Kebohongan yang diciptakan oleh Karin membawanya terjebak dalam sebuah hubungan cinta terlarang bersama seorang pria beristri.
Alvaro adalah sosok pria yang Karin perkenalkan sebagai kekasih dihadapan papa dan tantenya demi menghindari rencana perjodohan.
"Memperkenalkan orang asing tanpa melihat-lihat dulu latar belakangnya, apa kamu tau apa akibatnya?"_ Alvaro
"Aku tidak peduli. Aku lihat kamu tampan dan mapan. Itu sudah cukup membuat keluargaku percaya dan tutup mulut."_ Karin
Cinta yang tak seharusnya itu apakah akan tetap bertahan atau pada akhirnya Karin akan memilih perjodohan yang sudah disiapkan oleh keluarganya?
"Cinta? Cinta seperti apa yang kamu maksud, Al? Jika disetiap malam-malammu ada dia sebagai penghangat ranjang dan teman tidurmu!"_ Karin.
Ikuti kisahnya dan mohon dukungannya! Salam dunia perhaluan 🙏🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 : TPSO
Mata Maya mendelik, mulutnya sedikit menganga saat melihat mama mertuanya yang sedang berdiri dihadapannya sekarang. Bagaimana jika pembicaraannya dengan Kenzo tadi sempat terdengar? Tamatlah riwayatnya saat ini juga.
"Memangnya ada rahasia apa, May?" Sekali lagi Riana bertanya pada menantunya karena Maya hanya terdiam dan tidak menjawab pertanyaannya.
"Oh, itu... itu...." Maya nampak gelagapan, pikirannya mulai tidak sinkron hingga dia tidak bisa memikirkan alasan yang tepat untuk menjawab.
"Maya ingin memberikan kejutan untuk, Al. Dia meminta saran dariku dan memintaku untuk merahasiakannya dari Al, Tante." Akhirnya Kenzo yang buka suara untuk menjawab. Dengan wajah tenangnya Kenzo tersenyum pada Riana.
Riana menghembuskan nafas lega, dia pikir ada hal besar apa yang dirahasiakan oleh menantunya. Wanita yang selalu nampak elegan itu berjalan ke arah Maya dan mengusap lembut lengan Maya.
"Mama pikir ada rahasia apa. Al sangat beruntung memiliki istri seperti kamu, May." Riana merasa sangat bahagia, tidak salah dulu dirinya mendesak sang suami untuk menjodohkan Alvaro dengan Maya. Maya adalah istri yang baik untuk putranya.
"Mama ngapain disini?" Tanya Maya mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Mama habis ketemu sama teman-teman mama." Jawab Riana. "O,ya kamu mau mama antar pulang sekalian atau masih mau ngobrol disini sama Ken?"
"Maya pulang sendiri saja, Ma. Lagipula Maya sudah ada janji makan siang sama Al." Tolak Maya. Setelah ini dia akan langsung pergi kekantor Alvaro tanpa harus menunggu suaminya itu datang untuk menjemputnya.
"Ya sudah, kalau begitu mama duluan ya?" Riana kembali mengusap-usap lengan Maya, lalu dia menoleh ke arah Kenzo. "Nak Ken, tante duluan ya?"
Kenzo menganggukkan kepalanya. "Iya Tante. Hati-hati dijalan."
Riana berjalan pergi meninggalkan cafe. Maya menghembuskan nafas lega, beruntung mama mertuanya itu tidak sempat mendengar semua pembicaraan dirinya dengan Kenzo tadi.
"Kedepannya tidak perlu membahas tentang masalah ini lagi. Kita sudah sepakat untuk melupakannya!"
Maya melenggang pergi meninggalkan Kenzo. Dia rasa semuanya sudah cukup jelas, antara dirinya dan Kenzo sudah sepakat untuk melupakan malam laknat itu. Kedepannya tidak akan ada masalah lagi bagi Maya. Rahasia besarnya itu akan tetap aman dan hubungannya dengan Alvaro akan tetap baik-baik saja.
...🔥🔥🔥🔥🔥...
David membuka pintu ruangan kerjanya dan melihat istrinya sedang berjalan ke arahnya bersama dengan Kenzo. Dibelakangnya Karin menyusul ikut keluar, dia baru saja meminta tanda tangan untuk dokumen penting pada David.
"Sayang, tumben kamu kesini?" Tanya David saat melihat istrinya datang bersama dengan Kenzo.
"Aku ingin mengajakmu makan siang diluar, yank. Kebetulan aku ketemu Ken tadi dibawah. Gimana kalau kita makan siang bareng aja?" tawar Sisil.
"Boleh." David mengangguk setuju, lalu dia menoleh ke arah Karin yang berdiri di sampingnya. "Karin, kamu ikut sekalian ya?"
Belum sempat Karin menjawab, Sisil lebih dulu menghampiri Karin dan menggandeng lengannya.
"Iya, gak ada penolakan!" Sisil mengambil map ditangan Karin dan memberikannya pada David, lalu dia membawa Karin berjalan menuju ke arah lift.
Sebelum menyusul dua wanita didepannya, David lebih dulu menyimpan map ditangannya di meja kerjanya. Setelahnya dia dan Kenzo menyusul Karin dan Sisil yang sudah menunggu di depan lift.
Sisil memang sudah mendengar dari suaminya yang ingin menjodohkan Karin dengan Kenzo, dan Sisil sangat setuju sekali. Sisil cukup mengenal Karin yang sudah bekerja satu tahun lebih sebagai sekertaris suaminya. Sisil yakin Karin adalah wanita yang cocok untuk Kenzo.
Karin hanya bisa pasrah dan tidak bisa menolak ajakan istri bos-nya itu. Sesampainya di lantai bawah, mereka berempat pergi dengan menggunakan dua mobil yang berbeda, Karin berada satu mobil dengan Kenzo sementara Sisil dengan David.
Sepanjang perjalanan menuju ke restauran, Kenzo terus mencuri-curi pandang ke arah Karin yang duduk di sampingnya. Semakin hari Kenzo semakin yakin jika dia memang sudah mulai ada perasaan pada Karin.
"Rin, tentang ucapanku waktu itu, aku serius Rin." Kenzo menoleh sebentar ke arah Karin. Saat ini dia sedang fokus menyetir hingga tidak bisa menatap lebih lama wajah wanita pujaan hatinya.
"Maaf Ken, tapi aku tidak bisa."
Karin merasa sudah saatnya dia menjawab tegas tentang pernyataan Kenzo waktu itu. Karin tidak ingin memberikan harapan palsu untuk Kenzo, sementara Karin sendiri sangat mencintai Alvaro dan sedang menjalani hubungan terlarang dengan Alvaro.
"Kenapa tidak bisa, Rin? Apa kamu sudah memiliki seseorang yang kamu sukai?" Tanya Kenzo penasaran.
Karin menganggukkan kepalanya. "Ya, aku sudah menyukai seseorang."
Cekiitttt....
Kenzo menghentikan mobilnya mendadak. Dadanya seperti mendapatkan gelombang yang sangat besar saat mendengar jawaban Karin barusan. Baru saja dia ingin menjalin hubungan serius dengan seorang wanita, tapi dia langsung mendapatkan penolakan.
"Siapa pria itu, Rin? Apa aku mengenalnya?" Kenzo menatap ke arah Karin yang sedang diam tertunduk.
Karin tak langsung menjawab, kedua tangannya saling meremas, bibirnya terasa begitu kelu untuk berbicara. Tidak mungkin dia menjawab jujur jika Alvaro adalah pria yang sudah mengusik hati dan hidupnya. Dirinya sudah terjerat dengan pesona Alvaro, sampai-sampai Karin rela menjalin hubungan terlarang dengan pria yang masih berstatus suami orang itu.
Karin menoleh ke arah Kenzo yang sedang menunggu jawaban darinya.
"Tidak, kamu tidak mengenalnya," jawab Karin sambil memaksakan sebuah senyuman diwajahnya.
Satu tangan Kenzo mengepal kuat. Jika saja sedang tidak ada Karin disampingnya, mungkin Kenzo sudah melayangkan pukulan tinju kemana saja untuk menggambarkan suasana hatinya saat ini.
Kenzo tersenyum tipis, berusaha untuk terlihat baik-baik saja dihadapan Karin. "Gak apa-apa, Rin. Tapi kamu harus ingat satu hal, jika pria itu sampai menyakiti kamu, masih ada aku yang akan selalu menunggu kamu."
Karin kembali terdiam, sudah jelas dirinya akan merasa sakit dan terluka, karena yang dia cintai adalah suami orang.
Kenzo menyalakan kembali mesin mobilnya, melajukannya ke arah restauran dimana Sisil dan David sedang menunggu mereka. Keduanya kembali terdiam dan tidak saling tanpa mengatakan sepatah katapun sampai mobil Kenzo berhenti di depan restauran yang dituju.
Kenzo membukakan pintu mobil untuk Karin. Walaupun hatinya sangat terluka dengan penolakan Karin saat dijalan tadi, Kenzo tetap berusaha tersenyum dihadapan Karin. Kenzo tidak ingin memperlihatkan jika dirinya sedang terluka hatinya.
"Ayo masuk, David dan Sisil pasti sudah ada didalam dan sedang menunggu kita," ajak Kenzo. Keduanya berjalan saling beriringan masuk ke dalam restauran.
Mata Kenzo menjelajahi ruangan yang sudah dipenuhi oleh banyak pengunjung. Kenzo mencari keberadaan tempat duduk Sisil dan David. Nampak didepan sana Sisil sedang duduk sambil melambaikan tangannya keatas pada Kenzo dan Karin.
Karin masih celingak-celinguk untuk mencari keberadaan bos dan istrinya. Karin merasa sedikit terkejut saat Kenzo tiba-tiba menggenggam pergelangan tangannya.
"Mereka disana, Rin." Kenzo menarik tangan Karin dan membawanya berjalan ke arah meja dimana David dan Sisil sudah menunggu kehadiran mereka. Sementara Karin masih belum melihat keberadaan bos dan istrinya itu.
"Ken, aku bisa jalan sendiri," ucap Karin meminta dilepaskan, namun Kenzo berpura-pura tidak mendengarnya.
Nampak didepan sana, Alvaro juga sedang duduk dimeja yang sama dengan David dan Sisil. Kebetulan tadi dia dan Maya bertemu dengan David dan Sisil yang sudah sampai lebih dulu didalam restauran, hingga mereka memutuskan untuk duduk bergabung.
Alvaro merasa sangat terkejut melihat kehadiran Karin disana bersama dengan Kenzo. Sebelumnya baik Sisil maupun David tidak ada yang bilang jika mereka sedang menunggu kedatangan Karin dan Kenzo juga disana.
"Maaf kami datang terlambat," ucap Kenzo yang sudah berdiri disamping meja yang ditempati dua sahabatnya. Karin yang melihat ada Alvaro disana merasa sangat terkejut, dia bergegas menarik tangannya dari genggaman tangan Kenzo.
Mata Karin menatap pada wanita yang sedang duduk di samping Alvaro. Dadanya mulai bergerumuh hebat dan perasaan was-was mulai menghantuinya. Kedua tangannya saling mengepal untuk menyembunyikan rasa tegangnya.
Sisil segera bangun dari duduknya. "Kenalin Rin, dia ini Maya, istrinya Alvaro."
Deg....
Walaupun Karin sudah bisa menebaknya, namun dia tetap merasa terkejut saat mendengarnya dari Sisil tentang siapa wanita yang sedang duduk disamping Alvaro.
Maya beranjak bangun, wanita itu berjalan mendekati Karin dan Kenzo. Diperhatikannya lekat wajah wanita yang berdiri di samping Kenzo itu. Rupanya wanita itu memang sangat cantik, pantas saja Kenzo begitu tergila-gila dan ngotot ingin melupakan cinta satu malam dengannya.
"Jadi dia wanita yang disukai oleh Kenzo?" Batin Maya menduga-duga.
Maya tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Karin.
"Hai, kenalkan, aku Maya."
Karin hanya terdiam, dia menatap tangan Maya yang terulur kearahnya, lalu ditatapnya kembali wajah Maya. Dadanya mulai terasa begitu sesak, dan tenggorokannya seperti tercekat. Rasanya dia tidak akan sanggup jika harus ikut duduk bergabung disana, berada satu meja dengan wanita yang berstatus istri dari pria yang sangat dia cintai.
...🔥🔥🔥🔥🔥...
biar sama-sama nggak dapet si Maya dan Karin✌️😎😄
ayo Al gantian bogem tuh si Kenzo munafik.
buktinya Dia tega meninggalkan dirimu demi laki" selingkuhannya.
2🌹🌹 buat Al Karin
hajarrrrrr
demi ngadon✌️✌️✌️