nama ku Maya ayundia,aku terlahir dari keluarga yang sederhana.kedua orang tua ku sudah meninggal saat kecelakaan.kehidupan ku awal nya sempurna ketika aku memiliki suami bernama Adrian .namun di balik kisah ku cinta ku suami ku memiliki rahasia besar yang tidak aku ketahui.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng tea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 7 revisi
Beberapa saat kemudian, terdengar deru mesin mobil milik adrian yang baru saja tiba di rumah besar tersebut.
Adrian kemudian masuk dan menyapa kakaknya Brian yang tengah mengisi perutnya itu.
"Adrian, duduk dulu disini. Kakak mau bicara," ucap Brian yang langsung di turuti oleh Adrian.
"Ada apa kak?" tanya Adrian yang sudah duduk di hadapan Brian.
"Rocky masih saja tidak mau memberi tahu kakak dimana ia menyembunyikan Andin. Apa yang harus kakak lakukan sekarang? Apa kita harus mengakhiri hidupnya atau memberinya ampun?" tanya Brian sembari menyuap makan ke perutnya.
"Sudahlah kak. Kalau menurutku, lepaskan saja Rocky. Biarkan saja dia dan juga kak Andin kembali bersama. Lagian kan kita sudah memiliki semua kekayaan milik Andin. Lalu apa lagi yang kakak inginkan dari wanita itu?" tanya Adrian kemudian meminum segelas air putih.
"Tapi kakak masih mencintainya Adrian. Kamu sendiri kan tau sebesar apa rasa cinta kakak padanya," jawab Brian dengan nada lirih.
"Aku tau kak. Tapi kakak tidak bisa seperti ini terus. Kakak harus bisa bangkit dan melupakannya. Biarkan dia dan Rocky," usul Adrian menasehati sang kakak.
"Huhhh, baiklah Adrian. Kakak akan mencoba merelakannya dan kakak akan melepaskan Rocky secepatnya," jawab Brian menuruti ucapan sang adik.
Bagi Brian, Andin adalah segala-galanya.
la sangat-sangat mencintai gadisnya itu.
Setelah berbincang-bincang dengan kakaknya, Adrian memutuskan untuk menemui istrinya di kamar.
Saat ia membuka pintu kamar, Adrian melihat Maya tengah tertidur di sofa kamarnya tersebut.
"Maafkan aku sayang," ucap Adrian pelan
kemudian mencium kening Maya.
"Pagi Maya," sapa Brian sembari memeluk adik iparnya itu.
"Pagi kak. Tolong lepaskan aku. Aku tidak mau Adrian melihat kita," jawab maya yang sudah mulai terbiasa dengan kelakuan kakak iparnya itu.
"Adrian tak akan tau, lagian kalau dia mengetahuinya, dia bisa berbuat apa?" tanya Brian menciumi leher maya.
"Dia mungkin tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi Adrian pasti akan kecewa kak," jawab maya sembari mengaduk nasi goreng di atas kompor.
Brian tak menjawab lagi. la kemudian melepaskan pelukannya dan membiarkan Maya dengan aktifitas paginya.
Setelah mobil Adrian meninggalkan pekarangan rumah, Maya kembali masuk dan kembali duduk di meja makan untuk melanjutkan sarapannya yang tertunda.
"Rencananya aku juga akan keluar kota besok. Tapi karena Adrian juga pergi, aku akan menunda keberangkatan ku," ucap Brian tiba-tiba.
"Kenapa di tunda kak?" tanya Maya penasaran.
"Karena kamu sendirian di rumah ini. Aku akan menggantikan Adrian untuk menemani dan menjagamu. Kamu senang?" tanya Brian menaikkan satu alisnya.
"Biasa saja. Aku tidak masalah jika harus tinggal sendiri. Kakak pergi saja," jawab ku maya lalu menyuap nasi ke mulutnya.
"Haha, aku tidak mau. Ini adalah kesempatan langka. Aku tidak akan menyia-nyiakannya," ucap Brian tersenyum licik.
maya yang sudah tau akan maksud kakak iparnya itu hanya bisa diam dan melanjutkan makannya.
Cella tak menyangka jika ia harus masuk ke dalam pernikahan yang seperti ini.
.
.
Terima kasih banyak untuk dukungannya di sini. Semoga kalian terhibur dan suka dengan karya yang masih banyak kurangnya ini.
Sekali lagi terima kasih..
Semoga kalian sehat selalu dan bahagia:)
Jangan lupa tinggalkan jejak di karyaku:)
Karna vote dan komen kalian sangat berharga bagi penulis.