NovelToon NovelToon
Mafia Milik Hira

Mafia Milik Hira

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: vatic

mengisahkan remaja cantik yang di jadikan jaminan keluarganya pada seorang Mafia, dan di jadikan alat transplantasi ginjal untuk kekasih Mafia tampan. salahnya dia adalah mempunyai cinta yang tersembunyi pada mafia tampan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

aku yang menikahimu

" jangan ngelunjak kamu ! kalau kamu mau pergi, pergilah dengannya! " kata Xavier tegas.

Hira kembali menatap penjaga itu dengan rasa takut. dia semakin meremas kedua tangannya. dia ragu untuk pergi dengannya. " ayo! " ajak pengawal itu, dengan ekspresi mesumnya.

Xavier yang mendengar suara dari pengawal itu langsung menatap marah, nada ajakannya benar-benar terdengar mesum. kini Xavier tahu kenapa Hira menginginkan untuk pergi dengannya. dan seakan menolak secara halus pengawal itu.

Sedang Hira yang melihat secara jelas tatapan mesum pengawal itu, langsung berlari pergi dari ruangan Xavier.

Pengawal itupun langsung mengejar Hira. Xavier sempat mematung sejenak. namun kembali dia menghubungi asisten mansion. agar melihat keadaan Hira. jangan sampai dia pergi kemanapun tanpa dirinya.

Setelah itu Xavier berdiri, dia berniat ingin menemani Hira ke rumah sakit. entah mengapa dia seakan sulit untuk memberi ketegasan pada Hira. dan selalu melemah ketika melihat Hira tidak berdaya.

Setelah sampai lantai bawah mansionnya dia kembali menghubungi asistennya. " dimana dia? " tanyanya.

" aku belum menemukannya, saat ini aku aku sedang berada di ruang control CCTV " jawab yang di sebrang.

setelah itu Xavier melanjutkan langkahnya. dia berniat menuju tempat mobilnya. namun ternyata di sana juga tidak bisa menemukannya. Xavier mulai sedikit khawatir. sampai akhirnya ponselnya kembali bergetar.

Drtttt,,,, drrrttt,,,,,

" ya! "

" dia menuju arah hutan belakang, dia seperti sedang di kejar oleh seseorang! aku akan segera ke sana! " kata asistennya terdengar panik.

Tidak kalah paniknya dengan Xavier saat ini. langkah kaki Xavier langsung berlari kencang menuju tempat yang di maksudkan oleh asistennya.

Sesampainya di sana. Xavier bertemu dengan asistennya , Xavier di temani oleh beberapa penjaga yang ikut lari dengannya. karena para penjaga melihat kepanikan bosnya itu. jadi dengan otomatis mereka mengikuti langkah Xavier.

" kita berpencar sekarang! " ucap Xavier pada semua yang di sana.

Lama mereka semua mencari, namun tak ada satupun yang menemukannya. karena memang luasnya hutan di sana. walau terawat, namun tempat itu tetaplah seperti hutan yang rimbun , hanya bedanya di sana lebih bersih, hanya ada pohon-besar dan menjulang, tidak ada rumput liar .

merasa resah akhirnya Xavier kembali menghubungi asistennya, " apa sudah ada yang menemukan? " tanya Xavier,

"Belum ada satupun, lebih baik kita kerahkan lagi penjaga untuk mencarinya! " kata asistennya.

" Lakukan saja! " jawab Xavier. kemudian memasukkan kembali ponsel ke sakunya.

Xavier merasa bingung dengan apa yang di lakukannya. Hira di sandranya memang karena adanya perjanjian untuk mendonorkan ginjalnya, Tapi apa dia harus juga merasakan kekhawatiran yang terlalu ketika Hira seperti ini.

padahal beberapa hari lalu anak buah memberi tahunya , kalau sudah ada ginjal yang pas untuk di lakukan transplantasi. kalau itu memang benar cocok itu berarti Hira tidak harus mendonorkan ginjalnya pada vior.

" tolonggg! "

Samar Xavier mendengar jeritan itu. diapun langsung berlari mencari sumber suara, hingga akhirnya dia tahu kalau, arah suara itu dari balik bukit yang ada di balik danau buatan di sana.

Xavier tidak melewatkan kesempatan. dipun kembali berlari menuju tempat itu. dan ketika Xavier sampai ke tempat itu. Xavier langsung menatap marah pada penjaganya itu.

Dor,,, dor,,,

Dua kali tembakan mengenai kedua kaki pria mesum itu. sehingga lingkungannya pada Hira terlepas dan terjatuh menyamping.

Tampak Xavier semakin shock melihat keadaan Hira , karena pakaiannya yang sudah robek di bagian lengannya, sehingga terlihatlah pundak dan pengkal lengan gadis manis itu. namun disertai darah yang sedikit mengalir.

Tampak pula Hira yang sekuat tenaga mempertahankan cadarnya. Hira memejamkan mata dengan sekuat tenaga. dengan tangan dan tubuhnya yang bergetar hebat.

Xavier juga melihat lagging yang sudah terkoyak di bagian betisnya. sehingga penampakan Hira sangatlah berantakan.

langkah kaki Xavier langsung melebar mendekat ke arah Hira yang masih terlentang di atas tanah. hati Xavier merasakan begitu sakit melihat Hira seperti ini.

Bughh....

Xavier menendang pria penjaga itu sekuat tenaga, karena keadaan dia yang sudah tidak berdaya. Ketika Xavier ingin kembali memukulnya.... "tolong! " lirih Hira.

Tangan Xavier yang sudah bersiap untuk meninju pria itu seketika menggantung. kepalanya langsung menengok ke arah Hira. dia melihat Hira yang semakin gemetar dan ketakutan. suaranya juga semakin serak seakan habis. mungkin dia dari tadi selalu berteriak.

Xavier langsung mendekat ke arah Hira. setelah sampai di sampingnya dia langsung jongkok, berniat membantu hira untuk duduk. " duduklah!" kata Xavier. mendengar suara Xavier reaksi Hira cukup mengagetkan Xavier.

Hira langsung memeluk Xavier, untuk menyalurkan ketakutan dan traumanya , padahal dia belum duduk sepenuhnya , Xavier hanya bisa membalas sambil menepuk pelan punggung Hira karena Hira yang sedang menangis.

Kerika sedang menenangkan Hira, mata Xavier tidak sengaja melihat gelagat pria penjaga itu , sepertinya akan melarikan diri. namun dia tidak bisa menembak pria itu saat ini, karena ada Hira. namun Xavier tahu kalau pria itu tidak akan bisa lari jauh karena kedua kalinya sudah terkena tembakannya.

Merasakan Hira yang mulai memelankan tangisnya. kemudian Xavier memindahkan tubuh Hira ke dekapannya , di sembunyikannya wajah Hira ke dadanya. dengan satu tangannya yang menutupi telinganya.

Mata tajam Xavier langsung menatap tajam pada pria yang berjalan tertatih itu , tangan yang memegang pistol langsung di arahkan padanya. sampai akhirnya.

dorr,,, dorrr....

Kedua tembakan kembali mengenai tubuh pria itu. Xavier masih tidak berniat mematikannya. karena menurut Xavier, pria itu harus membayar mahal atas perbuatannya.

Sedangkan Hira yang kembali mendengar letupan senjata. reflek memeluk erat pinggang Xavier , dia sudah tidak mengingat moral dan martabatnya, karena pikirannya sedang kacau seakan tidak berada di tempatnya .

Xavier sempat membalas pelukan Hira sebentar. setelah itu dia mengeluarkan poselnya untuk menghubungi asistennya yang ikut mencari keberadaan Hira.

Setelah mendapatkan jawaban dari sebrang Xavier langsung memutuskan panggilan. Kemudian Xavier menatap lekat wajah Hira. dengan hijap yang tidak lagi simetris dengan cadar yang hampir menutupi matanya.

Tangan Xavier terulur untuk merapikan hijap dan cadar Hira, " kakiku sakit! dia tadi ,,menginjaknya sangat keras ,,? karena,, aku terus berlari,,! " adu Hira dengan sesegukan.

Xavier pun langsung melihat kaki mana yang di injak pria tadi, " apa ini? " tanya Xavier, Hira mengangguk, Xavier melihat ada bekas alas sepatu di legging yang di kenakan Hira.

" iyya,,, sangat sakiittt! " Hira menangis setelah mengatakan itu. dia seakan mengadu dengan apa yang barusan di alaminya. tanpa dia ingat siapa Xavier.

" bos,,,! " panggil asisten dengan tiba-tiba sudah berada di belakangnya. dengan cekatan Xavier langsung menutupi bagian tubuh Hira yang terlihat, seperti kaki dan lengannya.

" bawa dia,, dan tunggu saya! " kata Xavier pada asistennya. " jaga dia dengan baik, aku ingin dia tetap hidup ketika aku mengunjunginya.! " lanjut Xavier.

Semuanya yang ada di sana langsung mengambil pria itu, dengan paksa membawanya ke penjara bawah tanah .

Sedangkan Hira masih di dekapan Xavier, masih belum menyadari dengan situasi yang sebenarnya.

Setelah dia mengingat apa yang barusan terjadi barulah dia melebarkan mata. dia juga mengingat bagaimana dia dilecehkan. setelah benar-benar sadar dia langsung mendorong kuat tubuh Xavier yang menopangnya.

" pergilah,, ! " kata Hira dengan keadaan linglung.

" ada apa? " tanya Xavier.

" jangan mendekatiku! " kata Hira dengan nada bergetar. dia merapikan baju yang robek di bagian lengannya tadi.

Xavier melihat Hira yang sepertinya kesusahan hanya untuk berdiri dan berjalan, " aku bantu sampai ke dalam! " kata Xavier lembut.

namun Hira tetap memaksa untuk berdiri sendiri. setelah mengulang beberapa kali hasilnya tetap sama. dia tetap terjatuh dan mulai putus asa."hikss,, hikss! " Hira kembali menangis.

Melihat Hira yang seperti itu Xavier mengulurkan tangannya untuk membantu, namun dengan cepat Hira menampik, dan malah menangis semakin kencang.

semakin lama tangisan Hira semakin terisak dan terdengar pilu. Xavier yang mendengar menjadi merinding. " saya telah menjadi orang yang hina dan kotor,, tubuhku sudah najis,, aku menjijikkan! " kata Hira tiba-tiba dengan nada yang sangat lirih.

" apa yang kamu katakan! " tanya Xavier.

" lebih baik kamu membunuhku, kenapa kamu malah menembaknya! " tanya Hira dengan tenang. Xavier menjadi bingung dengan perubahan pada Hira. " harusnya aku yang mati tuan! " lanjutnya.

" kenapa aku harus membunuhmu! " tanya Xavier dengan tatapan tidak suka mendengar perkataan Hira.

" karena tempat ini aku hina, karena tempat ini aku ternoda, dan karena tempat ini aku mempunyai rasa putus asa,! " kata Hira.

Hira kembali menunduk meneruskan tangisnya. "aku sudah najis dan ternoda tuan, tidak akan ada yang sudi denganku yang kotor, ! tidak akan ada mau tuan.! tidak akan ada,,, " kata Hira.

" aku mau,,,aku yang akan menikahimu! " kata Xavier...

1
Nadifah Bilqis
lanjut, ceritanya bagus 👍
fatika: Terima kasih Kak,,, ☺
total 1 replies
fatika
luar biasa
Fikri Syahroni
malang nya hira
fatika: he'eh kak,,, support nya buat hira.. 👌
total 1 replies
fatika
selamat membaca ya,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!