ayana seorang gadis desa berniat merantau untuk memperbaiki ekonomi keluarga nya, ayana hanya tinggal berdua denga ibunya setelah ditinggal pergi sang ayahnya,
ayana bekerja di sebuah toko kue yang sangat terkenal tidak disangka dia bertemu jodohnya disana, ayana dijodohkan dan menikah dengan anak bosnya, lika liku hubungan mereka, ada masalah tetapi tetap bisa mereka hadapi bersama, sampai bahagia pun menghiasi pernikahan dan rumah tangga ayana dan dewa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zainul Anwar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jodohku adalah anak bosku
Ayana langsung memasuki lift lagi dengan terburu buru, karena takut bertemu lagi dengan dewa, dia masih merasa malu untuk bertatap muka langsung dengan dewa. "Hufffft untung engga ketemu lagi" Ucap Ayana merasa lega. Ketika pintu lift mulai tertutup, terlihat dewa yang dengan cepat masuk ke lift. "Aduhhh ,ko bisa ketemu lagi" Gumam Ayana didalam hati sambil menghalangi wajah dengan tangannya. Dewa yang melihat itu terheran dengan kelakuan Ayana. Ayana mencoba menghindar dengan terus membuang muka. "Kamu kenapa ay? " Tanya dewa terheran heran. "E engga papa tuan" nyengir kuda. "Ohhhhh", jawab dewa singkat. Kemudian keheningan pun memyertai mereka. Pintu lift pun terbuka. " Mari tuan", pamit Ayana berjalan meninggalkan dewa ,tanpa menunggu jawaban dewa. Ayana langsung pergi dan langsung menghampiri neya. "Ayo, ney cussss kita jalan ke pantai" "Iya ay,kamu lama amat sih ay, sampe panas nih p*ntat ku duduk kelamaan" "Iya iya maaf ney" Jawab Ayana tanpa menjelaskan yang terjadi.
Mereka keluar dari pintu restoran dan menuju ke pantai. Mereka berjalan kaki ke pantai karena jaraknya yang sangat dekat, sesampainya dipantai.,"Wahhhh indah sekali" Ayana memejamkan matanya dan membentangkan tangannya menikmati angin sepoy sepoy dipantai. Ayana dan neya pun berlarian di pinggiran pantai , bercanda gurau dengan neya. Ayana menyiprat nyipratkan air laut ke neya, dan neya pun membalasnya. "Ahhh Ayana basah nihh" Sambil sedikit kesal. "Udah nikmati saja, kapan lagi coba ney kita bisa kesini haha" Tawa Ayana. Mereka melanjutkan canda tawanya. "Ney, kita duduk disana yu " Disertai anggukan neya. Disana terdapat beberapa tempat duduk yang langsung mengarah ke pantai. "Panas juga yah ney? "sambil menghalangi sinar matahari dengan tangannya. " Kamu sih ,kemarin engga ikutan beli topi pantai dipasar" "Hehehe, aku kira engga bakal sepanas ini ney, lagian mubazir juga ney ,cuma sekali pakai saja," "Iya iya deh" "Kamu mau es kepala engga ay" "Boleh boleh, ney, kebetulan udah kering nih tenggorokan, " Ucap Ayana . Neya pun meninggalkan Ayana .
Ibu dewi yang melihat Ayana sedang kepanasan pun, berniat membelikan topi pantai untuknya. Kebetulan ibu dewi sedang memilih milih baju dan topi pantai ,disalah satu toko dipinggiran pantai. Ibu dewi hendak menghampiri Ayana ,untuk memberikan topi pantai yang sudah dia beli. Tiba tiba langkah bu Dewi dihentikan oleh dewa. "Mah, mau kemana? " "Ini mamah mau ngasih topi pantai untuk Ayana, kasian dia sepertinya kepanasan" "Atau mau kamu yang nganter"ucap bu Dewi sambil senyum senyum. " Ya sudah sini mah"ucap dewa. Dewa berlari kecil ke arah Ayana. "Ay" Panggil dewa yang membuat Ayana kaget. "Aduhh tuan mengagetkan saja" Jawab Ayana sambil mengelus dadanya menormalkan kembali detak jantungnya. "Ada apa tuan? " Ini "sambil menyerahkan topi pantai pada Ayana. " Maksudnya apa tuan? "Jawab Ayana yang masih bingung. " Iya ,ini buat kamu" "Ohhh Iyah makasih tuan" Sambil menerima topinya dengan senyuman manisnya. "Iyah" Dewa pun langsung mendudukan dirinya samping Ayana. Ayana sedikit bergeser karena gugup dan malu. "Oh iya mana neya? "
"Neya lagi beli es kelapa tuan" Jawab Ayana sambil mencuri pandang melihat ketampanan tuan dewa.
"Nanti malam kamu rencana mau kemana ay? " Engga tau tuan, belum kepikiran "
"Nanti malam temani saya makan malam yah? "Ajak dewa
" I Iyah tuan"jawab Ayana sedikit menahan malu tapi didalam hatinya merasa sangat senang. Setelah pengkhianatan aya, dewa memutuskan untuk mengakhiri hubungannya, walaupun aya masih belum menerimanya. Dewa yang mulai membuka hatinya kembali, menyetujui rencana ibunya untuk menjodohkan dirinya dengan Ayana. Menurut dewa, selama dia memerhatikan Ayana, dimulai tertarik pada gadis itu. Dewa berencana mendekati Ayana pelan pelan, agar hubungan mereka mengalir dengan sendirinya tanpa paksaan. Neya kembali dengan membawa dua buah es kelapa. Dia terheran melihat Ayana senyum senyum sendiri.
"Ini es nya ay" Sambil Meletakan es dimejanya. "Eh Iyah makasih yah ney" Sambil senyum senyum
"Kamu kenapa aya, tadi aku perhatiin dari kamu senyum senyum sendiri" Tanya neya yang terheran-heran melihat kelakuan temannya itu.
"Tuh kan ujung ujungnya kamu beli topi juga" "Hehe aku ngga beli ko" Menjawab masih dengan senyum tidak jelasnya.
"Teruuus? "
"Ini dari taun dewa" Sambil masih tersenyum bahagia
"Serius ay" Neya tidak menyangka.
"Iyah duarius ney" Jawab Ayana meyakinkan neya.
"Terus nanti malam ,tuan dewa mengajak ku makan malam ney"
"Jangan jangan tuan dewa naksir kamu ay? " "Entah lah ney, aku tidak berharap lebih, walaupun aku juga sebenarnya tertarik dengan tuan dewa, tapi aku sadar diri ney tidak mau terlalu percaya diri"Ucap Ayana yang langsung berubah ekspresi menjadi murung.." Jodoh engga ada yang tau ay"ucap neya mencoba menenangkan. Semakin siang matahari semakin terik.
"Ay, balik yu panas banget ini"
"Ya udah ayo"
"Nanti sore kita bisa kesini lagi, mumpung kita ada di bali kapan lagi kan"
"Iya iya ney" Ayana beranjak dari duduknya untuk kembali kehotel.
Dewa yang sedang merebahkan tubuhnya dikamar hotel ,sambil memainkan ponselnya . "Oh Iyah ,saya kan belum punya nomor ponsel Ayana"Gumam dewa. " Ah aku telpon mamah aja deh, pasti mamah punya nomor ponsel Ayana" Dewa sambil menekan ponselnya menghubungi mamahnya. Tuttt tuttt tuttt "Hallo mah, mamah ada nomor ponsel Ayana? " "Iyah ada, kamu mau minta? " Jawab mamah dewa sambil mengulum senyumnya. "iyah boleh mah" "Ya ini mamah kirim yah nomornya" "Iyah mah" Panggilan pun terputus.
Nomor Ayana pun terkirim ke ponsel dewa, dewa segera menyimpannya.
"Ayana, nanti malam kita ketemu di lobby hotel yah. " Dewa mengirim pesan ke Ayana. "Baik , tuan"balasan pesan dari Ayana. Menjelang malam dewa pun bergegas membersihkan diri, setelah mandi dewa segera mengambil pakaiannya. Dewa memakai baju kemeja santai berwarna maroon , dipadukan denga celana warna cream muda. Dia menyisir rambutnya dengan rapih, dimenyemprotkan parfum yang wanginya sangat mahal dan elegan.setelah semua beres dewa pun bergegas keluar dari kamarnya menuju lobby hotel. Dikamarnya ,ayana yang masih memoleskan make up tipisnya, tersenyum senyum sambil membayangkan dewa. Ayana mengenakan dress warna maroon dibawah lutut, dia menggeraikan rambutnya yang berwarna hitam pekat sedikit bergelombang ,membuat dirinya nampak semakin cantik, tidak kalah cantik dari gadis gadis kota diluar sana. Setelah semua selesai, Ayana berpamitan ke neya. "Aku duluan yah ney"pamit Ayana " Iyah ay, selamat bersenang senang"ucap neya membuat Ayana senyum salah tingkah. "Ya udah bye bye ney" "Byeee" Sambil melambaikan tangannya.
Ayana pun langsung keluar dan menuju lobby hotel untuk menghampiri dewa.
Di perjalanan menuju lobby hotel, Ayana menjadi pusat perhatian para tamu hotel, termasuk pegawai pegawai lainnya. Membuat ayana jadi salah tingkah dibuatnya. Ayana yang melihat tuan dewa dari kejauhan langsung menghampiri nya. "Tu tuan" Panggil Ayana sedikit gugup. Dewa yang sedang memainkan ponselnya langsung melihat ke arah suara. Dewa yang melihat Ayana , terdiam sejenak ,melihat Ayana dari atas sampai bawah tanpa berkedik sekalipun. Dia mengagumi kecantikan Ayana yang alami itu. Ayana yang menyadari itu tampak menjadi canggung. "A a apa ada yang salah tuan? " Sambil ikut memandangi dirinya sendiri. "Oh engga"dewa langsung tersadar dari lamunannya" Ya sudah ayo kita berangkat "ajak dewa sambil melangkahkan kaki keluar hotel ,diikut Ayana dari belakangnya.