Disclaimer: Novel ini berlatar belakang di benua Amerika, sehingga semua dialog sebenarnya diucapkan dalam bahasa Inggris. Namun untuk kepentingan pembaca, budaya komunikasi sebisa mungkin masih mengikuti budaya Indonesia. Mohon maaf apabila ada beberapa panggilan terkesan tak sopan pada karakter di novel ini.
Servo Barga adalah seorang Detektif yang hidup di Los Angeles. Namun tak seperti kebanyakan manusia pada umumnya, dia justru memiliki kemampuan unik yang tak dimiliki para pengguna Sistem di dunianya. Dengan memanfaatkan kekuatannya, dia harus bergerak di dua dunia, dunia mafia dan juga dunia Sistem. Bagaimana cara dia membagi waktu antar keduanya?
Novel ini merupakan Spin Off dari novel Author yang lain. hubungi author apabila ingin mengetahui kisah karakter lain yang muncul di novel ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldo Hu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 : Rosalind dan Alexa
(Sementara itu di sisi Gilet....)
"Ibu, aku pulang!" sahut Gilet. Beberapa tahun lalu mereka, Gilet dan ibunya sempat beberapa bulan tinggal di Jepang untuk pengurusan dokumen tinggal. Karena mereka berdua dalam pengawasan organisasi Sistem, semua hal, saat itu, disupport sampai wali mereka, Bernadette selesai mengatur akomodasi mereka di Amerika.
Sehingga kebiasaan menyapa ketika pulang ke rumah, terbawa sampai sekarang. Lagipula ini kebiasaan yang baik menurut Gilet dan ibunya, Rosalind.
Tanpa diduga, ternyata ibunya sedang menerima tamu pasiennya, namun Gilet sudah terbiasa akan hal itu.
"Selamat pulang, Gilet. Mandi dan makanlah terlebih dulu. Nanti baru bantu, ya!" ucap Rosalind tegas tanpa menolehkan kepalanya dari pemeriksaan pasiennya. Gilet segera mengikuti amanat ibunya.
Pasiennya ini seorang wanita bule berambut auburn (oren kecoklatan) berusia paruh baya. Dia tersenyum dengan interaksi akrab antara ibu dan anak itu.
"Anaknya sudah kuliah ya, Lind?" tanya pasien itu.
"Haha...sebenarnya dia hanya berusaha berbaur, Xa. Usianya sudah seperti remaja tanggung, plus dia mau belajar lebih dalam ilmu obat-obatan!" sahut Rosalind kepada si pasien yang bernama Alexa.
Alexa dan suaminya, Zidane, adalah warga berkebangsaan Perancis. Mereka saat ini, menurut pengakuannya, punya urusan bisnis di LA. Sehingga Alexa menyempatkan diri check up fisiknya. Namun dia lebih suka pengobatan alternatif seperti Rosalind, yang merupakan tabib herbalist yang beberapa tahun belakangan ini terkenal di kalangan ibu-ibu dan remaja.
Alexa sendiri sudah beberapa kali ke Rosalind. Sehingga mereka sering berbagi cerita termasuk...
"Emangnya Wood Elf usia tertuanya bisa sampai berapa, Lind?" tanya Alexa.
"Heh...yang jelas lebih muda dari Naga lah!" sahut Rosalind berkelakar. Ya, Alexa adalah reinkarnasi seekor naga bernama Garnet. Dahulu ketika Alexa masih di bentuk Naganya, dia mencapai usia tiga ribu tahun.
"Gilet, tolong ambilkan beberapa lembar daun Erbenaan, lalu ditumbuk halus, masukkan ke kapsul..." ucap Rosalind, namun segera dipotong Alexa.
"Ee..eh, ga usah di kapsulin! Dipisah-pisahkan ke bungkus terpisah aja ya, Gilet boy...."
"Siap, Mam" sahut Gilet sambil tersenyum paham. Rosalind hanya menatap pasiennya datar sambil menggelengkan kepala.
"Fisikmu ini agak termakan Mana, Xa. Aku memberimu sedikit obat-obatan khusus penyembuhan Mana. Tapi kusarankan jangan terlalu banyak menggunakan sihir, kalau kamu bukan pengguna Sistem..." saran Rosalind. Alexa mengangguk paham sambil menggigit bibir bawahnya. Dikarenakan dia merupakan reinkarnasi seekor naga, dirinya rada sulit mengontrol emosi dan tidak sabaran.
'Tampaknya aku harus meminta Katleya membantuku banyak hal kalau gadis itu sudah siap...' batinnya. Katleya adalah Naga yang telah hidup lama di Bumi. Dia mempertahankan bentuk manusianya agar dapat berbaur dengan masyarakat. Sayangnya, gadis itu, yang merupakan keponakan Alexa ketika dia masih berupa Naga, belum terbiasa hidup di hiruk pikuk kehidupan di kota yang ramai penduduk.
Setelah Alexa membayar sesuai biaya pengobatan dan obat-obat herbal tambahan, dia pun pamit dari rumah Rosalind, yang sekaligus klinik kecil tersebut.
"Masih ada pasien lain, mom?" tanya Gilet sambil mengerling jam dindingnya yang menunjukkan pukul 10 malam, jam yang sudah kelewat jauh untuk ibunya beraktifitas.
"Enggak, tadi Alexa kebetulan baru sempat datang. Mom udah tutup tadi sebenarnya jam 8an..." sahut Ibunya santai. Merekapun akhirnya menghabiskan malam dengan tidur di kamar masing-masing. Tepatnya Rosalind yang tidur lebih dulu. Karena Gilet masih mengulang pelajaran tadi paginya, sambil tersenyum sendiri mengingat pertemuannya dengan Sylvia yang ceria itu.
****
Sementara Sylvia sendiri saat ini sedang menerima pesan dari Renata. Pesan tersebut berupa banyak foto mengenai Servo Barga. Dia lalu mencoba memberi opini pribadinya, mengingat Sylvia juga seorang calon Ilmuwan.
"Tan, gimana kalau Tante cari dulu pengguna Sistem normal atau Pewaris. Sylvia curiga, merekapun ada parasit itu?! Walau ga sejelas Servo tampilannya...? Mungkin?" ketiknya di chat WA.
Sylvia berusaha menganalisis sisi logika antara Pengguna Sistem dengan Sisten itu sendiri. Menurutnya tak mungkin tidak ada elemen khusus yang membuat si Pengguna jauh lebih kuat dari masyarakat biasa kan?
"Coba kamu cari tahu apa ada diantara teman atau kenalanmu juga pengguna Sistem, Tante juga nyari dari sini. Kasi tau kalau udah ketemu ya!" balasan chat Renata. Sylvia hanya membalas oke. Lalu dia pun segera mandi sebelum akhirnya tidur tanpa memikirkan hal-hal romansa.
Mungkin di Amerika, Sylvia lah gadis yang paling, istilah frontalnya, masa bodo dengan pria-pria petakilan atau romansa di masa sekolah. Dia hanya memperhatikan perkembangan Servo, sejak pemuda itu sempat studi sebentar di SMA dimana Sylvia sekolah saat itu.
