Aluna Astery Geordan terkejut saat membuka matanya, tidak tau apa yang terjadi tiba-tiba dirinya menjadi istri seorang konglomerat.
Seingatnya dia baru saja mem print proposal-nya hingga tiba-tiba tubuhnya tersengat listrik karena ada salah satu kabel yang terkelupas dan setelahnya Aluna tidak ingat apa-apa.
Yang lebih mengejutkan lagi Aluna terbangun di tubuh seorang wanita bernama lengkap seperti namanya dengan kondisi yang tengah mengandung, Aluna semakin tidak percaya jika suaminya tidak perduli padanya dan menganggapnya hanyalah orang asing.
Bagaimana kehidupan Aluna setelah berpindah tubuh? Akankah dirinya bisa kembali ke kehidupan lamanya? Atau Aluna akan terjebak dalam tubuh seorang wanita hamil itu selamanya?
Bagaimana kelanjutan ceritanya? Silahkan baca novelnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri-can, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aluna or Aluna?
Pagi yang cukup mencekam di ruangan VVIP itu kini berganti dengan wajah riang Aluna yang tengah memakan sarapannya, wajahnya terus mengunyah mengabaikan Jeff yang terus-menerus menatapnya sejak tadi.
Jeff tidak menyangka jika saat sakit Aluna akan bertingkah laku seperti itu? Entahlah, Jeff pikir itu cukup menggemaskan sekaligus mengesalkan. Mengenai Aluna yang mengaku sebagi istrinya tidak di bantah oleh Jeff membuat ketiga orang yang memeriksa Aluna menyimpulkan jika perkataan Aluna memanglah benar.
"Kamu mau kemana?" tanya Aluna tiba-tiba saat Jeff beranjak dari duduknya
"Kamu mau kerja?" tanya Aluna kembali saat tidak mendapatkan balasan dari Jeff
"Meninggalkan Aluna sendirian?" tanya Aluna dengan intonasi suara sedih
Jeff mengabaikan pertanyaan Aluna tetapi langkahnya terhenti mendengar perkataan terakhir Aluna.
"Kasian sekali jadi Aluna, hidupnya tidak jelas dan kini aku harus menggantikannya. Padahal aku belum pernah menikah bahkan cara buat anak saja aku tidak bisa, ini secara tiba-tiba sudah menikah dan hamil. Bukankah ini tidak masuk akal?" gerutu Aluna sambil mengunyah makanannya
Tidak sadar jika Jeff belum pergi dan masih mendengarkan gerutuan Aluna, kening Jeff berkerut mendengar gerutuan aneh Aluna, mengapa Aluna berkata seperti itu seolah dirinya bukanlah Aluna?.
"Setelah bayi ini lahir aku harus kembali, aku butuh kehidupan asliku sebelumnya. Masa iya tiba-tiba harus hamil dan ngurus anak" ucapnya lagi
"Tapi gimana nanti soal bayinya? Aluna kan sudah meninggal dan aku juga harus pergi? Apa aku cari panti asuhan aja ya buat nitipin ini bayi soalnya kan bapaknya ga akan mungkin mau ngurusin" lanjutnya lagi
"Apa maksudmu?!" tanya Jeff tiba-tiba mengangetkan Aluna
"K...kamu kenapa masih ada disini? Bukannya udah pergi?" tanya Aluna gugup
"Jawab pertanyaan saya barusan, apa masuk dari perkataan mu barusan?!" tanya Jeff tajam
"Y...yang mana?" tanya Aluna balik
"ALUNA!" panggil Jeff menatap tajam Aluna
"S...soal itu, itu kan memang benar. Bisa saja kan aku kehilangan nyawa saat saat melahirkan" jawab Aluna gugup
"Kamu tidak mungkin mau mengurus bayinya jadi aku harus cari panti asuhan buat nitipin dia" lanjutnya tidak sanggup menatap Jeff
"Maksud dari Aluna yang sudah mati?!" tekan Jeff membuat Aluna merinding
"Itu, aku sudah membuat Aluna yang dulu dan bucin padamu sudah mati, jadi sekarang Aluna dengan versi baru. Itu saja, kamu tenang saja. Nanti aku tidak akan membebankan bayinya padamu setelah aku mat...
Cup
Aluna membelalakkan matanya karena Jeff baru saja mencium bibirnya, Aluna merasa nafasnya jantungnya berhenti berdetak. Apa yang baru saja Jeff lakukan padanya?.
Aluna seakan tersadar dan buru-buru mendorong Jeff, tetapi karena tenaganya yang sekuat Jeff membuat dirinya berada dalam dekapan Jeff. Jeff bahkan menggigit bibir Aluna dan mengulumnya membuat Aluna semakin tidak karuan.
Setelah beberapa saat Jeff melepaskan ciuman panasnya setelah merasa Aluna tidak ada pergerakan, mata coklat Jeff menatap Aluna dengan bibir membengkak. Ada rasa puas melihat bibir yang kini memerah dan membengkak karena ulahnya.
"Jaga ucapan mu Aluna! Siapa yang mengijinkan kamu untuk mati?!" tanya Jeff membuat Aluna menatapnya dengan tatapan yang bisa saja membuat Jeff ingin segera memakan Aluna
"Sekali lagi saya mendengar dari mulut ini mengatakan akan segera mati maka siap-siap saja mulutmu akan ku bungkam setiap saat!" ancam Jeff
"Kamu mengerti Aluna?!" Jeff tersenyum kecil saat melihat Aluna mengangguk
"Saya pergi keluar sebentar, jangan membuat ulah disini!" tekan Jeff dan lagi-lagi Aluna mengangguk mengiyakan
Setelah Jeff pergi Aluna terdiam sambil memegangi bibirnya yang kini terasa sedikit perih, ini adalah kali pertama Aluna di cium, bahkan saat usia menginjak 25 tahun Aluna tidak pernah melakukan ciuman dengan beberapa kekasihnya, dia pacaran normal saja, bergandengan tangan atau hanya sekedar di cium pipi dan kening.
Aluna jadi penasaran seperti apa kehidupan Aluna pemilik raga ini? Apakah suka bergonta ganti pasangan atau sama seperti dirinya? Tetapi mengingat bagaimana liciknya Aluna menjebak Jeff membuatnya berpikir jika Aluna adalah wanita yang kehidupan sangat bebas, itu hanya pendapatnya saja karena selama sebulan ini Aluna hanya fokus pada magang dan mengerjakan skripsi orang lain tanpa mencari tahu kehidupan Aluna pemilik tubuh sebenarnya.
"Ternyata ciuman seperti itu?" guman-nya
"Tidak ada yang istimewa, mengapa dulu teman-teman ku suka sekali bergosip soal ciuman? Padahal hanya buang-buang waktu saja!" kesalnya
Sedangkan di sebuah ruangan terlihat Jeff dan dokter Harun yang tengah berbincang serius, raut wajah tegas terlihat dari Jeff dan dokter Harun yang merasa tertekan dengan suasana saat ini.
"Katakan apa maksud dari Aluna jika nyawanya bisa saja melayang saat melahirkan bayinya?!" tanya Jeff penuh penekanan
"Sebenernya itu bisa terjadi tuan, tetapi ada beberapa faktor. Seperti pendarahan hebat, atau badannya yang kaget dan tensi nya menurun drastis dan masih banyak faktor lagi" terang dokter Harun
"Mengingat kondisi nyonya Aluna yang kurang bagus itu bisa saja ada kemungkinan tetapi kami akan memberikan perawatan yang intensif buat nyonya Aluna" lanjutnya lagi saat melihat tatapan tajam Jeff
"Oleh karena itu tuan juga harus menjaga pola hidup nyonya Aluna, jangan membuatnya banyak berpikir, jangan bekerja terlalu keras, harus banyak istirahat dan utamakan mengkonsumsi makanan yang sehat dengan karbohidrat yang tinggi" terangnya
Jeff terdiam mendengar keterangan dokter Harun, jika diingat dirinya selalu mengabaikan Aluna dari hamil muda hingga tua. Dia tidak perduli dengan kehidupan Aluna bahkan sebulan ini Aluna sering mengkonsumsi mie saat tengah malam, sering begadang dan juga bekerja cukup keras, jadi wajar saja jika kesehatan Aluna menurun.
"Tuan Zephyr dan nyonya Aluna adalah suami istri, harus banyak komunikasi khususnya pada tuan Zephyr yang selalu harus berada di samping nyonya, bisa saja tuan bertanya bagaimana kegiatan nyonya hari ini, apa yang dia makan atau bisa saja tuan mengajak nyonya liburan, itu bisa membuat nyonya merasa lebih baik" lanjutnya
Jeff berpikir apakah dia harus mengikuti saran dari dokter Harun? Padahal sebentar lagi mereka juga akan pisah? Bayi yang Aluna kandung juga tidak akan menjadi tanggungjawab seperti yang tertera di surat perjanjian.
Setelah mendengarkan penjelasan dokter Harun Jeff pun pamit kemudian kembali ke kamar rawat inap Aluna, terlihat Aluna yang tengah memegang sebuah ponsel yang entah darimana asalnya.
"Darimana kamu mendapatkan ponsel itu?" tanya Jeff penasaran
"Dari suster Melati" jawab Aluna jujur
"Saya sudah menyuruhmu untuk istirahat, sekarang apa yang sedang kamu lakukan?!" kesal Jeff merebut ponsel yang digunakan Aluna
Jeff melihat apa yang dicari oleh Aluna, matanya melotot saat melihat web yang berisikan beberapa nama-nama panti asuhan. Seketika amarahnya meluap dan menatap Aluna dengan tatapan tajam penuh amarah.
"ALUNA!" teriaknya
"Saya sudah katakan jika kamu tidak boleh meninggal! Apa kamu mendengarkan apa yang saya katakan?!" tanya Jeff penuh penekanan
Badan Aluna bergetar melihat amarah Jeff, baru kali ini Aluna merasa takut pada Jeff. Aluna tidak menyangka jika Jeff serius dengan perkataannya tadi, padahal sebentar lagi mereka juga akan bercerai.
🐺🐺🐺
Semoga kalian suka ya, dan jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian seperti vote, subscribe, komen dan like supaya author tetap semangat buat menulis.
@riri2.707
riri-can
terima kasih untuk karyanya... terus berkarya Thor💪