NovelToon NovelToon
Mendadak Jadi Sugar Baby

Mendadak Jadi Sugar Baby

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Konflik etika / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / PSK / trauma masa lalu
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Byiaaps

Apa benar kalau zaman sekarang cari uang halal itu susah?

Hidup di lingkungan sekitar yang toxic, membuat Binar harus bertahan hidup dengan caranya sendiri.

Cara seperti apa yang ia pilih?

Jangan lompat bab untuk menghargai karya penulis, bila tak suka bisa skip saja, jangan mampir hanya untuk membaca secara acak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byiaaps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Syukurnya, semalam Om Farhan tak berniat macam-macam dan hanya meminta Binar untuk menemui dirinya besok di kafe Reunited.

Meski begitu, Binar tetap merasa tak tenang kalau tiba-tiba ia harus melayani pria itu. “Kuat sekali mental Amel selama ini, apa yang ia terima pasti sebanding dengan yang ia berikan pada sugar daddynya.”

Hingga selesai ia bekerja, tanpa pulang dulu ke rumah, Binar yang sudah membawa baju ganti, segera bersiap menuju kafe.

Tapi baru juga mau memesan ojek online, sebuah mobil mewah yang semalam dilihatnya, kembali parkir di depan toko.

“Mbak Be, saya diminta Pak Farhan untuk menjemput Mbak Be,” ujar sang sopir ketika keluar mobil.

Meski penuh tanya mengapa sopir itu memanggil dirinya Be, Binar memberanikan dirinya ikut ke dalam mobil, sambil berdoa agar tak terjadi apa-apa dengannya.

“Pasrah lah aku kalau diminta macam-macam, salahku juga pakai terima pemberiannya waktu itu,” sesalnya ketika sudah berada di dalam mobil.

Ada rasa senang ketika ia bisa merasakan berada di mobil mewah ini, seumur-umur belum sekali pun ia berkesempatan menaikinya.

“Apa si Amel juga sudah sering diajak naik mobil seperti ini ya,” batinnya.

Hingga tak lama, mereka sampai di pelataran kafe yang merupakan bagian luar dari mall dan Binar pun dipersilakan turun.

Tak sulit menemukan Om Farhan, karena pria paruh baya itu sudah menunggunya di salah satu meja, dengan gaya memesonanya.

“Sore, Pak,” sapa Binar lalu duduk di depannya.

“Kenapa jadi panggil Pak sih dari kemarin, takut ya,” goda Om Farhan menyeruput tehnya.

Tak menjawab, Binar setengah menunduk.

Untuk mencairkan suasana, Om Farhan meminta Binar memesan makan dan minum juga.

“Binar, saya memang punya ani-ani alias sugar baby yang saya biayai hidupnya. Tentunya dengan imbalan dia harus menemani saya ke mana pun saya pergi. Bahkan ketika saya ingin staycation di hotel pun dia harus ikut,” jelas Om Farhan membuat Binar tersedak, padahal tak sedang makan maupun minum.

“Tenang, Binar. Saya tidak akan melakukannya padamu. Mungkin saya hanya akan membiayaimu, tapi tanpa meminta imbalan apa pun,” lanjut Om Farhan.

Mulai bingung dan seakan tak percaya karena tak mungkin seorang seperti Pak Farhan mau melakukannya secara cuma-cuma. Seketika ia tak terpercaya dan menganggap pria itu hanya berpura-pura agar ia tak takut. “Kenapa Pak Farhan mau membiayai saya yang tidak Anda kenal sebelumnya, tanpa imbalan pula.”

Tak menjawabnya terlebih dulu, Om Farhan justru bertanya balik pada Binar, mengapa perempuan itu ingin menjadi sugar baby.

Sontak Binar terkejut karena pria di hadapannya itu seolah tahu tujuannya, padahal ia tak pernah bercerita.

“Karena saya hafal gerak-gerik wanita yang sedang mencari sugar daddy,” lanjut Om Farhan membuat Binar kembali tersedak.

Tak ingin basa-basi, Binar lalu menjelaskan tentang awal mula ia ingin menjadi wanita peliharaan. Kekecewaannya pada keluarga juga pada mantan kekasihnya lah yang membuatnya tak berpikir panjang. Baru ia tahu ternyata menjadi sugar baby risikonya sangat besar, ia tak siap jika menyerahkan kehormatan dirinya hanya demi harta.

Tertawa, Pak Farhan seolah bisa menebak jawaban Binar. “Pilihlah jalan hidupmu sendiri, yang kamu anggap baik. Jangan dipaksakan ingin menjadi seperti orang lain. Yang ada malah membuatmu tak nyaman. Kalau kamu masih bisa cari uang dengan cara yang halal, lakukan lah meski hasilnya tak seberapa. Menghasilkan banyak uang tak selalu menjamin kebahagiaan.”

Hanya melongo, Binar tak paham mengapa om om itu bisa sebijak ini padanya, seperti seorang ayah yang sedang memberikan petuah pada anaknya.

Diperhatikannya pria itu, membuat ia paham mengapa sugar babynya mau memiliki hubungan dengan pria berusia 50 tahunan itu. Selain karena uangnya dominan, tapi juga karena secara fisik, Om Farhan masih terlihat gagah dan tampan, sangat menggoda wanita-wanita muda di luaran sana.

“Terima kasih, Pak, maaf kalau kemarin saya merepotkan Pak Farhan sampai dibelikan tas mahal hingga diberikan uang,” ucap Binar tak berani menatap pria itu.

Menyodorkan segepok uang seratus ribuan yang dikisarkan totalnya mencapai 10 juta rupiah, Om Farhan memberikannya secara cuma-cuma.

“Manfaatkan sebaik mungkin. Tenang saja, saya tak akan meminta imbalan apa pun darimu. Anggap saja kamu sedang diberi uang oleh ayahmu,” tutur Om Farhan lalu berpamitan pergi meninggalkan Binar yang masih terbengong.

Pemberian uang oleh Om Farhan itu tampak diabadikan oleh seseorang yang duduk agak jauh di sebelah kanan meja mereka.

***

Hingga selama kurang lebih 1 bulanan ini, Om Farhan selalu menghubungi Binar hampir setiap hari, hanya untuk sekadar menanyakan kabar dan keadaannya. Tak lupa, ia juga beberapa kali mengajaknya bertemu dan memberinya uang yang tak sedikit. Setiap kali Binar bertanya apa maksud pria itu, Om Farhan selalu mengatakan hal yang sama.

“Anggap saja kamu sedang diberi uang oleh ayahmu.”

Setelah itu hingga saat ini, tak lagi terlihat Om Farhan menghubunginya, juga mengajaknya bertemu.

“Harusnya aku lega, tapi kenapa aku merindukannya. Ah, Binar! Sudah gila kamu ya!” batinnya.

Pagi menjelang siang, saat Binar sedang libur kerja dan bangun tidur, terdengar suara ibunya sedang bercakap-cakap dengan seorang lelaki. Seketika jantungnya berdenyut kencang, takut bila yang datang adalah Om Farhan yang sudah 3 bulan ini tak terlihat batang hidungnya. Buru-buru ia merapikan dirinya dan keluar kamar.

“Nah, ini Binar,” ucap Mira memperkenalkan anaknya pada lelaki muda di hadapannya itu.

Seketika Binar lega karena bukan Om Farhan yang datang ke rumahnya.

“Maaf ya, Mas, anak saya yang satu ini memang suka bangun siang kalau sedang libur kerja. Namanya juga anak gadis, masih menikmati masa-masa kesendiriannya,” lanjut Mira.

“Hai, Binar. Saya Adrian, tujuan saya kesini adalah ingin melamarmu, sudah saya utarakan juga niat baik saya pada ibumu untuk meminta restunya,” ungkap lelaki yang ternyata bernama Adrian itu.

Dengan wajah penuh kebingungan, Binar hanya berdiri mematung dengan terus memandangi lelaki itu.

Mira lalu berdiri dan meminta izin pada Adrian untuk bicara berdua dengan anaknya.

“Kamu ini, sudah berapa kali Ibu bilang, jangan suka bangun siang. Lihat, ada orang kaya yang mau melamarmu, apa dia tidak akan pikir-pikir dulu nanti setelah melihat penampilan lusuhmu begini!” tegur Mira lirih.

“Tapi, Bu, dia siapa tiba-tiba mau melamar Binar? Kenapa Ibu seakan langsung menerima lamarannya? Kalau dia bukan orang baik bagaimana?" tanya Binar ketakutan.

Seketika wajah Mira memerah dan kembali menegaskan pada Binar bahwa tak seharusnya mereka menolak lamaran Adrian. “Kamu ini, sudah disuruh cari uang seperti Amel tidak mau, katanya haram. Sekarang, dinikahi lelaki mapan dan tampan juga masih pikir-pikir! Berkaca lah, Binar! Kamu ini siapa? Harusnya kamu bersyukur kisah cintamu seindah Cinderella yang dijemput oleh pangerannya langsung!"

Ia lalu memerintahkan anak perempuan pertamanya itu untuk mandi dan berdandan yang cantik secepat mungkin.

Mira kemudian kembali lagi ke ruang tamu menemui Adrian.

“Maaf ya, Mas Adrian, Binar memang pemalu anaknya. Oh, jadi Mas Adrian ini pimpinan PT Healthy Food itu ya.” Mira melanjutkan obrolannya sembari menunggu Binar selesai bersiap.

Sementara di dalam kamar mandi, Binar terus dipusingkan dengan kehadiran orang-orang asing dalam hidupnya.

“Siapa Adrian sebenarnya?”

...****************...

1
Anto D Cotto
lanjutkan, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
Yuliana Tunru
hidup di kota mmg kejam ya binar setiap t4 bagaikan hutan yg setiap saat bisa jd santapan hinatang buas ttp semangat untuk hidup benar dan bsik binar ..biarkan adruan hudup dgn.penyesalan
Yuliana Tunru
lanjut
Yuliana Tunru
orang aneh kasuhan binar
Yuliana Tunru
knp adrian x gitu ya apa gila atau ada dendam khusus
Yuliana Tunru
rasa x kyk.mimpi aneh ya..apa adrian benar2 tulus atw jgn2 binar jd tumbal pesugihan gitu..maaf thor jd nganyal kyk novel2 horor tp smoga z binar benar2 bernasib baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!