"Andai aku mempunyai kesempatan kedua, aku ingin menjadi orang baik. Aku ingin meminta maaf, dan aku ingin melindungi Vittoria," batin Paolo sebelum jantungnya berhenti berdetak.
Paolo Sorgia adalah ketua mafia yang paling ditakuti di Italia. Diakhir hidupnya dia memohon pengampunan kepada Tuhan agar diberikan kesempatan hidup lagi untuk memperbaiki semua kesalahannya. Siapa sangka permohonannya terkabul, namun dia bertransmigrasi ke tubuh pemuda gendut.
"Kenapa tubuhku penuh lemak? Dimana perut sixpack-ku?" Paolo meraba perutnya yang dipenuhi lemak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Paolo menceritakan masa lalunya kepada Douglass tanpa ada yang terlewat sama sekali. Dari mulai masa kecilnya sampai tumbuh dewasa. Dia berharap Douglass percaya kepadanya, karena dulu dia sering menceritakan kisah hidupnya pada semua anak buahnya.
Douglass menatap pemuda gendut itu dengan pandangan tidak percaya setelah mendengar kisah pemuda itu yang sama persis seperti kisah hidup Paolo Sorgia. Jadi, apakah benar Daniel adalah Paolo Sorgia?
"Dog, kau sudah percaya dan yakin kepadaku 'kan?" tanya Paolo penuh harap.
Douglass menganggukkan kepala sebagai jawaban dengan kedua mata berkaca-kaca. "Boss." Douglass terisak sedih dan senang sambil menangkup wajahnya. Punggungnya bergetar ketika isak tangisnya semakin kencang. Dia terharu dan juga bahagia karena boss nya telah kembali ke dunia meski di dalam tubuh orang lain.
Paolo mengusap punggung Douglass berulang kali, menenangkan pria tersebut agar tidak menangis lagi.
"Jangan menangis lagi, Dog. Kau membuatku sedih, hiks ... hiks..." Paolo jadi terharu melihat Douglass menangis tiada henti karenanya.
"Aku kira hanya aku yang tersisa. Ternyata kau masih hidup Boss, meski di dalam tubuh pemuda gendut ini, tapi aku sangat bahagia karena akhirnya aku tidak akan kesepian lagi," ucap Douglass di sela isak tangisnya.
Paolo tersentil hatinya, karena dia dulu selalu menyia-nyiakan Douglass, tapi sekarang ... justru pria yang selalu dia anggap anjing peliharan malah menolongnya dan sangat setia padanya.
"Maafkan aku, Dog. Maafkan kesalahanku di masa lalu. Aku berjanji akan menjadi orang baik setelah ini. Maukah kau membantuku, Dog?" jawab Paolo sekaligus bertanya pada Douglass.
"Kau ingin menjadi orang baik? Apa kau yakin? Bahkan aku saja belum membuktikan padamu kalau aku bisa memecahkan kepala orang, tapi kenapa kau mau berubah jadi baik?" tanya Douglass merasa heran, menatap Paolo dengan wajah cengoknya. Apakah boss nya ini akan taubat? Ini sangat mustahil.
"Karena Tuhan sudah sangat baik kepadaku. Aku sekarang percaya kalau Tuhan itu ada. Tuhan sudah mengabulkan permohonanku yang ingin hidup lagi," jelas Paolo dengan sendu. Selama hidupnya dia tidak pernah percaya kalau Tuhan itu ada. Baginya hidup bergelimang harta sudah cukup membuatnya bahagia dan melakukan segalanya.
"Kau juga harus jadi orang baik. Ingat kata-kataku ini," ucap Paolo pada Douglass.
Douglass dengan patuh menganggukkan kepala. Dia tidak menyangka kalau kejadian ini bisa membuat Paolo berubah 360 derajat menjadi pria baik. Semoga saja boss nya ini konsisten dengab ucapanya, menjadi orang baik.
Tidak berselang lama terdengar ketukan pintu dari luar pintu, masuklah dua orang polisi menghampiri Daniel.
Douglass melebarkan matanya, dia kembali memakai masker dan membetulkan topinya, agar tidak dilihat oleh dua polisi itu. Kemudian melirik Paolo, takut kalau semua ini hanyalah jebakan untuknya. Dia memundurkan langkah, menjauhkan diri ketika dua polisi itu mendekati Daniel alias Paolo.
"Selamat siang, Daniel. Bagaimana keadaanmu?" tanya salah satu polisi pada Paolo.
"Baik, aku jauh lebih baik dari sebelumnya. Aku siap memberikan keterangan kepada kalian atas kasus pembullyan yang menimpaku. Aku sudah sedikit mengingat kejadian itu," ucap Paolo dengan nada tegas.
"Mohon maaf, kami ke sini bukan ingin memintaimu keterangan, tapi ingin memberitahukan kasus pembullyan itu telah di tutup," jawab polisi lain.
"Apa?!" Paolo sangat terkejut mendengarnya. "Bagaimana bisa di tutup? Lalu bagaimana dengan pelaku bullying itu?!" sentak Paolo emosi. Rasanya tidak adil jika Daniel tidak mendapatkan keadilan seperti ini. Amarahnya berkobar di dalam dada, tapi sekuat tenaga dia mengendalikannya.
"Ck! Kau tidak usah memikirkan masalah itu, Gendut! Yang penting pelaku bullying sudah mau bertanggung jawab menanggung biaya rumah sakitmu!" jawab Polisi itu menegaskan.
"Tapi ..." Belum selesai bicara, dua polisi itu keluar dari ruang rawatnya, tanpa mempedulikannya.
"Hei!" teriak Paolo emosi.
"Boss, sebenarnya ada apa?" tanya Douglass kembali mendekat ke Paolo.
"Dog, kau harus membantuku keluar dari rumah sakit ini. Aku ingin memberikan pelajaran pada pembully itu yang menyebabkan Daniel seperti ini. Dan mulai sekarang berhentilah memanggilku dengan sebutan Boss. Panggil aku Daniel!"
SMG GAK KETAHUAN BISA NGAMUK PAPA ARION
KASIH MAKANAN ATAU HADIAH APA KESUKAANNYA TANYA VITT