Hallo selamat datang di karya terbaru aku...
Almeria givanda panggil saja giva seorang wanita cantik yang memiliki karir cukup baik sebagai salah satu manager disebuah perusahaan, karena kerja kerasnya akhirnya dia diangkat menjadi sekertaris sang CEO Giovanni Daniel.
Namun dalam urusan percintaan Giva tidak semulus karirnya karena harus berhadapan dengan pasangan yang cukup cuek dan egosi.
Mari kita lanjutkan cerita kehidupan fiksi ini dengan bijak dalam mengambil setiap keputusan dalam proses kehidupan yang dijalani 💐💐💐
happy reading ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 7
Suasana saat ini cukup hening diruangan gio sudah berkumpul kedua orangtua Dandy dan gio, Fandy, giva dan Stella namun masih dalam kondisi hening tidak ada obrolan.
" Ekheemm jadi sebenarnya ada apa? Papa pengen denger coba dari mulai kamu dulu Dandy ada masalah apalagi?" bram papa Dandy dan gio akhirnya membuka obrolan.
" Jadi gini om masa kak Dandy jabatannya hanya seorang manager itupun menggantikan sekretaris kak gio sekarang sedangkan kak gio enak banget sama bang Fandy kerjanya santai disini kan ga adil apalagi kak Dandy itu anak bungsu" Stella yang tidak ditanya malah membuka suara yang membuat kedua orangtua Dandy mengerutkan kedua alisnya.
" Siapa yang suruh kamu jawab Stella? Om kan tanya Dandy" Bram yang merasa tidak dihargai langsung menghardik Stella.
" Aku kan pacarnya kak Dandy om dan kedua orangtua kita sudah bersahabat sejak kita kecil jadi wajar kalau aku ikut menjawab" siska mama Dandy menggelengkan kepalanya, Stella memang selalu bersikap semaunya tidak pernah berubah.
" Dandy apa kamu tidak punya mulut hah? Kamu laki-laki harus punya rasa tanggungjawab atas apa yang telah terjadi jangan nunduk saja liat apa kamu dilantai hah?" bram yang darahnya mulai mendidih sedikit meninggikan suaranya.
" Tadi aku sedang bekerja bersama asistenku pah Fany, tapi Stella masuk dan merengek aku udah minta Stella untuk bekerja profesional tapi malah berantem sama Fany" papar Dandy yang mulai mengangkat kepalanya.
" Ada kamu keberatan dengan posisi kamu saat ini? Ada hubungan apa kamu sama Fany?" serentet pertanyaan diberikan oleh sang papa agar semuanya bisa lebih jelas.
" Aku tidak masalah pah kan papa tau sebenarnya aku masih ingin bebas menikmati masa mudaku belum mau terikat dengan sebuah pekerjaan tapi aku mencoba menerima pekerjaan ini demi papa dan mama, untuk Fany kami berteman dengan giva juga sekertaris kak gio kami satu fakultas tidak lebih" jelas Dandy yang masih merahasiakan hubungannya dengan giva walaupun sebenarnya gio sudah tau.
Giva yang mendengar penjelasan Dandy sedikit menggenggam tangannya erat menahan air mata yang sudah berkumpul dikedua pelupuk matanya.
" Nah Stella kamu dengar sendiri kan jawaban Dandy, kalian apa tidak capek kerjaannya hanya liburan sana sini tanpa memikirkan masa depan kalian sudah berapa banyak waktu yang kalian habiskan banyak untuk bermain dan berlibur? Dan satu lagi Dandy memang sengaja di tempatkan diposisi saat ini agar dia tahu arti belajar bukan modal nama orangtua langsung duduk dimeja atas yang ada banyak ditipu orang karena gapaham" panjang lebar penjelasan Bram yang membuat Stella bungkam, harus apalagi dengan jawaban Dandy yang malah pasrah pada keadaan membuat Stella kesal.
" Stella menurut Tante apa yang dikatakan om benar sekalipun kak gio dulu dia tidak langsung ada diposisi saat ini begitu pun dengan Fandy mereka sama sama belajar sampai akhirnya ada diposisi saat ini, tolong harus bisa menempatkan diri dimana kita berada harus bisa saling menghargai satu sama lain dan jika kamu keberatan kamu boleh bergabung dengan perusahaan kedua orangtuamu tidak perlu memaksakan diri bergabung disini" akhirnya siska memberikan nasihat yang cukup membuat suasana menghangat kembali, melihat sang suami sudah memerah wajahnya membuatnya begitu khawatir.
" oke sudah cukup jelas ya sekarang kalian boleh kembali dengan pekerjaan masing-masing papa tidak mau lagi dapat laporan seperti ini hanya buang-buang waktu saja, dan kamu Stella minta maaf sama giva atas perilaku kamu yang merugikan orang lain saya tidak peduli kamu anak sahabat saya" Bram memang selalu menerapkan etika yang baik kepada kedua anaknya.
" Ihh engga mau om, orang dia aja yang jalannya sembarangan kok Stella yang disalahin sih" dengan sombongnya Stella merasa tidak bersalah sama sekali.
" Tidak apa-apa nyonya, tuan saya yang salah mohon maaf atas kelalaian saya yang membuat Bu Stella merasa kurang nyaman" giva seketika membuka suaranya membuat gio dan Fandy saling berpandangan.
" Giva engga salah sayang Tante sudah liat kok tadi dari rekaman cctv tapi tidak apa-apa dengan seperti ini Tante jadi tahu sifat setiap orang yang berada disini seperti apa" siska yang melihat ketulusan dari seorang giva sangat merasa tersentuh bagaimana tidak dengan kelembutan dan kerendahan hati dari seorang giva dia rela meminta maaf terlebih dahulu padahal dirinya tidak bersalah sama sekali.
" Ihh Tante apaan sih orang emang dia yang ceroboh kok, sekarang malah pinter cari muka besok-besok ambil pacar orang jangan jangan ihh ngeri" stella terus saja menggunjing giva yang sejak tadi diam.
" Cukup Stella jangan sampai kesombongan kamu malah membuat kamu jatuh dengan sendirinya sekarang keluar dan lanjutkan pekerjaan kamu" gio yang sudah sejak tadi menahan sabarnya langsung memberikan ultimatum kepada Stella.
-----------------
16.30 wib
Triiiinnnggg
📩 adek maaf ya Kaka engga bisa jemput soalnya mendadak harus keluar kota ini sudah dibandara, Kaka udah titipin adek ke gio nanti pulangnya sama gio dan besok berangkat dijemput gio ok ❣️.
📨 kakaa hati-hati dijalan ya cepet pulang giva kesepian deh, gapapa nanti giva pulang pake taksi online aja kak takut ngerepotin ga enak
📩 tanpa bantahan ok.
" Haissshhh kak Rio ini bener bener deh kebangetan banget gimana ngomongnya ga enak deh" gimana giva yang sejak tadi resah harus bagaimana bilang kepada gio walaupun dia sahabat sang Kaka tapi tetap saja dikantor gio adalah atasannya.
tok... tok.. tokk..
Ketukan tangan dimeja giva membuat lamunannya seketika tersadar dan membuat kaget untung saja jantungnya masih bertahan.
" Ehh pak selamat sore maaf tadi sempat bengong, apakah ada yang bisa saya kerjakan?" giva langsung bangkit dari duduknya dengan sedikit menundukkan kepalanya.
" Nanti kamu pulang sama saya dan besok saya jemput tadi Rio sudah telp jadi tidak perlu sungkan" tanpa basa-basi gio langsung mengucapkan apa tujuannya menghampiri sang sekretaris sekaligus adik dari sahabatnya.
" Baik pak mohon maaf karena Kaka saya jadi saja saya merepotkan terimakasih banyak sebelumnya" giva masih menundukkan kepalanya karena entah mengapa setiap bertatapan dengan sang ceo hatinya merasa seperti tegang namun senang entahlah apa maksud dari perasaan ini.
" Perasaan saya tadi tidak ada bilang keberatan atau merepotkan bukan?" dengan suara datarnya gio masih merespon ucapan giva.
" Ahh iya pak mohon maaf saya yang salah" tidak ingin terus terlibat obrolan giva langsung memutus obrolan.
" Sekalian saja kita makan malam karena kamu dirumah hanya dengan mbok dan Security kan?" tidak ingin mengakhiri obrolan gio masih terus mengajak giva melanjutkan obrolan mereka.
" Baik pak " singkat saja menutupi rasa gugupnya saat ini.
peripun iki, thor???
Giva, Rio ternyataaaa?????
Stella.....???
Allohu Akbar!!!
yg namanya Lambe Ember
yaa tetap gitu..
otak dan mulut si Stel emang udah Expired...
Basiiii...
😁🤣🤣🤣
givaaaa
jujur ammaaatttttt
😃🤣🤣
bang gio...
nonton drakor nya diatas pembaringan
bukan di bioskop....
😃🤣🤣
senangnya hatiku..
hilang pening kepalaku...
itu karena dirimu...
yg gk tahu malu....
Lanjut &cemungut, thorqu... 😍
yuk hayuk Demo demo....
byk duit nih bg Rio....
bagi dong, baaangggg
😄🤣🤣
gercep amat....
😃🤣🤣
Emang si Keket kurang malunya yaa
😄🤣🤣
Sahabatku adik iparku...
eh, masih CALON yaaaaaa...