Ketika Permohonan Bumi Di Kabulkan

Yuven sudah memberitahu kepada mereka semua soal rapat nanti sore, mereka terlihat senang dan tidak sabar menunggu sampai.

Tiba – tiba kelapaku sakit, rasanya seperti saat malaikat memegang kepalaku. Karena aku tidak bisa menahan rasa sakit itu, aku pingsan dan tidak sadarkan diri.

Beberapa menit kemudian aku tersadar dari pingsanku. Aku masih merasakan rasa sakit di kepalaku, tapi tidak sesakit awal. Aku bangkit dari lalu berdiri bermaksud mengambil minum. Saat aku melihat cermin, ada yang berubah dari tubuhku. Ya, mataku berubah menjadi biru.

Apakah ini bagian dari kemampuanku yang lainnya? Tapi apa fungsinya? Aku berkeliling, menolehkan kepalaku ke segala sudut ruangan, dan keluar kamar. Aku belum menemukan fungsi dari mata biru ini apa.

Aku mendekat kepinggir dan melihat hanifa sedang duduk di depan laptopnya, lalu aku menatapnya. Saat aku menatapnya, seperti ada bayangan Hanifa bergerak menuju ke dispenser yang ada di depannya, untuk mengisi air minum ke botol minumnya, lalu kembali lagi duduk di depan laptopnya.

Tak lama tubuh Hanifa mengikuti aktifitas bayangan yang aku lihat sebelumnya. Ternyata mata biru ini bisa melihat kilasan masa depan seseorang.

Setelah Hanifa melakukan hal persis seperti bayangannya, aku menatapnya kembali, lalu aku kaget saat bayangannya itu menatap ke arahku. Spontan aku langsung menghindar, dengan kata lain, aku bisa menghindari kejadian yang ada di masa depan. Ini kekuatan yang sangat bagus. Jadi aku bisa mengetahui gerak gerik lawan beberapa detik sebelum meraka melakukan itu padaku.

Aku kembali ke kamar dan mencoba kemampuan ini kepada diriku sendiri. Apakah ini berpengaruh kepadaku juga? Setelah aku mencobanya, tidak terjadi apapun, dengan kata lain aku tidak bisa memakainya untuk diriku sendiri.

Berari kemampuan keduaku ini adalah melihat kilasan masa depan dengan bantuan bayangan target yang dilihat masa depannya.

Aku membuat percobaan lagi dengan menonton film, apakah ini akan berkerja atau tidak. Ternyata tidak bekerja sama sekali, berarti aku harus melihat wujud nyatanya. Tapi tidak apa, ini sangat membantu sekali. Tapi ada yang ingin aku coba lagi. Apakah mereka bisa melihat warna mataku atau tidak?

Jika mereka bisa melihat warna mataku, aku tinggal bilang saja sedang memakai softlens berwarna biru. Kalau mereka tidak bisa melihat, berarti mata ini akan berwarna biru selamanya.

Waktu live streaming sudah tiba, aku mempersiapkan diriku untuk memulainya. Setelah aku memulai live stream, penonton langsung bermunculan, belum satu menit saja sudah 10 ribu penonton, dan itu masih terus berjalan cepat.

Aku sudah memutuskan akan membuka identitasku kepada penggemarku, tapi dengan syarat tentunya. Dan syarat itu tidak mudah pastinya.

“Halo selamat pagi semua, terimah kasih untuk 1 juta penonton, wahh aku gak percaya, padahal belum 5 menit, tapi penonton sudah sebanyak ini. Terima kasih atas antusiasme kalian untuk menonton live stream aku.” Ucapku.

“Sebelum mulai Q & A nya, aku ingin memberikan informasi yang sangat penting untuk kalian. Kemarin ada yang sangat penasaran ingin melihat wajah saya, sampai memberikan donasi kepada saya dengan uang yang cukup besar. Tenang saja, akun atas nama ‘anak yatim’ akan mendapatkan hadiah khusus dari saya. Dan teruntuk para viewers ku, jika kalian juga penasaran dengan wajahku, aku bisa tujukkan secara live stream, dengan syarat, jika subscriber saya mencapai 100 juta orang, jadi 5 juta orang yang menonton live streaming ini, saya mohon bantu share chanel yutube saya dan ajak teman dan kerabat kalian untuk subscribe akun chanel saya.” Ucapku sambil tersenyum.

“Nah sekarang kita mulai acara Q & A nya. Untuk pertanyaan yang mau di baca cepat boleh bantu sawernya berapapun, saya akan open sawer selama sepuluh detik jadi persiapkan diri kalian, dimulai dari sekarang.” Ucapku.

Selama 10 detik, sudah masuk 500 pertanyaan. Aku akui kecepata tangan mereka, padahal nomor sawer aku ganti, tapi kecepatan tangan mereka luar biasa. Berapa lama jika aku menjawabnya semua.

“Oke teman – teman, beri waktu 5 menit untuk saya menyusun pertanyaan berdasarkan jumlah saweran yang kalian kirim.” Ucapku

Tidak sampai 5 menit aku selesai menyusunnya, total saweran yang aku dapat adalah 10 ribu dolar, rata – rata mereka menyawerku 20 dolar. Ini pendapatan terbanyakku, aku merasa sangat senang sekali, akhirnya dengan begini rencanaku bisa berjalan sangat lancar.

“Oke, pertanyaan pertama sampai dengan 10 sama ya, ini atas nama, rey, zen, putri, kalista, rita, kanis, rika, yuni, tomi, dan miya. Pertanyaannya ‘Berapa umur kak Zavier.’ Ini aku langsung jawab ya. Umur saya 25 tahun.” Jawabku.

“Sudah terjawab ya, sekarang pertanyaan selanjutnya.” Ucapku.

Pertanyaan yang mereka tanyakan tidak terlalu penting, seperti ‘kakak sudah punya pacar’, ‘kakak tingginya berapa’, ‘kakak di rumah tinggal sama siapa’, ‘selain yutuber kakak ada kerjaan sampingan lain kah’. Semua pertanyaan itu aku jawab semua, dan mereka yang belum follow ig dan tiktok, langsung berbondong – bondong mem-follow-nya. Hp ku sampai berisik karena banyak notif masuk.

“Dan pertanyaan terakhir, ‘kakak, tadi malam aku bermimpi bertemu dengan malaikat’ atas nama Rendy. Mana, masih ada disini kah Rendy.” Tanyaku.

“Ah, masih ada ya. Rendy, nanti nanti DM Ig saya ya. Nanti kita ngobrol secara langsung saja.” Ucapku.

Lalu banyak orang yang komen kalau mereka juga pernah bermimpi tentang malaikat. Tapi aku tidak mempercayai semuanya, jadi aku menyuruh mereka kirim DM ke ig saja, supaya bisa aku baca satu persatu. Aku bisa tahu cerita yang mereka alami itu benar atau kebohongan belaka.

Aku mengakhiri live streaming ku, lalu tanpa sadar subscriberku sudah mencapai 50 juta saja. Sepertinya mereka memang sangat ingin melihat wajahku.

Aku menunggu DM dari Rendy. Tadi aku sudah memberikan instruksi kepada Rendy untuk menceritakan sedikit mimpinya ketika DM Ig ku, soalnya pasti nanti akan banyak yang mengaku Rendy, dan firasatku benar. Banyak sekali DM dari Rendy Rendy palsu.

“Halo kak, ini aku Rendy, jadi sedikit cerita, ketika masuk ke alam mimpi, semua gelap dan tidak ada seorang pun, aku hanya bisa melihat diriku sendiri.” Isi pesan tersebut.

Fix ini Rendy yang sebenarnya. Aku sudah membalas DM nya, dan aku mengajaknya bertemu besok siang. Kebetulan tempat tinggalnya tidak jauh, jadi aku mengajak ketemuan di tengah – tengah. Tapi nanti bukan aku yang datang, melainkan Yuven, dia akan menjemput Rendy dan membawanya kehadapanku.

Hari sudah menjelang sore, tim ku sudah berkumpul di ruang tamu bawah, untuk melaksanakan rapat dadakan. Aku masih menggunakan kostum ku, karena aku ingin terkesan misterius di depan tim ku, hehehe.

“Halo selamat sore semua, pasti kalian kaget ya,” Ucapku sambil duduk di single sofa.

“Fix, suaranya aja udah ganteng, apa lagi mukanya.” Ucap Hanifa dalam hati.

“Waaah, suaranya aja dah ganteng gini, bagaimana wajahnya.” Ucap Intan.

Sejenak aku menonaktifkan kemampuanku dulu, agar aku bisa fokus memulai rapat ini. Pertama aku akan mulai dengan laporan Yuven.