NovelToon NovelToon
Pengawal Tampan

Pengawal Tampan

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:34.9k
Nilai: 5
Nama Author: Agus budianto

Varel adalah seorang mantan prajurit yang berhenti karena suatu insiden yang besar.

Kini dia menjadi seorang pengawal dari seorang wanita cantik yang bernama Cintia. Cintia adalah wanita yang terkenal begitu cantik bak seorang Dewi di kota itu.

Cintia selain cantik juga begitu arogan terhadap Varel. Tapi Varel juga dengan profesional menjalankan tugasnya untuk melindungi Cintia.

"Kamu jangan terlalu dekat dengan ku!" marah Cintia kepada Varel.

"Oh, baiklah," jawab Varel.

Seorang pembunuh tiba-tiba saja muncul dan langsung menembakkan pistolnya ke arah Cintia. Cintia tampak terkejut dan begitu ketakutan.

Peluru itu melesat dan akan menembus dada Cintia, akan tetapi Varel sudah lebih dulu menarik dan memeluk tubuh Cintia, lalu jatuh bersama untuk melindunginya.

"Kamu... beraninya memelukku," marah Cintia yang sedang terbaring di lantai sambil di peluk Varel.

"Eh..." Varel seolah tidak percaya dirinya baru saja menolongnya, tapi justru malah di makinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 7 MENOLONG CINTIA

Ketika akan sampai di depan perusahaan, dari kejauhan Varel melihat beberapa orang sedang secara paksa memasukkan Cintia ke dalam mobil.

"Sial, Cintia," Varel segera melesat menuju ke sana, akan tetapi mobil itu sudah melaju membawa Cintia pergi.

Varel tampak panik, jika terjadi sesuatu pada Cintia, maka dirinya akan merasa sangat bersalah kepada Lukas Darmono yang telah menitipkan Cintia kepadanya.

"Ini semua pasti ada hubungannya dengan pembunuh yang sebelumnya," pikir Varel.

Varel tidak mungkin mengejar mobil yang melaju dengan kecepatan sangat tinggi, sehingga Varel memutuskan untuk mengendarai sepeda motor.

Pas sekali di sebrang jalan terdapat showroom motor, Varel segera membelinya dan langsung mengejar mobil tersebut.

Beberapa saat kemudian kini Cintia telah terikat di sebuah kursi dengan mulut di plester dan mata di tutupi kain, sehingga Cintia tidak bisa berteriak maupun melihat.

"Tuan Damar, wanita ini sudah kita tangkap, selanjutnya apa yang harus kita lakukan?" tanya sala seorang kepada Damar.

Damar yang sedang duduk segera berdiri dan mematikan rokoknya. Damar menatap foto anak nya yang telah mati di dinding.

"Haha, anakku hari ini ayah akan membalaskan dendammu," ucap Damar sambil menatap foto anaknya.

Setelah tertawa sendiri, wajah Damar kemudian berubah menjadi sangat dingin.

Damar mengambil sebuah parang dan mulai mendekati Cintia yang terikat. Cintia tampak begitu sangat ketakutan, walaupun dia tidak bisa mengetahui apa yang terjadi.

Cintia sadar nyawanya dalam bahaya sekarang, dia mencoba memberontak tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Cintia juga sudah mulai merasa putus asa.

Damar mengangkat tangannya hendak menebaskan parangnya, namun langsung terhenti karena melihat pintu rumahnya yang di jebol.

"Brak," pintu rumah itu terlepas dari engselnya dan jatuh ke lantai dengan keras.

Varel tiba tepat waktu, datang untuk menyelamatkan Cintia.

"Kurang ajar, siapa kamu, beraninya," teriak Damar.

Varel mulai melihat sekeliling dan mendapati Cintia yang sedang terikat di sebuah kursi dengan mata tertutup.

"Tuan sepertinya dia adalah pengawal wanita ini yang sebelumnya telah membunuh orang suruhan tuan," ujar salah seorang bawahan Damar.

"Kalau begitu tunggu apa lagi, cepat habisi dia!" teriak Damar kepada bawahannya.

Segera belasan orang dengan parang di tangannya langsung mengepung Varel. Varel sendiri terlihat begitu tenang dan mulai menunjukkan sedikit senyum di bibirnya.

Tiba-tiba saja Varel langsung melesat dan menghilang dari kepungan mereka, sehingga membuat mereka tampak kebingungan.

Namun dalam sekejap terdengar suara pukulan yang keras di sertai jeritan kesakitan. Dalam sebentar saja semua bawahan Damar sudah tergeletak di lantai dengan darah yang menggenang.

Pemandangan itu begitu menakutkan dan mengerikan, sehingga membuat Damar mulai panik.

"Kamu cukup hebat ternyata, tapi aku juga telah mempersiapkan semuanya," ujar Damar.

"Elang hitam keluarlah!" teriak Damar.

Elang hitam adalah seorang pembunuh yang Damar bayar mahal dan juga berasal dari asosiasi pembunuh.

Sesosok pria dengan banyak tato di lengannya muncul. Mata pria itu begitu tajam bak seekor burung elang.

"Elang hitam, cepat habisi dia!" perintah Damar.

Elang hitam mulai menatap mata Varel, akan tetapi Varel terlihat biasa saja, dan bahkan Elang Hitam merasakan aura yang aneh pada diri Varel.

"Aku tidak perduli siapa kamu, karena hari ini aku di bayar untuk membunuhmu, maka bersiaplah," ujar Elang Hitam.

Elang Hitam langsung melesat dan melayangkan tinjunya ke arah wajah Varel. Namun Varel hanya sedikit saja menggeserkan kepalanya.

"Brak," tinju itu menghantam dinding di belakang Varel, hingga membuatnya berlobang.

Elang Hitam tampak terkejut, Varel bisa menghindari tinjunya cepatnya. Tapi belum sempat Elang Hitam melayangkan serangan selanjutnya, Varel telah terlebih dahulu melesatkan tinjunya.

"Buk," tinju Varel menghantam wajah Elang Hitam dengan sangat keras.

Seketika Elang Hitam terpental dan menghantam tembok dengan keras. Elang Hitam mencoba untuk bangkit, akan tetapi dia sudah tidak sanggup lagi.

Varel mulai berjalan menghampiri Elang Hitam dengan santai.

"Siapa kamu sebenarnya, aku baru merasakan bahwa kekuatanmu sangat luar biasa?" tanya Elang Hitam.

"Kamu tidak pantas untuk tahu siapa aku," jawab Varel.

"Baiklah, aku kalah, kamu bisa membunuhku, suatu kehormatan bagiku mati di tangan orang hebat seperti mu," ujar Elang Hitam.

Varel hanya tersenyum dan mulai berjongkok lalu berkata kepada Elang Hitam.

"Katakan kepada Januar agar jangan pernah membiarkan orang-orangnya menginjakkan kaki di kota ini!" ujar Varel.

Elang hitam yang mendengarnya seketika menjadi sangat kaget, bahwa Varel mengenal ketua asosiasi pembunuh mereka.

"Kamu... siapa sebenarnya?" tanya Elang Hitam semakin penasaran.

"Sudah aku bilang kamu tidak pantas untuk mengetahuinya," jawab Varel.

Varel berdiri kembali dan meninggalkan Elang Hitam yang sedang tergeletak di lantai.

"Baiklah, terima kasih telah mengampuniku," Elang Hitam berusaha sekuat tenaga bangkit dan dengan segera pergi dari sana.

Sementara itu Damar sendiri terlihat begitu bingung dan ketakutan melihat itu semua. Seluruh bawahannya telah mati secara mengenaskan dan bahkan pembunuh bayarannya malah melarikan diri.

"Kamu jangan mendekat!" ujar Damar kepada Varel yang berjalan ke arahnya.

Tanpa basa-basi Varel langsung menggunakan telapak tangannya dan menusukkan ke perut Damar.

Seketika tubuh damar tertembus dan langsung jatuh ke lantai dalam keadaan tewas.

Varel langsung menghabisi Damar karena tidak ingin di kemudian hari terjadi hal seperti ini lagi.

Setelah itu Varel langsung berjalan menghampiri Cintia yang sedang terikat dengan mata dan mulut di tutup. Varel mulai melepaskan penutup mulut Cintia.

"Varel, apa itu kamu?" tanya Cintia.

"Ya, aku datang untuk menolong nona," jawab Varel sambil melepaskan ikatannya.

"Nona jangan membuka penutup matanya dulu, saya tidak ingin nona melihat kejadian di ruangan ini," sambung Varel.

Cintia juga mengerti akan maksud perkataan Varel ini, pasti ada sesuatu yang mengerikan terjadi dan Varel tidak ingin dirinya sampai melihat.

"Lantas bagaimana aku bisa berjalan ke luar dari tempat ini bila mataku tertutup?" tanya Cintia.

"Biar saya bopong nona," jawab Varel.

"Sialan, kamu malah mau mengambil keuntungan, jangan sentuh aku..." belum selesai Cintia berkata, Varel sudah membopongnya terlebih dahulu.

"Lepaskan aku," ujar Cintia dengan marah.

Varel tidak memperdulikannya dan terus membopong Cintia menuju ke luar rumah.

Setelah sampai di luar rumah Varel menurunkan Cintia, dan Cintia pun mulai melepaskan penutup matanya.

Begitu penutup mata terlepas, seketika Cintia menjadi terkejut melihat wujud Varel yang sekarang menjadi sangat berbeda.

"Kamu..." ujar Cintia terus diam untuk beberapa saat.

"Ada apa nona?" tanya Varel merasa aneh dengan tingkah Cintia ini.

Sangking terkejut Cintia hingga dirinya mundur dengan sendirinya dan bahkan terpeleset dan akan terjatuh.

Dengan segera Varel menangkap tubuh Cintia dengan merangkulnya dengan lembut lalu mendekapnya.

Seketika jantung Cintia berdebar hebat, belum pernah dirinya sedekat ini dengan seorang pria.

Seketika Cintia juga langsung mendorong tubuh Varel menjauh darinya dan terlihat kedua pipi Cintia yang sedikit memerah.

"Nona hati-hati, jika aku tidak segera menangkap mu, mungkin anda sudah terjatuh," ujar Varel.

"Lebih baik aku jatuh, dari pada harus di sentuh olehmu," balas Cintia berubah kesal setelah kembali mengingat di mana Varel baru saja membopongnya.

Varel langsung menghampiri Cintia dan mengajaknya untuk kembali ke rumah karena hari juga sudah malam.

"Di sini begitu sepi, tidak ada taksi, kelihatannya kita harus berjalan kaki menuju ke tempat yang cukup ramai," ujar Cintia.

"Tidak perlu, saya datang kemari dengan menggunakan sepeda motor, kita bisa kembali ke rumah dengan menaikinya," balas Varel.

"Apa sepeda motor?" selama ini Cintia sendiri belum pernah menaiki sepeda motor, di tambah lagi harus berboncengan dengan seorang pria.

1
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Erik Raraawi
pantas saja sepih pembaca, karena judul dan isi cerita berbeda.
Izana Asnawi
lanjut Thor...seru...semangat💪💪💪😘😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
Kalbera Art: sudah taman ya kak terima kasih sudah membaca, jangan lupa ikuti ya masih banyak novel seru lainnya
total 1 replies
Izana Asnawi
lanjut Thor💪💪😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
ABIMANYU CHANNEL
vanesha A
Ipunkjr4
lanjut kk thor semangat
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
Ipunkjr4
luar biasa KK thor semangat cerita menarik
Wijaya Ronny
Luar biasa
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
like
ABIMANYU CHANNEL
kasih yg mantab mantab lah
Anonymous
Lanjut tor
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti biar author semangat ya kak😁
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
bagaimana ksah varel selanjutnya..
kita temukan jawabannya pada chapter2 yg akan datang
Jamilah Hidirmanto: oke/Drool/
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
rio si pecundang
Devlin Yo William
mantul boz
Iyan Syamudrah
wah,akan ada usaha untuk saling merebut nih
AbhiAgam Al Kautsar
di pinjam yaaa
AbhiAgam Al Kautsar
ternyata...
Juprianto
Luar biasa
Kalbera Art: Jangan lupa untuk like dan ikuti ya terima kasih 🙏
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
waaaaaaah
DD
memakainya 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!