NovelToon NovelToon
Sistem Pemburu Wanita

Sistem Pemburu Wanita

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Identitas Tersembunyi / Harem
Popularitas:30.9k
Nilai: 5
Nama Author: RyzzNovel

Nb: tidak untuk anak kecil, jadi yg dibawah umur, sebaiknya Diskip🙏


Azer Ashford adalah tuan muda yang berasal dari keluarga duke yang disegani di kekaisaran. Dia terlahir dengan paras yang sempurna, kemudian mekar menjadi bunga yang rusak.

Dia adalah, kecantikan kekaisaran, tapi disaat yang sama, tanpa sepengetahuan siapapun, dia adalah seorang pria yang sangat menikmati hubungan badan.

Suatu saat, dia meniduri istri dari sang kaisar, atau bisa dibilang ratu kekaisaran. dia tertangkap oleh para prajurit kemudian berakhir di penggal.

berpikir bahwa kehidupannya sudah berakhir, Azer yang kepalanya dipenggal, dia tiba tiba berada di dunia yang berbeda. Sebuah dunia, dimana gedung gedung tinggi berada, kendaraan yang memiliki dua dan empat ban, hingga akhirnya kendaraan yang memiliki kemampuan untuk terbang.

Azer tiba di dunia modern.

Dengan bekal sistem yang dia aktifkan, Azer memutuskan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, hanya dengan beberapa wanita pilihannya saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RyzzNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13: Identitas

Di salah satu restoran yang ramai, memperlihatkan suasana yang mewah dan elegan.

Seorang pria berdiri, sosoknya yang berkelas di kerumunan oleh orang orang, mau itu wanita maupun pria.

“Tuan Folde, bagaimana jika kita bertemu berdua lain kali?“

“Tuan Folde, apa Anda sudah punya tunangan?“

“Saya juga bisa Tuan Folde, bagaimana jika kita bekerja sama?“

“Tuan Folde, lihat, anakku sangat cantik.“

“Tuan Folde—”

“Tuan Folde—”

'Ah berisiknya.'

Pria itu, Will Folde.

Dia adalah seorang pria yang tampan dan kaya raya, sebagai pewaris dari salah satu perusahaan yang kaya raya, sudah menjadi rutinitas hariannya untuk menghadiri beberapa acara formal untuk meningkatkan reputasinya.

Will melakukan hal itu dengan senang hati, tapi dia pada dasarnya sangat tidak senang dengan semua situasi itu.

Dia benci melihat orang orang mulai menjilatinya dengan ini dan itu, menggunakan bahasa formal dan sopan, semua itu sangat menyebalkan dan sesak.

Meski begitu, Will tidak memperlihatkannya dan tersenyum. Dia membalas beberapa orang dengan sopan dan ramah, memperkuat citranya dikalangan masyarakat.

Selama beberapa jam, itulah yang terus dia lakukan hingga acara itu akhirnya benar benar berakhir.

“Phew…”

Menghela nafas lega, Will beranjak dari tempatnya, dia berpamitan dengan beberapa orang sejenak sebelum akhirnya menuju ke parkiran tempat mobilnya berada.

Hari sudah gelap dan bulan purnama berada di langit, memancarkan cahayanya yang terang. Bintang bintang berkedip, suara serangga sesekali terdengar.

Ketika Will memasuki mobilnya, seorang pengemudi terlihat.

“Apa kita akan pulang tuan?“

Suaranya terdengar.

Will merebahkan dirinya sejenak kemudian menganggukkan kepalanya dengan lelah.

“Ya.“

Dia tidak punya apalagi yang perlu dia lakukan. Jika ada satu hal yang sangat ingin dia lakukan saat ini, maka Will sangat ingin pulang sekarang.

Senyuman mengambang diwajahnya ketika mobil itu mulai melaju di jalan raya. Bibirnya terlihat berhenti sejenak, tapi itu segera bergerak:

“Amelia…”

Dia menggumamkan nama itu, wajahnya sedikit memerah ketika dia membayangkan sosok gadis cantik yang telah dia lindungi selama ini.

Gadis cantik yang sangat Will inginkan hingga dia menyingkirkan seluruh pesaing yang telah mencoba mendekati Amelia.

'Sudah berapa lama ya?'

Will sendiri sudah tidak tau tentang sudah berapa lama dia menunggu saat saat ketika dia akhirnya akan memiliki Amelia.

Dia telah mencoba untuk menyatakan perasaannya berkali-kali pada Amelia, tapi sayangnya Amelia selalu menolaknya.

Tapi, itu tidak akan lama.

Senyuman Will semakin melebar.

Dia sudah membuat sebuah situasi dimana Amelia akan segera menjadi miliknya terlepas apakah gadis itu ingin atau tidak.

Sambil memejamkan matanya, Will menikmati angin malam ketika jendela mobil terbuka. Rasanya menyejukkan, juga membuatnya menggigil.

Tak lama kemudian, Will akhirnya sampai di kediamannya. Sebuah bangunan yang mewah khusus untuk dirinya sendiri.

Bangunan itu kecil tapi sangat mewah, cocok untuk Will yang tidak terlalu suka dengan pelayanan yang mencolok.

Turun dari mobilnya, Will tanpa mengucapkan apapun segera masuk ke rumahnya. Dia melepaskan sepatunya, melangkah dan menuju ke kamarnya.

Kamarnya sederhana.

Hanya ada beberapa perabotan khusus seperti ranjang, lemari, kursi dan berbagai perabotan lainnya.

Melepaskan jaketnya, Will segera duduk di kursi yang memiliki meja di depannya. Raut wajahnya sangat semangat ketika dia melihat monitor di depannya.

Itu adalah monitor yang dia letakkan kepada seseorang yang dia perintahkan untuk mengikuti Amelia.

“Aku ingin tahu… apa yang Amelia lakukan sekarang hehe.“

Dengan tertawa pelan, monitor itu menyala dan segera menampilkan sosok seorang gadis yang duduk di sebuah kursi kayu ditaman.

Dia terlihat sedih.

Tentu saja Will tahu alasannya, lagipula dialah yang melakukan hal itu. Amelia baru saja putus dengan pacar barunya, dan alasannya, Will lah yang memaksa pacar Amelia untuk segera putus.

Will sama sekali tidak merasa bersalah.

Kembali fokus pada monitor itu. Awalnya tidak banyak hal yang terjadi, tapi semuanya berubah ketika seorang pria melewati Amelia.

Amelia menatap pria itu dengan terpesona, mendekati pria itu kemudian menarik ujung kain lengannya.

“…Hah?!“

Kening Will mulai berkerut dengan aneh.

Menenangkan dirinya, Will kembali fokus pada monitor itu.

Amelia terlihat membimbing pria itu, sesosok pria yang sangat tampan dengan rambut pirang yang sama dengan rambut emas Amelia.

Awalnya tidak banyak hal yang terjadi ketika akhirnya…

Mereka sampai pada love hotel.

“Tu-tunggu!“

Will menjadi pucat, dia mencoba menghentikan Amelia tapi sayangnya itu hanyalah monitor. Tapi bagaimana jika dia pergi sekarang?

Tentu saja tidak bisa.

Wajah Will menggelap, video di layar monitor itu jelas terjadi di siang hari tadi. Sekarang sudah malam hari.

Menyaksikan Amelia yang masuk ke love hotel bersama pria itu. Will tidak tau lagi harus bereaksi bagaimana.

Dengan wajah yang gelap, Will menundukkan kepalanya, menatap dadanya sendiri. Kemudian, dia bergumam:

“…Sakit.“

Dadanya terasa nyeri pada saat itu.

***

Di kamar love hotel itu, Azer saat ini sedang membersihkan tubuhnya. Air keluar dari shower dengan pancuran yang hangat, membahasi tubuhnya.

Perasaan letih masih melekat setelah aktivitas nya yang luar biasa tadi. Menatap dirinya sendiri di cermin, Azer menyisir rambutnya kebelakang.

Bahkan pada saat itu, parasnya sangat sempurna.

“…..Menjijikkan.“

Tapi, Azer menatap jijik wajahnya sendiri.

Dia menbenci wajahnya.

Wajah itu, wajah yang serupa dengan orang yang telah menghancurkan segalanya bagi Azer di kehidupan sebelumnya.

Wajah yang telah membuat Azer terlelap dalam kehidupan yang kecanduan dengan hubungan intim.

Azer menghela nafas panjang, mengambil handuk putih kemudian menyeka tubuhnya yang basah. Setelah itu, Azer mengambil bathrobe dan menggunakannya.

Itu sangat luar biasa.

Sebuah jubah mandi yang dapat menyerap air di tubuh, terbuat dari bahan yang lembut seperti katun atau bahan terry.

Pakaian itu biasanya hanya tersedia di hotel yang mewah.

Tentunya Azer tidak mengetahui hal itu dan hanya menggunakannya.

Dia keluar dari kamar mandi dan menatap Amelia yang sudah mengganti pakaiannya. Gadis cantik itu sebelum nya telah selesai mandi lebih dulu.

Amelia menggunakan gaun putih panjang yang menyentuh lantai, bahannya terbuat dengan satin halus. Bagian atasnya dipotong rendah hingga memperlihatkan sedikit lekukan bahunya yang halus, sementara itu, lengan bajunya terbuat dari renda tipis.

Pinggangnya dikelilingi oleh pita satin berwarna gading, diikat dengan simpul rapi dibagian belakang.

Tanpa aksesoris apapun, Amelia hanya menggunakan pakaian tersebut untuk memamerkan pesonanya yang luar biasa.

Gadis itu sangat menawan sekarang.

Menyadari kehadiran Azer, Amelia menatapnya, wajahnya sedikit memerah ketika gadis itu tersenyum dengan menggaruk pipimu.

“B-bagaimana menurutmu?“

Azer tahu apa yang gadis itu inginkan, dengan senyuman diwajahnya, Azer membuka bibirnya:

“Cantik. Sangat cantik.“

Seolah tersihir, Amelia menundukkan wajahnya dengan malu, menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, membiarkan punggung tangannya memerah sembari diamengerang pelan.

“U—Ugh…”

Azer tersenyum saat melihat itu.

Amelia entah bagaimana selalu terlihat lucu bagi Azer.

Mengintip dibalik jari jemarinya yang langsing, suara Amelia kembali terdengar:

“Azer, kamu bohong padaku ya?“

Azer memiringkan kepalanya dengan bingung.

“Bohong? Yang mana?“

Dengan kesal, Amelia menggerutu dengan suara yang sangat rendah, kemudian menatap Azer dengan cemberut.

“Kamu tidak polos, kamu beruang.“

Azer terkekeh dengan pelan, menatap Amelia dengan tatapan yang lembut.

“Aku tidak pernah bilang kalau aku polos kan? Cuma kamu saja yang menganggap aku seperti itu ahaha.“

Diakhir kalimat, tawa Azer sekali lagi lolos.

Memikirkan hal itu, Azer tersenyum lembut. Kapan terakhir kali dia tertawa dengan begitu tulus?

Yah bagaimana pun, Azer sepertinya harus sangat berterimakasih pada Amelia. Dengan itu, Azer menanamkan pada dirinya sendiri bahwa dia berhutang budi pada Amelia.

Meski pada dasarnya, Amelia tidak berpikir seperti itu.

Amelia masih terlihat cemberut, dia mengambil tas pinggangnya kemudian meninggalkan satu helai kertas diatas meja.

“Aku mau pulang sekarang. Oh, ini nomor teleponku…”

Amelia ragu ragu sejenak ketika beberapa kalimat tertahan di bibirnya, tapi, dia akhirnya mengatakannya;

“Telepon aku kapan kapan dan… ayo lakukan 'itu' lagi lain kali.“

—Blush..!

Dengan wajah yang memerah seperti tomat, Amelia berlari pelan dan segera keluar dari kamar hotel itu, meninggal Azer sendirian.

***

1
Samsul Wanci
mantapppp
Samsul Wanci
lanjutkan Thorrrrrrr
Nazrul
mantap
Nazrul
👍🏻👍🏻
Nazrul
mantap thor
Nazrul
mantap
Rusf
is OK.
Nazrul
👍🏻👍🏻👍🏻
Nazrul
👍🏻👍🏻
Nazrul
mantap
Nazrul
🤣🤣
Nazrul
mantap thor
Nazrul
👍🏻👍🏻
Nazrul
👍🏻👍🏻👍🏻
Nazrul
kenapa kredit si mc tidak berkurang thor,,,, kreditnya 50k atau 50 juta thor🤔🤔
Phospophyllite: eh iya btw itu harusnya 50k, baru nyadar, bntr revisi😅
Phospophyllite: pas belanja, dia dibayarin Helena jadi Azer sama sekali tidak keluar kredit
total 2 replies
Nazrul
👍🏻👍🏻👍🏻
Nazrul
👍🏻👍🏻
Nazrul
👍🏻👍🏻👍🏻
Nazrul
mantap
Nazrul
👍🏻👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!