NovelToon NovelToon
Ujung Cerita

Ujung Cerita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: .Esperanza.

Dia menyukai hujan. Namun tidak semua tentang hujan bisa ia terima. Ia tidak suka kehujanan. Ia pun tidak suka kedinginan. Ia hanya suka ketenangan dibalik berisiknya tiap tetes air hujan yang luruh ke bumi. Sama halnya dengan hujan. Dia menyukai Raka. Namun ia menyukai semua tentang Raka . Tentang cara tersenyum yang justru lebih tenang dari berisiknya air hujan. Tentang mata yang jauh lebih teduh dari langit abu sehabis hujan. Ia hanya mengikuti alur hati yang jatuh cinta. Ia tidak menolak ataupun menahan perasaan itu. Ia menikmati semua cinta dan luka yang ia peroleh dari jatuh cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon .Esperanza., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 7

Sorakan dari pinggir lapangan membuat semangat para lelaki yang sedang bermain basket semakin membara,apalagi Zidan yang didukung penuh oleh anggota kelasnya.Dia memberi hormat kepada teman-temannya dengan membungkukkan badannya ketika berada dekat dengan mereka membuat sorakan teman-temannya semakin meriah.

"Ayo Dan tunjukkin kalau lo kebanggan kelas kita" teriak Aldi labil yang membuat jijik teman-teman disekitarnya. Pertandingan hari itu pun berakhir dan tentunya kemenangan diraih oleh tim Zidan yang membuat adik kelas semakin menjerit melihat Zidan. Zidan yang menyadari itu dengan sengajanya mencuci rambut dengan sisa air mineral yang baru saja ia teguk membuat ketampanan nya semakin terpancar. Para ciwi-ciwi sudah histeris, namun tidak dengan anggota kelasnya yang kini sudah berjalan lebih dulu untuk kembali ke kelas. Zidan segera bergabung dengan rombongan dan dengan usilnya ia merangkul Yaya dan Caca dengan tubuhnya yang masih berkeringat.

"ZIDANNN!!" teriak keduanya begitu Zidan menempel di tubuh mereka. Zidan tertawa jahil dan mengacak rambut keduanya dan berlari dari amukan kedua singa yang akan segera mengamuk. Caca dan Yaya langsung menerobos untuk mengejar Zidan yang mereka tahu pasti tidak akan dapat.

Sementara itu di ruang musik yang suasananya sedang canggung. Sekar kembali menatap Raka yang kini juga menatapnya.

"Sorry Ka, aku nggak mau" dengan sepelan mungkin Sekar menolak agar tidak melukai hati Raka meskipun kini hatinya yang hancur.

"Kenapa nggak mau? Ayolah Kar jalanin aja dulu"

"Aku nggak bisa Ka "

"Ya alasannya kenapa?"

"Nggak mau aja Ka nggak ada alasannya"

"Kurang apa sih Kar,aku sayang banget sama kamu.

"Tapi aku nggak bisa Ka"

"Ya nggak akan bisa kalau belum dicoba Sekar. Percaya deh sama aku. Aku udah nungguin momen ini selama 3 tahun loh .Aku tuh sayang sama kamu masa kamu nggak rasa sih. "

"Iya tau Ka, cuma aku nggak nyangka aja perasan kamu sejauh ini. Aku pikir ya sama aja ke semua cewek "

"Sama apanya sih Kar,kamu itu jauh dari kata spesial loh buat aku. Bagi aku kamu itu segalanya. Jadi kita pacaran yah. Nggak apa-apa kalau kamu masih malu kita privat aja dulu hubungan kita sampe kamu siap" tutur Raka yang semakin lembut sembari menggenggam tangan Sekar.

"Sorry Ka ,aku belum bisa nerima kamu .Aku belum yakin aja sama kamu" tutur Sekar serius karena sejujurnya ia memang sudah tahu perihal perasaan Raka untuknya .Namun dengan sikap friendly Raka yang berlebihan ia tidak yakin dengan laki-laki itu.

"Nggak yakin karena apa Sekar? Karena Bella? Aku udah putus kok sama dia" Raka tetap ngotot karena ia ingin Sekar menjadi miliknya.

"Bukan Ka,aku nggak yakin aja sama sikap kamu"

"Oke kalau gitu aku bakal buktiin sama kamu"

Setelah itu mereka kembali ke kelas namun wajah Raka kini sedikit serem karena terlihat emosi. Ia bahkan jalan lebih dulu mendahului Sekar yang masih berkeringat karena momen barusan.

"Waduh apa nih?Kok berduaan?" tanya Adit yang sedang bercanda dengan Yaya di depan kelas ketika melihat Raka dan Sekar yang tumben-tumbennya jalan berdua.

"Abis dari mana lo berdua?" timpal Yaya yang penuh selidik membuat Sekar sedikit gugup namun Raka dengan entengnya menjawab

"Abis pacaran,iya kan sayang?" Raka menaik turunkan alisnya menggoda Sekar yang sudah siap memukulnya. Rupanya mood lekaki itu sudah membaik yang terbukti dengan kini tangan jahilnya dengan entengnya merangkul pundak Sekar.

"Gila ih, nggak guys kita pulang dari perpus mau cari buku. Nih anak ngikutin " bohong Sekar namun lebih dipercaya dibanding jawaban Raka yang sungguh diluar nalar. Bagaimana mungkin Sekar mau menerimanya begitu pikir mereka.Lalu mereka kembali melakukan aktivitas mereka. Saat Sekar sedang membaca buku latihan soal, Raka hendak duduk disampingnya namun Sena datang menghampiri Sekar.Raka pun mengurungkan niatnya dengan muka masam ia akhirnya memilih untuk mengganggu Caca yang sedang mencoba mengepang rambutnya sendiri.

"Kar gue mau tanya ini dong" ujar Sena yang bingung bagaimana cara menyelesaikan soal kimia di bukunya. Sekar yang sedikit paham langsung menjelaskannya untuk Sena.

Di sudut ruangan, Aldi, Lia dan Davi berkumpul dan saling bisik.

"Eh gue denger-denger nih si Raka udah putus sana Bella"kata Aldi pada dua sejoli yang langsung kaget namun langsung mengontrol ekspresi mereka demi mendengar kelanjutan berita terbaru itu.

"Ah masa sih Al, kemaren masih ketemuan kok gue liat di belakang kelas " balas Lia tidak percaya karena ia memang melihat Raka kemarin sedang bertemu Bella dibelakang kelas dan mereka tidak kelihatan seperti orang yang berantem.

"Emang tau dari mana lo?" tanya Davi yang tidak ingin menelan mentah rumor yang beredar.

"Itu dari si Kiki sahabat Bella loh, semalem dia chat gue nanyain soal orang ketiga dihubungan Raka sama Bella " jelas Aldi sembari membuka handphone nya untuk menunjukkan bukti kepada Lia dan Davi. Lia dan Davi yang melihat itu pun percaya dan mereka bertiga kompak menatap punggung Sekar yang dengan sabar mengajar Sena.

"Jangan bilang, Bella nganggap Sekar orang ketiga di hubungan mereka" kata Lia tidak percaya.

"Kayaknya sih gitu ,soalnya kan cuma Sekar yang deket sama Raka" sahut Davi yang terus menatap Sekar.

"Yee buta kali lo, lo nggak liat apa si Raka deket sama semua cewek. Dia orangnya emang friendly gitu sayang sama cewek soalnya kan dia nggak punya saudara perempuan" jelas Aldi yang memang kenyataannya seperti itu . Raka tidak hanya dekat dengan Sekar selain Bella. Dia dekat dengan semua perempuan bahkan perempuan dari kelas lain ataupun adik kelas . Tapi perlu digarisbawahi hanya perempuan yang cantik.

"Ih kasian banget dong Sekar, padahal kan dia nggak salah" ujar Lia yang menatap iba kepada Sekar.

"Ya mau gimana lagi,orang si Bella nya yang toxic banget masa nggak dibolehin main sama cewek lain kan cuman temen kelas" balas Aldi yang menutup pembicaraan mereka karena takut dicurigai dan didengar oleh anak-anak yang lainnya.

Sekar yang usai mengajar Sena kini menatap Raka yang tengah berusaha mengepang rambut Caca yang kini sudah hancur berantakan. Muka gadis itu sudah memerah karena kesal dengan Raka. Namun pada akhirnya Raka menyerah dan mengusap pelan rambut Caca sebagai permintaan maaf. Sekar lalu mengalihkan pandangannya agar tidak ketahuan sedang memperhatikan Raka. Kini Raka duduk di depan Sena yang sedang memainkan ponselnya.

"Pinjam dong" kata Raka .

Sena langsung memberikan ponselnya tanpa banyak protes.

"Tukeran Ka,gue pinjam handphone lo" ujar Sena yang juga langsung disetujui oleh Raka.

Sena berpikir persahabatan Raka dan Sena sudah berpaut sangat lama hingga tidak canggung dan tidak ada rahasia di antara mereka.Sekar tersenyum tipis lalu kembali pada bukunya.

1
✨♡vane♡✨
Wah!
Murasaki Kuhouin
Gak nyangka bakal terbawa banget sama ceritanya... ❤️
Hujan: stay terus ya⚘️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!