Seorang wanita yang suka berganti-ganti pasangan. Dia penggila pria. Dan pria tergila-gila padanya. Takdir baik apa yang akan terjadi padanya. Apakah dia akan berhenti menjadi penggila pria? Atau dia selamanya akan mempermainkan cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hwany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 31
Aku ingin berteriak, meminta tolong tapi aku sangat lemas sekali, aku tidak mempunyai tenaga lagi.
Mungkin Bram telah memasukan sesuatu ke dalam minuman ku. Pantas saja kami tidak minum dalam satu botol yang sama. Harusnya aku menyadari itu. Tapi aku malah lengan dan mengabaikan itu. Aku juga tidak akan menduga kalau Bram memiliki niat lain padaku.
Aku tengah berada di suatu ruangan di bar itu. Bram sudah menidurkan ku di atas kursi busa panjang. Kemudian dia mengunci pintunya. Dan menatap ku.
"kenapa kamu lakukan ini ?" tanya ku dengan suara pelan
"ini satu-satunya cara" jawabnya
"apa kau gila." kataku lemah aku ingin memakinya bahkan ingin menghajarnya tapi aku benar-benar tidak bertenaga. Yang ada hanya air mata ku yang keluar.
"kenapa kamu menangis? jangan menangis, aku akan bertanggung jawab sepenuhnya. Jangan khawatir." jawab nya sambil mengusap air mata ku
"harusnya kamu senang." katanya lagi
"jangan..." ucapku lirih
"aku mohon jangan sakiti aku." kataku lirih
"aku tidak akan menyakiti mu, " katanya dan membelai wajah ku.
Seketika aku merasa darahku mengalir dengan cepat dari bawah kaki ku sampai ke atas kepalaku. Aku merasakan sesuatu yang aneh pada diriku. Aku benci saat dia membelaiku tapi dilain pihak aku merasa sesuatu gejolak yang membuatku bergelora. Entah kenapa aku menikmati nya.
Aku berusaha menolak belaian tapi aku semakin bergairah. Aku terus menangis karena sangat frustasi dengan keadaan ku. Hati ku sangat sakit tapi sentuhan-sentuhannya membuat ku bergairah.
"sudah ku bilang jangan berontak . Itu akan menyakitimu." bisiknya.
Dia memegang kedua tangan ku dan tanpa bisa ku hindari dia tengah mencium bibir ku dengan ganas. Aku berontak tapi gairahku semakin memuncak.
Lagi-lagi dia menghapus air mata di pipiku.
"hah.. Manis sekali. Aku tahu kamu mungkin senang bermain-main dengan pria lain. Tapi kamu juga harus lebih hati-hati lagi pada pria yang tergila-gila padamu. Dia akan melakukan apapun untuk bersamamu. Meskipun itu diluar pemikiran mu."
Aku hanya diam saja aku tidak bisa melakukan apapun semakin aku berontak semakin aku merasakan hal liar dalam tubuh ku.
Mungkin itu pengaruh dari minuman yang dia berikan.
"Sekarang kamu tidak bisa berkata apapun padaku. Bahkan menolak ku pun kamu tak sanggup. Seharusnya dari awal kamu seperti ini. Dan aku tidak akan sampai sejauh ini."
"sayang sekali hanya aku yang akan menikmatinya." katanya lagi sambil membelai rambut ku
Kemudian dia memelukku
"Aku ingin memeluk mu seperti ini. ingin lebih dekat dengan mu. Ingin bermanja-manja dengan mu. " bisik nya lagi sambil terus memeluk ku.
"lihat aku...!" katanya sambil memandang ku.
"bukankah aku tampan? Aku tidak terlalu jelek, penampilan ku menawan. wanita lain menginginkan aku menjadi pasangan mereka. kenapa kamu sangat keras kepala sekali. " oceh nya.
Semakin dia banyak bicara semakin membuat kepala ku sakit. Aku berharap seseorang datang menyelamatkan ku. Tapi itu tidak mungkin, memang aku ini siapa?
Aku merasa seluruh tubuh ku memanas, semakin bergelora saat Bram menyentuh tubuh ku.
Aku sangat jijik sekali dengan perasaan yang bergelora di dalam tubuh ku. Semakin aku berontak semakin aku merasakan kesakitan yang teramat sangat menyiksa.
Aku terus menolak gelora di dadaku meskipun membuat ku sekarat.
Ketakutan ku memuncak saat dia akan menanggalkan pakaian ku.
Aku bersikeras menahannya, dengan sekuat tenaga aku berusaha untuk mencegahnya membuka pakaian ku.
