NovelToon NovelToon
Menanti Janji

Menanti Janji

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: Gadis Nias

Saat engkau berjanji itu mungkin sesuatu hal yang ingin engkau tepati, tapi sering kali tak bisa engkau sadari bahwa sebuah janji bisa saja engkau ingkari.

Seseorang memegang janji mu, tapi dia merasa kecewa dan sakit hati bila semua janji manismu hanyalah palsu belaka.

Wanita mana yang bisa merelekan kekasihnya untuk orang lain?

Kisah cinta Juna dan Nara yang menjalani hubungan jarak jauh demi sebuah cita-cita dan kesuksesan.

Siapakah yang bertahan menjalani?
Dan bagaimana kisah mereka, apakah cinta keduanya akan bersatu?

Yang penasaran dengan kisahnya
jangan lupa mampir yah teman-teman, ikuti dan jangan lupa dukungannya!
😘😘😘😘😘
***
Salam santuy dari Author; Gadis Nias
🌺🌺🌺🌺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Nias, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menanti Janji Eps. 7_ Aku minta maaf!

***

"Nara kok cepat pulang, kamu kenapa?" tanya ibu Dini, terkejut saat melihat Nara berlari memasuki kamarnya. "Ehm tante, Nara sedikit gak enakan makanya dia pulang lebih awal," jawab Tuti membuat ibu Dini mengalihkan perhatian kepada Nara. "Eh Tuti, oh ya apa Nara sakit?" ibu Dini kenal baik kepada Tuti, gadis itu juga sudah dia anggap seperti anak sendiri. Jadi wanita paruh baya itu menyapa Tuti sangat lembut.

Tuti tidak menjawab tapi antusias dia menggeleng dengan pandangan mata kearah pintu kamar Nara. Lantas, ibu Dini dibuat bingung. Jika tidak sakit, lalu kenapa anak itu terlihat sangat lelah?

"Em tante jangan ganggu Nara dulu, biarkan dia istirahat saja," ucap Tuti membuat ibu Dini sedikit paham apa maksud sahabat anaknya itu.

"Baik, klo begitu mampir dulu jangan terburu-buru,"

"Gak tante lain waktu aja, aku pamit sekarang,"

Niat ibu Dini menahan Tuti sebenarnya hanya ingin bertanya tentang Nara, tapi apa boleh buat gadis itu juga tidak mau berlama-lama disana. Tuti pamit dan segera pergi.

Sementara Nara di dalam kamar sedang meratapi nasib, peluh air mata kembali menetes membasahi pipi. Kenapa harus merasakan sakit yang sangat mendalam ini? kenapa kebahagian tidak sedikit berpihak padanya? Nara semakin menangis sejadi-jadinya, dan tentu ini sangat membuatnya sesak. Kembali membuka layar ponsel alih-alih disana ada pesan lagi dari nomor yang sama. Voice suara, Nara mengerutkan dahi memikirkan apa lagi yang akan dikirimkan orang itu padanya.

"Putuskan Juna, kami sudah bersama sekarang. Dari pada kamu tersakiti lebih baik mundur!"

Mendengar suara perempuan itu membuat hati Nara semakin panas, emosinya meledak parah! Hihh, ngeri! Andai saja perempuan itu ada dihadapannya sekarang dia sudah pasti mencabik-cabik dan menguburnya hidup-hidup. Semua ini tidak bisa terjadi, dia harus menghubungi Juna untuk menjelaskan padanya.

"Jelaskan samaku ini apa maksudnya?" terlebih dahulu Nara mengirim pesan kepada Juna, meng SS semua pesan-pesan dari perempuan itu juga voice yang dia kirimkan akan Nara kirimkan kembali kepada Juna.

Sementara pria tampan itu tidak tau apa-apa perihal yang terjadi, dia membuka pesan itu dan begitu kagetnya melihat foto-foto dirinya dipeluk oleh Lisa. Nyatanya Lisa memeluk-meluknya sambil meminta maaf hanya untuk akting dan mengambil foto tersebut sebagai memanas-manasin hati Nara. Argh! Keterlaluan sekali, "Dasar wanita jalang!" emosi Juna meletus bagaikan balon hijau yang membuat hati jadi kacau, dia membuang nafasnya kasar lalu buru-buru menghubungi untuk menjelaskan ini semua. Kasihan lah gadis itu, pasti dia terpuruk dan patah hati.

"Sayang kamu harus mendengarkan penjelasanku, berhenti lah menangis!" saat sambungan telepon itu terhubung, suara tangis Nara yang pertama terdengar membuat Juna menelan ludah dengan susah payah. Dia sangat takut jika kekasihnya terpuruk hanya karena kesalah pahaman ini, rasa bersalah pun menyelimuti seluruh pikirannya.

"Jelaskan apa lagi, semua udah nyata. Tinggal kamu mengakuinya saja!" ucap gadis itu lirih, tangisnya kembali menggebu saat mendengar suara Juna dibalik teleponnya. "Itu semua gak benar sayang, aku tidak selingkuh disini!" Juna harus berbicara dengan pelan, dia juga harus mempersiapkan beribu-ribu kesabaran jika Nara terus kekeuh tak mau mendengar penjelasan darinya.

"Aku benci kebohongan seperti ini!" mana semudah itu Nara mempercayai kata-kata Juna, hatinya lagi sakit dan sedang tidak baik-baik saja. Yang dibutuhkannya sekarang hanyalah sebuah kejujuran dan berakhir dengan kata putus agar semua ini lepas dari beban pikirannya.

Juna terdiam, harus berbuat apa lagi agar Nara percaya dan memafkannya? Ini bukan salahnya jadi tidak seharusnya dia menerima kata putus dari Nara.

"Foto-foto itu hanya sebuah jebakan, perempuan itu mengejarku terus dan memintaku untuk menjadi pacarnya. Aku menolaknya Nara karena kamu masih spesial di hatiku, mohon percayalah padaku!"

Penjelasan itu sebenarnya sudah nyata, tapi masih sulit bagi Nara untuk percaya. Bisa saja Juna mengarang cerita agar perdebatan ini diakhiri.

"Kamu pikir aku bodoh, maaf banget aku tidak mau percaya!" entah kenapa Nara malah emosi mendengar penjelasan yang tidak masuk akal itu, saking kesal Nara memutuskan sambungan teleponnya.

" Brengsek! Laki-laki biadab tidak tau diuntung, mati saja sana, semoga kena kutukan!" Nara memaki, menyumpahi Juna sambil membuang semua barang-barang yang ada disana. Kini keadaan kamarnya sangat berantakan seperti kapal pecah, gadis itu masih mempunyai rasa emosional yang lebih tinggi. Disaat kesal seperti ini, hantu saja ada di depannya sumpah dia tidak peduli.

"Apa lagi hah! Udah deh, aku gak mau mendengar penjelasan mu! Lebih baik kita PUTUS!!!!" suara Nara meninggi membentak Juna saat pria itu menghubunginya kembali, seharusnya Juna diam saja jangan malah semakin mengganggu Nara. Nah, dengar sendiri malah minta putus sama kamu, hem!

BRAK! Kedengarannya seperti tersambar petir, Juna terdiam seribu bahasa. Bingung mau jawab apa, sungguh kekasihnya ini sudah benar-benar marah besar sekarang.

"Kamu dengar kan Juna, kita PUTUS!!!" sekali lagi ocehan-demi ocehan terdengar bising dibalik telepon Nara diseberang sana. "Aku gak mau putus Nara, udah lah lebih baik kita baikan," jawaban Juna yang terdengar sangat lembut dan tenang, dia menahan emosi bahkan menganggap Nara seperti anak kecil yang sedang merengek minta dibelikan mainan.

Perdebatan diantara kedua pasangan ini disaksikan sendiri oleh Doni, dan entah kenapa dia merasa jengkel kepada Nara. Terasa pusing kepalanya saat Nara terus-terusan meminta putus kepada Juna, Doni tidak mau tinggal diam dia harus melakukan sesuatu agar sepasang kekasih ini kembali akur dan berbaikan.

"Jun sini ponsel itu!" ucap Doni, sebelum Juna menyetujui dia sudah merogoh paksa ponsel tersebut digenggaman Juna. Melihat hal ini Juna bingung, dia menatap Doni sambil mengerutkan dahinya. "Mau ngapain sih?" katanya setengah berbisik, namun Doni tidak menjawabnya selain mengangkat tangan memberi isyarat agar Juna diam sekarang.

"Jangan gegabah mengambil keputusan Nara, nanti kamu menyesal jika tau kebenarannya. Percayalah Juna tidak selingkuh disini!" kata Doni dengan tenang, kini mengambil alih berbicara kepada Nara dibalik telepon.

Gadis itu terdiam sambil mengamati suara pria itu, dia menyadari jika yang berbicara barusan bukan Juna.

"Apa maksudmu, ini siapa lagi dan Juna kemana?" sahut Nara merasa dia sedang dipermainkan, bisa-bisanya Juna mengabaikannya. "Redakan emosimu, gak usah memikirkan hal yang gak penting seperti ini," yang ditanya apa, yang dijawab juga apa. Doni menjawab sama sekali tidak sejalan dengan pertanyaan Nara. "Udah stop, gak usah ikut campur. Berikan ponselnya kepada Juna sekarang juga!!" Nara masih sangat marah, dia tidak peduli siapa pun yang menegurnya.

Doni menghela nafas panjang, gadis ini sangat keras kepala. Kuat juga nyali Juna mempertahankanya. Sementara Doni sudah mulai kesal, tapi tenang dia harus sabar karena tujuannya untuk memperbaiki hubungan kedua pasangan ini.

"Aku yang mengetahui semua tentang Juna disini, dia tidak pernah selingkuh bahkan selalu menjaga mata dan hati agar tidak mau tertarik kepada perempuan lain," ucap Doni sekali lagi, Nara mulai terdiam mendengarkan penjelasan itu. Dia jadi penasaran, siapa pria itu sebenarnya?

"Maaf aku Doni teman sekolahmu dulu, mungkin kamu masih mengingatku?" jelas Doni lagi melanjutkan ucapannya saat diseberang sana Nara masih terdiam. "Doni, astaga ternyata kamu!!!" sahut Nara kaget saat mengetahui jika pria itu adalah Doni, dia jadi malu sendiri karena sempat memarahinya. Mendengar suara Nara yang sudah mulai hilang amarah, Doni tersenyum lalu kembali menjelaskan semua nya . Nara percaya karena Doni salah satu pria yang dia kenal tidak pernah neko-neko ataupun suka berbohong jika berbicara. Dan akhirnya kedua pasangan itu berbaikan juga sekarang, kini Doni merasa lega dan tenang.

***

BERSAMBUNG...

1
Morna Simanungkalit
pintar juga ide Tuti ya.
Morna Simanungkalit
lanjuuuut
Morna Simanungkalit
lanjuuiuit
Morna Simanungkalit
oh nara jgn terus percaya mungkin itu cara Lisa agar kamu memutus hubungan dengan juna.
Morna Simanungkalit
Juna jangan mau berteman dengan Lisa ,nanti kamu menyesal ,pelajari dulu sifatnya .
Morna Simanungkalit
jangan terlalu memikirkan juna terus ,tetap jaga kesehatan dan tetap berdoa agar hubungan kalian tetap langgeng.
☜☆🌹®Φ$ Πi🌹☆☞: Betul-betul-betul...! 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Morna Simanungkalit
lanjut
Morna Simanungkalit
ingat janjimu
☜☆🌹®Φ$ Πi🌹☆☞
mampir lgi kita up Eps baru /Smile/
Konny Rianty
lanjut thorrrr....
☜☆🌹®Φ$ Πi🌹☆☞: Kita up Lgi yah kak, silahkan mampir kembali/Proud/
total 1 replies
kalau naranya kaya gitu kayanya bakalan berpaling ke lain hati deh junanya. ga pengertian banget sama kerjaan juna, inginnya diperhatikan terus tanpa tahu susahnya juna bekerja
Daulat Pasaribu
up dong thor
Daulat Pasaribu
lanjut thor
karena jadi panglinglah kan udh brp tahun ga ketemu
yaaaa memang pasti gemetaran ya masalahnya mereka baru juga pacaran, udah ditanya begitu
☜☆🌹®Φ$ Πi🌹☆☞: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
βC᭄ ☠➳୧⍣⃝sᷤʙᷛ➳ᴹᴿ᭄°•Knight⁹⁹🦅™
Lanjuuut Kk
☜☆🌹®Φ$ Πi🌹☆☞: udh up sampe eps. 36 coba lihat lagi/Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
βC᭄ ☠➳୧⍣⃝sᷤʙᷛ➳ᴹᴿ᭄°•Knight⁹⁹🦅™
😇😇😇🤦 ciri khas klu bercanda para ladies main jambak,keluar juga disini 🤣🤣🤣
☜☆🌹®Φ$ Πi🌹☆☞: /Facepalm/ warisan turun temurun.. hihih
total 1 replies
βC᭄ ☠➳୧⍣⃝sᷤʙᷛ➳ᴹᴿ᭄°•Knight⁹⁹🦅™
wuih dah mulai juga nich Nara,wah wah tambah menarik..
☜☆🌹®Φ$ Πi🌹☆☞: wkwkw /Facepalm/
total 1 replies
barang2 dari Juna udah dibanting. nyeselnyaaa seubun2
LDR itu membutuhkan kepercayaan yg tinggi dan kuat, benar2 yakin bisa melalui kalau ada satu yg lemah. ya sudah biasanya hancur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!