NovelToon NovelToon
The Strongest Swordsman Mage

The Strongest Swordsman Mage

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Vivi Aulina

[Update Setiap Hari]

Suatu hari dunia mengalami perubahan. Gate dan monster terus bermunculan. Tugas manusia sekarang adalah membasmi para monster sebelum monster-monster itu yang membasmi mereka. Ini adalah cerita seorang pria yang terkenal dengan julukan 'Swordsman Mage terlemah', yaitu Zeha. Dia tiba-tiba mendapatkan kekuatan dari kristal aneh, dan demi menjadi yang terkuat, dia harus mencari sepuluh 'Fragments Of Eternal Power'.

High-Demonic Eyes, kekuatan dari Immortal Demon yang tersegel di dalam Demon Crystal, secara tidak sengaja diaktifkan dan akhirnya menjadi miliknya. Zeha harus menjalani hidup antara cahaya dan kegelapan, kekuatan para dewa dan iblis yang dia miliki, menjadi tumpuan di mana dia akan menjadi yang terkuat.

Dengan kekuatan itu, dia bertekad menjadi penyihir terkuat, melindungi manusia dan membebaskan dunia dari bencana.

+

+

Karya Fantasi-Aksi pertama!

Ayo buruan bacaaa!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vivi Aulina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7 - KEMAJUAN PESAT

Hei hei....

Vote, like dan komennya jangan lupa....

...*...

...*...

“Saya menghadap Matahari Kekaisaran Yang Agung.”

Seorang pria yang memakai seragam putih, memberi hormat pada sang kaisar yang duduk di singgasana.

“Haha, bicaralah, Felix,” ucap sang Kaisar.

Putra Pertama dari keluarga Marquis Tropium—Felix Tropium, merupakan satu-satunya kesatria pribadi sang kaisar yang mampu mengimbangi para Swordsman Mage terkuat. Keluarga Tropium memang dikenal sebagai keluarga jenius. Putra pertama mereka yang ditunjuk sebagai kesatria pribadi sang Kaisar, dan putra kedua yang memiliki sihir penyembuhan yang sangat tinggi. Meski begitu, mereka memiliki satu orang anak yang tidak berbakat.

“Saya membawa surat dari Akademi Callister.”

Alis sang kaisar sedikit terangkat. Dia terlihat sedikit penasaran. “Bacakan.”

Felix membuka gulungan kertas lalu membacanya, “Salam Yang Mulia. Saya Klaus Sylstallone, memohon maaf yang sebesar-besarnya karena saya tiba-tiba mengirimkan surat kepada Baginda. Tujuan saya kali ini adalah ingin meminta permohonan kepada kemurahan hati Yang Mulia untuk memberikan tugas pengalihan tanggung jawab pengawas terhadap Wilayah Selatan kepada Putra Mahkota, Xavier Alexander. Anda pasti sudah tahu, kan kalau saat ini Kekaisaran sedang mengalami fenomena aneh? Saya harap anda bisa bekerja sama dengan Akademi. Semua ini demi masa depan Kekaisaran. Sekian.”

Felix menggulung kembali kertas itu, dan sesaat setelahnya, ia tersenyum miring. “Sungguh trik yang licik.”

Sang Kaisar juga telah menyunggingkan satu senyuman tipis. “Seperti yang diharapkan dari putra Yohan. Dia telah mendidik putranya menjadi seseorang yang tak kenal rasa takut, meskipun lawannya adalah seorang Kaisar.”

“Apa saya perlu menemuinya secara langsung?”

“Tidak, Felix. Kau itu adalah kartu rahasiaku. Kau belum boleh menampakkan diri sekarang. Kekuatanmu adalah boomerang bagi kekaisaran.”

Felix tersenyum tipis lantas menghembuskan napas pendek. “Saya mengerti, Yang Mulia.”

“Lalu, siapkan surat perintah untuk Putra Mahkota.”

“Apakah anda serius untuk mengalihkan pengawasan Wilayah Selatan kepada Tuan Muda?”

“Iya.” Sang Kaisar memutar wajahnya sedikit ke kiri, menyandarkan dagunya dengan tangan. “Klaus pasti sedang merencanakan sesuatu. Aku perlu mengikuti alurnya agar bisa melakukan serangan balik secara diam-diam.”

“Sepertinya Kepala Akademi sedang mencoba untuk memperluas koneksinya,” imbuh Felix.

“Iya. Akademi Callister dibangun di bawah kekuasaan Grand Duke Sylstallone. Karena itu tanggung jawab seluruh Akademi berada di tangan mereka, dan kekaisaran merupakan sponsor terbesar dari akademi tersebut. Alasannya adalah karena artefak kuno yang tersimpan di museum akademi. Saat ini akademi dan kekaisaran sedang menjalin hubungan saling memberi dan menerima. Namun pihak yang terpojok sebenarnya adalah kekaisaran. Karena itu Klaus bisa mengancam kekaisaran secara terang-terangan.”

“Jika terus begini, kekaisaran bisa terdorong oleh kekuasaan akademi,” kata Felix menambahi.

Sang Kaisar tersenyum. “Itu tidak akan terjadi.”

-

-

-

“Masih lemah!” Sang nenek berteriak bersamaan mendorong tubuh Zeha menggunakan sarung pedang. Tubuh Zeha terlempar cukup jauh hingga terguling di lantai.

“Uukh!” Zeha kesulitan berdiri. Napasnya tersengal-sengal, seluruh tubuhnya sangat sakit karena pukulan sang nenek.

“Apa yang kau lakukan? Cepat bangkit!”

Zeha mencoba bangkit dan langsung berlari ke arah sang nenek sesaat setelah ia berhasil berdiri. Ia terus melayangkan serangan, namun masih terlalu lambat dan lemah untuk bisa dianggap sebagai serangan.

Stamina Zeha hampir habis, oleh sebab itu kecepatan serangannya semakin menurun.

“Apa yang kau lakukan bodoh?! Fokus dan tingkatkan kecepatanmu!” Sang nenek berteriak disela-sela aksinya yang tengah menangkis semua serangan Zeha tanpa bergerak seinchi pun dari tempatnya berdiri.

Perkembangan Zeha memang jauh lebih cepat dari dugaan. Kecepatan serangannya juga bertambah cukup banyak dari awal mereka latihan. Meskipun masih sangat kurang. Daya serangnya juga semakin kuat hari demi hari.

Zeha mencoba mengubah arah serangan, namun masih bisa ditebak dengan sangat mudah oleh sang nenek.

“Payah!”

“Sangat payah!”

“Kakimu kaku!”

“Seranganmu lambat!”

Sang nenek terus mengomentari kesalahan Zeha selagi menahan serangan yang dilancarkannya. Sang nenek berhasil mendorong Zeha hingga terjatuh dan langsung menjulurkan pedangnya tepat pada leher Zeha.

“Kau sudah mati,” ucap sang nenek.

“Kugh!” Rahang Zeha terkatup keras. Ia sangat kesal karena sampai sekarang belum ada satu pun serangan yang berhasil mengenai sang nenek. Itu artinya, dia masih sangat-sangat lemah.

...****...

Esok harinya Zeha kembali melatih insting dan konsentrasi di hutan. Ia masih menggunakan alat pemanah sebagai senjata. Seperti biasa dia bersembunyi di balik semak-semak dan menunggu sang buruan muncul.

Tak lama seekor rusa betina muncul. Zeha buru-buru menarik anak panah dan langsung melepaskannya. Namun sayang sekali, anak panah itu hanya berhasil menggores sedikit bagian tubuh rusa.

“Sial!”

Ia segera berlari mengejar rusa yang kabur. Namun laju rusa tersebut jauh lebih cepat dibanding laju larinya. Ia terpaksa menyerah karena sudah tertinggal jauh.

"Dasar lambat! Payah!" Teriakan sang nenek lagi-lagi menggema di telinga Zeha.

Hari ke-4 masa pelatihan. Keterampilan pedang Zeha semakin bagus. Baik itu dari segi kecepatan dan kekuatan, semuanya meningkat tajam. Tapi tentu saja masih sangat kurang untuk bisa mengimbangi sang nenek.

Hari ke-6 masa pelatihan. Kemampuan intuisi dan memanah Zeha juga meningkat tajam. Jika dia biasanya selalu bersembunyi di balik semak-semak, sekarang dia memilih bersembunyi di atas pohon. Jangkauan penglihatan juga jauh lebih luas dan leluasa dibandingkan dulu.

Ia juga sudah  bisa menargetkan anak panahnya dengan mudah dan menembak dengan tepat sasaran.

Hari ke-7 masa pelatihan. Kemampuan pedang Zeha sudah jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Ia bisa melancarkan serangan dengan tepat tanpa melakukan gerakan yang sia-sia. Daya serangnya juga jauh lebih kuat dari sebelumnya. Kecepatan serangan juga meningkat pesat.

Tidak ada keraguan sama sekali di wajah Zeha ketika melakukan serangan pada sang nenek.

“Luar biasa.” Sang nenek sukses tersenyum bangga melihat perkembangan muridnya yang begitu pesat.

Jika biasanya batas stamina Zeha saat berlatih pedang dengan sang nenek hanya sekitar satu jam. Namun sekarang, Zeha bisa bertahan sampai tiga jam. Hanya dalam waktu seminggu, perkembangan anak itu sungguh luar biasa sampai membuat sang nenek merasa kagum.

“Kugh!” Zeha kaget karena sang nenek tiba-tiba menambah kekuatannya saat menyerang balik. Kedua tangannya sampai bergetar saat berusaha menahan serangan itu.

“Coba kau tahan serangan ini.”

Sang nenek terus memberikan serangan beruntun sampai Zeha kesulitan untuk menahannya. Bukan hanya cepat, tapi juga sangat kuat. Sayang sekali Zeha hanya bisa bertahan pada serangan ke enam, dan setelah itu ia terkena pukulan hingga terdorong jauh ke belakang.

“Sudah kuduga kau sangat berbakat.” Sang nenek berbalik dan melangkah pergi. “Ikuti aku.”

Zeha bahkan belum sempat bertanya alasan kenapa sang nenek tiba-tiba menyerangnya balik dengan kekuatan seperti itu. Tapi untuk sekarang dia terpaksa diam dan mengikuti sang nenek dari belakang.

Mereka berdiri di hadapan dinding. Sang nenek menggerakkan tangannya seperti sedang membentuk sebuah lingkaran sihir. Tak lama setelahnya, muncul sebuah lingkaran sihir berwarna merah dan biru dari dinding tersebut dan menghasilkan sebuah pintu rahasia.

Zeha sukses tercengang. Karena dia tak bisa menggunakan sihir, alhasil teknik sederhana seperti yang dilakukan oleh sang nenek saja sudah berhasil membuatnya kagum.

“Ayo masuk.”

Mereka berdua melangkah masuk perlahan, dan langsung disuguhkan oleh puluhan senjata yang terpajang di dalam ruangan.

“Apa semua ini, nek?” tanya Zeha penasaran.

“Beberapa dari mereka adalah artefak langka.”

“A-artefak?! Bukannya artefak harus disimpan di akademi?!” Zeha terlihat sangat terkejut dan tidak percaya.

“Memang, namun mereka mengecualikan beberapa hal. Termasuk senjata-senjata ini.” Sang nenek berjalan menghampiri sebuah peti yang terletak di paling ujung. Karena penasaran, Zeha pun mengikutinya.

“Zeha, lihatlah ini,” ucap sang nenek sembari menunjuk kepada sebuah pedang yang tersimpan di dalam peti.

Ketika melihat pedang itu, kedua mata Zeha membola dan mulutnya terbuka lebar. Ia tampak sangat terkejut dibandingkan sebelumnya.

“Bukankah ini—?!”

1
Dewo Bumi
cerita na terlalu bertele-tele Thor
Dewo Bumi: gpp 💪💪💪
vamelinaa: se-sebenarnya aku juga ngerasa gitu sih😭
total 2 replies
Gehrman
Apakah ini Reupload?
vamelinaa: iya! makasih sarannya!😄
Gehrman: Lanjutkan Thor, sebenarnya tulisanmu sudah rapi walaupun ceritanya agak klise masih enak dibaca.

Struktur dan pacing ceritanya juga sudah bagus.

Asal rutin update, bakal banyak reader yg baca kok.

Saranku sih bisa diperlihatkan sedikit konflik ceritanya atau motivasi si MC ini biar pembaca tahu ceritanya akan mengarah kemana.
total 3 replies
Gehrman
Emmm keknya aku pernah baca Novel ini deh, kalau tidak salah si nenek ini orang kuat dan bakal jadi guru si MC
Gehrman
Emmm jadi, g akan ada bangsawan2 lain yg ada di luar wilayah kota? 🤔
vamelinaa: ada, tapi gak begitu terkenal
total 1 replies
Alfa Doankk
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!