Cinta Akan Membawamu Kembali..

Eva terdiam membisu.. Dia melihat ke kakak iparnya yang masih menangis terisak isak. Eva mengalihkan perhatiannya ke atas betapa indahnya bintang-bintang di atas sana..

"Va, kamu dengar Mbak kan? 2 keponakanmu itu ngga mungkin putus sekolah hanya karena biayanya terhenti karena kamu tidak mau menikah atau dengan tidak bertanggungjawab berselingkuh dengan pacarmu itu setelah menikah... "

"Mbak, aku ngga bakal melakukan perbuatan segila itu. Tapi bagaimana dengan Bryan?"

"Bry.. Bryan.. itu kan besok jadi suamimu. Kamu harusnya tau menundukkannya! Doa istri sholehah.. "

Shylla dan seluruh keluarganya nampak tidak peduli bagaimana kehidupan Eva setelah menikah dengan orang yang sama sekali tidak dikenalnya.

Kenapa selalu seperti ini.. dari dulu mas Bayu ingin Eva mengalah dengan alasan dia itu anak tertua maka harus sekolah di luar negeri.

Kemudian, Eva harus mengalah dengan alasan dia adalah laki-laki maka harus menjadi manager produksi walaupun kemampuannya terseok seok mengelola perusahaan. Memang Papanya, Tuan Subroto, tidak serta merta memberikan perusahaan itu pada anaknya.

Dengan alasan sudah memiliki istri, mas Bayu menginginkan rumah mewah sendiri.

Kini istrinya, mbak Shylla, memintanya mengalah menyerahkan cintanya demi keluarga mereka..

Satu-satunya yang tidak bisa diganggu gugat adalah cincin pemberian neneknya. Itupun sebenarnya mas Bayu memintanya demi Shylla yang langsung menginginkan itu ketika melihatnya. Dia menginginkannya dengan alasan nyidam anaknya yang kembar. Neneknya dengan tegas bilang kalau hanya anak perempuan yang memiliki garis darah yang sama yang boleh memakainya.

"Lalu bagaimana dengan aku..?"ujarnya getir namun hanya di dalam hati. "Apakah aku tidak boleh mendapatkan apa yang aku inginkan?"

Untungnya Eva lumayan pandai sehingga dia meraih beasiswa dengan mudah. Walaupun mungkin tidak bersekolah di luar negeri. Dengan keberuntungan yang baik, dia cepat memperoleh kerja di sebuah TV Swasta.

Dan untungnya lagi Eva orang yang ceria. Semua kejadian konyol seakan tersedot ke arahnya membuat hidupnya jauh menjadi lebih berwarna.

"Nggak usah pakai nangis juga kali mbak.. Tugas Eva hanya menikah dengan Bryan kan??" Besok juga mau ngga mau Eva juga pasti menikah..." Eva menutupi rasa tidak nyamannya dengan tertawa renyah. Eva begitu jengah melihat kakak iparnya menceritakan drama "Kumenangis nya TV Ikan terbang.

"Mbak, aku mau beli nasi goreng dulu"

"Makasih Va.." ujar Shylla tidak peduli, tidak tahu malu dan langsung meninggalkan Eva begitu saja.

Shylla langsung pulang ke rumah mewahnya dan berlari masuk ke kamar Mas Bayu. Kemudian menutup kamar dengan hati-hati.

"Anak-anak sudah tidur Pa?"

"Baru aja. Gimana Ma?"

"Sudah beres Pa.. Dia sudah mau menikah dengan Bryan. Sekarang tuntaskan penggelapanmu itu. Cari hal lain untuk menutupinya!"

"Hhhh.. aku melakukan itu kan karena kamu juga Ma.. Kalau saja kamu tidak berpoya-poya pasti tidak kaya gini.. "

"Sudahlah.. jangan mengungkit. Yang penting dapat aliran dana. Jangan sampai pihak lain tau soal penggelapan ini. Papa bisa murka dan menyetop uang bulanan kita..!"

......................

Sementara di sebuah kamar yang mewah dengan nuansa abu-abu, Bryan menulis kontrak perjanjian pernikahan. Bryan tampak termenung seakan tidak menyadari jika kamarnya dengan cepat di rombak penuh bunga warna pink, putih dan merah.

Jas pernikahannya telah di strika licin. Sejumlah baju-baju transparan menggoda telah dipersiapkan oleh Maminya telah tergantung rapi.

"Bry.. kamu ngga nyoba dulu baju nikahanmu?"

"Ngga Mi.. Baju itu pantasnya jika aku memakainya bersama Bella."

"Kamu nulis apaan sih?"

"Ah, rahasia.. "