NovelToon NovelToon
Air Mata Istri

Air Mata Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Percintaan Konglomerat / Suami amnesia / suami ideal / istri ideal / bapak rumah tangga
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mawar Hitam Berduri

Fatimah gadis yatim piatu, dia dinikahi oleh Yusuf pengusaha muda dan tampan. Namun dia mengalami banyak sekali konflik rumah tangga mulai dari ibu mertuanya yang tidak menyukai dia. Dia juga divonis sulit hamil karena dia menderita PCOS. Hingga datanglah Gea teman masa kecil Yusuf yang merupakan calon menantu idaman ibu mertuanya. Bagaimana nasib pernikahan Fatimah? Mungkinkah Yusuf tergoda dengan Gea perempuan di masa lalunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Hitam Berduri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 - Kun Fa Ya Kun

Di area ballroom masjid, pukul 19.15. Seorang penceramah datang duduk di depan jamaah masjid. Mereka tampak antusias mengikuti kajian bulanan oleh seorang ustad ternama di Jakarta.

"Aduh, kayaknya aku kejebak," Alicia mengumam. "Duh, panas banget pakai pakaian ini pula," keluhnya dalam hati.

"Al, kamu kenapa?"

"Nggak apa-apa mbak Vika. Cuman ..."

"Tenang aja, ntar kalau udah terbiasa bakalan nyaman. Karena nyaman itu butuh proses adaptasi aja. Memang sulit menuju baik," ucap Vika. "Ntar lama-lama nyaman kok, apalagi dengerin kajian ustad Ahmed."

Alicia menghela napas berat. "Aduh, sumpah bosen banget, tapi aku masa kalah saing sama dia. Gimana kalau mas Argantara malah suka sama dia?" Batinnya sambil sedikit melirik ke Vika.

Vika tampak cantik, anggun dan sholeha.

"Hmmm, aku nggak akan nyerah. Lihat aja aku nggak bakalan biarin kamu ngambil pangeranku," batinnya.

Kemudian ustad Ahmed mulai bertauziyah. Bahkan menceritakan kisah cinta Fatimah dan Ali bin Abi Thalib secara diam-diam.

"Ya Allah, apa mungkin aku bisa membuatnya mencintaiku dalam doaku," Vika mengucap dalam hati. Dia membayangkan guratan wajah Zakaria. "Tapi akan ku buat doaku, mampu merebut hatimu, Zak. Bukan aku yang akan membuatmu mencintaiku, tapi aku akan meminta Allah, agar kamu mencintai dan selalu merindukanku setiap waktu. Kunfayakun," doa dalam hatinya.

*

Di ruang rawat inap, Fatimah terlelap tidur. Sementara Yusuf begitu sibuk mencari ide usaha. Dia tidak ingin sama sekali merepotkan adiknya.

"Kayaknya jualan es teh manis pasti laris. Modalnya juga nggak banyak banget," pikir Yusuf.  "Cukuplah sisa tabunganku. Lagian jualan itu nggak terlalu buruk juga."

Yusuf sudah resmi keluar dari Aurora advertising. Dia dipecat oleh ibunya sendiri.

"Uang bisa dicari, tapi wanita bidadari akan sulit ditemukan kembali," Yusuf menatap wajah teduh Fatimah. Dia masih mengingat pertama kali pertemuannya dengan Fatimah. Hingga membuatnya dimabuk cinta.

Enam tahun lalu, di kota Semarang. Saat itu, Yusuf liburan bersama teman-temannya.

"Suf, kita cari masjid dulu, lagian udah mau ashar juga," ujar Emir.

"Kamu bener, Mir. Kita cari masjid terdekat aja dulu ya," ucap Yusuf.

"Iya, Suf. Terus lanjut deh kita ke hotel dulu."

Mobil Yusuf berhenti di Parkiran masjid. Dia langsung turun dari mobil. Dia dan Emir berjalan ke dalam masjid.

Tak sengaja kedua mata Yusuf melihat seorang gadis memakai gamis hitam. Kedua matanya saling bertemu. Namun gadis cantik itu menundukkan pandangannya darinya.

"Masyaallah, cantik sekali ya Allah ciptaan-Mu," decak kagum Yusuf dalam hati.

Gadis cantik itu pergi gitu saja.

"Seandainya saja, kita bisa bertemu kembali, mungkin kita jodoh," batin Yusuf, lalu dia masuk ke dalam masjid.

Hingga tiga bulan kemudian, Yusuf dengan seluruh karyawan di kantornya merayakan acara bakti sosial dengan tujuan di Panti Asuhan.

Hati Yusuf seakan tertuntun, dia menoleh satu sudut arah. Dia melihat gadis yang tak asing di kedua matanya.

"Mbak Fatimah!"

Seorang perempuan sebayanya menghampirinya memanggil sebutan nama gadis itu Fatimah.

"Jadi namanya Fatimah," batin Yusuf.

Fatimah dan Yusuf hanya saling melempar senyuman, namun mereka tak bertegur sapa atau sekedar basa-basi mengobrol.

Hingga terlintas di kepala Yusuf sebuah kalimat, "Aku akan melamar dan menikahimu Fatimah. Hatiku yakin kalau kamu ada calon istri masa depanku."

Usai acara bakti sosial, Yusuf menyelidiki latar belakang Fatimah.

Setiap hari Yusuf sepulang kerja selalu menyempatkan diri mampir melihat Fatimah dari jauh. Dia duduk di dalam bangku kemudi mobilnya.

"Nggak tahu kenapa kamu membuatku benar-benar jatuh cinta, ya Allah mudahkanlah jalanku untuk bersamanya," gumam Yusuf. Dia menyalakan mesin mobilnya, lalu melajukan ke rumah.

Selama perjalanan Yusuf selalu bersholawat membayangkan paras cantik Fatimah.

Enam bulan telah berlalu.

Yusuf penuh keyakinan di hati kecilnya. Dia memberanikan diri datang ke Panti Asuhan. Dia memarkirkan motornya di area panti asuhan.  Dia mematikan mesin motornya, lalu turun.

"Bismillahirrohmanirrohim," Yusuf gumam dalam hatinya. Dia penuh keyakinan. Dia berjalan menuju ke depan pintu panti asuhan.

[TOK! TOK! TOK!]

Yusuf mengentuk pintu, lalu pintu terbuka. Kemudian pintu terbuka. Sebuah senyuman terlihat jelas, hingga membuat Yusuf terpesona.

"Subhanaallah, begitu indahnya ciptaan-Mu, Ya Allah," decak kagum Yusuf dalam hati.

-

[Ehem!]

Yusuf tersentak lamunan.

"Assalamualaikum..." Salam Yusuf, menatap kecantikkan perempuan di hadapannya.

"Walaikumsalam..." Balas perempuan cantik itu, dia tersenyum bagaikan sinar mentari di Pagi hari.

Yusuf terdiam mematung, dia tampak gugup di hadapan perempuan yang selalu dalam doanya. Tatapan kedua matanya tak terlepaskan sama sekali. Seakan ingin berbicara sesuatu yang tersembunyi di hatinya.

"Maaf, Mas. Apa yang bisa dibantu?" Perempuan itu begitu sangat ramah menyambutnya. Guratan senyuman terlukiskan sempurna di wajahnya.

"Sorry, saya ingin bertemu dengan pemilik panti asuhan ini."

"Oh, silahkan masuk. Nanti saya panggilkan bu Aisyah. Dia pemilik panti asuhan ini."

Yusuf mengikuti arah langkah kaki perempuan itu. "Kau adalah perempuan aroma surga tersembunyi. Semoga aja aku bisa segera mengajakmu dalam ibadah seumur hidup bersamaku," gumam dalam hati.

"Mas, silahkan tunggu di sini sebentar," ucap perempuan itu sambil menundukkan pandangannya. "Saya akan memanggil bunda Aisyah dulu di dalam. Mas, silahkan duduk dulu di sini, saya akan buatkan teh hangat juga."

"Mbak, nggak usah repot-repot. Saya cuman sebentar saja," ucap Yusuf.

"Nggak apa-apa, Mas. Sudah menjadi tradisi harus memuliakan tamu siapapun," balas perempuan itu. "Permisi dulu, Mas."

"Iya, Mbak," balas Yusuf. "Apa benar dia bernama Fatimah Azzahra?" Batinnya.

Lima menit kemudian Aisyah pemilik panti asuhan datang. Dia berjalan menghampiri Yusuf yang duduk di sofa ruang tamu.

"Assalamualaikum," salam Aisyah.

"Walaikumsalam," balas Yusuf.

Aisyah wanita paruh baya, dia duduk menyambut kedatangan Yusuf.

"Ada yang bisa saya bantu, Mas Yusuf?"

Yusuf berusaha memberanikan dirinya, dia merasa detak jantungnya berdebar-debar. "Bismillah, semoga niat baikku diterima," batinnya.

"Ehem!" Deheman Aisyah.

"Maaf, Bu. Sebenarnya kedatangan saya di sini hanya untuk meminang saudari Fatimah. Apakah saya bisa, Bu?"

Perempuan cantik pembawa minuman secangkir teh itu terkejut mendengarkan ucapan pertanyaan dari pria asing itu. Seketika dia merasa deg-degkan. Perempuan itu adalah Fatimah Azzahra.

"Hah? Dia datang melamarku?" Gumam Fatimah di balik tembok ruang tamu. Dia sedikit mengintip di balik tirai.

Aisyah terdiam sejenak. Dia sedikit terkejut dengan kehadiran Yusuf.

"Bu.."

Aisyah tersenyum, "Jika memang kamu berniat baik untuk menikahi Fatimah. Saya tidak melarangnya. Karena pernikahan adalah bentuk ibadah seumur hidup. Tapi semuanya aku serahkan kepada Fatimah."

Kemudian Fatimah datang sambil membawa nampan berisi dua cangkir teh hangat. Dia tampak gugup, dia sedikit melirik wajah tampan Yusuf. Dia menjadi deg-degkan.

"Fatimah, kamu duduk sebentar. Ada yang ibu dan nak Yusuf ingin sampaikan kepada kamu, Nak." Aisyah menatap Fatimah. Dia duduk diantara mereka berdua.

"Iya, Bu. Ada apa?" Tanya Fatimah.

"Nak, ini adalah Yusuf. Dia salah satu donatur tetap di Panti Asuhan ini. Dia punya maksud baik untuk melamarmu menjadi istrinya. Apakah kamu bersedia, Nak?" Tanya Aisyah.

Fatimah terdiam sejenak.

"Nak?" Aisyah menatap Fatimah.

"Bu, Fatimah hanya minta waktu seminggu untuk isthikarah. Biar Fatimah bisa menetapkan satu pilihan di hati. Apa boleh?" Ujar Fatimah.

"Nak Yusuf, bagaimana?" Tanya Aisyah menatap ke Yusuf.

"Saya tidak masalah dengan hal itu. Saya akan menunggu jawaban keputusan dek Fatimah," jawab Yusuf.

"Alhamdulillah, kalau begitu," ucap Aisyah.

Yusuf tampak gelisah, dia merasa tidak sabar menunggu keputusan dari Fatimah.

Seminggu kemudian, Yusuf datang kembali menemui Fatimah di Panti Asuhan. Dia merasa gugup. "Aku yakin, jika kamu tertakdir untukku. Maka tidak akan pernah kamu terlewatkan dalam hidupku," batinnya.

Aisyah dan Fatimah duduk bersama menyambut kedatangan Yusuf.

Sementara Yusuf merasa penasaran dengan keputusan Fatimah.

"Ehem!" Deheman Yusuf.

Fatimah gugup, dia hanya menundukkan pandangannya. Dia merasa memiliki tanggungan jawaban tentang pertanyaan seminggu lalu.

"Fatimah, nak Yusuf pasti sedang menunggu jawaban atas lamarannya ke kamu, Nak. Jadi apa jawaban kamu, Nak?" Tanya Aisyah.

"Saya.." Fatimah tampak deg-degkan, lidahnya seakan tertelan.

Yusuf makin penasaran.

"Saya menerima lamaran dari mas Yusuf. Insyaallah saya akan menjadi istri yang baik untuk mas Yusuf," lanjut Fatimah.

"Alhamdulillah, kalau begitu," ucap Aisyah.

Yusuf tersenyum, dia merasa bahagia. "Saya akan segera beri kabar baik ini ke orang tua saya. Insyaallah, saya akan segera menikahinya."

"Baik, Nak. Bawa kedua orang tua kamu ke sini," ucap Aisyah.

"Siap, Bu. Secepatnya saya akan membawa orang tua saya ke sini," ucap Yusuf.

Dua hari kemudian, Yusuf berbicara dengan bapak dan ibunya. Dia ingin menikahi perempuan pilihannya yaitu Fatimah.

Di ruang tengah.

"Ma, Pa. Yusuf ingin berbicara sesuatu yang penting kepada kalian," ujar Yusuf, gugup sekali.

"Apa?" Tanya Papa Yusuf.

"Yusuf ingin menikah dengan perempuan pilihan Yusuf. Dia bernama Fatimah Azzahra, dia tinggal di panti asuhan sejak kecil."

"Apa?!" Desi terkejut. "Kamu ingin menikah dengan perempuan nggak jelas asal usulnya, aduh nak. Gimana muka keluarga ini yang terhormat, bisa-bisanya kamu asal pilih calon menantu keluarga ini?!"

"Tapi Ma, dia adalah wanita sholeha. Dia memiliki akhlak yang baik," bantah Yusuf.

"Pokoknya mama nggak setuju, kamu nikah sama wanita nggak jelas! Apalagi anak panti asuhan. Bisa saja kedua orang tuanya bermasalah!" Ucap Desi. "Kamu harusnya nyari yang setara dengan keluarga kita, Nak. Bukan nyari yang bikin malu keluarga!"

"Papa setuju dengan pilihan kamu. Bahkan papa nggak akan melihat siapa dia, tapi dia yang mampu membuat kamu bahagia. Apalagi dia wanita sholeha. Kapan kamu kenalin ke keluarga kita?" Tanya papa Yusuf.

"Pa... kenapa malah setuju?" Desi menatap suaminya.

"Papa yakin, pilihan Yusuf nggak mungkin salah," ucap papa Yusuf.

Setelah pertemuan besar antara keluarga Yusuf di Panti Asuhan. Pernikahan Yusuf dengan Fatimah dirayakan secara sederhana di area Panti Asuhan. Mereka hanya mengundang kerabat terdekat saja.

"Mas..."

Yusuf tersentak lamunan, setelah mengingat perjalanan cintanya menemuka Fatimah dalam hidupnya.

"Iya, sayang," balas Yusuf.

"Aku kebelet pipis, antar aku ke toilet, Mas," ujar Fatimah.

"Iya, Sayang," balas Yusuf.

*

1
Susi Raghisa
c fatimah mah mani bedegong jeng egois.
Yati Syahira
nenek tua tempramen ntar kena struk baru tahu
Mawar Hitam Berduri: 🤭🤭🤭🤭 begitulah nenek desi
total 1 replies
Yati Syahira
knapa fatima dan adam tdk peegi jauh yg tdk bisa diketemukqn yusuf samq ibunya
Mawar Hitam Berduri: Terima kasih sudah mampir membaca, jawabannya ada di episode selanjutnya. 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Susi Raghisa
euh pada egois semua..
Susi Raghisa
pasti nanti disuruh cepet nikah sama ulat keket..kayanya aku ga rela deh kalau sampe bener sku mundur deh bacanya..maaf ya kaka bukan ga menghargai karya kaka..karya kaka bagus ko saya suka tp kakau ada poligami maaf.
Mawar Hitam Berduri: Di tunggu saja episode lanjutannya. . .Terima kasih atas jejak komentarnya 🙂☺️
total 1 replies
Muhammad Bagus
kek sinetron ikan terbang

tokoh jahat dibuat lebay jahatnya
tokoh baik dibuat lebay baiknya
Mawar Hitam Berduri: terima kasih atas komentarnya, tapi lebih baik buat baca sampai tamat, karena setiap cerita punya alurnya masing-masing. 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!