Cerita ini hanya karanganku saja, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, atau semacamnya, mohon permaklumkannya🙏.
Kehidupanku berubah saat ku lulus SMA, orang tuaku tiba-tiba memaksaku untuk menikah dengan laki-laki yang lebih tua 10 tahun dariku yang sekarang sudah menjadi suamiku. Pernikahan ini merupakan sebuah pernikahan bisnis yang digunakan sebagai simbol kesepakatan merger antara kedua pihak keluarga. Suamiku selalu bersikap dingin kepadaku dan itu sudah berlalu selama 2 tahun setelah menikah. Tapi sikapnya tiba-tiba berubah hangat setelah melihatku jatuh menabrak meja! Sebenarnya apa yang ada di pikirannya?
Makasih bagi yang udah mau mampir🙌, aku masih baru jadi mohon bimbingannya.... Jangan lupa like kalau suka, beri kritik dan saran juga ya guys ❤️ love buat kalian
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayu Mang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Kekecewaan & tragedi di rumah bakso
"Astaga, maafkan jika saya membuat anda kecewa. Seperti nya anda salah paham, istri anda tidak sedang hamil" jelas si dokter
Renji terkejut saat mendengar nya, dia cukup kecewa dengan ekspektasi yang dibuatnya. Tapi dia mencoba untuk tidak mengekspresikan nya di depanku.
"Ahaha begitu ya, seperti nya saya terlalu bersemangat" kata Renji canggung
"Saya mengerti bagaimana perasaan anda sekarang, jika ingin segera memiliki anak, berusahalah lebih keras. Ahaha, saya akan mendoakan, semoga kebahagian itu segera mendatangi kalian" kata dokternya
"Terimakasih doanya pak dokter!"
Astaga, apa yang mereka bicarakan? Mereka terlihat asyik sendiri, bagaimana dengan pendapatku? Bahkan mereka tidak menanyakannya sama sekali. Aku tidak ingin punya anak! Bukankah itu merepotkan?
"Istri bapak hanya mengalami gangguan pencernaan, sepertinya istri anda sering tidak makan dengan teratur. Benar begitu ibu?" Tanya si dokter, aku hanya tersenyum saat di tanya.
Setelah sesi pemeriksaan selesai, aku hanya di berikan vitamin penambah nafsu makan.
...----------------...
Di perjalanan pulang, Renji sama sekali tidak bicara apapun.
Aku jadi merasa tidak enak, sebegitunya kah dia ingin memiliki anak? Apa karena dia sudah mulai berumur hampir memasuki 31 tahun?
Karena benar-benar terlalu sepi dan sangat canggung, akhirnya aku mencoba memulai percakapan.
"Ren" panggilku sok akrab, padahal sebelumnya tidak pernah memanggilnya begitu
"Iya?" sahutnya tanpa menoleh sedikitpun
"Aku lapar" kataku
"Nanti kita akan berhenti kalau bertemu rumah makan yang terdekat. Kamu mau makan apa?" tanyanya
"Apa saja" sahutku
"Ok, bagaimana kalau restoran sushi?" tanyanya
"Ga mau, aku tidak suka makan ikan mentah!" rengekku
"Katanya boleh apa saja, sekarang kau tidak setuju dengan ideku?Kalau gitu katakan apa yang kau mau, jangan buat aku berfikir" kata Renji dengan nada kesal, seperti nya dia benar-benar sedang marah.
"Bakso saja" jawabku singkat
Aku tidak mau kalau kami benar-benar akan bertengkar hanya gara-gara masalah sepele seperti ini.
...----------------...
Saat berada di rumah makan yang khusus menyedian bakso, pesanan datang begitu cepat. Rumah makan sederhana seperti ini, benar-benar yang paling sempurna!
Disaat sedang menikmati betapa nikmatnya kuah baksonya, tiba-tiba seseorang datang menyapaku
"Yona? Ini beneran Yona kan? Ingat ngga sama gue?" tanyanya, dari segi bahasa seperti nya dia anak gaul yang kekinian.
Aku berusaha mengingatnya, tapi aku sama sekali tidak bisa mengingatnya. Mungkin itu karena kecelakaan yang terjadi 1 tahun yang lalu.
"Maaf, aku tidak ingat. Kamu siapa ya?" tanyaku balik
"Astaga, gue ini Yeri teman SMP mu. Memang ya, dulu kan lo ga punya temen makanya ga punya kenangan baik ya saat SMP. Gimana kabarnya sekarang?" celotehnya
Renji yang mendengar hal itu mulai terlihat mengernyitkan dahinya, padahal daritadi dia hanya diam menyimak.
"Ohh Yeri si pembuli itu ya? Maaf aku tidak bisa mengingat orang yang tidak penting. Terimakasih sudah menanyakan kabarku, kabarku sangat baik. Bagaimana denganmu?" sahutku yang membuatnya terlihat terkejut.
"Sialan! Siapa yang kau sebut sebagai pembuli?" teriaknya, semua orang yang ada disana jadi ikut menonton, karena penasaran.
"Loh emangnya aku salah?"
"Berani-beraninya!"
SYUT!
Tangannya Yeri melayang secepat kilat, dan hampir saja mendaratkan tamparannya itu di wajahku.
Renji berdiri, dengan sigap dia menangkap tangannya Yeri dan kemudian mencengkram nya dengan erat.
"Woo- ada yang bertengkar?"
"Apa-apaan wanita itu?"
"Dia berbicara dengan tangannya!"
Banyak orang mulai berkerumun di sekitar, mereka berbisik-bisik, bahkan ada yang mulai merekamnya.
Yeri melihat ke sekeliling nya, dia merasa malu karena terlihat bodoh di depan semua orang. Dia berontak dan berusaha melepaskan genggaman tangannya Renji.
"A-Apa-apaan kau?! Lepas!" Yeri berteriak kepada Renji
"Kau yang apa-apaan! Kenapa ingin memukul istriku? Benar-benar sudah keterlaluan..." bentak Renji
"I-istri? Yona kau sudah menikah?" tanyanya.
"Apa pedulimu?" sahutku
Yeri menghempaskan tangannya dan akhirnya Renji melepaskan genggaman nya.
"Awas saja kau!" begitu ancamnya.
Aku tidak mengerti, memangnya apa yang sudah aku lakukan kepadanya? Dia terlihat begitu dendam kepada ku.
Yeri pergi menerobos kerumunan orang di rumah makan itu. Dia terlihat sangat malu karena aksinya tersebut
Orang-orang jadi membicarakan kejadian saat itu, dan beberapa orang bahkan mengunggah Vidio rekaman mereka ke media sosial.
Renji memelukku
"Apa kamu baik-baik saja?" tanyanya
"Aman, berkatmu aku tidak terkena tamparannya itu" sahutku
"Kita pulang sekarang" ajak Renji. Aku mengangguk
...****************...
Sesampainya di rumah, orang-orang di rumah ternyata begitu menantikan kabar baik yang datang dariku. Tapi aku tidak bisa memenuhi harapan mereka kepadaku
"Bagaimana dengan hasil pemeriksaan medis nya Nyonya?" tanya Paman Jin, Suri dan Hilda juga terlihat berharap akan mendapatkan jawaban yang bagus dariku.
Tapi, aku tidak ingin menjawab pertanyaan mereka itu. Aku hanya diam
"Beristirahatlah, aku akan menjelaskan ke mereka" kata Renji
Aku berjalan ke lantai atas menuju kamarku, aku benar-benar merasa lelah. Entah kenapa hari ini terasa begitu panjang dan melelahkan. Tidak ada hal yang bagus untuk hari ini
"Jadi Tuan, bagai-"
"Diamlah! Kalian begitu berisik hingga membuatku sangat terganggu!" bentak Renji
"Ah satu lagi, sebaiknya kalian harus lebih memperhatikan jadwal makan istriku dengan baik. Karena berkat kalian, dia tidak makan dengan baik dan teratur" lanjut Renji yang kemudian naik ke lantai atas
Semua orang terdiam, mereka saling bertatapan dengan yang lain. Sepertinya ada hal yang kurang baik telah terjadi selain gangguan pencernaanku.
...****************...
Beberapa hari telah berlalu, ternyata vidio pertengkaran yang terjadi di warung bakso itu viral. Banyak komentar negatif yang di posting dalam Vidio tersebut. Para korban bully yang pernah di bully oleh Yeri di sekolah pun ikut berkomentar dan menyebarkan semua kebusukannya.
Orang yang mengapload vidio tersebut merupakan salah seorang vloger terkenal di aplikasi tiktak. Jadinya vidionya cepat tersebar dan di tonton oleh banyak orang.
Dan bersyukur kalau vidio tersebut hanya menampilkan saat Yeri mau melayangkan tamparannya. Jadi hubunganku dengan Renji tidak terekspos ke media.
Hal itu membuat semua orang yang kenal dengan Renji menanyakan apa yang terjadi kepadanya di kantor. Bahkan Gio pun melihat kabar tersebut, dia terkejut karena yang ada di dalam vidio tersebut adalah aku dengan seorang pria.
...----------------...
Di rumahnya Gio, dia mendapatkan notifikasi berita viral di aplikasi tiktak.
"Astaga! Apa Yona baik-baik saja? Dia sudah mengalami hal yang sulit" katanya sambil terus memutar vidio tersebut
"Sebentar, siapa laki-laki yang bersamanya itu?" Gio melihat-lihat komentar, dan banyak yang mengetahui laki-laki itu adalah putra pertama perusahaan H kontruksi.
"Putra pertama perusahaan H kontruksi itu milikku!"
"Astaga tampan sekali"
"Eh yang hampir di tampar itu bukannya putri tunggal pemilik toko RGold yang terkenal itu kan? Kenapa dia bisa bersama putra pertama perusahaan H kontruksi?"
"Seperti nya mereka sedang melakukan kencan buta"
"Mereka kan orang kaya, kenapa malah kencan di warung bakso kumuh seperti itu?"
"Hei perhatikan ketikanmu! Kau telah menyinggung pewaris dua pengusaha terkenal"
Makin hari makin banyak komentar yang ada di postingan tersebut
