Di kerajaan Tornesia terdapat agen khusus yang melindungi kerajaan dari balik bayangan, bergerak di kesunyian malam tampa suara, pasukan itu bernama"Black Knight". Pasukan bayangan yang terdiri dari orang-orang dengan tekat yang kuat, tampa membawa perasan pribadi dalam misi.
Pasukan ini akan muncul ketika kerajaan dalam keadaan darurat saja, Seperti penyerangan dari iblis, monster dan perang antar negara. Dan pasukan ini yang akan membereskan itu semua, mengubah jalannya peperangan antar negara, kalo sampai terjadinya perang.
pemimpin pasukan ini seorang pemuda yang sangat tangguh dalam menjalankan tugas yang di berikan tuannya kepadanya. Dia bernama Jexxy, pemimpin dari pasukan Black Knight dengan kekuatannya saja, sudah membuat musuh ketakutan" inilah kisahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Toner, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SEMAKIN BENCI
Ini saatnya pertarungan latihan antara Relis yang akan melawan Edgar.
"Ini seperti pertempuran seru ni" ucap para murid."
"Ya..." kau benar itu.
Di sisi lain Zekia menanyakan tentang Relis kepada Riana dan Melia."
"Riana, Melia, dia siapa?" tanya Zekia."
"Ooo...! Dia, Dia Relis" jawab melia, dia orang yang hebat dan juga baik,
"Dan kemarin aku makan bersama dengannya" ucap Melia.
"Hah...! Apa-apan itu" ucap Riana,
"Heheh..." Melia tertawa.
"Udah-udah, lebih kita liat merek aja" Seru Zekia.
"Ya, kamu benar.
"Baiklah...! Kalian berdua mulai!
"Yo...! Rakyat jelata, Sepertinya kamu waktu itu merasa paling hebat ya" Ucap Edgar."
"Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan?" tanya Relis.
"Ah, sudahlah, tapi kali ini aku akan mempermalukanmu di hadapan semua orang" Ujar Edgar dengan sombongnya.
"Huh, kita liat saja."
Setelah itu mereka mulai bertarung, dengan Edgar melancarkan serangan pertama menggunakan sihir tanah miliknya, untuk menyekap Relis, tapi relis dengan mudah menghindarinya.
"Cih...! Kau hebat juga ya!" ucap Edgar.
Kemudian Edgar mengeluarkan bola api yang banyak di sekeliling tubuhnya, dan menembakkannya ke Relis, tapi hasilnya tetap sama, Relis dengan mudah menangkisnya.
Hal itu membuat Edgar semakin kesal kepada Relis.
"A- apa-apaan dia itu! Dia bisa menghindari seranganku" ucap Edgar.
Orang-orang yang melihat itu sangat heran meliat Relis yang begitu mudah menghindari Sihir dari Edgar.
"Walahh... Dia hebat sekali ya" Ujar Melia."
"Ya! Kau benar" jawab Zekia dan Riana.
"Dia sepertinya bermain-main dengan Edgar" ucap Riana.
"Hahaha" Kau benar sekali.
"Oi...! Apa kau tidak mau menyerangku?" tanya Edgar.
"Kalo aku menyerangmu, kamu akan langsung kalah" Ucap Relis pada Edgar.
Mendengar itu Edgar semakin murka kepada Relis, dan bersiap menyerangnya dengan sihir terkuat nya yang bernama" Lava.
Itu adalah sihir lava milik Edgar yang sangat panas.
"Aku akan mengalahkanmu" ucap Edgar.
Kemudia terbentuk bola lava yang sangat panas di atas Edgar, Orang yang melihat itu jadi takut, karna bisa saja membunuh Relis.
Tapi sebelum Edgar melancarkan sihirnya itu, Relis dengan sangat cepat melesat ke arah Edgar dan menendang perutnya dengan sangat keras, membuat Edgar terhempas jauh.
"Aghh! Duar
Apa- apaan itu" ucap semua murid, gerakannya sangat cepat sekali.
Edgar yang terhempas jauh tadi, tidak dapat berdiri lagi, setelah menerima serangan dari Relis tadi.
"Sialan...! Sialan..." gerutu Edgar.
"Tidak mungkin! Ini tidak mungkin, dia tidak percaya bahwa dia kalah.
"Pertarungan selesai, pemenangnya adalah Relis.
Terdengar suara tepuk tangan dara para murid yang terkagum meliat Relis yang dapat dengan mudah mengalahkan Edgar, Guru Westi pun juga ikut memuji Relis, karna dia sangat kuat.
"Waahhh...! kamu sangat hebat sekalo Relis.
"Hahaha, tidak juga buk" ucap Relis.
Edgar semakin benci dan semakin tidak suka melihat Relis, dan tidak terima dengan kekalahannya, oleh rakyat jelata seperti dirinya.
Edgar menaruh dendam kepada Relis.
"Hebat!, kamu hebat sekali relis" saut Melia.
"Tidak juga, kamu tadi juga hebat Melia" ucap Relis.
Karna pertarungan tadi Relis di kerumuni oleh anak-anak lain, dan bertanya kenapa dia bisa sekuat itu.
"Relis, kau begitu hebat.
"Terima kasih, atas pujiannya ucap Relis.
Disisi lain, mata Zekia bersinar melihat Relis tadi, dia teringat dengan sang bayangan yang menolong kerajaannya, dalam hatinya dia berkata.
"Dia sama seperti orang itu..." Dia begitu tenang.