Inez, seorang perawat lansia.
Sejak sekolah Inez adalah gadis yang berjuang sendiri dan sudah hidup mandiri, tidak mau di biayai ibunya, karena marah pada ibunya yang selingkuh, selingkuhnya sang ibu mengakibatkan ayahnya meninggal dalam kecelakaan, Ayahnya bernama Hendra sangat mencintai Istrinya tapi godaan lelaki lain telah membutakan mata Anita. Anita adalah ibunya Inez, dan sejak kematian Hendra suaminya Anita selalu menggunakan jasa lelaki brondong untuk menemani kesepiannya dan menutupi rasa bersalah nya.
Sejak saat itu, kebencian Inez pada ibunya sudah tak terbendung.
Hingga kini dirinya menjadi perawat lansia, bernama kakek Wijaya, Kakek itu sangat menyayangi Inez, saking sayangnya, kakek Wijaya menjodohkan Inez dengan Angga cucunya, tapi Angga sudah memiliki kekasih sejak dulu.
Bagaimana kelanjutannya hidup Inez? apakah Angga bisa membuka hatinya untuk Inez?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LOVENESIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Angga sadar dari pingsan nya, dia bangun dan melihat ke sekeliling. Datanglah Mamah Sinta dan membelai rambut Angga.
"Mamah, kenapa aku di sini?"
"Kamu di sini saja tinggal sama Mamah"
Sinta merayu dan membujuk Angga agar tinggal bersamanya.
"Bukankah, kamu ingin Mamah beri kasih sayang?"
Tanya Sinta sambil menggenggam tangan Angga. dan mengusap rambut Angga.
"Aku sudah menikah mah! aku bukan anak kecil"
Angga melepaskan pegangan tangan Sinta, dan dia duduk mundur menjauh dari Sinta.
"Angga, mamah sayang sekali sama kamu, kita sama sama ya nak! kita ambil harta kakekmu"
Sinta menangis dan memohon pada Angga.
"Mah! Harta itu memang sudah jadi milik Angga, bukan milik Inez"
Angga membentak ibunya.
"Mamah tahu, tapi kamu tinggal sama mamah saja, jangan di rumah kakekmu itu, kamu tinggal disini, kamu sebagai anak lelaki wajib membiayai masa tua mamah"
Hal yang tak masuk akal yang diminta Sinta, sehingga Angga semakin benci dengan mamanya itu.
"Mah! yang wajib menafkahi mamah adalah papah, bukan Angga"
"Angga, kamu tahu sendiri kan ,Papahmu punya selingkuhan, sekarang dia hamil, mamah mu ini sendirian tidak ada yang menemani, lagi pula rumah ini besar juga dan cukup untuk hidup kita"
"Tidak mah, aku punya Inez, sekarang Inez mana?"
Angga celingak celinguk mencari Inez. Dia pun hendak keluar mencari Inez tapi di cegah oleh Sinta.
"Jangan keluar Angga"
Sinta langsung menghadang dan mendorong Angga.Pintu di kunci dari luar dan Angga memukul mukul pintu, tapi Sinta tidak menghiraukan.
"Mamah buka pintunya, kenapa mamah begitu jahat padaku hanya demi uang, mamah buka, mamah bawa Inez kemana Mah? jangan sakiti Inez mah!"
Angga terus mendobrak dobrak pintunya, dan terus mendorong dorong , Angga pun mencari jalan lewat jendela, kamar Angga ada di lantai 2 dan dia melihat ke bawah jauh juga , dan gak ada balkonnya. Angga berniat mau loncat dan keluar tapi dia sedikit takut, karena sangat tinggi.
Sinta pun meninggalkan Angga, dia pergi ke rumah Arya.
30 menit kemudian, Sinta sampai di rumah Arya.
"Gimana mas? si Inez udah di kurung?"
Tanya Santi sambil melirik Selingkuhan Suaminya yang sekarang berdiri di samping Arya.
"udah itu di sana, dia belum sadarkan diri, gimana Angga aman?"
"Aman, dia aku kurung di kamar".
"Yakin dia ga bakal kabur?"
"Gak bakalan bisa kabur, anak buah gue ada 5 menjaga rumah"
"Bagus, kita harus suruh Inez tanda tangan semua berkas berkas"
Ucap Arya sambil memeluk dan mencium Citra. Citra pun tersenyum sinis dan membalas ciuman Arya.
"Dasar wanita jalang" teriak Sinta pada wajah Citra.
Sinta pun beranjak dan mendekati ruangan Inez yang gelap.
"Mas dengerkan? aku di hina mas"
Rengek Citra pada Arya.
"Udah, ga usah di tanggapi, biarin saja dia iri, karena aku jadi milikmu"
Arya sambil terus mesra dengan Citra.
"Sikap kalian berdua menjijikan, minggir dulu Citra, aku dan suamiku mau bahas soal duit, lebih baik kamu ke dapur dan buatkan aku minum"
Sinta sengaja bersikap seenaknya, setidaknya karena Arya masih suaminya yang sah.
"Mas lihatlah" rajuk Citra
"Udah, sana buatkan Nyonya minum, sekalian buat aku"
"Iya iya"
Sementara itu Inez di dalam ruang gelap dia sadar sedang di sekap. dia pun mencari HPnya, tapi tidak ada. sekarang Ines membuka pahanya, di sana ada stoking dan menyimpan HP tipis. HP cadangan yang dia lakban di pahanya. Tapi tangan Inez di ikat, diapun berusaha untuk membuka ikatan di tangannya. Inez terus berusaha agar ikatan di tangannya lepas. Dia menggosok gosokan tali ke kursi, tapi tidak bisa lepas, dia tarik tangannya susah juga, sekarang dia berdiri dan menjatuhkan kursi, hingga tangannya bisa meraih HP di pahanya.
Karena Ruangan gelap sehingga Inez leluasa berbuat, diapun menekan HP dan menyalakannya, dengan cepat dia mengirim signal SOS dan Alamat Google Map, di kirim ke Roni.
Ting tong ,ting tong.
Roni langsung membaca pesan baru. Roni sedang di rumah Kakek Subrata.
"Siapa sih? SOS? darurat? ada map Nya?, eike harus kasih tahu kakek"
Roni berlari dan menuju ke Ruangan Subrata.
"Bos Ada SOS "
"Dari siapa?, coba hubungi Inez"
"Baik Bos, gak aktif bos"
"Ya Udah ayo cepat menuju tempat itu, 5 orang ke rumah Wijaya, sisanya ke alamat SOS barusan"
"Baik Bos, eike kemana bos?"
"Kita ke alamat SOS itu"
"Siap Bos"
Roni dan Subrata menggunakan mobil mewahnya menuju ke tempat SOS itu berada.
Ternyata hanya sebuah kontrakan.
50 orang mengerubungi kontrakan Arya.
Citra berteriak.
"Aaaaaaaaaa"
"Kenapa kamu?"tanya Arya.
"Banyak orang di sekitar rumah kita"
Sinta pun berlari ke belakang berkumpul bersama Arya dan Citra.
Roni berteriak.
"Hei keluar kalian! lepaskan Inez".
Arya pun keluar.
"Siapa kamu?"
"Eike? eike Asistennya pak Subrata, cepat geledah kontrakan ini" perintah Roni.
"Eh eh, apa yang kalian lakukan?, kalian bisa aku tuntut atas tindakan ini teriak Arya
Datanglah Angga dan Wahyu beserta 5 orang suruhan Subrata.
"Papah, lepaskan Inez" teriak Angga.
Angga dan Wahyu melotot pada Arya Dan Sinta.
"Mamah jahat! kenapa Papah dan Mamah melakukan ini?" Angga sangat marah pada kedua orang tuanya.
Di bawalah Inez keluar oleh anak buah Subrata.
Kali ini Subrata yang marah.
Dengan memakai tongkat, Subrata maju dan memukul Arya, Sinta dan Citra.
Buk
Buk
Buk.
"cukup bos" ucap Roni.
"Kita bawa mereka ke kantor polisi atas tuduhan penculikan,Eike atur semua bos" ucap Roni.
"Iya Ron ,beraninya mereka mengurung cucuku ucap Subrata.
"Emang kau siapa kakek tua?"tanya Arya dengan melawan anak buah Subrata
"Aku adalah Kakek kandung Inez!"
Lalu Roni menyahut.
"Bos Eike ini, Di Adalah Subrata Karta Darmadji, pemilik tambang minyak terbesar di Asia"
"Apa? dia kakek Inez? tidak kalian bohong" teriak Arya.
"Angga selamatkan Mamah, Angga"
Sinta memegangi tangan Angga.
"Maaf mah, jika sifat mamah tidak berubah, lebih baik mamah terima hukuman ini"ucap Angga dan menghempaskan tangan Sinta.
Akhirnya Arya, Sinta dan Citra di jebloskan ke penjara.
Inez langsung memeluk Angga.
"Sayang kamu ga apa apa?"tanya Angga sambil membelai rambut Inez yang berantakan.
"Aku nggak apa apa sayang"
Inez, merasakan sakit di pergelangan tangannya.
Wahyu dan anak buahnya, mendapatkan berkas berkas.
"Mereka ingin, Inez menandatangani berkas ini" ucap Wahyu.
"Memang kenapa? tanda tangani saja, karena memang itu milik Angga" ucap Subrata.
"Tidak apa apa kek! mereka sudah menikah, jadi harta Tuan Angga adalah harta Nona Inez juga" ucap Wahyu.
"Dari pada, muncul masalah begini soal harta, lebih baik kalian bagi harta peninggalan Wijaya itu, Inez harta dari ku juga sudah cukup"ucap Subrata.
"Itu terserah pada Nona Inez, karena Pengacara Syarif sudah meninggal, jadi aku tidak punya hak apa apa lagi, semua keputusan ada di tangan Angga dan Inez"ucap Wahyu.
"Sebaiknya memang di bagi rata dan Adil" ucap Inez.
"Betul sayang, aku setuju" ucap Angga.
"Kapan kapan kalian main ke rumah kakek, dan kakek tunggu kehadiran cicit kakek, yang banyak ya kalian membuat anak, agar kalian tak kesepian seperti kakek" ucap Subrata.
Lagi lagi soal anak, Inez merasa sangat sedih atas keinginan kakek nya sendiri. Inez menatap Mata Angga, dengan Reflek Angga menggelengkan kepalanya. Mata Inez semakin seperti memohon, sedangkan Angga melotot seperti menolak, barulah Inez diam dan menunduk.
Apakah Angga akan setuju dengan Wanita sewaan? atau ada cara lain agar bisa mendapatkan anak dari Inez?
mampir dikarya aku juga ya jika berkenan/Smile//Pray/