Anakku Bukan Anak Haram

Pagi itu.

Tiara dan Yuki mengambil cuti bersama,agar bisa menikmati hari berdua saat cuti.

Tiara dan Sahabat nya itu ke sebuah taman,bersantai di taman untuk membuang stres di pikiran yang begitu banyak beban pikiran.

"Ki,aku seperti nya akan mengontrak saja,jauh - jauh dari rumah ibu." Ucap Tiara. sembari mata nya menatap ke danau.

"Kenapa Ra?,Emang nya Ibu mengusir mu?." Tanya Yuki menoleh ke arah sahabat nya itu.

Tiara mengeleng - gelengkan kepala nya. "Perut ku semakin besar Ki,aku tak mau nanti para tetangga tahu,kalau aku sedang hamil,Nanti ayah dan Ibu pasti akan di hina mereka,aku gak mau sampai Ayah semakin drop saat mendengar kabar ini." Ucap Tiara.

"Kalau kamu pindah juga pasti tetangga di kontrakan baru mu,mereka juga pasti akan nyinyir Ra,mulut orang - orang jaman sekarang,susah buat di hindari." Ucap Yuki.

"Gak apa - apa,biar aku saja yang mendengar hinaan itu,mereka kan tidak kenal ibu dan ayah ku,jadi tidak akan sampai ke telinga Ayah dan Ibu." Jawab Tiara.

"Kamu Nyakin Ra?." Tanya Yuki.

Tiara melihat ke sahabat nya,tersenyum dan mengangguk.

"Ya sudah ,kalau gitu,aku ikut kamu aja ya,biar bisa jagain kamu,bayar kontrakan jadi lebih murah." Ucap Yuki.

"Kostan kamu gimana?." Tanya Tiara.

"Udah ku bayar sih,masih 2 Minggu,tapi gak apa - apa,ikhlasin ke ibu kost aja." Ucap Yuki tertawa.

Tiara yang mendengar pun ikut tersenyum. "Makasih ya Yuki,kamu selalu ada untuk aku,aku gak akan pernah lupain kamu sebagai orang terbaik dalam hidup aku." Ucap Tiara menatap Yuki sembari memegang tangan sahabat nya itu.

"Kamu juga selalu ada untuk aku Ra,kita harus selalu sama - sama." Saut Yuki.

"Eh ngomong - ngomong Leo lama banget luar kota nya,apa udah lupa sama kamu." Ledek Yuki.

"Apaan sih Yuki,dia memang harus nya begitu kan,punya kesibukan sendiri,bukan asik ngumpul sama kita terus." Jawab Tiara.

"Dia tu suka banget sama kamu Ra,sayang banget kamu cuman anggap dia sebagai teman,padahal dia baik Ra,dan juga dewasa." Ucap Yuki lagi.

"Dia memang baik Ki,saking baik nya dia kirimin aku produk ibu hamil sampai 1dus besar." Ucap Tiara tersenyum menahan tawa.

"Seriusan?." Tanya Yuki yang tertawa.

"Iya,Aku gak nyangka dia akan seperduli itu dengan bayi ku,meski lagi di luar kota,dia tetap saja ingat kehamilan ku." ucap Tiara.

"Memang laki - laki Idaman ya." Ucap Yuki tersenyum senang.

Hari pun mulai Sore,Yuki dan Tiara pun bersiap untuk pulang,sebelum pulang mereka singgah ke sebuah restoran ramen untuk makan sebelum pulang.

Saat akan masuk,mereka tidak sengaja berpapasan dengan Rio yang akan keluar setelah membeli ramen pesanan Bos nya.

"Nona Tiara." Ucap Rio.

"I - iya." Saut Tiara Gugup.

"Eh Ra,dia yang kemarin bawa kamu ke rumah sakit,waktu kamu pingsan di toko." Ucap Yuki memberi tahu.

Tiara terkejut mendengar nya,ia bahkan mengira Leo yang membawa nya ke rumah sakit. Tiara menatap sahabat nya sejenak dan kembali menatap Rio.

"Kalau begitu,Terima kasih sudah menolong ku waktu itu." Ucap Tiara.

"Tidak masalah Nona,bagaimana dengan kondisi bayi dalam perut anda?." Tanya Rio dan membuat Tiara sangat terkejut.

Lekas ia memegangi perut nya,ia merasa terkejut kalau Rio juga tahu kalau ia sedang mengandung.

"B-Baik." Jawab Tiara.

"Maaf,saya masuk dulu." Ucap Tiara dan mengandeng tangan Yuki masuk ke dalam.

Rio pun tersenyum kecil dan masih mematung dan membalikan tubuh nya menatap Tiara,lalu berjalan keluar meninggalkan restoran.

•

•

•

•

Di meja makan.

Tiara terdiam sementara Yuki memesan makanan favorit mereka berdua.

"Ra,kamu kenapa?." Tanya Yuki.

"Habis ketemu Pria tadi,kamu jadi beda." Ucap Yuki.

"Gak apa - apa kok." Jawab Tiara.

"Eh Ra,kamu tahu gak,selain dia,masih ada 1 orang lagi yang nolongin kamu,kayak nya itu bos nya dech." Tutur Yuki.

Jantung Tiara seakan mau copot mendengar cerita dari sahabat nya itu,jantung nya berdetak lebih kencang,dan nafas yang ia ambil terasa lebih pendek.

"Dia juga yang gendong kamu ke mobil nya,udah kayak pangeran gendong tuan Putri Ra." Lanjut Yuki.

Tiba - tiba pelayan datang membawa kan minuman pesanan mereka lebih dulu dan membuat Tiara lansung izin ke toilet sebentar .

"Aku Ke toilet bentar Ki." Ucap Tiara.

"Iya Ra,jangan lama - lama ya." Balas Yuki sembari meminum air yang baru di bawa kan pelayan.

•

•

•

Di toilet.

Tiara menangis sembari duduk di closet duduk.

"Kalau dia mengantar ku,berarti dia tahu kehamilan ku ini,Apa dia benar - benar tidak menyadari kejadian malam itu,atau dia pura - pura tidak mau tahu."Gumam Tiara menangis.

Tiara lalu mencuci muka nya di wastafel,lalu mengeringkan wajah nya dan kembali keluar.

"Ra,kamu habis nangis?." Tanya Yuki.

"Gak kok,cuman tadi aku cuci muka saja,jadi lembab."Jawab Tiara.

"Oh,ya sudah,yuk makan,ke buru dingin." Ajak Yuki.