NovelToon NovelToon
Cinta Anak Manusia

Cinta Anak Manusia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ida Riani

Perjalanan dan perjuangan cinta anak Manusia.
Seperti apa kisah gadis yang bernama Ratna, akankah ia mendapat cinta sejatinya. Langsung saja baca dan simak keseruannya dalam Novel dengan judul Cinta Anak Manusia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

"Assalamualaikum" ucap Bhima mengucap salam sebelum masuk ke dalam rumah dengan wajah di tekuk. "Waalaikum salam, kenapa kamu pulang-pulang mukanya manyun begitu" ucap Bu Siti bertanya. "Kesal masih pingin main disuruh pulang" ucap Bhima menjatuhkan tubuhnya di kursi sofa. "Kesal, kesal sama siapa" ucap Bu Siti. "Kesal sama temanku Bu, aku masih pingin ngobrol malah disuruh pulang, ini sudah siang aku mau istirahat capek" ucap Bhima menirukan gaya bicara Ratna. "Pantas saja kamu di suruh pulang biasanya jam segini waktunya orang pulang kerja atau tidur siang, kamu tidak mau istirahat tidur siang, mau keluyuran" ucap Bu Siti menasehati. "Ya tidak Bu" ucap Bhima memanyunkan bibirnya. "Sekarang kamu istirahat dulu setelah itu jangan lupa belajar, bukun dan jadwalnya sudah ibu letakkan di kamarmu, ibu tinggal dulu warung, jangan lupa, tidur dan belajar, assalamualaikum" ucap Bu Siti memberikan pesan istirahat dulu kemudian belajar pada Bhima sebelum pergi.

"Iya Bu waalaikum salam" jawab Bhima singkat.

***

"Tok tok tok, assalamualaikum permisi" terdengar suara pintu diketuk dan salam dari luar rumah. "Waalaikum salam, iya tunggu sebentar" jawab Bu Saroh, segera membukakan pintu. "Ceklek" pintu terbuka dan Bu Saroh melihat ada dua petugas dari kecamatan berdiri di depan pintu. "Eh ada pak toni, pak iwan, mari silahkan masuk, maaf lama menunggu" ucap Bu Saroh mempersilahkan mereka masuk. "Sudah lama tidak mampir ke sini pasti sibuk" ucap Bu Saroh. "Ada hal penting apa ini" ucapnya lagi. "ini Bu kami memberikan selebaran brosur ini buat putri siapa tahu berminat" ucap pak toni memberikan brosur yang menginformasikan tentang kegiatan lomba melukis bagi para penyandang disabilitas. "Wah putri pasti senang dengan adanya brosur ini" ucap Bu Saroh. "Kami sangat berharap agar putri bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini" ucap pak iwan. "Insyaallah semoga saja, putri sangat suka melukis pasti tidak akan melewatkan kesempatan ini" ucap Bu Saroh. "Yasudah Bu Saroh, kami pamit dulu mau keliling lagi memberikan informasi pada yang lainnya,mari pak Iwan" ucap pak toni, mengajak rekanya pamit untuk mengantarkan brosur ke penyandang disabilitas lainya.

"Mari pak, assalamualaikum" pak iwan mengucap salam sebelum pergi bersama pak toni. "Waalaikumsalam" jawab bu saroh menutup kembali pintu setelah melihat keduanya pergi hingga tidak terlihat lagi.

"Putri pasti senang ada kontes melukis lagi" ucap Bu saroh meletakkan brosur di meja kamar Putri.

##

"Jam berapa ini apa sudah waktunya menyusul Maya anakku" ucap Mira melihat jam di ponselnya. "Mbak, aku mau pulang dulu jemput anakku yang namanya sama sepertimu" ucap Mira menunjuk Maya dan berlalu. "Iya Bu" jawab Maya dan lia bergantian.

##

"Hai sayang bagaimana sekolahnya hari ini masih semangat" ucap Mira. "Masih dong mi" ucap Maya "ya sudah ayo kita pulang pasti eyang dan kak Putri sudah menunggu kamu di rumah" ucap Mira tersenyum membukakan pintu mobil buat maya. "Kita pulang sekarang pakai sabuk pengaman dulu sayang" ucap Mira memakaikan sabuk pengaman untuk Maya kemudian melakukan mobil dengan perlahan.

##

"Assalamualaikum" ucap pak Sugeng sesampainya di rumah dengan membawa beberapa bungkus kue pemberian pak Hadi. "Waalaikum salam" jawab Bu Sri menghampiri pak Sugeng yang baru. "Bawa apalagi pak dari pak Hadi" ucap Bu Sri bertanya. "Ini Bu kue pemberian pak Hadi kiriman dari malang" ucap pak Sugeng menunjukkan kue yang dibawa pada istrinya. "Masya Allah pak ini banyak sekali, kok bapak mau saja sih disuruh bawa-bawa makanan" ucap Bu Sri merasa tidak enak hati sudah sering di beri makanan oleh pak Hadi. "Ini rezeki buat kita Bu tidak usah berfikir yang macam macam-macam, bismillahirrahmanirrahim" ucap pak Sugeng mengambil satu kue dan menikmatinya dengan perlahan, tidak lupa membaca kalimat basmalah.

"Enak pak" ucap Bu Sri menatap tajam pak Sugeng saat makan kue. "Enak kok ibu coba saja" ucap pak Sugeng menawarkan. "Nduk, Ratna kamu mau kue tidak" ucap Bu Sri memanggil Ratna yang masih di kamar. "Iya Bu sebentar, sisakan saja buat Ratna" jawab Ratna dari kamarnya. "Nah bapak dengar sendiri kan Ratna saja tidak mau" ucap Bu Sri. "Bukan tidak mau Bu, tapi minta disisakan, ini buat ibu coba dulu" ucap pak Sugeng mencoba menyuapi Bu Sri. "Bapak saja yang makan ibu tidak mau" tolak ibu dengan menangkis tangan pak Sugeng dan meninggalkan bapak yang terus mencoba menyuapi. "Bu, ibu coba dulu" ucap pak Sugeng mengejar Bu Sri yang masuk ke dalam rumah. "Huf, astagfirullah bapak dan ibu sedang apa sih" guman Ratna mendengar kegaduhan dari luar.

"Banyak dan ibu sedang apa" ucap Ratna bertanya. "ini loh nduk bapakmu usil sama ibu sudah dibilang tidak mau masih di kejar juga" pungkas Bu Sri cemberut. "Bapak ingin ibumu coba kue seenak ini, kamu coba dulu pasti enak" ucap pak Sugeng. "Memangnya kue apa, aku mau dong" ucap Ratna melihat dan mencoba merasakan kue yang dibawa bapak dari pak Hadi. "Wah benar enak pak, ibu coba deh" pinta Ratna. "Yasudah kalau enak, lanjutkan saja makanya jangan lupa sisakan buat nur" ucap Bu Sri berlalu meninggalkan keduanya menuju dapur untuk menghangatkan sayuran. "Ibu kenapa pak ngambek lagi" ucap Ratna. "Ibumu tidak suka bapak terus menerus mendapatkan bingkisan dari pak Hadi. "Pak Hadi itu siapa pak Ratna penasaran dengan beliau" ucap Ratna penasaran dengan sosok pak Hadi.

"Pak Hadi itu pensiunan veteran dari malang sekarang pulang kampung dan membangun kandang di pinggir hutan" ucap pak Sugeng menjelaskan sosok pak Hadi.

"Enak pak kuenya" ucap Ratna terus mengunyah dengan perlahan. "Ini kamu simpan buat adikmu, dan ibumu, sekarang ibumu tidak mau, nanti juga mau dengan sendirinya" ucap pak Sugeng. "Iya pak" jawab Ratna menyimpan kue tersebut di kulkas. "Aku kedepan dulu ya Bu lanjutkan cari referensi berita, astaghfirullah" ucap Ratna, menepuk jidatnya karena baru teringat kalau dirinya saat ini sudah diterima bekerja sebagai reporter. "Pak, bapak kesini dulu" ucap Ratna. "Bu Ratna punya kabar yang mungkin ibu dan bapak senang mendengar nya" ucap Ratna kegirangan. "Ada apa nduk, bapak melanjutkan menata kayu ini lo" ucap pak Sugeng menghampiri Ratna yang berada di dapur. "Pak Bu, biasa saja buat kalian tapi bagi Ratna ini sangat luar biasa" ucap Ratna dengan mata berbinar-binar. "Apa, kamu punya kabar apa, jadi penasaran" ucap Bu Sri "iya bapak juga penasaran" sela pak sugeng. "Ratna sudah diterima bekerja pak Bu" ucap Ratna bahagia. "Alhamdulillah, akhirnya kamu sudah diterima bekerja, selamat ya" ucap Bu Sri memeluk Ratna.

Bersambung

1
Selfi Selfi
semangat kk.

saling suport yuk🤗
Idar: Terimakasih telah berkunjung dan terimakasih juga atas dukungan nya.
semangat terus.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!