NovelToon NovelToon
Obsession Mr. Geeky

Obsession Mr. Geeky

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: VivianaRV

Seorang pemuda yang misterius menyamar menjadi laki-laki culun, bertemu dengan gadis yang sedikit manja dan baik hati.

"Diam jangan bergerak nanti bakal aku lepaskan kalau kamu nurut."

"Afkar!" jerit Regita kaget.

"Shuttt..diam jangan teriak nanti orang tuamu dengar"

"Kenapa loe bisa masuk ke sini?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OMG 07

"Iya bener banget makin serem. Kok Afkar milih tinggal di dalam hutan sih, ngeri banget mana enggak ada tetangga lagi gimana kalau sampai ada apa apa" ucap Regita sedikit ketakutan.

"Eh kok mereka mulai berhenti Git"

"Iya, kok berhenti di tengah hutan gini sih mana rumah si Afkar? apa mereka lupa rumahnya"

"Sebentar kita tunggu disini dulu, tunggu pergerakan dari mereka" tiba tiba terdengar suara tembakan yang sangat keras sontak saja Ucup mencari persembunyian yang aman yaitu dibalik pohon besar yang ditumbuhi banyak rumput liar yang tumbuh tinggi hingga menutupi seluruh tubuh Ucup dan Regita.

"Hati hati Git ada suara tembakan, kita enggak tau dari mana tembakan itu berasal" peringat Ucup.

"Haduh Cup gue takut nih" badan Regita sudah mulai bergetar ketakutan.

"Tenang Git di sini ada gue, loe sih udah dibilangin enggak usah ngikutin  genk Brandon kesini tapi tetap ngeyel pengen ngikutin" omel Ucup.

"Ya maaf Cup, gue cuma penasaran aja gimana rumah Afkar enggak tau bakal jadi kayak gini. Ya udah yuk kita pulang aja" ucap Regita dengan nada yang bergetar.

"Enggak bisa Git kita harus tetap disini sampai selesai. Takutnya nanti kalau kita pergi sekarang bakal ketahuan."

"Nanti kalau kita tetap ketahuan gimana?"

" Udah kita sembunyi aja dulu disini."

Bunyi tembakan masih terdengar bersahutan saling membalas. Para korban jiwa sudah mulai berjatuhan satu persatu, tiba tiba ada suara auman singa yang menggelegar tidak tau berasal dari mana.

Semua orang yang mendengar auman itu langsung lari kocar kacir tidak tentu arah, sedangkan Ucup dan Regita tetap pada persembunyiannya.

"Tenang git jangan sampai menimbulkan suara."

"Gue sekarang enggak bisa tenang Cup, badan gue udah bergetar semua ini karena ketakutan."

Tidak berselang lama suara singa itu hilang digantikan dengan suara langkah kaki yang terdengar banyak jumlahnya, mereka mulai mendekat disekitaran tempat persembunyian Ucup dan Regita. Regita yang penasaran mulai mengintip kejadian diluar, disana dia melihat Afkar dengan aura yang sangat jauh berbeda seperti biasanya.

"Cup itu beneran Afkar?" tanya Regita dengan berbisik.

"Iya benar itu Afkar" Ucup juga ikut mengintip seperti Regita.

"Kok serem banget sih dia."

" Iya, lihat aja itu dia menyeret salah satu genk Brandon yang sedang meregang  nyawa dengan tidak berperasaan."

Tidak jauh dari persembunyian Ucup dan Regita, memang Afkar tengah menyeret orang menuju ke kandang singa yang terlepas tadi.

"Akhh....sakit banget, loe mau bawa gue kemana bangsat" orang itu menggerang kesakitan sambil mengumpati Afkar yang mana itu membuat Afkar tambah marah.

"Itulah akibat yang kamu terima karena sudah datang kemari tanpa seizin ku, lihat teman-temanmu mereka sudah terbujur kaku dan arwahnya sudah pergi menuju neraka. Sekarang giliran kamu untuk menyusul mereka ke neraka" Afkar langsung melempar orang itu ke kandang singa.

"Akh.....kakiku jangan kamu makan......" orang itu menjerit dengan keras lalu suaranya menghilang seketika.

Ucup dan Regita yang menyaksikan itu dibuat shock sampai Regita terbengong dengan mulut tebuka dan mata melotot, dia tidak pernah berfikir bahwa Afkar bisa berbuat sekejam itu.

Setelah semua mayat yang tergeletak itu dibersihkan hingga tidak ada jejak sama sekali, orang-orang suruhan Afkar mulai meninggalkan tempat kejadian. Ucup dan Regita pun mulai keluar dari tempat persembunyiannya setelah dirasa aman.

"Cup sumpah kaki gue enggak bisa jalan dari tadi lemes banget" baru beberapa langkah Regita duduk lagi diatas rerumputan.

"Ayo Git dikuat-kuatin biar kita bisa cepat keluar dari sini."

"Kamu jalan dulu aja nanti aku nyusul dibelakang kamu."

"Kalau gitu aku ambil motor dulu, kamu tunggu disini sebentar aja" ucapan Ucup hanya dibalas anggukan oleh Regita karena sangking sudah tidak ada tenaga lagi.

Setelah Regita ditinggal oleh Ucup keadaan di hutan kembali mencekam. Ada seseorang yang sedang bersembunyi dibalik pohon yang sedari tadi memperhatikan Ucup dan Regita.

"Ternyata kalian sepenasaran itu" ucap pemuda itu sambil tersenyum menyeringai. Tidak lama kemudian Ucup datang dengan motornya.

"Ayo Git cepat naik nanti keburu ada yang lihat kita ada di sini."

"Cepat Cup gas motornya." Ucup langsung tancap gas buru buru meninggalkan hutan.

Selama diperjalanan Regita hanya diam dengan tatapan kosong, Ucup yang melihat itu mulai menepikan motornya ke arah taman yang dekat dengan komplek perumahan mereka.

"Sudah sampai Cup?" tanya Regita.

"Belum sampai rumah kok tapi kita sudah berada dalam komplek."

"Loh kenapa kok kita berhenti di taman? Kenapa loe enggak anterin gue ke rumah aja."

"Udah loe turun dulu." Regita menurut saja dengan yang diperintahkan oleh Ucup.

"Duduk sini dulu, gue beli minum dulu." Selama ditinggal Ucup Regita kembali bengong.

"Git" panggil Ucup yang baru sampai membeli minum.

"Nih minum, tenangin diri dulu baru gue anterin loe pulang."

"Cup sebenarnya gue masih takut sama kejadian tadi" Regita tiba-tiba membuka percakapan terlebih dahulu.

"Dari tadi loe ngelamun itu karena takut sama kejadian tadi?"

"Sejujurnya iya, gue takut banget. Gimana enggak takut gue lihat didepan mata kepala gue sendiri orang disiksa dengan sangat kejam" ucap Regita dengan menggebu-gebu.

"Iya gue juga tau tapi saran gue loe jangan terlalu memikirkan itu nanti takutnya loe stres. Kasihan emak bapak loe kalau lihat loe sering ngelamun" jelas Ucup.

"Oke gue enggak bakal mikirin itu lagi."

"Nah gitu dong, udah tenang 'kan sekarang?" tanya Ucup memastikan yang dibalas anggukan oleh Regita.

"Kalau sudah mulai tenang mendingan sekarang kita pulang aja" ucap Ucup.

Ucup kembali mengstater motornya. Tidak lama kemudian motor yang dikendarai Ucup sampai didepan rumah Regita.

"Makasih ya cup, mau mampir bentar enggak?"

"Iya sama-sama, udah malem nih gue pulang aja."

Sesudah motor Ucup tidak terlihat lagi, Regita masuk ke dalam rumah yang langsung disambut kedua orang tuanya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, kok jam segini baru pulang? emang kalian keluar kemana aja tadi? Kok lama banget pulangnya" tanya emak Regita.

"Gita sama Ucup tadi jalan-jalan kuliner terus ketaman makanya pulangnya agak kemalaman" jelas Regita.

"Besok jangan kayak gini lagi ya, bikin orang tua khawatir aja" peringat Nita.

"Iya mak besok-besok enggak bakal diulangi lagi kok tenang aja."

"Ya sudah sana langsung bersih-bersih terus istirahat ingat besok sekolah" perintah Nita.

"Siap komandan" jawab Regita seperti anggota TNI.

Sesampainya di kamar Regita langsung mencuci kaki dan menggosok gigi setelah itu dia mulai merebahkan badannya ke kasur. Tetapi dia merasa ada yang memperhatikannya dengan intens dibalik jendela.

Regita melihat ada mata merah yang sedang melihat kearahnya, Regita yang penasaran langsung saja berjalan menuju ke arah jendela, setelah diperhatikan...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!