NovelToon NovelToon
Hasrat Cewek Introvert

Hasrat Cewek Introvert

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Playboy / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Shayu_97

Gelsi si cewek introvert itu memiliki hasrat yang begitu tinggi
dan itu hanya terjadi pada seorang Alkean Rajendra saja
apa yang akan dilakukan Gelsi untuk menekan hasratnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shayu_97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

***

Pagi ini gelsi bersama gio sedang menuju bengkel tempat motor gelsi diperbaiki.

sedari tadi tidak ada percakapan apapun dari dua bersaudara itu.

gio bisa merasakan bahwa mood sang kakak sedang tidak baik, maka dari itu sebisa mungkin gio tidak menyebabkan masalah yang bisa membuat kakaknya itu mengamuk.

Sesampainya di bengkel, gio dan gelsi berdiskusi dengan pemilik bengkel berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk upah memperbaiki motor nya itu.

setelah menemukan kesepakatan yang pas, akhirnya mereke meninggalkan bengkel dan menuju kearah sekolah masing-masing.

"Hati-hati, gak usah ngebut! " Setelah mengatakan itu gelsi segera pergi, meninggalkan gio yang terlihat menggelengkan kepalanya.

kakaknya itu memang sedingin kulkas dua pintu.

Gio segera meninggalkan tempat itu dan melaju menuju sekolahnya.

tentu saja sekolah! Jika gio pergi ke tempat lain, dan ketauan kakaknya maka bisa habis riwayatnya saat itu juga.

menurut gio, kakaknya yang paling menyeramkan didunia ini tidak ada yang lain (adik durhaka memang)

***

Sampai di sekolah gelsi memarkirkan motornya.

gadis itu turun, dan merapikan seragamnya yang sedikit kusut akibat diterpa angin.

saat asik dengan kegiatannya, tiba-tiba suara motor terdengar mendekat dan parkir tepat disebelah motornya.

sang pengendara langsung turun setelah mematikan motornya.

Alkean Rajendra, ya cowo yang mengendarai motor jenis sport itu adalah Kean sang murid baru.

gelsi mengabaikan cowo itu entah kenapa dia merasa sedikit canggung.

Kean yang melihat gelsi berada diparkiran juga heran, mengapa cewe itu ada disini?

Tidak sengaja tatapan nya jatuh pada tangan gelsi yang memegang sebuah kunci, dengan gantungan yang bergambar SpongeBob?

Tidak mau memikirkan gantungan kunci itu, Kean segera melarikan pandangannya pada sebuah motor jenis matic yang terparkir tepat disebelah motornya.

ah rupanya cewe itu menggunakan motor!

"Lo pake motor? " Kean berusaha menormalkan nada suara nya, sebenarnya dia merasakan canggung setelah melihat cewe itu.

apalagi mengingat kegiatannya semalam!

"Hhmm" Gelsi hanya menjawab dengan deheman dan segera beranjak menuju kelasnya, setelah merasa seragamnya rapi kembali.

dia tidak terlalu memperhatikan dan merespon keberadaan teman semeja nya itu.

Sadar bahwa dia telah ditinggalkan membuat kean segera mengikuti langkah gelsi, dia berjalan persis dibelakang cewe itu.

Sudah seperti anak ayam mengikuti induknya saja.

Pandangan kean sedari tadi terus tertuju pada pinggang gelsi, menurut kean pinggang itu terlalu kecil bahkan dia yakin bisa melingkari pinggang gelsi hanya dengan satu tangannya saja.

pasti rasanya menyenangkan!

tersadar akan hayalan konyolnya, Kean menampar pelan pipinya mencoba mengembalikan kewarasannya.

Sampai di kelas mereka segera masuk dan duduk di bangku masing-masing.

jika gelsi langsung membuka tas dan mengobrak-abrik isinya, maka berbeda dengan cowo yang ada disampingnya itu.

kean hanya duduk dengan santai, sambil memeriksa beberapa pesan yang masuk pada ponselnya.

ngomong ngomong soal ponsel, sekolah ini tidak melarang membawa benda itu asal tidak digunakan saat jam pembelajaran berlangsung.

Beberapa siswi melirik Kean dengan terang terangan, tapi cowo itu hanya cuek dan fokus pada ponselnya saja.

Sebuah buku terulur didepan nya, sontak hal itu membuat kean menatap kepada sang pelaku.

Kean  memperhatikan buku itu dengan alis mengerut, tatapan nya lalu beralih pada gelsi.

Ia menaikkan sebelah alisnya dengan ekspresi datar khas andalannya.

"Buku lo kebawa sama gue! " Ucap Gelsi, ia mengerti dengan kebingungan kean.

"Oh kok bisa? " Kean mencoba memperpanjang durasi percakapan diantara mereka.

"Gak tau!" Kata kata khas andalan gelsi itu langsung terucap dari bibir yang membuat Kean terngiang-ngiang semalam.

"Hhmm" Kean benar-benar tidak tau harus memancing gelsi dengan apa lagi, supaya cewe itu mau berbicara panjang lebar padanya.

Para siswi yang melihat interaksi antara keduanya membuat mereka iri, gelsi memang terkenal akan sikap dingin acuh tak acuhnya.

ditambah lagi sekarang Kean yang mempunyai sikap yang sama persis gelsi.

Setelah guru masuk proses belajar mengajar segera berlangsung, mereka dibuat berpikir keras akan soal yang harus mereka isi itu.

sebisa mungkin mereka berhati-hati saat menulis jawabannya, takut salah dan membuat nilai mereka jadi berkurang.

Di meja kean dan gelsi atmosfernya biasa saja, dua orang itu terlihat tidak terlalu kesulitan. Jika gelsi masih terlihat menulis sesekali maka Kean hanya bermain dengan penanya sedari tadi.

dia begitu asik dengan pena yang diputar putarkan diantara jari jarinya, tanpa sengaja pena itu terjatuh ke bawah meja dan mendarat di dekat kaki gelsi.

Kean jadi dilema, jika dia mengambil penanya begitu saja.

maka gelsi akan menimbulkan kecurigaan padanya.

Jika harus izin dulu pada cewe itu, dia masih merasa canggung karna kelakuan nya semalam selalu terngiang-ngiang diotak nya.

Menemukan jalan buntu, akhirnya cowo itu hanya terdiam dan sesekali melirik cewe yang ada di samping nya itu.

Gelsi sadar jika dari tadi teman semeja nya itu melirik dirinya, tapi sepertinya cowo itu tidak berniat untuk memberitahu apa yang diinginkan nya.

Gelsi sedikit terusik, maka dari itu dia mendekat pada kean dan berkata dengan nada serendah mungkin takut jika temannya yang lain merasa terganggu dan kehilangan fokus.

"Ada apa? " Merasakan bisikan pelan gadis itu, serta deru nafas nya yang terdengar begitu jelas ditelinga nya.

membuat cowo itu memejamkan matanya untuk sesaat.

Tidak berlangsung lama cowo itu segera mendapatkan kesadarannya lagi dan mengatakan apa yang menjadi kendala sejak tadi.

"Pulpen gue jatuh tepat di dekat kaki lo! " Cowo itu berbicara dengan berbisik pula.

Gelsi mengerutkan keningnya tidak paham, jika jatuh ya ambil saja! Kenapa itu bisa menjadi masalah besar?

"Ambil aja! " Kean benar-benar tidak habis pikir! Daripada mengambilkan untuk dirinya cewe itu malah menyuruhnya untuk mengambil sendiri?

Apa dia tidak takut kalau cowo itu mengambil kesempatan dalam kesempitan (?)

Tidak ingin memperpanjang lagi, cowo itu segera menunduk dan meraih pulpennya.

setelah dapat cowo itu berniat untuk segera kembali duduk, tapi pandangan nya malah terpaku pada kaki jenjang gelsi.

pandangan cowo itu menyusuri kaki gelsi yang mengenakan sepatu, dan mulai naik keatas.

saat melihat lutut gelsi yang mulus kean segera menelan ludahnya, seketika dia merasa kehausan.

pada saat pandangannya jatuh pada paha mulus gelsi, yang sedikit terlihat karna rok cewe itu sedikit tersingkap saat dia duduk. Kean merasa kesulitan untuk sekedar menelan ludah, cepat cepat dia menegakkan tubuh dan memperbaiki duduknya.

'Sialan! ' Cowo itu mengumpat dalam hati, saat merasakan kejantanan nya mulai ereksi.

ini situasi genting! Jika ada yang menyadari, bahwa ia sedang turn on maka cowo itu akan sangat malu.

"Ini semua gara gara dia! " Kean menggerutu sambil matanya menatap gelsi.

hanya dengan melihat sedikit pahanya saja, sudah bisa membuat dia turn on begini?

Apa ini efek karna sudah lama tidak mendapatkan pelayanan yang bagus?

Entahlah kean pusing jika harus memikirkan itu sekarang, keinginan nya saat ini hanyalah menenangkan adik kecilnya yang memberontak!

Gelsi heran dengan tingkah kean setelah berhasil mengambil pulpen nya.

ekspresi cowo itu berubah masam serta telinganya terlihat memerah, sebenarnya cowo itu kenapa?

"Kenapa?" Gelsi berbisik sambil menatap kean yang juga menatapnya..

"Gapapa! " Kean mendengus dan memalingkan wajahnya, melihat cewe itu malah semakin membuat dirinya panas dingin.

Mendapati respon ketus cowo itu membuat gelsi heran, apa salahnya sehingga cowo itu terlihat kesal padanya?

Tidak mau ambil pusing gelsi mengedikkan bahunya acuh dan  lebih memilih memperhatikan guru didepan sana.

***

Kring kring...

Bunyi bel itu seperti lonceng penyelamat untuk Kean, cowo itu langsung berdiri dan melangkah secepatnya keluar dari kelas.

hal itu membuat semua orang heran termasuk gelsi, ada apa dengan cowo itu?

Apakah dia kebelet buang air?

Gelsi merapikan tasnya dan segera keluar menuju kantin, ia membeli roti dan minuman bersoda.

selesai dengan itu gelsi melangkah menuju tempat tujuan awalnya.

Suara pintu terbuka mengalihkan atensi orang yang berada disana.

wajah gelsi segera terlihat saat cewe itu berbalik setelah menutup pintu.

Cewe itu berjalan menghampiri orang itu yang ternyata adalah seorang laki-laki.

"Udah lama?" Gelsi bertanya hanya sekedar untuk basa basi.

"Lumayan! " Cowo itu menjawab setelah menghembuskan asap rokok nya, memang dari tadi cowo itu sedang merokok.

"Nyebat gak?" Kali ini cowo itu yang bertanya.

"Boleh" Gelsi menarik sebatang rokok dari bungkusnya, dan segera menaruh di bibirnya.

cowo itu mendekat, dan menyentuh kan ujung rokoknya pada rokok yang berada di bibir gelsi. Seketika gelsi langsung menghisap rokoknya dengan rakus, barulah cowo itu menjauh dan melanjutkan kegiatan menghisap rokoknya.

Mereka berdiri sambil menatap jauh kedepan, sesekali mereka akan membuang abu rokok dan kembali menghisap nya.

Dua orang itu terlihat dekat tapi sebenarnya mereka hanya sekedar kenal, tidak lebih dari itu.

Keheningan yang tercipta diantara mereka sudah sering terjadi, gelsi membuang puntung rokok dan menginjaknya.

setelah itu dia memilih duduk dikursi yang tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Ia membuka kresek yang dibawa dari kantin tadi.

Mengeluarkan roti beserta minumannya dan gelsi mulai memakannya.

"Mau?" Gelsi bertanya saat cowo itu datang menghampiri nya.

"Hmmm" Cowo itu berdehem dan membuka sebungkus roti dan segera menggigitnya.

Mereka makan dalam suasana hening persis seperti tadi.

"Jam istirahat hampir habis Lo masih tetap mau tinggal disini?" Cowo itu bertanya setelah menghabiskan dua bungkus roti yang dibawa gelsi tadi.

"Ya, lo duluan aja! " Gelsi mempersilahkan nya pergi, dia masih ingin ditempat ini.

"Jangan membolos lagi! " Cowo itu memperingatkan, mengingat gelsi seringkali bolos setelah berada di tempat ini.

"Bukan urusan lo! " Sahutan ketus gelsi tidak membuat cowo itu tersinggung, dia sadar mereka tidak sedekat itu untuk saling ikut campur dengan urusan orang lain.

"Oke! " Cowo itu pergi meninggalkan gelsi seorang diri ditempat itu.

Gelsi terus menggigit rotinya, mengunyah sambil berpikir keras.

didalam otaknya selalu berisik, entah apa saja yang ada dalam pikiran gelsi?

Berkali-kali dia mencoba untuk mengosongkan otak nya, namun hal itu selalu gagal.

Apa dia pergi menemui psikiater aja ya?

Gelsi sudah pernah berniat untuk menemui psikiater tapi takut gio mengetahuinya dan menjadi khawatir.

Didalam kepala nya selalu terdengar suara suara yang menyalahkan dirinya sendiri.

hal itu bermula saat pertama kali gelsi melihat orang tuanya bertengkar.

Separah itulah dampak dari keegoisan orang tuanya, psikisnya terguncang tapi gelsi tidak bisa mengatakan pada siapapun.

Setelah Menghabiskan minumannya gelsi berjalan menuju pembatas rooftop.

Ia bertumpu pada besi pembatas, gelsi melihat kebawah dengan tatapan datar.

Haruskah dia bunuh diri?

Pertanyaan itu selalu terngiang dikepala cantiknya!

Tapi sebisa mungkin gelsi mencoba menyadarkan dirinya!

Dia masih memiliki gio adik kesayangannya!

jika dia mati, maka gio tidak akan punya siapa siapa lagi Ayah ibu mereka sudah bahagia dengan kehidupan masing-masing tanpa mengingat mereka lagi.

Asik melamun gelsi tidak menyadari ada seseorang yang datang ke rooftop dan mendekati dirinya.

"Lo mau bunuh diri? " Pertanyaan itu membuat gelsi kaget dan segera menoleh pada asal datangnya suara.

"Gak! " Jawaban singkat khas  gelsi sekali, dia hanya menatap datar cowo yang ternyata adalah teman semeja nya.

"Ngapain lo kesini? " Kali ini gelsi yang meluncurkan tanya..

"Pengen aja, kenapa lo keberatan? " Cowo itu berkata tanpa melihat gelsi.

"Gue gak ada hak, ini bukan tempat gue! " Setelah berkata seperti itu gelsi mulai beranjak untuk pergi.

"Lo mau kemana? " Kenapa cewe itu pergi begitulah isi pikiran cowo itu.

"Bentar lagi bel! " Menjawab seadanya tanpa melihat cowo itu.

"Bolos aja! " Saran cowo itu.

"Gak, makasih! " Segera gelsi pergi meninggalkan cowo itu dalam keheningan.

Kean menatap kepergian gelsi dengan rumit, sebelum sampai kesini dia sempat berpapasan dengan seorang laki-laki.

Laki-laki menuruni tangga yang mengarah dari rooftop!

jika laki-laki itu dari sini, maka itu artinya dia bersama gelsi berduaan di tempat ini?

Siapa laki-laki itu? Ada hubungan apa dia dengan cewe kaku itu?Pertanyaan itu bercokol dikepala kean.

"Ternyata cewe itu bukan orang yang mudah! " Seringai mengejek Kean ia tujukan untuk dirinya sendiri.

Gelsi adalah sesuatu yang baru menurut kean.

siapapun cewe yang diincar nya, pasti akan takluk hanya dalam waktu tiga hari paling lambat.

Tapi Gelsi berbeda, cewe itu seakan tidak terpengaruh dengan kehadiran nya.

padahal Kean sudah sedikit menurunkan harga dirinya yang setinggi gapura itu.

"Kenapa gue bisa horny cuma karna liat kaki nya doang!??" Ini sesuatu yang baru terjadi pada Kean, dia turn on hanya dengan melihat kaki Gelsi.

Itu juga yang membuat dia segera keluar kelas, saat bel sudah berbunyi dan langsung menuju ke toilet cowo yang tentunya untuk menenangkan kejantanannya itu.

"Gue harus bisa dapetin tu cewe, gue Alkean Rajendra! apapun yang gue mau harus bisa gue dapetin! " Wajah tampan itu berkali-kali lipat lebih tampan saat seringaian nya muncul.

Kean menatap ke sekitar dan mendapati ada puntung rokok yang baru.

akhirnya dia paham apa yang mereka lakukan disini.

"Nyebat ya? Hahaha" Dia tertawa dengan hal yang tidak ada lucu lucunya itu.

"Gue bisa ajarin lo gelsi, bahkan mengajari dalam hal lainnya! " Seringai iblisnya kembali muncul, jika gelsi melihat itu maka dia akan mengatakan kean sudah tidak waras.

"Hachiii" Sedangkan didalam kelas gelsi bersin dan heran kenapa tiba-tiba dia jadi bersin? Apa ada yang sedang membicarakan nya?

1
Nna_
Ini g di lnjtt kah???
n.ara.li✌️senja_
mampir di karyaku, kak...
diriku adalah masa depanku
setetes air diujung ranting
terjebak dalam masa lalu
semoga kita bisa saling dukung, yaa.. thanks kakak..✌️✌️
Aegis Aetna
Ortunya pada seenak jidat sendiri.
Aegis Aetna
Penempatan 'di' untuk latar tempat harus dipisah. Di kamar. ke juga sama. Ke kamar.
Aegis Aetna
Akhir paragraf jangan lupa kasih titik ato koma, baru pindah paragraf baru.
Aegis Aetna
Awal paragraf juga selalu pakek huruf kapital.
Aegis Aetna
Akhir dialog jangan lupa kasih titik.
Aegis Aetna
Saran aja kak, buat penamaan tokoh selalu di awali dengan huruf kapital.
Shayu_97: Oke, makasih sarannya 😊
total 1 replies
Anonymous
Rajin rajin up dong min
Murnia Nia
lanjut thor
cerita nya seru dan keren
Nna_
Kpn updatenya author??/Cry/
Farida Hanum
bagus
Nna_
Sebagus ini sepi..?? Tulisannya jg gd typo, suka bgt sm karakter ceweknya, smngt trs author jgn di gntung/Frown//Grievance/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!