SINOPSIS :
Sebuah keluarga kaya dengan seorang ibu dan tiga anak, dimana anak perempuan pertamanya meninggal dalam sebuah kecelakaan tragis. Anak lelaki satu-satunya, dipandang ibunya sebagai pembunuh kakaknya yang telah tiada. Kesy, anak bungsu dalam keluarga tersebut, menjadi saksi perlakuan kasar ibunya terhadap saudara laki-lakinya.
Sang anak laki-laki, di samping menjadi idola di kampusnya karena kegantengannya dan keahliannya dalam bermain basket, juga menjadi target kebencian ibunya.
Namun, sebuah tragedi mengubah segalanya. Ibu mereka akhirnya menyadari betapa besar cinta dan kasih sayang yang dimiliki oleh putranya, membuka hati yang telah lama terluka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KEZHIA ZHOU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERKENALAN
#BAB 27 - BERKENALAN
"Lari Rei, ayo ambil bolanya" kata Pak Rico
Kak Victor duduk dibawah bersama dengan Pak Rico. Memberi semangat kepada teman teman nya yang sedang melangsungkan pertandingan.
"Wah harusnya dia bisa mencetak skor" katanya kepada entah siapa.
Aku melihatnya dari kejauhan dengan bahagia. Satu satu nya hal yang bisa membuatnya tertawa lepas, tersenyum, adalah ketika dia sedang berada di lapangan basket.
Itulah mengapa aku tidak habis pikir, mengapa dia sampe bertekat melepaskan club basket yang sebenarnya dia sangat menyukainya.
Semua bersorak melihat kelas kami mencetak skor.
"Yes!" Kemudian aku melihat kakak ku tertawa puas. Dan pak Rico menepuk bahu nya dengan bahagia.
"Kes!" Panggil seseorang dari arah samping.
Kemudian aku menoleh kearah sumber suara itu. Ternyata Mira, dan Leni, seorang wanita yang sepertinya aku pernah melihatnya sebelumnya, tapi lupa dimana.
"Hei" kemudian aku melambaikan tanganku.
Kemudian aku mendekati mereka.
"Darimana saja sih?" tanya ku kepada mereka.
"Dari kantin, cari minuman, untuk amunisi nonton cowok cowok ganteng. hehe" Kata Leni.
"Pokoknya paling ganteng itu cuma Victor" jawab Mira.
Lalu kami tertawa. Kemudian aku memandang gadis yang bersama dengan mereka.
"Eh halo, kamu..." tanyaku belum sempat kulanjutkan.
"Ini Jessica, anak yang punya warung dekat kos ku. Kalian pernah ketemu kan? Waktu kita makan mie ayam disana. Ingat ga?" tanya Mira.
Kemudian aku diam sesaat dan berfikir. Kemudian aku menggeleng.
"Ah kamu Kes. Belum tua sudah pikun aja sih" kata Leni. Kemudian kami tertawa.
"Namaku Jessica" kemudian gadis cantik itu pun mengulurkan tangannya. Bersalaman denganku.
"Kesy" kemudian kami berjabat tangan.
"Wah asik dong, sekarang kita jadi punya banyak personil kalau mau pergi pergi hehe" kataku kepada mereka.
Lalu mereka mengangguk. Mengiyakan.
Kemudian kami melanjutkan menyaksikan pertandingan. Skor sekarang 67-77, kelas kami masih tertinggal dari kelas lain.
Waktu hanya tersisa 3 menit lagi.
Dari tempat duduk penonton diatas, kulihat kakak ku sekarang sedang berdiri, matanya tidak lepas melihat kawannya sedang berusaha merebut bolanya.
"Rei, ambil blok sebelah kanan" teriak kakak ku kepada salah satu temannya di lapangan.
1 menit lagi. Kak Victor terus terlihat seperti sedang khawatir.
Skor masih tidak bertambah. Kami masih tertinggal dari lawan.
9 - 8 - 7 - 6 - 5 - 4 - 3 - 2 - 1 pritt..
pertandingan usai. Skor masih tidak bertambah. Kulihat kakakku memegang kepalanya. Karena tim nya kalah.
Sorak sorai dari pihak lawan sangat nyaring terdengar.
Karena pertandingan telah usai, kami turun dan mendekat ke tempat dimana kakak ku dan teman temannya sedang beristirahat.
"Tidak apa apa, kalian sudah hebat" kata kakak ku memberi semangat kepada mereka yang terlihat sangat lesu.
Kemudian pak Rico menepuk punggung kakak ku. Kemudian tersenyum dan memberikan air mineral kepada mahasiswa nya.
"Vic. Harusnya kamu ikut bertanding. Pasti kita akan menang" kata temannya.
"Iya itu benar sekali" kata temannya yang lain.
Kakak ku hanya terdiam.
"Ini adalah pertama kalinya kita kalah Vic. Harusnya kamu ikut bertanding" kata kawannya yang lain.
"Tuh kan, aku bilang juga apa kak" kataku sambil berjalan mendekati nya bersama dengan teman teman ku.
Kemudian semua berbalik dan melihat aku dan kawan kawan ku. Termasuk kak Victor.
Lalu kak victor memperhatikan gadis yang berjalan dibelakangku. Yang sedang memeluk buku nya.
"Iya Vic, kok kamu keluar dari tim sih" kata Leni.
"Mira jadi sedih, karena setiap ada latihan basket, kamu nya gak ada" kata Leni lagi, yang kemudian mendapatkan cubitan kecil dari kawannya.
Lalu kami tertawa. Kak Victor masih terus memandangi gadis itu. Aku menyadari kakak ku sedang menatap gadis itu. Lalu kugandeng tangan gadis itu supaya berdiri bersebelahan denganku dan kawan kawan ku.
"Ini nama nya Jessica kak" kataku memperkenalkan nya kepada kakak ku.
Seketika dialihkannya pandangannya ke segala arah, kemudian menunduk.
"Jessica" kata gadis itu sambil menyodorkan tangannya, hendak mengajaknya salaman.
Seketika kakak ku mengangkat wajahnya, menatap gadis itu, kemudian mengulurkan tangannya.
"Victor" katanya.
Deg! Kakak ku terlihat seperti salah tingkah. Kemudian melepaskan tangan gadis itu. Kemudian berbalik dan melihat kawan kawan nya. Yang saat itu sedang melihatnya mengulurkan tangannya kepada gadis itu.
"Kalian belum makan kan? makan dulu yuk kekantin, aku yang traktir" kata kakak ku kepada kawan kawannya.
Sontak kawan kawannya bangkit, dan merangkulnya.
"Kalian mau ikut?" tanya kakak ku menawari ku dan kawan kawan ku.
Aku kaget mendengar dia mengajak ku dan teman teman ku. Karena biasa nya dia cuek sekali kalau dengan wanita.
Tanpa pikir panjang, kami pun melangkahkan kaki, kemudian berjalan bersama dengan nya menuju ke kantin.
***
Tim anak anak basket duduk bergerombol di sebelah kanan. Sedangkan kami anak anak perempuan duduk bergerombol di sebelah kiri.
Aku memesan mie instan dan jus jambu. Sedangkan teman teman ku memesan Nasi Campur dan es teh, Jessica hanya memesan jus mangga saja. Katanya sudah kenyang.
Aku melihat kak Victor sesekali memandang gadis yang duduk di hadapan ku ini.
Kemudian Leni bertanya kepada ku
"Kes, tumben kakak kamu agak ramah. Gak sedingin biasanya" tanya nya.
Aku pun mengangguk heran.
"Iya. Ada yang aneh. Tidak biasanya dia seperti itu"
"Karna ada aku mungkin, hehehe" kata Mira.
"Ah kalau kamu itu suka nya mengkhayal" kata Leni.
Kemudian kami pun tertawa.
Setelah kami menyelesaikan makanan kami, kamipun berpisah untk pulang kerumah kami masing masing.
"Duluan ya" kata Leni.
"Iya hati hati" Jawabku.
"Kamu pulangnya gimana Jes?" tanyaku.
"Dia pulang sama aku Kes" kata Mira.
Kemudian aku mengangguk.
"Oh iya, soalnya aku naik motor. Kalau naik mobil pasti sudah kuantar" kataku.
"Tidak apa apa kok" katanya ramah.
Kak Victor tidak henti henti nya memandang gadis itu. Dia tidak sadar kalau aku memperhatikannya.
Kemudian Mira dan Jessica berlalu. Meninggalkan aku dan kakak ku di parkiran motor.
"Jessica cantik ya?" kataku, sambil kulirik ke arahnya.
Menyadari aku sedang menggodanya, dia langsung memberikan helm kepadaku tanpa mengucapkan sepat kata pun.
"hih menyebalkan. Cowok yang aneh. Tadi seramah itu, sekarang berubah jadi vampir lagi" kataku.
"Siapa yang vampir?" tanya nya yang sudah berada diatas motor nya.
"Tidak ada. Cuma hari ini aku bertemu dengan cowok aneh. Tadi berubah menjadi cowok yang ramah, tidak lama kemudian kembali lagi menjadi cowok dingin. Seperti vampir" kataku.
"Maksud mu aku?" tanya nya sambil memakai helm full face nya.
Aku hanya tersenyum, dan berpengangan kencang, memeluknya. Kemudian dia menyalakan motornya dan melajukan motor balapnya. Membelah lautan orang yang sedang berjalan.
...----------------...
bersambung~
