kali ini. Bahkan bosnya sekalipun.

Romi bersiul memanggil Riska dan Riko yang berada di belakang bagian dapur. Veronica berdecak, kebiasaan jika sudah memanggil orang seperti memanggil setan.

"Dah kumpul semua nih?" Chika bertanya yang di angguki lainnya.

"Jadi tadi kakek kakek tuh di panggil Baginda raja kalo sama karyawan cafe"

"Gue udah tau kali," Veronica berdecak dan memukul lengan Romi dengan keras membuat lelaki itu meringis. "Gue nya yang belom tau, udah sih Lo diem aja"

"oke lanjut! Kenapa di panggil Baginda raja? Karena kakek itu tuh yang bantu ngebangunin nih cafe"

"Kan udah tua, mana mungkin lah," Chika menghela nafas lelah ke arah Veronica.

"udah to the poin aja! cewek jadi jadian ini mah nggak bakal faham sama bahasa Lo yang belibet!" dengan bodohnya Veronica mengangguk membuat Chika berdecak.

"Kakek tadi itu kakeknya bos," ucapan spontan dari Roki membuat Veronica melotot seketika.

"Kok gue nggak tau?"

"Ya nggak lah! Orang Lo masih baru di sini ege"

"Sekarang gue yang nanya ke elo, kenapa tadi pagi gaduh gaduh sama si Chika kaya abis di kejar maling, udah mah lagi banyak banyaknya pelanggan. Emang nggak di marahin bos?" Roki bertanya membuat Veronica yang sedang ngupil duduk tegak.

"Jorok! Upilnya jangan di peretin ke meja! Nanti gue nya jijik ngebersihinnya!" Veronica acuh menanggapi. "Kerjaan Lo ini"

"Bukan gue kali yang gaduh," Chika menggeleng ribut saat dituduh seperti itu oleh karyawan paling lama disini.

"terus?" Chika menunjuk ke arah belakang di mana itu adalah lorong menuju ruangan Bian. Roki yang melihatnya pun langsung mengerti.

"Masalah apalagi?" Riska yang sedari tadi hanya menyimak kini angkat suara.

"Anak ini nih telat, baru dateng jam sembilan terus kan cafe buka jam delapan. Nah ya pas lagi rameh ramehnya pengunjung dia baru dateng, dah mah heboh lagi katanya nggak bawa uang tapi dianya naek ojek. Nggak nyambung kan?"

"Kan gue lupa Chika!" Veronica berujar dengan nada sewot.

"Ya pokoknya itu deh, terus pas udah selesai, gue tanya kenapa Lo telat? Kalian jawaban nih laki paan?" sontak yang lainnya menggeleng bersamaan.

"Dia malah nyalahin bos nya makanya dia telat. Kebetulan bos mau keluar jadi kedengaran. Auto ngamuk dong sambil ngegebrak, suaranya gini. DUAARR!!"

"YA TUHAN!"

teman temannya yang lain terkejut bahkan ada yang sampai latah berbicara kasar. Siapa lagi kalau bukan Veronica.

"Biasa aja dong Chik ceritanya, jangan menjiwai banget," Chika tak menggubris ucapan dari Riska yang seperti angin lalu.

"Terus ya, di bawa si Ve ke ruangan bos, lama tuh gue sampe kewalahan soalnya kasir nggak ada yang pegang. Pas dia udah selese di sidang, dateng dateng malah cemberut. Eh tiba tiba teriak nggak jelas sampe pengunjung yang lagi milih menu kaget sama takut. Kasian nggak tuh?"

"Kasian banget emang, gue juga ikutan kaget. Untung minumannya nggak jatuh dari nampan, kalo jatuh double kill bos marahnya"

"Lanjut nih, terus gue negur dia tuh. Eh dia nya nggak terima ya gue jewer telinganya karna udah saking keselnya. Dah mah dateng dateng baju kusut banget kaya orang gila."

yang jadi bahan pembicaraan malah asik makan makanan yang di bawa Riska dari dapur. Ia tidak marah karna Veronica juga sama seperti Chika. Sama sama pedas apalagi dicampur Romi. Bom! Meledak...

"emang hukumannya apa Ve?"

Veronica menyelesaikan makannya, ia menjilati hari jarinya yang masih tersisa bumbu dan mengelap nya di baju Romi. Membuat laki laki itu memekik.

"Ngegantiin Riska sama mas Roki belanja," Roki langsung saja tersenyum saat Veronica berucap.

"Asik tidur"

"Ve, sering sering bikin masalah ya? Biar kita kita nggak sibuk sibuk banget sama kerjaan. Ya nggak?!"

Teman temannya yang lain malah ikut mengangguk membuat Veronica kesal setengah mati.

"Kampret doang emang kalian."

"Tapi bos tuh yah tumben tumbenan ada karyawan yang ngelakuin kesalahan langsung di hukum. Biasanya to the poin aja potong gaji," Ucapan dari Romi sontak jadi tanda tanya bagi mereka.

"Ya karna bos pilih kasih! Sama kalian kalian mah di sayang sayang sama gue mah di kayang kayang. Asem asem!" Chika tertawa keras membuat Riska menegurnya.

"encok dong kalo Lo kayang," Chika berceletuk.

"sayang kali ah," Romi tersenyum menggoda ke arah Veronica yang malah di balas pelototan oleh gadis itu.

"Tapi kok tadi bos ada kakeknya malah nggak keluar, nggak sopan gitu sama sepuh," Veronica mengalihkan topik pembicaraan.

"Sepuh? Haha kualat Lo manggil begitu. Tua tua gitu nggak mau di panggil kakek say, mau nya apa?"

"Baginda raja ~" Ucap mereka serempak.

1
martina melati
hahaha... dibalik ada hulk /Facepalm/
martina melati
pasti vero dikira laki2 krn potongan rambutny yg auper pendek
Diamond
Sempurna! Semua elemen yang aku suka ada di sini.
Mehayo official
Aku udah binge-reading sampe tengah malem gara-gara cerita ini, teruskan ya thor! 💕
Uriii: Terima kasih sudah membaca cerita pertama aku. Nantikan chapter selanjutnya ya🤧
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!