Istri Serasa Janda

HAPPY READING

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Seorang wanita paruh baya berseragam pelayan membukakan pintu untuk Kendra yang baru saja tiba dirumah.

"Tuan" Pelayan muda itu membungkukkan badannya dengan sopan dan hormat.

"Dimana Najwa?" Tanya Kendra dengan gelisah dan tidak sabaran.

"Nyonya muda ada dikamar Tuan. Tadi saat pulang, beliau seperti mena....." Kendra sudah tidak menghiraukan jawaban maupun dugaan pelayan itu lagi. Dia sudah berjalan dengan langkah lebar menuju kamarnya yang berada dilantai atas.

Sesampainya didepan pintu kamar, dia langsung memegang dan memutar handle pintu. Namun ternyata pintunya terkunci dari dalam. Kendra menghela nafas panjang. Dia tau bahwa Najwa marah padanya karena insiden direstoran tadi. Sekarang dia harus bisa membujuk dan memenangkan hati istrinya kembali.

"Najwa. Sayang buka pintunya. Tolong dengarkan dulu penjelasanku. Najwa, sayang, kita harus bicara" Seru Kendra dengan nada suara lembut sembari mengetuk-ngetuk pintu.

Lima menit kemudian dia tersenyum lega saat pintu terbuka dari dalam. Najwa berdiri mematung diambang pintu dengan tatapan dingin dan tajam.

"Ternyata kamu masih ingat, kalau kamu masih punya rumah. Dan istri yang setiap malam selalu menunggu dirumah. Aku pikir kamu sudah lupa, karena terlalu sibuk menemani perempuan itu" Lirihnya penuh kekecewaan. Membuat Kendra jadi gelagapan.

"Najwa, kamu salah paham...." Ucap Kendra dengan lembut, namun Najwa sudah menyelanya.

"Salah paham? Bisa kamu jelaskan padaku, dimana letak kesalah pahamannya? Sudah hampir satu bulan ini kamu selalu bilang sibuk dengan pekerjaan. Dan aku selalu diminta untuk memahami kesibukanmu. Setiap malam aku menunggumu. Berharap kamu akan pulang lebih awal, sampai aku ketiduran disofa. Tapi apa? Ternyata kamu bersama wanita lain. Dan entah sudah berapa lama hal ini terjadi, tanpa aku ketahui. Ken, jawab aku dengan jujur. Apa kamu masih mencintaiku? Atau sudah ada wanita lain?"

Panjang lebar Najwa mengeluarkan isi hati dan kekecewaannya dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Lalu dia menatap Kendra dengan intens, berusaha mencari tau perasaan suaminya melalui matanya.

Kendra memegang tangan Najwa dan membelai wajahnya dengan lembut. Berusaha menenangkan istrinya.

"Na, tolong tenang dulu ya. Tentu saja aku masih sangat mencintaimu. Baiklah, aku akan jelaskan semuanya. Memang, selama beberapa minggu ini aku sibuk dengan pekerjaanku. Dan kemarin semua proyek itu sudah selesai dan untung besar. Dan wanita itu, dia adalah Leora. Teman lamaku. Aku baru bertemu dengannya kemarin. Aku kasian melihatnya. Dia baru saja keguguran. Kamu tau penyebabnya apa? Karena suaminya yang suka melakukan KDRT. Dia sangat terpuruk. Dan aku berusaha menghiburnya. Hanya itu saja"

Ungkap Kendra yang lebih kepada dusta, karena apa yang dia ceritakan tidak sepenuhnya sesuai fakta.

Namun dia tidak mungkin berterus terang bahwa dia sudah lama bertemu dengan Leora. Dan wanita itulah yang menjadi alasan kenapa sekarang dia sering pulang larut malam. Terlebih dia tidak mungkin juga mengatakan kalau Leora adalah cinta pertamanya, yang hingga saat ini masih ada dihatinya.

Dia masih belum ada keinginan untuk meninggalkan Najwa. Apalagi sejauh ini hubungannya dengan Leora masih sebatas teman. Karena dia masih belum mengungkapkan perasaannya yang masih punya hati untuk perempuan itu.

"Kamu yakin, tidak ada hal lain yang kamu sembunyikan dariku? Kamu tidak ada hubungan apapun dengan perempuan bernama Leora itu, selain hanya sebatas teman?"

"Aku yakin Na. Tidak ada hubungan apapun diantara kami. Kalau kamu tidak percaya, kamu bisa tanya sendiri pada Leora. Sudahlah, tolong percaya padaku. Bukankah kita sudah berjanji akan saling percaya? Cinta dan pernikahan tanpa adanya rasa saling percaya, itu akan mudah goyah" Jawab Kendra dengan cepat. Dia kembali mengungkit janji yang pernah mereka buat saat menikah dulu.

"Kita juga sudah berjanji akan saling jujur dan terbuka satu sama lain. Tanpa ada sesuatu apapun yang ditutup-tutupi. Dan aku harap, kamu selalu ingat itu. Bukan hanya menuntutku untuk mempercayaimu" Balas Najwa yang telak membuat Kendra terdiam dan tertegun.

Tentu saja karena saat ini dia tidak menepati janji itu. Niatnya untuk membuat istrinya luluh dengan mengungkit janji itu, malah berbalik menampar dirinya sendiri.

"Aku ingat kok. Dan aku janji akan selalu terbuka padamu dalam segala hal" Jawab Kendra gugup.

"Aku tidak masalah kalau kamu ingin membantu atau menghibur temanmu yang sedang dalam kesulitan. Tapi hanya sebatas teman. Jangan lebih dari itu. Karena aku tidak akan bisa menerimanya, jika hatimu terbagi untuk wanita lain" Lirih Najwa memperingatkan dengan tegas.

"Iya sayang, aku janji. Hanya kamu perempuan yang aku cintai. Tidak ada yang lain. Aku minta maaf ya, sudah membuatmu kecewa, karena melihatku bersama Leora" Kendra memeluk Najwa.

"Oh ya, aku ada sesuatu untukmu" Imbuhnya sembari melepaskan istrinya dari pelukannya. Lalu menunjukkan paper bag kecil yang sedari tadi dipegangnya.

"Apa?" Tanya Najwa dengan seulas senyum penasaran. Kendra mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah dari dalam paper bag itu.

"Surprise" Serunya saat membuka kotak itu, dan memperlihatkan sebuah gelang berlian yang menjadi isi kotak itu.

Najwa tersenyum takjub dengan mata terbelalak, melihat gelang cantik dengan harga yang sudah bisa dipastikan mencapai ratusan juta.

"Ini adalah hasil dari keuntungan besar proyek yang selama ini aku tangani. Dan ini adalah gelang limited edition. Dan aku membelikannya tadi pagi. Tapi saat dijalan, aku malah bertemu Leora. Jadi sekarang, anggap saja gelang ini sebagai permintaan maafku, karena sudah membuatmu sedih dan kecewa, atas kejadian tadi"

Kendra memegang tangan Najwa dan memasukkan gelang itu kepergelangan tangan istrinya, yang terlihat sangat bahagia dan terharu menerima hadiah dari suaminya.

Padahal Kendra membelikan gelang itu sepulangnya dari restoran tadi. Itupun karena Najwa sudah terlanjur marah melihatnya bersama Leora. Jadi dia mencari akal dan terpaksa mengarang cerita, untuk mendapatkan kepercayaan istrinya kembali.

"Bagaimana? Kamu menyukainya?"

"Sangat cantik" Najwa tersenyum sumringah memandangi tangannya yang terlihat cantik dengan keberadaan gelang berlian itu.

"Tapi lebih cantik sipemakainya?" Gombal Kendra seraya memeluk Najwa dari belakang, dan meletakkan dagunya dipundak istrinya.

"Oh ya. Dan satu lagi, untuk permintaan maafku. Bagaimana kalau malam ini, kita dinner diluar"

"Dinner?"

"Bukankah kamu ingin kita menghabiskan waktu bersama? Sekarangkan aku sudah tidak sibuk lagi, jadi aku akan selalu ada untukmu" Ajak Kendra yang membuat Najwa tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Kendra lega karena dia berhasil meyakinkan istrinya dengan bujuk rayunya. Dan tampaknya wanita itu tidak terlalu curiga padanya dan Leora.

💮💮💮💮💮

BERSAMBUNG