NovelToon NovelToon
Semua KARENA Kamu

Semua KARENA Kamu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Playboy / Diam-Diam Cinta
Popularitas:21.6k
Nilai: 5
Nama Author: Delia Ata

Gue sama dia temen, enggak lebih. Gue enggak suka sama dia, enggak cinta. Ngerti enggak sih loe..? tau enggak gue cinta siapa..? gue cinta loe Esra, GUE SAYANG SAMA LOE...!!"

"ONTA...!"

"KAKAK..!!"

"Apa..? mau tau kan siapa yang udah bikin aku sakit hati sampai jadi bajingan.? nih dia orangnya "sembari menunjuk kearah Esra "AKU CINTA SAMA DIA..!!"

"Kakak sadar kamu...!"

"SADAR...!! aku sadar banget. Aku selama ini menahan semuanya. Menahan sakit hati karena cuma dianggap kakak, menahan sakit hati setiap melihat dia deket cowok laen. Aku tahan semuanya. DIA YANG BIKIN HATI AKU ENGGAK BISA BUAT SUKA SAMA PEREMPUAN LAIN.

"Dia adek kamu kak..!"

"Bukan adek sedarah kan.? enggak ada ikatan saudara kan..? LALU APA SALAHNYA..?"

"KAK..

"Iya aku tau, enggak boleh gitu kan maksud kamu..? Jadi adek aku selamanya, terserah, TERSERAH..!!"

Gimana ya kelanjutan kisah cinta yang terhalang ikatan persaudaraan dan juga tanpa berbalas. Yuk mamoir dicerita baruku ini...!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Ata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SKK 29

Tidak banyak yang bisa dilakukan oleh Abra, untuk meyakinkan Irena perihal harta dan kasta. Karena kekasihnya itu masih saja teguh akan pendiriannya. Yang bisa Abra lakukan sekarang, hanya menunggu hari dimana Irena mau menjadi istrinya.

"Selamat sore wahai para calon pengantin..!" seruan Windi riang nyaring terdengar oleh Okan dan Esra serta Abra dan Irena, yang sedang duduk disudut kafe.

"Habis ngemil mercon loe..? cempreng bener itu toa." gurau Okan.

"Cie calon pajangan berseri seri amat ini, masa galau udah lewat ya pak..?" goda Windi seraya terkekeh.

Okan berdecih, sedangkan Esra, Abra dan Irena terkekeh.

"Boleh kan gue gabung disini..?" tanya Windi sembari menarik satu kursi kosong "boleh lah ya, masa enggak boleh..?"

"Loe habis kunjungan kerja dari TPU mana dah..? tengil amat itu jin yang loe bawa..?" sengit Abra.

"Aduh kecebong udah kembali, dua lawan satu ini konsepnya." sahut Windi.

"Jangan sampe gue masukin granat itu toa, songong amat sih loe hari ini..?"

Windi terbahak "gini kan seru, enggak ada yang galau patah hati ditinggal kekasih atau cinta tak terbalas. Teraktir lah..!"

"Mau makan gratis aja ribet bersilat lidah. Kasih sup laron dek sama sate nyamuk, biar makin nyaring itu toa ngegeber." balas Abra sembari memberi titah kepada Esra.

Okan, Esra, Windi dan Irena pun terbahak, melihat wajah kesal Abra. Ya, moment yang amat manis, para sahabat dengan beragam kisah dimasa lalu, nyatanya justru malah bisa memiliki kedekatan emosional yang erat.

"Selamat sore, permisi..!" sapa seseorang yang menyela canda tawa mereka.

"Selamat sore, hai Ko..!" jawab Esra.

"Hai Ra..!" balas Riko "kenapa enggak bilang kalau mau kesini juga..?" tanya Riko kepada Windi.

"Ya kali enggak ada hujan badai, tau tau aku laporan sama kamu kalau mau pergi..?" balas Windi.

"Kalian udah saling kenal..?" tanya Esra bingung. Begitu juga dengan Abra dan Irena. Sementara Okan sudah memasang wajah masam, karena Esra yang menyapa Riko akrab.

"Udah. Enggak sengaja juga, berawal dari setangkai bunga." jawab Riko seraya tersenyum manis keWindi.

"Duduk lah bro, kenalin juga gue Abra." ucap pria itu.

Riko juga memperkenalkan diri, sebelum bergabung duduk disana.

"Oya Ko, ini calon suami aku, Okan." kata Esra sembari merengkuh lengan Okan mesra.

"O, ini cowok yang loe jaga hatinya itu..?" balasan Riko yang membuat alis Okan saling mengadu serta mengernyit tipis.

Esra mengangguk.

Riko dan Okan pun berkenalan. Sebelum akhirnya mereka kembali berbincang.

"Udah berapa lama kalian kenal..?" selidik Esra bersemangat.

"Empat mingguan." jawab Windi.

"Yah, telat dong gue..?" kata Esra.

Okan langsung menatap tajam Esra, sementara Windi dan Riko menatap aneh kepada wanita itu. Kalau Abra dan Irena bersikap biasa saja, karena tahu arti akan ucapan Esra.

"Telat apa..?" tanya ketus Okan.

"Biasa aja onta, enggak usah cemburu." sela Abra.

"Udah diem loe..!" sengit Okan "telat apa maksud kamu..?" tanyanya.

Esra terkekeh.

"Jangan ketawa Ra, aku serius nanya. Telat apa maksud kamu..?" tanya Okan tak sabaran.

"Eh, sabar Okan. Gue sa----

"Gue enggak nanya sama elo..!" potong Okan menatap tajam Riko.

"Apa sih kak..? udah deh jangan langsung marah gitu. Yang aku maksud telat itu, aku tadinya berniat mau memperkenalkan Riko sama Windi, mau nyomblangin mereka gitu. Eh taunya mereka udah kenalan lebih dulu."

Mata Windi dan Riko mendelik, sementara Okan langsung merubah air wajahnya menjadi bersemu malu.

"Elo ngomong apa tadi, mau nyomblangin gue sama dia..?" tanya Windi menunjuk Riko.

Esra mengangguk "gue yakin kalian cocok. Loe ceria, baik, dewasa, pokoknya paket komplit, sangat cocok sama Riko. Loe pasti akan bahagia sama dia Win..!"

Windi seketika gugup "apa sih Ra..?"

"Tuh cerewet, Esra aja dukung. Yuk pacaran..? Kita emang cocok tau." sambut Riko.

"Apaan sih Ko..?" ucap Windi semakin salah tingkah.

"Udah mau aja Win, Riko cowok baik loh. Loe enggak akan menyesal kalau menerima dia." kata Esra.

"Bener itu apa yang diomong Esra, yuk pacaran..?" timpal Riko mengambil kesempatan sembari menatap Windi penuh harap.

Windi semakin malu saja, sementara Abra, Irena dan Okan masih menganga heran melihat interaksi didepannya ini.

"Mau ya pacaran sama aku..? mau lah, masa enggak mau..?" kata Riko lagi.

"Sikat Win, emang cocok kalian. Sama sama tengil." samber Abra yang mendengar ucapan Riko sama dengan Windi tadi.

"Iya udah iya, pacaran kita." jawab Windi tegas bercampur malu.

Senyum Riko mengembang sempurna "Yes, enggak jomblo lagi. Ah, mama aku dapet ini calon mantu untukmu." oceh Riko girang.

Semua terkekeh kecuali Windi yang kaget mendengar ucapan Riko.

"Eh tunggu dulu. Jangan asal calon mantu aja, kamu belum tau aku siapa..? keadaan keluarga aku juga jauh banget loh dibandingin sama kamu."

"Enggak penting harta, tahta, kasta, yang penting hati kamu dan aku bahagia. Lagian kamu harusnya bersyukur dapet suami mapan, jadi kamu enggak hidup susah. Masa orang tua kamu sudah membesarkan kamu susah payah, bekerja keras terus mau dibikin susah setelah menikah, mana bisa sih..?"

Jawab Riko yang membuat Abra, Okan dan Esra langsung melirik Irena yang berubah murung karena merasa tersindir.

"Tapi kalau aku sama keluarga aku jadi beban kamu doang gimana..?" tanya Windi lagi.

"Enggak masalah, aku malah seneng dan itu memang tanggung jawab laki laki. Bahkan kalau kamu sama orang tua juga adek kamu mau menghabiskan harta dan uang aku juga enggak apa apa, aku rela, ikhlas banget, yang penting kamu dan keluargamu bahagia."

"Ya enggak gitu juga, aku bukan cewek matre, gila harta." sahut Windi.

"Wajar cewek matre, karena kebutuhan cewek emang banyak dan tugas cewek juga banyak, apa lagi kalau udah jadi istri. Dan tugas laki laki adalah bekerja keras, mengumpulkan uang sebanyak mungkin agar wanita yang dicintainya enggak hidup susah, menderita, begitu juga dengan keluarganya." jawab Riko tegas.

"Tuh dengerin yank, enggak penting harta, tahta, kasta. Semua udah tugas lelaki, cewek matre wajar. Paham enggak kamu sekarang..?" sengit Abra kepada Irena.

"Ya ampun Ren, loe masih mikirin itu..?" tanya Windi. Sementara Riko hanya menatap bingung kelima orang disekitarnya itu.

"Ren, memilih laki laki untuk menjadi suami bukan cuma soal cinta aja, tapi mencakup kesemuanya. Realistis aja Irena, kita akan menghabiskan waktu seumur hidup mengabdi kepada lelaki yang dinamakan suami, kalau memang kita dapetnya lelaki kaya, itu memang keberuntungan kita. Jodoh kita sudah disiapkan dari sebelum kita lahir, memang kita bisa memilih atau menolak..?" nasehat Windi.

"Kenapa sih cerewet..? aku salah ngomong ya..?"bisik Riko tidak enak hati.

Windi menggeleng "Nanti aku jelasin."

1
Novi Sri
semangaaaaaaat💪💪💪💪
Sri Siyamsih
lama" kurang sreg dgn bahasamu / kata thor. maaf 🙏
Sri Siyamsih
ikutan tegang thor
Sri Siyamsih
o...h Okan junior otw nih
Sri Siyamsih
buktikan Abra kl kamu bisa berubah lebih baik lg,
Sri Siyamsih
hem gimana abra kl irena gak mau trima msa lalu kamu,
ist_goliteratur
Thor buat cantiknya Okan bangun, dong.
ist_goliteratur
Pengen jadi Esra.
Datu Zahra
keren
Delia ATA
Mampir gaes dikarya baruku...!!!
KAMSIA....🙏🙏🙏
Sri Siyamsih
kalau beneran okan pergi, tar baru terada kehilangan esranya
Sri Siyamsih
caramu slh okaaan knp jd buas gitu, hah semoga Esra tdk membencimu.
Sri Siyamsih
lega rasanya y dah d kluarin uneg"nya slma ini. yoook tinggl berjuang Okan utk mendaptkn cinta esra💪
Sri Siyamsih
putusi aj Tomy Esraaaa, sblm terlambat.
Sri Siyamsih
mudah"an Tomy nggk bohong y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!