NovelToon NovelToon
Raina Grittella 2

Raina Grittella 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Reinkarnasi / Berbaikan / Identitas Tersembunyi
Popularitas:55.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alfian Syafa

"Kita udah selesai, Bara! Sejak saat dimana malam itu terjadi!" kata Rain, menatap wajah Bara dingin.

Bara tak sanggup mendengar ucapan Rain. Dia sangat mencintai Rain dan tidak ingin hubungannya berakhir. Kalau saja malam itu dirinya tidak bodoh maka semua itu tidak akan terjadi dan Rain masih berada di dalam pelukannya. Bahkan sekarang tatapan itu ... tatapan Rain kepada Bara bukan lagi tatapan penuh cinta. Melainkan tatapan penuh kebencian. Bara akan berusaha kembali mendapatkan hati Rain.

Apakah usaha Bara akan membuahkan hasil? simak kisah Rain season dua ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfian Syafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Rain berdiri di teras rumahnya. Menatap pintu yang terbuka lebar dan mendengar suara anak kecil yang asing ditelinganya. Lalu suara perempuan dan laki-laki berbicara dan terdengar sampai ditempat Rain berdiri. Wajah Rain terlihat lelah dan ingin segera istirahat tapi rupanya sampai rumah harus beramah tamah dengan tamu menyebalkan.

Bagaimana tidak menyebalkan? Tamu itu membawa anak kecil dan membuat halaman rumah Rain kacau balau. Rain menatap prihatin pada rak yang berisi pot-pot bunga. Jatuh berserakan.

Bahkan dikolam ikan yang ada di halaman depan itu terdapat bola, boneka dan beberapa pot juga terjun ke sana. Bisa dibayangkan bagaimana raut wajah Pak Slamet yang sedang menata pot bunga yang berserakan. Bahkan beberapa kuntum bunga yang tadinya bermekaran hilang, beberapa tanaman lainnya rusak seolah halaman tersebut baru saja terkena angin puting beliung.

"Pak, besok lagi saja sekarang sudah malam dan waktunya Bapak istirahat," kata Rain. Tidak tega melihat wajah tua itu lelah.

Entah perbuatan apa yang dilakukan oleh tamu menyebalkan itu.

"Baik, Non. Kalau begitu saya izin istirahat ya," pamitnya.

Rain mengangguk lalu menghela napas lelah sebelum melangkah ke dalam. Sudah Rain bayangkan sekacau apa di dalam sana!

Dua anak kembar berusia tiga tahun itu melempar bola dan mengenai wajah Rain saat baru saja masuk.

Tatapan tajam Rain membuat dua anak kembar itu ketakutan dan langsung berlari menghambur ke dalam pelukan ibunya.

"Rain, datang-datang nggak bersuara. Bikin anak gue takut aja!" protes Rean.

"Iya nih, Rain. Asem banget lagi! Nggak kangen gitu sama kita?"tanya Mentari sambil menenangkan si kembar.

"Buat apa gue nyambut tamu nggak diinginkan! Dasar keluarga sinting!"

Mata mentari mendelik, ingin marah dengan ucapan pedas Rain tapi Rean memberi kode untuk diam.

"Jaga ucapan lo, Rain. Ada anak kecil loh!"

"Mama ... Kalea takut," bisik anak berambut keriting itu.

Meski takut dia tetap melirik ke arah Rain. Lihat mata bulat nan jernih itu menatap lembut Rain. Bulu mata lentik dan pipi chubby membuat Kalea seperti boneka.

Sementara Kala, kembaran Kalea tidak berani menatap Rain. Kala ini agak penakut padahal laki-laki.

Jadi Mentari dan Rean ini dikarunia anak kembar. Satu laki-laki dan satu perempuan. Kalandra dan Kaleandri. Kalau othor nanti mau kasih nama anak othor Kaleang Khong Guan.

Kala pemberani tapi kalau sudah mendapatkan tatapan tajam dia takut, sementara Kalea sejak kecil sudah terlihat lebih berani dari Kala. Kalau Kala agak kalem kalau Kalea ya mirip tantenya yang nggak bisa diam.

Rain meletakkan tas ransel dan tas laptop di meja. Lalu berjongkok di depan Mentari, kakak iparnya sambil merentangkan kedua tangannya.

"Hay, sini sama .... Tante," kata Rain lembut.

Meski kesal Rain tidak akan meluapkan kekesalannya kepada anak kecil. Rain suka anak kecil tapi Rain tetap tidak memaafkan kelakuan orang tuanya. Bisa-bisanya datang sejak sore dan membuat kacau rumah Rain dan tidak ada kata maaf sedikit pun. Malah mereka bersantai-santai di ruang tamu sambil menikmati teh.

Mata bulat Kalea berbinar dan bibir mungilnya pun berbentuk bulan sabit. Tubuh gemoy itu langsung berhambur kedalam pelukan Rain.

"Lo berdua mending beresin kekacauan ini sebelum gue naik darah ya!"

Kala juga ingin digendong Rain tapi dia takut dan memilih diam. Rain yang paham langsung mengulurkan tangannya.

"Berat, lo nggak akan bisa! Awas aja anak gue sampe jatuh!"

"Bacot! Mending beresin tuh semua mainan dia. Lagian cuma bertamu udah kayak orang mau pindahan bawa mainan banyak!" ketus Rain.

Mentari bernapas lega, tadi sempat mikir kalau Rain akan mengusir mereka dan tidak terima dengan kehadiran kedua keponakannya.

"Jangan diambil hati, sekarang Rain lebih sadis daripada Rain yang dulu," bisik Rean. Menenangkan hati istrinya.

Mentari memang nampak syok dengan semua ucapan Rain tapi melihat suaminya yang tenang, Mentari jadi sedikit lebih tenang. Sekarang dia lega karena kedua anak kembarnya langsung mau ikut dengan Rain.

Rean dan Mentari akhirnya membereskan kekacauan yang dibuat si kembar.

"Dia kok sanggup sih gendong Kala sama Kalea?" gumam Mentari.

"Hahaha, dia tuh otot kawat tulang besi! Nggak usah khawatir!" cibir Rean.

Sementara Rain berada di ruang televisi lalu mendudukan si kembar di sofa panjang. Rain sendiri berjongkok dihadapan mereka.

"Non, maaf, Bibi nggak tahu kalau sudah pulang," ucap Bi Marni. Wajahnya merasa bersalah dan juga terlihat lelah.

"Bibi capek ya? Istirahat aja gih," titah Rain.

Rain tahu Bi Marni kualahan tadi mengasuh si kembar. Tadi Pak Slamet yang mengirimkan pesan kepada Rain kalau ada orang yang datang dan mengaku saudara Rain.

"Baik, Non. Kalau begitu saya permisi ya."

"Tunggu, Bi. Tolong ambilkan tas aku di depan ya. Paper bag nya juga."

"Baik, Non!"

Rain tersenyum ke arah si kembar yang menggemaskan itu.

"Nama kalian siapa? Aku Tante Rain."

"Kalea kalau dia Kala!" ucap Kalea dengan suara khas anak kecil.

Rain terkikik geli, gemas sekali dengan keponakannya yang baru dia temui.

"Kala, Kalea kalau main jangan berantakin apa-apa ya. Kasian nanti Bibi Marni sama Pak Slamet, mereka jadi lelah kan? Tanaman Tante juga rusak."

Rain memberi nasehat kepada si kembar dengan perlahan agar dipahami oleh balita itu. Meski belum menikah dan punya anak tapi Rain tahu cara memberi nasehat kepada anak kecil.

Si kembar mengangguk bersama rupanya paham dengan apa yang Rain katakan.

"Papa bilang tidak apa-apa belantakan, Aunty!" kata Kalea

"Aunty? Ah, ya bagus! Lebih enak panggil Aunty saja!"

"Aunty ... Tidak malah?" Kala akhirnya bersuara.

Rain terkekeh, rasanya pengen masukin ke karung biar Rean dan Mentari nggak bawa mereka kembali.

"Non, ini mau disimpan di kamar?" tanya Bibi Marni yang membawa tas Rain.

"Sini aja, Bi." Rain menepuk meja.

Lalu memberikan paper bag itu kepada Bibi Marni.

"Ada martabak dan camilan buat Bibi sama Pak Slamet. Daster sama arloji juga."

"Duh, Non ... Ini banyak banget," kata Bi Marni. Kedua matanya berkaca-kaca.

Rain memang selalu memberikan hadiah kepada Bi Marni dan Pak Slamet. Bahkan tadi gadis itu juga memesan makan malam untuk mereka, Rean dan juga Mentari. Rain tahu pasti Bi Marni akan lelah menjaga si kembar yang sedang aktif-aktifnya. Rain tadi sempat mengecek cctv di rumahnya setelah Pak Slamet memberitahu dan menyuruh Rean dan keluarga kecilnya masuk.

Kenapa si kembar dijaga oleh Bi Marni? Karena kedua orang tuanya lelah dan beristirahat sambil main jungkat-jungkit mumpung si kembar ada yang jaga. Serasa pengantin baru saja. Jadi rumah Rain sudah ternodai pasang suami istri itu. Sementara pemilik rumah belum pernah mencicipi main jungkat-jungkit.

"Nggak apa-apa, Bi. Hadiah karena sudah sabar temani mereka," kata Rain melirik si kembar.

"Terima kasih banyak, Non. Semoga rezeki Non lancar dan berlimpah," kata Bi Marni.

"Amin."

Bi Marni pun pamit ke belakang membawa paper bag pemberian Rain. Sementara si kembar saling tatap.

"Aunty baik," kata Kala setengah berbisik.

"Harus jadi orang baik. Kalau ada yang jahat jangan balas dengan kejahatan juga."

Si kembar mengangguk dan memeluk Rain. Tidak lagi takut kepada Rain. Penilaian si kembar kepada Rain yang tadinya merasa kalau Rain jahat sirna sudah.

"Kalian kok belum ngantuk?"

"Beyum ...." Sekarang Kala tidak lagi malu-malu meong.

"Mau makan camilan? Aunty punya banyak loh!"

"Mauu," sahut si kembar bersama.

Rain pun membawa mereka ke lantai dua dan membawanya ke salah satu kamar yang Rain ubah jadi ruang kerja.

Rean dan Mentari tidak akan mencarinya sebab selesai membereskan mainan si kembar langsung masuk kamar lanjutin permainan tadi siang yang tertunda. Kalau di rumah mereka kan selalu menunggu malam hari sampai si kembar tidur dulu kadang mereka maunya tidur bareng Mami sama Papinya. Alhasil Rean harus menahan segala sesuatu yang sudah memuncak ingin keluar.

Dia tahan sampai ketiduran dan lupa kalau ada rencana bikin adonan buat adik si kembar. Mentari sih nggak masalah kalau punya anak lagi. Dia suka anak kecil, rumah jadi rame dan hidup berwarna. Mentari nggak pakai baby sitter jadi anak-anak diurus sendiri.

"Jadi kamu di sini bisa istirahat kan, Sayang? Mereka pasti akan lengket sama Rain," kata Rean sambil mengecup bibir Mentari.

"Iya ya. Rasanya badan aku seger deh, Yang. Bisa menikmati liburan."

Sepasang suami-isteri koplak itu pun akhirnya mulai menikmati momen panas yang jarang sekali mereka lakukan. Anggap saja bulan madu dan berharap setelah pulang dari rumah Rain ada bibit kembar yang hadir di rahim Mentari.

Rain sendiri sedikit kesal dengan kelakuan kakaknya itu. Bisa-bisanya mereka masuk kamar dengan santai sementara kedua anaknya masih terjaga. Padahal sudah jam sembilan malam. Rain tadi nggak sengaja lihat Rean dan Mentari masuk kamar saat Rain hendak ke kamar. Mau mandi dan ganti baju. Si kembar asyik makan cemilan dan nonton di ruang kerja dengan catatan nggak boleh berantakin apapun.

"Aduuuh pinter banget siiih Kala sama Kalea?" puji Rain yang sudah kembali dengan baju tidurnya.

"Sekarang bobo, yuk!" ajak Rain.

Kalea dan Kala mengangguk. Mata mereka juga sudah terlihat mengantuk.

"Ganti baju, gosok gigi, cuci tangan sama kaki dulu ya."

"Iya, Aunty!" ucap Kala dan Kalea bersama.

Dengan telaten Rain membawa si kembar ke kamar mereka. Melakukan ritual sebelum tidur lalu mengganti pakaian mereka.

"Benar-benar deh! Kesini cuma mau bikin anak aja!" gumam Rain setelah keluar dari kamar Kala dan Kalea.

Mereka sudah tidur dengan pulas setelah Rain membacakan dongeng. Dasarnya sudah ngantuk jadi cepat pulas. Nggak pakai obat tidur. Tadinya Rain ada rencana kasih obat tidur kalau nggak ngantuk -ngantuk itu bocah.

Rain iseng mengetuk pintu kamar yang digunakan Rena dan Mentari. Kebetulan kamar mereka bersebelahan dengan kamar anaknya. Lalu dengan langkah santai Rain menuju ruang kerja untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sebelum melakukan hal itu, Rain menghubungi Maila dulu.

"Kenapa?" tanya Maila dengan suara khas orang bangun tidur.

"Masih sore lo udah tidur aja!" cibir Rain.

"Gue ngantuk, Rain. Lo ada apa sih malem-malem telpon!"

"Gue capek ...."

Rain pun menceritakan semuanya dan memberi alasan kenapa tadi nggak mood saat makan malam dan juga harus repot-repot pesan makanan di resto yang sama untuk di antar ke rumah Rain. Semua Rain ceritakan tanpa ada yang tertinggal. Biar masa lalu saja yang tertinggal. Cerita menyebalkan Rean jangan.

Ini sikap yang Maila sukai, dia tidak perlu bertanya mengenai hal yang membuat Rain kesal. Kalau sudah kelar masalahnya pasti akan cerita.

"Nah, sekarang gue butuh bantuan lo, Mail! Lo kesini sekarang juga!"

Bersambung....

Selamat membaca ... Semoga suka yaa

Kalau ada typo kabarin.

jangan lupa, like, komen dan subscribe untuk mengikuti cerita ini.

Salam sayang dari othor Alaish Karenina. ☺️🤗

1
m. fatkhulloh Basyar
wooow update 2 kali thor.... senang banget jadinya ini karna mu thor
Noey Aprilia
Spa tu yg liat rain???bara????
kuma kuma
lanjutin lagi thor aku suka 🥰🥰ceritanya
Alaish Karenina: terima kasih kak ☺️
total 1 replies
Noey Aprilia
Hhhmmmm....
kl blik lg sm bara,tkutnya dia ngungkit msa lalu rain lg....kn pst skit bgt....trs kl sm orng baru,mngkn sm aja ky bara yg kcewa....
Duuhhh....jd glau....
Alaish Karenina: jngn galau ya dek ya
total 1 replies
Neng Saripah
jangan ya rain yaaaa....
kasian bara loh nunggu kamu
Alaish Karenina: 🤣🤣 siapa tahu mereka jodoh kak
total 1 replies
Tarminah Tarminah
lanjut jangan lama2
Alaish Karenina: siap kak ☺️
total 1 replies
Rahmasari
lanjut Thor, semoga rain selalu bahagia kasian hidupnya penuh sama cobaan trs
Alaish Karenina: Siap, Kak. udah lanjut 😊
total 1 replies
Noey Aprilia
Syukaaa...
apa lg kl double up....😁😁😁...
Eehhh....rain bnrn msh hdp???syukurlh.....sneng bgt....
biar rain tnang dlu,abs tu bru mkirn mau gmn.....
Alaish Karenina: hehe sabar nanti di usahain buat dobel.
total 1 replies
BundaYuniatfaura
bagus luar biasa alur NY gk bisa d tebak me ng ur as emosi jiwa
Alaish Karenina: terima kasih Bundaaa dukungannya. 😊😊
total 1 replies
Noey Aprilia
Huwaaaaa......
bnrn mewek nih aku....
aku bnci sm kluarganya rain,sm bara jg....biar aja mreka hdp dlm pnyesaln....
Noey Aprilia: Bkin rain amnesia aja..biar dia ga ngrsa skit ĺg...
Alaish Karenina: betuuul, kehilangan adalah kesadaran buat mereka.
total 2 replies
Noey Aprilia
Biarin aja bara nyesel s'umr hdp,biar tau rsanya khilngn k skian klinya....kl emng ga bs nrima msa lalu rain,ya udh lh....mnding hdp msing2 aja,drpd hdp brsma tp sllu ingt msa lalu.....
ykin deh kl rain msh hdp,tp mngkn sngja prgi k tmpat yg jauh....
Alaish Karenina: belum tau, berdoa aja moga ketemu. pasrahkan sama othornya 🤣
Noey Aprilia: Srius kk???mninggal????
total 3 replies
Amazing Grace
Sangat bagus walaupun alurnya terlalu lambat
Alaish Karenina: terima kasih kak dukungan dan masukannya.


☺️☺️
total 1 replies
Amazing Grace
janji aja terus muak kali lah sama si bara-ng ini
Alaish Karenina: janji untuk terakhir kalinya.
total 1 replies
Bunda hanif
Gpp rain walau jujur itu bikin sakit tp lebih baik. Dr pd bohong diawal pasti berakhir kegagalan lagi.
Alaish Karenina: iya jujur itu baik meski menyakitkan.
total 1 replies
Noey Aprilia
Jgn ktmu dlu deh....biar bara nyesel,trs bsa bnr2 tau sm prsaannya sndri....jgn smp nrma rain krna trpksa atw ksian.....
Alaish Karenina: nggak tau itu othornya
Noey Aprilia: Eeehhh.....
jgn blng bkln sad ending????
total 3 replies
Noey Aprilia
Kk lg skit kh????
aku tiap hri cek,trnyta blm up....
aku mau teror,tp ksian ah tkut glau....😁😁😁....
btw....ko aku pgn nangis y???ksian bgt sm rain....tp kl bara kcewa,jg wjar sih....mngkn yg d btuhin tuh k'ikhlasan hti....tp kl emng ga jdoh,ya udh lh....mngkn rain bkln ngilang lg ky dlu,tp kli ni ga bkln bsa d tmukn spa pun...
Alaish Karenina: iyaa, Noey ... dua minggu benar-benar menyiksa.

maaf yaa, jadi menunggu. terima kasih sudah setia membaca kisah Rain.

semoga mereka berjodoh. 😊
total 1 replies
Bunda hanif
Semangat thor, semoga selalu sehat yaa thor 🥰🥰
Bunda hanif: Sama* thor 🥰🥰🥰
Alaish Karenina: amin ya rabbal alamin.... sehat selalu untuk bundaaa yaaa. terima kasih atas supportnya..
total 2 replies
Noey Aprilia
Crtain aja smuanya rain,trmsuk jiwamu sbnrnya lea....krna rain asli udh tnang d ats sna....
Alaish Karenina: iya kak nanti di sampaikan ya.
total 1 replies
Noey Aprilia
Nah looohh....
spa lg nih???yg pst bkn frans kn y???
ga pa2 y tari,tar jg mntan sm psangannya bkln nrima hkm krma....tnggu aja....
Alaish Karenina: bukan kak, orang lama 😂
total 1 replies
Noey Aprilia
Elahhhh.....
Rain udh cnta sm km bara,ga mngkn dia lirik sna sni....mau mntannya atw bkn,dia pst stia....lgian kenan udh nkah wooyyy....udh mau jd bpk pula....
Alaish Karenina: Rain nggak mudah buat buka hati lagi.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!