Novel ini menceritakan kisah tentang sebuah perjuangan cinta antara Shanum Afnan Al-Farisi dengan Ziyad Adnan Al-Farisi. Keduanya merupakan pasangan beda negara hingga berhasil meresmikan status mereka menjadi suami istri. Diawal hubungan keduanya terlihat bahagia dan berjalan dengan lancar. Namun, kisah yang mereka impikan tak seindah yang mereka bayangkan setelah menikah. Kira-kira apa yang terjadi pada hubungan mereka? Penasaran? Baca kisah perjuangan cinta mereka sampai selesai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irha Hussnain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Jebakan
Selang beberapa waktu, Kayla dan Rania mengatur cara supaya Farhan mendatangi kamar Shanum tanpa sepengetahuan yang lain dan tidak lama kemudian Farhan merasa mulai mengantuk dan mencoba menahan kantuknya. Dia pun meminta izin pergi beristirahat ke kamar tamu namun, dalam perjalanan ke kamar tamu dia tiba-tiba tidak bisa menahan kantuknya hingga terjatuh di lantai depan pintu kamar tamu itu. Kayla dan Rania yang menyaksikan hal tersebut sesegera mungkin mengangkat Farhan menuju kamar Shanum dengan hati-hati supaya tidak membuat kegaduhan meskipun susah payah dengan tinggi dan bobot tubuh yang dimiliki Farhan.
Sesampainya di kamar Shanum dan Ziyad, Rania dan Kayla melihat Shanum sedang tertidur sangat pulas dan dengan hati-hati mereka meletakkan Farhan di samping Shanum dan membuat keduanya tidur saling berhadapan dan tak lupa Kayla meletakkan tangan Farhan ke pinggang Shanum secara perlahan. Kayla yang melihat hal tersebut merasa sangat puas dan tiba-tiba terdengar bunyi klakson mobil tiba di depan rumah tersebut. Kayla menarik tangan Rania secepat mungkin dan meninggalkan Shanum dan Farhan yang tertidur dengan pulas tanpa mengetahui hal buruk yang akan menimpa mereka.
“Sepertinya kak Ziyad telah tiba kak” ucap Rania setelah meninggalkan kamar tersebut
“Iya aku tau. Coba lihat penampilanku, tidak berantakan kan?” tanya Kayla sambil merapihkan rambut dan dress mahal yang dipakainya khusus untuk menarik perhatian Ziyad.
“Sudah bagus kak” jawab Rania namun di dalam hatinya merasa bersalah atas perbuatannya
Ziyad muncul dan mendapati keluarga dan kerabat-kerabatnya berdiri di depan pintu masuk dengan maksud menyambut kedatangan Ziyad. Ziyad yang melihat istrinya tidak ada di antara orang-orang tersebut segera menanyakan keberadaan istrinya.
“Assalamu Alaikum”ucap Ziyad tersenyum tipis yang hampir tak terlihat
“Wa Alaikum salam” jawab mereka serempak senang akan kepulangan Ziyad
“Shanum kemana ma?” tanya Ziyad sambil tersenyum kepada mamanya
“Oh iya. Mama lupa, Shanum berpesan untuk dibangunkan ketika kamu tiba. Dia sedang tidur karena kecapean tadi” jawab mamanya Ziyad sambil menepuk dahinya dengan pelan.
Ziyad pun sesegera mungkin menuju kamarnya setelah berbincang sedikit bersama keluarga dan kerabatnya. Kayla merasa senang karena beberapa detik lagi rencananya akan berhasil.
“Pertunjukan akan dimulai dari 1.....2......3” Kayla menghitung dalam hati sambil tersenyum picik
“Astagfirullah. Apa-apaan ini!” ucap Ziyad dengan suara yang sangat keras sehingga semua orang yang ada di rumah berlari ke arah suara tersebut.
Betapa terkejutnya Ziyad mendapatkan istri yang sangat dia rindukan tidur bersama dan dipeluk pria lain. Shanum yang mendengar suara Ziyad yang sangat keras sontak terbangun dari tidurnya.
“Hubby. Kamu baru tiba?” tanya Shanum sambil mengejapkan matanya dan berdiri dari kasur sambil berlari kecil untuk memeluk Ziyad.
“Apa yang telah kamu perbuat Sayang? Kamu berlagak seperti tidak terjadi apa-apa” ucap Ziyad dan menolak pelukan dari Shanum.
“Maksud Hubby apa?” Shanum yang belum mengerti dengan maksud Ziyad yang tiba-tiba marah padanya.
“Kamu masih ingin pura-pura meskipun sudah tertangkap basah. Lihat itu siapa tidur di kasur kita “ bentak Ziyad dengan sangat emosi sambil berjalan menuju kasurnya”
“hubby a..aku. Tidak tahu kenapa dia bisa ada disitu” ucap Shanum terkejut bukan main ketika melihat Farhan tertidur di kasurnya.
Ziyad tanpa berpikir panjang menarik kerah baju Farhan yang sedang tertidur pulas dan mendaratkan tinjunya yang keras di wajah Farhan secara bertubi-tubi. Keluarga dan kerabat Ziyad yang baru saja sampai langsung menyaksikan hal tersebut. Bara yang melihat hal tersebut tanpa mengetahui kejadian yang telah terjadi segera mungkin menarik Ziyad dan meminta Ziyad untuk berhenti meninju Farhan. Farhan pun dalam setengah sadar dari tidurnya merasa kesakitan di wajahnya. Orang-orang yang menyaksikan kejadian itu sangat terkejut dan bertanya-tanya tentang hal apa yang telah terjadi kecuali Kayla dan Rania.
“Ziyad. Kenapa kamu memukul Farhan? Tanya ayah Ziyad yang mewakilkan pertanyaan dari yang lain.
“Pa. Aku mendapati Shanum dan Farhan tidur bersama di kasur ini” ucap Ziyad sambil sedikit ngos-ngosan habis menghajar Farhan.
Orang-orang pun tambah terkejut mendengar perkataan Ziyad namun Bara tetap membantu Farhan yang merasa kesakitan karena dia percaya jika adik laki-lakinya tidak akan berani melakukan perbuatan hina tersebut. Farhan yang telah sadar juga terkejut dengan perkataan Ziyad.
“Ayo kita bicarakan lebih lanjut di ruang tamu” ucap ayahnya Ziyad sambil berjalan menuju ruang tamu sambil menahan amarahnya.
Setelah semuanya berkumpul di ruang tamu, ayahnya Ziyad meminta Shanum dan Farhan untuk menjelaskan kejadian yang baru saja terjadi.
“Aku tidak tahu pa. Tadi aku kecapean setelah menyiapkan hidangan untuk merayakan ulang tahun Ziyad dan tiba-tiba itu aku tertidur dan seingatku Farhan tidak ada disitu” ucap Shanum menjelaskan dan berpikir kenapa hal ini bisa terjadi
“Bagaimana dengan penjelasanmu Farhan?” tanya ayahnya Ziyad sambil menatap keponakannya yang merasa kesakitan memegang wajahnya.
“Aku juga tidak tahu paman. Aku hanya merasa mengantuk dan ingin beristirahat di kamar tamu dan setelah itu aku tidak ingat apa yang terjadi lagi” ucap Farhan sambil mengingat bagaimana bisa dia tertidur di kamar Shanum dan Ziyad.
Ziyad yang mendengarkan penjelasan dari Shanum dan Farhan, merasa tidak puas dan hanya percaya dengan apa yang dilihatnya.
“Shanum, aku sangat mempercayaimu tetapi apa yang telah kamu perbuat kepadaku? Apa ini prank atau suprise ulang tahun untukku? Ucap Ziyad dengan amarahnya dan seketika meneteskan air matanya.
“Hubby. Kamu harus tetap mempercayaiku. Sepertinya ada yang sudah menjebak aku dan Farhan tetapi aku tidak tahu orangnya” kata Shanum mencoba menjelaskan pada Ziyad.
Ziyad pun segera mungkin menarik tangan Shanum menuju kamar mereka dan meminta keluarganya untuk tidak ikut campur serta meminta kerabatnya untuk kembali ke rumahnya. Acara ulang tahun Ziyad pun ikut dibatalkan.
Setiba di kamarnya, Ziyad memegang tangan Shanum dan menggenggamnya dengan agak kuat yang membuat sang empu merasa kesakitan.
“Hubby. Benar-benar tidak ada terjadi di antara aku dan Farhan” kata Shanum sambil terisak
“Apa kamu punya bukti? Kamu bisa saja merencanakan bertemu dengannya secara sembunyi-sembunyi dibelakangku dan pesta ulangtahunku hanya alibi kalian” kata Ziyad sambil melepaskan genggamannya
“Hubby. Kamu harus percaya padaku. Ada hal penting juga yang ingin aku sampaikan padamu sebagai hadiah ulang tahunmu” ucap Shanum sambil membujuk Ziyad
“Cukup kejadian ini sudah menjadi hadiah ulang tahun yang paling terburuk bagiku. Lupakan tentang hadiah itu. Aku tidak butuh hadiah apa pun lagi.” ucap Ziyad yang tidak percaya lagi apa pun yang dikatakan Shanum.
Sebelum Shanum berniat menarik tangan Ziyad untuk diletakkan ke perutnya. Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar.
“Ada apa? Tolong siapapun jangan ikut campur” ucap Ziyad sambil berteriak
“Kak. Ini aku Kayla. Aku mau memberikan kado ulang tahun untuk kak Ziyad sebelum balik ke rumah” kata Kayla dibalik pintu kamar
“Terima kasih. Tapi aku tidak mau menerima hadiah apa pun sekarang. Bawa kembali hadiah yang ingin kamu berikan untukku” kata Ziyad dengan nada keras.
